Claim Missing Document
Check
Articles

PENGGUNAAN TEPUNG AMPAS TAHU SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI DALAM PEMBUATAN KERUPUK Agnesita Purwanto .; Cokorda Istri Raka Marsiti, S.Pd., M.Pd. .; Luh Masdarini, S.Pd., M.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 9 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v9i1.24869

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) resep baku dari kerupuk subtitusi tepung ampas tahu, (2) mengetahui kualitas yang dilihat dari aspek tekstur, warna, rasa, dan pengembangan. Jenis penelitian menggunakan penelitian eksperimen. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dengan menggunakan lembar uji kualitas sebagai instrumen. Panelis dalam penelitian ini adalah panelis terlatih yang terdiri dari 15 orang guru jasa boga. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) resep baku kerupuk subtitusi tepung ampas tahu yaitu 250gr tepung tapioka, 250 gr tepung ampas tahu, 2 butir telur, 10 gr garam, 10 gr merica, 10 gr gula pasir, 10 gr bawang putih bubuk, dan 150 ml air, (2) kualitas kerupuk dilihat dari aspek tekstur berada dalam kategori baik dengan nilai 3,00, kualitas kerupuk dilihat dari aspek warna termasuk dalam kategori baik dengan nilai 2,93, kualitas kerupuk dilihat dari aspek rasa termasuk dalam kategori cukup dengan nilai 2,3, kualitas kerupuk dilihat dari aspek pengembangan termasuk dalam kategori baik dengan nilai 2,6. Kata Kunci : Tepung ampas tahu, kerupuk, kualitas This research aims to determine (1) basic ingredients for crackers subtitute made from tofu waste (2) the quality as seen from texture, colour, taste and expansion. The type of research used is experimental research. The data shown are collected using the observation method with a quality test sheets as the instrument. The panelist used consist of 15 trained panelist from culinary service. Data analysis technique used is quatitative descriptive analysis. The results of this research shows that (1) basic ingredients for crackers subtitute made from tofu waste are 250 gr of tapioca flour, 250 gr of tofu waste flour, 2 pc of eggs, 10 gr of salt, 10 gr of pepper, 10 gr of sugar, 10 gr of garlic powder, and 150 ml of water (2) the quality as seen from texture is in good quality with a value of 3.00, the quality as seen from colour is in good quality with a value of 2,93, the quality as seen from taste is in fair quality with a value of 2,3, the quality as seen from expansion is in good quality with a value of 2,6. keyword : Tofu waste flour, crackers, quality
Identifikasi Pengembangan Desa Wisata Sambangan Ditinjau Dari Unsur Attraction Trisna Dewi Komang; Cokorda Istri Raka Marsiti; Luh Masdarini
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 12 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v11i2.27309

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan aktivitas masyarakat Desa Sambangan untuk menunjang pengembangan Desa Wisata dari unsur attraction ditinjau dari daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik minat khusus, (2) mendeskripsikan pengembangan Desa Wisata Sambangan dari unsur attraction ditinjau dari daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik minat khusus, (3)medeskripsikan kendala dalam pengembangan Desa Wisata Sambangan dari unsur attraction ditinjau dari daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik minat khusus. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pedoman wawancara, lembar observasi dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini, antara lain (1) aktivitas masyarakat Desa Sambangan yang sudah berkembang antara lain : adanya pemandu wisata (guide), penyediaan fasilitas untuk sliding jumping, swimming dan camping¸ upacara pitra yadnya dan dewa yadnya, kerajinan tangan dari kayu jati dan cempaka serta menjaga kebersihan lingkungan di air terjun, sawah dan hutan. Sedangkan aktivitas masyarakat yang akan dikembangkan antara lain : menyediakan fasilitas untuk rocklimbing dan mini rafting di air terjun, mengelola kembali sawah menjadi kegiatan bertani yang tradisional, mengelola hutan menjadi wisata petik buah, membuka wisata seni dan paket budaya, membuka daya tarik minat khusus cycling dan canyoning, (2) pengembangan Desa Wisata Sambangan dari unsur attraction berkembang dengan pesat dan baik terbukti dengan meningkatnya kesejahteraan ekonomi dan masyarakat Desa Sambangan, akses jalan menuju desa sudah cukup baik, masyarakat semakin sadar terhadap kebersihan lingkungan dan banyak yang mengetahui Desa Sambangan, (3) kendala dalam pengembangan Desa Wisata Sambangan antara lain : letak geografis lebih ke pegunungan, sumber daya manusia yang kurang memadai, teknologi kurang canggih, kebudayaan yang berbeda, pemodalan dalam pengembangan wisata baru dan promosi wisata Kata-kata kunci : desa wisata sambangan, aktivitas masyarakat, unsur attraction This study aims at (1) describing the activities of the Sambangan Village community to support the development of the Tourism Village from the attraction element in terms of natural tourist attraction, cultural tourist appeal and special interest attraction, (2) describing the development of the Sambangan Tourist Village from the attraction element in terms of natural attraction, cultural attraction and special interest attraction, (3) describing the constraints in the development of the Sambangan Tourism Village from the element of attraction in terms of natural attraction, cultural attraction and special interest attraction. The type of research used is descriptive qualitative. The instruments used is this study were interview guidelines, observation sheets and documentations. The results of this study, include (1) the activities of Sambangan Village society that have developed include : the existence of a tour guide, the provision of facilities for sliding jumping, swimming and camping, the ceremony of Pitra Yadnya and Dewa Yadnya, handicraft made of teak wood and cempaka and maintain the cleanliness of the environment in waterfalls, rice fields and forest. While community activities that will be developed include : providing facilities for rockclimbing and mini rafting at waterfalls, re-managing rice fields into traditional farming activities, managing forest into fruit tours, opening art tours and cultural packages, opening up special attractions for cycling and canyoning, (2) the development of the Sambangan Tourism Village from the attraction element to develop rapidly and well as evidenced welfare of Sambangan Village, the access road to the village is good enough, the community is increasingly aware of environmental cleanliness and many people know about Sambangan Village, (3) obstacles in the development of Sambangan Tourism Village include : more geographical location to the mountains, inadequate human resources, less sophisticated technology, different cultures, the capital in the development of new tourism and tourism promotion. Key words : Sambangan tourism village, community activities, attraction elementsDAFTAR RUJUKANDinas Komunikasi,Informatika dan Persandian. 2018. Pesona Wisata Desa Sambangan. Dalam http://bulelengkab.go.id/detail/artikel/pesona-wisata-desa-sambangan-55. Diakses Senin, 13 Mei 2019 Pukul 14.43 WITA)Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertahanan. 2018. Kabupaten Buleleng. Dalam http://bulelengkab.go.id/detail/artikel/kabupaten-buleleng-69. Diakses Senin, 13 Mei 2019 Pukul 14.00 WITAGunawan, Imam. 2015. Metode Penelitian Kualitatif Teori&Praktik. Cetakan ketiga. PT Bumi AksaraPrastowo, Andi. 2016. Memahami Metode-Metode Penelitian: Suatu Tinjauan Teoritid dan Praktis. Jogjakarta: Ar-Ruzz MediaSudirtha, Gede, Ketut Widiartini, dan Made Suriani. 2019. Program Evaluation: Implementation of Tourism Village Development. International Journal of Social Sciences and Humanities, Vol. 3 No. 3, December 2019, pages: 99~108. Diakses Jum’at, 8 Mei 2020 pukul 19:21 WITASugiyono, 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&B. Bandung:AlfabetaSugiyono. 2017. METODE PENELITIAN KUALITATIF. Cetakan kesatu. AlfabetaSupariarta, I Nyoman. 2012. Wisata Alam Desa Sambangan. Dalam http://supriarta.blogspot.com/2012/05/wisata-alam-desa-sambangan.html. Diakses Kamis, 20 Juni 2019 pukul 09:14 WITASuwena, I Ketut, dan I Gst Ngr Widyatmaja. 2017. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Cetakan Edisi Revisi. Pustaka Larasan 
Identifikasi Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Objek Wisata di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng Putu Rinda Rismayanti; Luh Masdarini; Ni Made Suriani
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 11 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v11i2.27397

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi wisata dan partisipasi masyarakat Desa Sambangan dalam pengembangan objek wisata, baik objek wisata alam maupun buatan. Partisipasi tersebut meliputi partisipasi dalam hal perencanaan pengembangan objek wisata, partisipasi dalam hal pelaksanaan pengembangan objek wisata dan partisipasi dalam hal pengawasan pengembangan objek wisata.  Teknik pemilihan informan dengan menggunakan snowball sampling dengan mengelompokan masyarakat dalam 3 kategori menurut teori Pitirim A. Sorokin, yaitu upper class, middle class dan lower class. Teknik pengumpulan data dengan metode (1) observasi (2) wawancara dan (3) dokumentasi. Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan yaitu (1) lembar observasi dan (2) pedoman wawancara. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif.  Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di Desa Sambangan terdapat berbagai potensi wisata yang apabila dikembangkan dapat menjadi objek wisata andalan. Potensi alam berupa air terjun dan hutan desa, potensi wisata buatan berupa palowan hidroponik dan kolam renang serta partisipasi masyarakat dalam hal perencanaan pengembangan objek wisata termasuk dalam kategori interaktif, dalam hal pelaksanaan pengembangan objek wisata termasuk dalam kategori manipulatif dan dalam hal pengawasan pengembangan objek wisata termasuk dalam partisipasi inisiatif. Kata kunci: Identifikasi, partisipasi masyarakat, objek wisata, Desa Sambangan. AbstractThis study aimed to describe the tourism potential and the participation of Sambangan Village community in the development of tourism objects, both natural and artificial tourism objects. The participation included the participation in planning the development of the tourism objects, participation in implementing the development of the tourism objects, and participation in controlling the development of the tourism objects. In selecting the informants, the technique used in this study was snowball sampling by grouping the people in 3 categories based on Pitrim A. Sorokin’s theory, such as upper class, middle class, and lower class. The methods used in collecting the data were (1) Observation, (2) Interviews, and (3) Documentation. Meanwhile, the instruments used were (1) Observation sheets, and (2) Interview Guidelines. The data analysis used descriptive qualitative techniques. The results of this study showed that in Sambangan Village, there are variety of tourism potentials, in which if those tourism objects were developed, they could be mainstay tourist attractions. The potential of the natural tourism objects, such as waterfalls and village forests, meanwhile the artificial tourism objects, such as hydroponic palaces and swimming pools as well as the community participation in planning the development of the tourism objects was categorized in interactive category, in terms of implementing tourism development was categorized in manipulative category and in terms of controlling the development of the tourism objects was categorized in initiative category.Keywords: identification, community participation, tourism objects, Sambangan Village
IDENTIFIKASI BUMBU KHAS TRADISIONAL BALI PADA DESA BALI AGA DI KABUPATEN BULELENG Komang Mega Putri; Luh Masdarini; Risa Panti Ariani
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 12 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v12i1.32577

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan bumbu tradisional Bali pada Desa Bali Aga di Kabupaten Buleleng bumbu-bumbu yang digunakan pada makanan khas dan makanan sehari-hari. Jenis penelitian ini yaitu deskriftif dan berlokasi pada Desa Bali Aga Di Kabupaten Buleleng. Teknik Pemilihin informan yaitu  (1) Pusposive Sampling dan (2) Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan metode (1) observasi dan (2) wawancara, sedangkan instrument penelitian yang digunakan yaitu  (1)  lembar observasi dan (2) panduan wawancara. Analisis data menggunakan teknik deskriftif kualitatuf. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa bumbu tradisional pada Desa Bali Aga di Kabupaten Buleleng yaitu dari Base gede/wayah, base selem, base bawang jahe, base colok, base manis, sambal mba, sambal nyuh ,basan ketekan (wewalungan), basan ketekan (isin bet/alas), base pengenep, base uyah sere tabia, base sune cekuh ,  base pelalah, base kables, base plecing, base serosop, base kela,  dan base nyangluh. Kata-kata kunci: identififkasi, Bumbu Tradisional, Bali Aga The purpose of this research was to describe the traditional Balinese seasoning in Bali Aga village in Buleleng regency. The seasoning used in Bali Aga village used in special foods and regular foods. The type of this research is descriptive and was carried out in Bali Aga village in Buleleng regency. The techniques used in selecting the informants are (1) Puspusive samples and (2) Random samples. The data collection techniques are used (1) observation and (2) interviews. The research instruments used are (1) observation sheets and (2) interview guides. In analyzing the data, this research was using qualitative descriptive techniques. The results showed that the traditional seasoning that used in Bali Aga village in Buleleng regency were Base gede/wayah, base selem, base bawang jahe, base colok, base manis, sambal mba, sambal nyuh, pasan ketekan (wewalungan), base tetekan (isinbet/alas), base pengenep, base uyah sereh tabia, base sune cekuh, base pelalah, base kables, base plecing, base serosop, base kela dan base nyengluh.Keywords: Identification, Traditional seasoning, Bali AgaDaftar pustaka Margono, S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta : PT Rineka Cipta.Morrissan.2014 Metode Penelitian Survey. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,Nazir. 1988. (online).( http:l/merlitafutrianaO.blogspot.com/p/wawancara.html, diakses 14 Agustus 2019)Remen, I Ketut. 1987. 0/ah-0/ahan Paebatan Bali. Dcnpasar: Banjar Sila Danna Nyuhgading MengwitaniSukerti, Ni Wayan, dkk. 2016. Reinventarisasi Makanan Tradisional Buleleng Sebagai Upaya Pelestarian Seni Kuliner Bali. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. 5(1):Trianto. (2011). Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Prestasi PutakaryaVelyniawati, Putu, dkk. 2015: Tingkat Peneriman Wisatawan Asing Terhadap Makanan Tradisional Bali. Jurnal Ilmu Gizi. 6(1): 58-65
PEMANFAATAN TEPUNG SINGKONG SEBAGAI SUBSTITUSI TERIGU UNTUK VARIASI CAKE Risa Panti Ariani; I.A.P Hemy Ekayani; Luh Masdarini
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 5 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v5i1.8283

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini untuk memperoleh variasi cake dari tepung singkong dengan mensubstitusi terigu. Karena terigu merupakan produk impor olahan dari gandum, sebagai usaha mendukung peningkatan ketahanan pangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental semu di laboratorium karena keterbatasan untuk mengontrol semua variabel yang relevan. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi untuk memperoleh data uji kualitas dari panelis terlatih, sedangkan data uji selera diperoleh dari masyarakat umum untuk mengetahui keberterimaan variasi cake singkong. Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian memperoleh kualitas cake singkong pada kriteria yang sempurna pada, (a) pound cake dengan substitusi 80% bahan utama, (b) roll cake dengan substitusi 100% bahan utama, tetapi kualitas tekstur terendah, (c) chiffon cake dengan substitusi 100% bahan utama, serta pengembangan (volume) maksimal, (d) bolu kukus dengan substitusi 80% bahan utama, tetapi kualitas aroma terendah, (e) sponge cake dengan substitusi 80% bahan utama, tetapi semua kriteria terendah, (f) brownies dengan substitusi 100% bahan utama, serta semua kriteria tertinggi, (g) fruit cake menggunakan buah-buahan lokal dengan substitusi 100% bahan utama, serta semua kriteria tertinggi, dan (g) rainbow cake dengan substitusi 100% bahan utama, tetapi kualitas tekstur terendah. Secara umum keberterimaan masyarakat sangat menyukai variasi cake singkong, tetapi sponge cake dan rainbow cake memperoleh keberterimaan terendah. Dengan demikian 8 jenis cake dapat menggunakan tepung singkong sebagai substitusi terigu untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan. Kata kunci: tepung singkong, variasi cake, substitusi terigu Abstract The purpose of this study to obtain a cake variation of substituting wheat with cassava flour. Because wheat is imported products processed from wheat, in an effort to support increased food security. This study uses a quasi-experimental research in the laboratory because of the limitations to control all the relevant variables. Data collection instrument uses observation sheets to obtain quality test data from trained research, while the taste test data obtained from the general public to determine the acceptability of variation cassava cake. The data analysis was conducted by qualitative descriptive study. Research results obtained quality cake cassava on the criteria perfectly on, (a) pound cake with a substitution of 80% of the main ingredient, (b) roll cake with substitution of 100% main ingredient, but the quality of the texture of the lowest, (c) chiffon cake with substitution of 100% the main ingredient, and development (volume) maximum, (d) steamed sponge with the substitution of 80% of the main ingredient, but the quality of the aroma room, (e) sponge cake with a substitution of 80% of the main ingredient, but all the criteria lows, (f) brownies with substitution 100% main ingredient, as well as all the supreme criterion, (g) fruit cake using local fruits by substitution of 100% main ingredient, as well as all the supreme criterion, and (g) rainbow cake by substituting 100% main ingredient, but the texture quality lowest. In general acceptability of the community is like the variety of cassava cake, but the cake and rainbow sponge cake obtain the lowest acceptance. Thus the 8 types of cake can be used as a substitution of cassava flour wheat to support increased food security. Keywords: cassava flour, cake variation, substitution wheat
Competence ofSanitation-Hygiene of Students in Food Processing and Presentation in the Vocational High School with Catering Expertise in Bali Luh Masdarini
Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 1: Maret 2013
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.565 KB) | DOI: 10.17977/jps.v1i1.3977

Abstract

Kompetensi Higiene-Sanitasi Siswa dalam Pengolahan dan Penyajian Makanan di SMK Bidang Keahlian Tata Boga di Bali Abstract: The aim of research to uncover and describe the knowledge, attitudes, and performance of sanitary-hygiene of students in the processing and presentation of the food at the Vocational High School with Catering Expertise in Bali. This research uses descriptive quantitative research design and the research subjects students is the Vocational High School with Catering Expertise in Bali which amounts to 198 students. The research instrument used is a knowledge test, questionnaire, and observation sheet. Furthermore, the data were analyzed with descriptive technique using a percentage formula. The results showed that: (1) understanding of hygiene-sanitation student in the processing and presentation of the food at the Vocational Expertise Expertise in Bali Catering 82.89% which are very good; (2) The attitude of the students in the hygiene-sanitary processing and presentation of the food at the Vocational Expertise in Bali Catering 84.36% which are very good; (3) The performance of students in the hygiene-sanitary processing and presentation of the food at the Vocational Expertise in Bali Catering 90.20% which are very good. Key Words: comprehension, attitude, performance, principles of hygiene-sanitation, vocational, processing and presentation of food Abstrak: Tujuan penelitian untuk mengungkap dan mendeskripsikan pemahaman, sikap, dan unjuk kerja higiene-sanitasi siswa dalam pengolahan dan penyajian makanan di SMK Bidang Keahlian Tata Boga di Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif dengan subjek penelitian siswa di SMK Bidang Keahlian Tata Boga di Bali yang berjumlah 198 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pengetahuan, angket, dan lembar observasi. Selanjutnya data dianalisis dengan teknik deskriptif dengan menggunakan formula persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemahaman higiene-sanitasi siswa dalam pengolahan dan penyajian makanan di SMK Bidang Keahlian Keahlian Tata Boga di Bali 82,89% termasuk kategori sangat baik; (2) Sikap higiene-sanitasi siswa dalam pengolahan dan penyajian makanan di SMK Bidang Keahlian Tata Boga di Bali 84,36% termasuk kategori sangat baik; (3) Unjuk kerja higiene-sanitasi siswa dalam pengolahan dan penyajian makanan di SMK Bidang Keahlian Tata Boga di Bali 90,20% termasuk kategori sangat baik. Kata kunci: pemahaman, sikap, unjuk kerja, prinsip-prinsip higiene-sanitasi, SMK, pengolahan dan penyajian makanan
MANFAAT DAN KEAMANAN MAKANAN FERMENTASI UNTUK KESEHATAN (TINJAUAN DARI ASPEK ILMU PANGAN) Luh Masdarini
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 8 No. 1 (2011): Edisi Januari 2011
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.505 KB) | DOI: 10.23887/jptk-undiksha.v8i1.2893

Abstract

Makanan tradisional yang diproses melalui fermentasi, disebut dalam beberapa penelitian terbukti bahwa makanan fermentasi tidak hanya aman dikonsumsi tetapi juga berkhasiat bagi kesehatan. Hal ini disebabkan selama proses, beberapa senyawa anti gizi maupun yang bersifat racun bisa diturunkan atau dikonversi menjadi senyawa yang bermanfaat, sehingga makanan fermentasi menjadi aman dikonsumsi bahkan mempunyai senyawa spesifik yang berfungsi sebagai senyawa fungsional dan mengatur proses metabolisme senyawa lain sehingga proses pencernaan menjadi lebih baik. Yang termasuk makanan fermentasi diantaranya ; tempe, tapai, dan sayur asin (asinan sayur), bekasam dan sejenisnya (produk fermentasi bakteri asam laktat). Tempe mampu mengatur gula darah dengan asam fitatnya, tapai bisa menyegarkan tubuh melalui vitamin B1 nya, dan sayur asin (asinan), bekasam merupakan produk fermentasi bakteri asam laktat yang  berperan sebagai anti karsinogenik.   Kata Kunci: Manfaat, keamanan, makanan fermentasi
Potensi Bendungan Pandan Duri Sebagai Destinasi Wisata Di Desa Pandan Duri Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur Muliana Muliana; Luh Masdarini; Risa Panti Ariani
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 13 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v13i2.40777

Abstract

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi Bendungan Pandan Duri sebagai destinasi wisata di Desa Pandan Duri Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur. Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu (1) lembar observasi dan (2) pedoman wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Metode analisis data penelitian ini adalah analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bendungan Pandan Duri memiliki berbagai potensi yang bisa dijadikan sebagai destinasi wisata antara lain potensi wisata alam seperti Pandan Duri Ijo, Keliling Pandan Duri, Bemade`an, Bertanam dan Petik Hasil pertanian, Sunset Solah Pandu, Green Pandu`s Gate dan potensi buatan seperti Pandu Kuliner, Pandan Duri Besepede, Galeri Pandu, Pasar Murah Sabtu Ance Minggu, Pandan Duri Mancing, Silaq Ngupi, dan Rebana Pandu. Hal ini merupakan keunggulan dan peluang Bendungan Pandan Duri untuk dijadikan sebagai destinasi wisata didukung dengan tersedianya berbagai fasilitas umum yang menunjang kegiatan wisata. Kekuatan (Strenght) Bendungan Panda Duri dapat menjadi media belajar, rekreasi, olahraga, promosi  didukung oleh lingkungan bendungan yang strategis sehingga berpotensi untuk terciptanya berbagai kegiatan wisata, kelemahan (weaknesses) yang dapat diidentifikasi adalah belum adanya perizinan untuk mengelola potensi lebih lanjut, aksesibilitas sarana dan prasarana, fasilitas masih kurang memadai, aspek kebersihan dan keamanan kurang, keterampilan SDM masih kurang untuk mendukung Bendungan Pandan Duri  menjadi destinasi wisata. Peluang (Opportunities) Bendungan Pandan Duri adalah sebagai salah satu destinasi baru yang berbasis alam, terbukanya lapangan pekerjaan, ancaman (Threat) seperti merusak fasilitas area bendungan, membuang sampah dan menebang pohon sembarangan di area sekitar Bendungan Pandan Duri.
STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA ALAM AIR TERJUN SING-SING DI DESA TEMUKUS KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG Sukerti, Ni Wayan; Luh Masdarini; Ni Komang Tenny Aprillia
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 19 No. 2 (2022): Edisi Juli 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data terkait dengan strategi pengembangan daya tarik wisata alam Air Terjun Sing-Sing di Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan metode wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi dan pedoman wawancara. Data dianalisis menggunakan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threats). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan 3 tahapan pengembangan yang terdiri dari tahapan penjajakan (exploration), tahapan keterlibatan (involvement), serta tahapan pengembangan dan pembangunan (development) dapat dirumuskan empat alternatif strategi pengembangan daya tarik wisata alam Air Terjun Sing-Sing yaitu 1.Strategi S-O yang terdiri dari (melestarikan sumber daya alam yang ada di kawasan Air Terjun Sing-Sing, membuat paket wisata tour dan edukasi, mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan melakukan promosi yang lebih intensif terhadap daya tarik wisata alam Air Terjun Sing-Sing melalui media sosial dan internet). 2.Strategi W-O meliputi (menggandeng pihak Pemerintah Desa dan Kabupaten dalam pengembangan daya tarik wisata baik dalam pengelolaan maupun pengembangan sarana dan prasarana wisata, serta memberikan pelatihan– pelatihan kepada masyarakat lokal maupun stakholders terhadap pengembangan daya tarik wisata alam Air Terjun Sing-Sing). 3.Strategi S-T meliputi (membuat papan tanda atau rambu-rambu peringatan bagi wisatawan yang berkunjung guna menjaga kebersihan dan kelestarian alam yang ada di daya tarik wisata alam Air Terjun Sing-Sing, meningkatkan faktor keamanan bagi para wisatawan, dan membuat tempat foto selfie yang dikemas dengan menarik serta hiasan yang unik). 4.Strategi W-T meliputi (bekerjasama dengan para investor swasta, dan meningkatkan program-program pembangunan dan inovasi yang baru terkait dengan daya tarik wisata alam Air Terjun Sing-Sing).
Studi Eksperimen Pemanfaatan Tepung Kacang Gude/Undis (Cajanus Cajan) Menjadi Kue Iwel Khas Bali Karismania maulidina; Ni Made Suriani; Luh Masdarini
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i1.32824

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kue iwel yang di substitusi menggunakan 50% tepung kacang gude dengan 50% tepung ketan putih yang dilihat dari, aspek (1) warna, (2) rasa, dan (3) tekstur. Panelis yang dipilih dalam penelitian ini yaitu menggunakan panelis terlatih yang terdiri 22 dan dilaksanakan di Laboratorium Tata Hidang Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga konsentrasi Tata Boga Undiksha, SMK Negeri 1 Gerokgak dan SMK Pariwisata Triatmajaya pada tanggal 18 dan 20 Oktober 2020. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode observasi menggunakan instrumen berupa lembar uji organoleptik dengan tiga (3) tingkatan yaitu baik, cukup, dan kurang. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik deskriptif kuatitatif. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) kualitas kue iwel yang di substitusi menggunanakan 50% tepung kacang gude dilihat dari aspek warna berada dalam kategori baik (2,90), (2) kualitas kue iwel yang di substitusi menggunanakan tepung kacang gude dilihat dari aspek rasa berada dalam kategori baik (2,72), (3) kualitas kue iwel yang di substitusi menggunanakan tepung kacang gude dilihat dari aspek tekstur berada dalam kategori baik (3,00). Kata kunci : tepung kacang gude, kue iwel, warna, rasa, tekstur. The purpose of this study was to determine the quality of the iwel cake which is substituted using 50% gude bean flour with 50% white glutinous rice flour as seen from the aspects (1) color, (2) taste, and (3) texture. The panelists selected in this study used trained panelists consisting of 22 and carried out in the Laboratory of Family Welfare Education Study Program with the concentration of Undiksha Catering, SMK Negeri 1 Gerokgak and SMK Pariwisata Triatmajaya on 18 and 20 October 2020. The data collection methods used in This research is the observation method using an instrument in the form of an organoleptic test sheet with three (3) levels, namely good, adequate, and insufficient. The data analysis technique in this research is using a quantitative descriptive technique. Thus the results of this study indicate that (1) the quality of the substituted iwel cake using 50% gude bean flour seen from the color aspect is in a good category (2.90), (2) the quality of the iwel cake substituted using gude bean flour is seen From the aspect of taste, it is in the good category (2.72), (3) the quality of the iwel cake which is substituted using gude bean flour seen from the texture aspect is in the good category (3.00) Keywords: gude bean flour, iwel cake, color, taste, texture. 
Co-Authors ., Agnesita Purwanto ., Agus Very Frengky ., Dzikri Hidayat ., Gede Hendra Kusuma ., Gede Witarsa ., I Nyoman Gede Nesa Narmada ., I Putu Angganata ., IBNU KAMAJAYA ., Irham Sani ., Kadek Diah Dharmiasih ., Kadek Pariandani ., Kd Yudi Aris Pratama ., Ketut Mei Subaktiada ., Luh Detriyani ., Made Surya Sasmika ., Mittela Shelly k ., Ni Kadek Sri Wahyuni ., NI MADE EVA YULIANA ., Ni Made Wiwik Rahayu Utami ., Ni Putu Mas Yudayani ., Ni Wayan Desi ., Ni Wayan Ratna Dewi ., Ni Wayan Sugi Astika Dewi ., Nurlaili Solihatun Nisa ., Putu Dedo Hendrawan ., PUTU DIAN TIRTAYANTI ., Putu Dika Indrawan ., Ria Karlina ., Wawik Santiawani ., YULI ANITIAS AA Sudharmawan, AA Agnesita Purwanto . Agus Very Frengky . Alpia, Bq Nuri Amira Anindita Rafi'i Ayu Ningsih, Dyah Cokorda Istri Raka Marsiti Cokorda Istri Raka Marsiti Damiati Damiati - Dewa Putu Darmawan Dharma Pertiwi, Ni Komang Ary Dzikri Hidayat . Eka Liana Devi . Gede Hendra Kusuma . Gede Witarsa . Gilang Ramadan . Hellena Patiran I Gusti Ayu Adelia Ratnadewi . I Gusti Ayu Adelia Ratnadewi ., I Gusti Ayu Adelia Ratnadewi I Nyoman Gede Nesa Narmada . I Putu Angganata . IBNU KAMAJAYA . Ida Ayu Kade Daranindra Cintia Dewi Ida Ayu Putu Hemy Ekayani Indra Sopiani . Irham Sani Irham Sani . Istri Raka Marsiti, Cokorda Jordy, Gede Eka Setiawan Kadek Diah Dharmiasih . Kadek Dian Utami Dewi . Kadek Indah Sevy Septisia Kadek Meli Karsita Kadek Pariandani . KADEK SUASTIKA . Kadek Sutaryasih . Karismania maulidina Kd Yudi Aris Pratama . Ketut Mei Subaktiada . Komang Mega Putri Komang, Trisna Dewi Lalu Nanang Supriadi . Luh Detriyani . Luh Era Desiyana . Made Diah Angendari Made Surya Sasmika . Mittela Shelly k . Muh Hairul Rohit Rahman Muhlis Muliana Muliana Murni, Ni Nyoman narayana, i komang Ni Desak Made Sri Adnyawati Ni Kadek Desy Parwati Ni Kadek Sri Wahyuni . NI KM AYU NOVIANTI . Ni Komang Ayu Novianti Ni Komang Tenny Aprillia Ni Luh De Paramita Sari Ni Luh Debiani . Ni Made Dwi Jayanti Maharani . Ni Made Dwi Jayanti Maharani ., Ni Made Dwi Jayanti Maharani NI MADE EVA YULIANA . Ni Made Eviana Sari . Ni Made Novia Kritina Dewi Ni Made Ritasari . Ni Made Suriani Ni Made Wiwik Rahayu Utami . Ni Nyoman Dewi Adnyani . Ni Putu Mas Yudayani Ni Putu Mas Yudayani . Ni Putu Sri Kristyani . Ni Putu Susrita Maharani Ni Wayan Desi . Ni Wayan Ratna Dewi . Ni Wayan Sugi Astika Dewi . Ni Wayan Sukerti Novianti, Ni Komang Ayu Nurhidayah Nurlaili Solihatun Nisa . Pusparini, Luh Kade Putri Wina Putri, Komang Mega Putu Ardian Pratama Putra Putu Dedo Hendrawan Putu Dedo Hendrawan . PUTU DIAN TIRTAYANTI . Putu Dika Indrawan . Putu Rinda Rismayanti Putu Sumertayasa . Putu Vina Arfeni Ria Karlina . Risa Panti Ariani Rismayanti, Putu Rinda Sari, Kadek Lany Widya Sukerti , Ni Wayan Suprapto . Suprapto . suratman Trisna Dewi Komang Venny Arista . Venny Arista ., Venny Arista Wawik Santiawani . Yudayani, Ni Putu Mas YULI ANITIAS . Yulianitias Yulianitias Yulianitias, Yulianitias