Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SELF CARE PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUKABUMI Teten Tresnawan; Ira Karida
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 3 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i3.8036

Abstract

Self care dan self efficancy serta dukungan keluarga merupakan faktor pencegahan Diabetes. Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis dengan angka kejadian sangat tinggi yang menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan self efficacy dan dukungan dengan self care pada penderita Diabetes Melitus Tipe II. Self care merupakan tindakan individu untuk membantu mengendalikan kadar gula darah. Dukungan Keluarga merupakan sikap, tindakan yang yang diberikan oleh anggota keluarga secara terus menerus untuk memberikan bantuan. Self efficacy merupakan suatu keyakinan individu akan kemampuan dalam melakukan tugasnya. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Diabetes Melitus Tipe II sebanyak 111 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling. Analisa data yang digunakan adalah Analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar self efficacy tinggi, dukungan keluarga mendukung, dan self care tinggi. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan  self efficacy dengan self care (P-value 0,036), dukungan keluarga dengan self care (P-value 0,006). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan self efficacy dan dukungan keluarga dengan self care pada penderita Diabetes Melitus Tipe II saran UPTD Puskesmas Sukabumi untuk lebih dipertahankan dan ditingkatkan lagi melakukan program home care dan penyuluhan Kesehatan terkait penderita Diabetes Melitus.
HUBUNGAN PERSEPSI KEPALA KELUARGA TENTANG COVID-19 DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 DI KELURAHAN SINDANGPALAY WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMUSNUNGGAL KOTA SUKABUMI Teten Tresnawan; Herlina Lidiyawati
Jurnal Health Society Vol. 10 No. 2 (2021): JURNAL HEALTH SOCIETY - OKTOBER 2021
Publisher : STIKES Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi masih terjadinya penambahan kasus Covid-19 juga menyebabkan kematian khususnya di Kelurahan Sindang Palay Kota Sukabumi. Data Puskesmas Limus Nunggal sampai dengan bulan Maret 2021 menyatakan bahwa ada 1 orang meninggal dari total 80 pasen yang terkonfirmasi di Kelurahan Sindang Palay. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Persepsi Kepala Keluarga tentang Covid-19 dengan Tindakan Pencegahan Penularan Covid-19. Jenis penelitian ini menggunakan studi korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini 1681 dengan sampel berjumlah 322 kepala keluarga. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Analisis hipotesis menggunakan analisis Chi Square. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar persepsi kepala keluarga dengan kategori baik, dan sebagian besar kepala keluarga melakukan tindakan pencegahan penularan Covid-19. Hasil uji Chi Square didapatkan P-Value 0,000 sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara persepsi kepala keluarga dengan tindakan pencegahan penularan Covid-19 dengan nilai P-Value < 0,05, maka Ho ditolak. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi kepala keluarga dengan tindakan pencegahan penularan Covid-19 sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam upaya peningkatan program kesehatan masyarakat melalui promosi kesehatan tentang pencegahan Covid-19. Kata kunci : Covid-19, Persepsi kepala keluarga, Tindakan pencegahan penularan
HUBUNGAN STRESS DAN KECEMASAN DENGAN KEKAMBUHAN SESAK NAPAS PADA PENDERITA ASMA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUKABUMI KOTA SUKABUMI Siti Yoanny Putri Nurhalisa; Teten Tresnawan; Johan Budhiana
Jurnal Health Society Vol. 11 No. 2 (2022): JURNAL HEALTH SOCIETY - OKTOBER 2022
Publisher : STIKES Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asma merupakan penyakit pernapasan yang berkelanjutan dan merupakan masalah kesehatan dunia tidak hanya terjangkit di negara maju tetapi juga di negara berkembang, termasuk Indonesia. Tujuan penelitian ini mengetahui adakah hubungan stress dan kecemasan dengan kekambuhan sesak napas pada penderita asma. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah berjumlah 37 responden. Teknik analisis data menggunakan uji Somer’s D. Hasil Penelitian didapatkan sebagian besar stress pada penderita asma adalah normal dan sedang sebanyak 14 orang atau 37,8%, lalu sebagian besar kecemasan pada penderita asma adalah sedang sebanyak 21 orang atau 56,8% dan sebagian besar kekambuhan sesak napas pada penderita asma adalah terkontrol sebagian sebanyak 24 orang atau sebesar 64,9%. Hasil uji Somer’s D didapatkan hasil untuk variabel stress adalah p-value 0,005 dan variabel kecemasan adalah p- value 0,018. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan stress dan kecemasan dengan kekambuhan sesak napas pada penderita asma di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukabumi Kota Sukabumi. Kata Kunci : Asma, Kecemasan, Kekambuhan Sesak Napas, Stress
Identification Of Factors Affecting The Quality Of Life In Hypertension Patients Yeni Yulianti; Teten Tresnawan; Yosep Purnairawan; Susilawati; Arneta Oktavia
HealthCare Nursing Journal Vol. 5 No. 2 (2023): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/healthcare.v5i2.3307

Abstract

The prevalence of hypertension continues to increase, around 2.31 billion people in the world have hypertension. According to Barudin, et al (2021), hypertension significantly affects quality of life, patients suffering from hypertension who do not manage themselves properly have a poor quality of life. Patients who suffer from hypertension with comorbidities or complications tend to experience a decrease in quality of life, such as in physical, psychological, social, and environmental aspects (Alfian et al., 2017). This study aims to identify the factors that affect the quality of life of hypertensive patients in the Subangjaya Village, the Working Area of UPTD Sukabumi, Sukabumi City. Factors that can affect the quality of life include: gender, age, education level, employment status, length of suffering, and self-management. This research is a correlational study with a cross sectional approach with a total sample of 136 respondents. Total sampling way of taking research samples. Hypothesis analysis in this study used Chi-Square and logistic regression tests. The results of this study identified no relationship between age, gender, employment status, and duration of suffering from hypertension with quality of life because it had a P-value > 0.05, and there was a significant relationship between self-management and quality of life with a P value -value 0.000 and correlation value (OR) 12.632. It is hoped that the UPTD Sukabumi Health Center can improve health education regarding the importance of self-management of hypertension sufferers.
Pelatihan Pertolongan Pertama Henti Jantung pada Kader dan Keluarga dengan Anggota Keluarga Penderita Hipertensi Yeni Yulianti; Rosliana Dewi; Nunung Liawati; Teten Tresnawan; R. Bayu Kusumah; Ridwan Firdaus; Dimas Saputro; Muhammmad Farel; Neng Lusi; Frizka Humaira; Siti Maulida; Tania Putri
Abdimas Galuh Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i1.12361

Abstract

Hipertensi merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia, salah satu komplikasinya yaitu henti jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak. Keluarga  merupakan  mata  rantai  pertama dan  utama  sebagai  identifikasi  awal  anggota keluarga  yang  mengalami  henti  jantung  di rumah dan kader posbindu sebagai  lini  terdepan  di  masyarakat  diharapkan  dapat  memberikan informasi pada masyarakat bagaiman memberikan pertolongan disaat terjadi situasi kegawatdaruratan hipertensi saat dirumah, sebelum penderita dibawa ke Rumah Sakit. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di wilayah Kerja Puskemas Gedong Panjang yaitu, Jalan Pemuda Kampung Babakan Empang RT 01 dan RW 04 Keluruhan Citamiang, Kecamatan Citamiang  Kota Sukabumi. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 minggu. Kelompok sasaran pengabdian masyarakat adalah kader posbindu, anggota keluarga dengan penyakit Hipertensi. Kegiatan ini dilakukan melalui 4 tahapan yaitu : 1. Pertemuan koordinasi dengan Pihak Puskesmas Gedong Panjang dan Kelurahan Citamiang, 2. Persiapan dalam bentuk pendatan warga : keluarga dengan penderita hipertensi, 3. Penyuluhan dan simulasi Tindakan RJP, 4. Evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi dengan kegiatan adanya peningkatan pengetahuan mengenai hipertensi dan tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan jika menemukan kondisi henti jantung pada penderita hipertensi sebelum dibawa ke Rumah Sakit. Kader posbindu di RW 04 diharapkan dapat melanjutkan kegaiatan secara rutin dalam meneruskan informasi mengenai apa itu hipertensi dan tindakan pertolongan pertama henti jantung pada pasien hipertensi pada warga lainnya sehingga akan terbentuk kelompok-kelompok yang siaga terhadap kondisi henti jantung yang terjadi dilingkungan Masyarakat dengan koordinasi dengan pihak terkait yaitu puskesmas Gedong Panjang. Kata kunci : henti jantung, hipertensi, kader, keluarga, resusitasi jantung paru
Pelatihan Pertolongan Pertama Henti Jantung pada Kader dan Keluarga dengan Anggota Keluarga Penderita Hipertensi Yeni Yulianti; Rosliana Dewi; Nunung Liawati; Teten Tresnawan; R. Bayu Kusumah; Ridwan Firdaus; Dimas Saputro; Muhammmad Farel; Neng Lusi; Frizka Humaira; Siti Maulida; Tania Putri
Abdimas Galuh Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i1.12361

Abstract

Hipertensi merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia, salah satu komplikasinya yaitu henti jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak. Keluarga  merupakan  mata  rantai  pertama dan  utama  sebagai  identifikasi  awal  anggota keluarga  yang  mengalami  henti  jantung  di rumah dan kader posbindu sebagai  lini  terdepan  di  masyarakat  diharapkan  dapat  memberikan informasi pada masyarakat bagaiman memberikan pertolongan disaat terjadi situasi kegawatdaruratan hipertensi saat dirumah, sebelum penderita dibawa ke Rumah Sakit. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di wilayah Kerja Puskemas Gedong Panjang yaitu, Jalan Pemuda Kampung Babakan Empang RT 01 dan RW 04 Keluruhan Citamiang, Kecamatan Citamiang  Kota Sukabumi. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 minggu. Kelompok sasaran pengabdian masyarakat adalah kader posbindu, anggota keluarga dengan penyakit Hipertensi. Kegiatan ini dilakukan melalui 4 tahapan yaitu : 1. Pertemuan koordinasi dengan Pihak Puskesmas Gedong Panjang dan Kelurahan Citamiang, 2. Persiapan dalam bentuk pendatan warga : keluarga dengan penderita hipertensi, 3. Penyuluhan dan simulasi Tindakan RJP, 4. Evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi dengan kegiatan adanya peningkatan pengetahuan mengenai hipertensi dan tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan jika menemukan kondisi henti jantung pada penderita hipertensi sebelum dibawa ke Rumah Sakit. Kader posbindu di RW 04 diharapkan dapat melanjutkan kegaiatan secara rutin dalam meneruskan informasi mengenai apa itu hipertensi dan tindakan pertolongan pertama henti jantung pada pasien hipertensi pada warga lainnya sehingga akan terbentuk kelompok-kelompok yang siaga terhadap kondisi henti jantung yang terjadi dilingkungan Masyarakat dengan koordinasi dengan pihak terkait yaitu puskesmas Gedong Panjang. Kata kunci : henti jantung, hipertensi, kader, keluarga, resusitasi jantung paru
Pelatihan Pertolongan Pertama Henti Jantung pada Kader dan Keluarga dengan Anggota Keluarga Penderita Hipertensi Yeni Yulianti; Rosliana Dewi; Nunung Liawati; Teten Tresnawan; R. Bayu Kusumah; Ridwan Firdaus; Dimas Saputro; Muhammmad Farel; Neng Lusi; Frizka Humaira; Siti Maulida; Tania Putri
Abdimas Galuh Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i1.12361

Abstract

Hipertensi merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia, salah satu komplikasinya yaitu henti jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak. Keluarga  merupakan  mata  rantai  pertama dan  utama  sebagai  identifikasi  awal  anggota keluarga  yang  mengalami  henti  jantung  di rumah dan kader posbindu sebagai  lini  terdepan  di  masyarakat  diharapkan  dapat  memberikan informasi pada masyarakat bagaiman memberikan pertolongan disaat terjadi situasi kegawatdaruratan hipertensi saat dirumah, sebelum penderita dibawa ke Rumah Sakit. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di wilayah Kerja Puskemas Gedong Panjang yaitu, Jalan Pemuda Kampung Babakan Empang RT 01 dan RW 04 Keluruhan Citamiang, Kecamatan Citamiang  Kota Sukabumi. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 minggu. Kelompok sasaran pengabdian masyarakat adalah kader posbindu, anggota keluarga dengan penyakit Hipertensi. Kegiatan ini dilakukan melalui 4 tahapan yaitu : 1. Pertemuan koordinasi dengan Pihak Puskesmas Gedong Panjang dan Kelurahan Citamiang, 2. Persiapan dalam bentuk pendatan warga : keluarga dengan penderita hipertensi, 3. Penyuluhan dan simulasi Tindakan RJP, 4. Evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi dengan kegiatan adanya peningkatan pengetahuan mengenai hipertensi dan tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan jika menemukan kondisi henti jantung pada penderita hipertensi sebelum dibawa ke Rumah Sakit. Kader posbindu di RW 04 diharapkan dapat melanjutkan kegaiatan secara rutin dalam meneruskan informasi mengenai apa itu hipertensi dan tindakan pertolongan pertama henti jantung pada pasien hipertensi pada warga lainnya sehingga akan terbentuk kelompok-kelompok yang siaga terhadap kondisi henti jantung yang terjadi dilingkungan Masyarakat dengan koordinasi dengan pihak terkait yaitu puskesmas Gedong Panjang. Kata kunci : henti jantung, hipertensi, kader, keluarga, resusitasi jantung paru
Foot Massage terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Yulianti, Yeni; Tresnawan, Teten; Asmarawanti, Asmarawanti; Susilawati, Susilawati; Mustaqimah, Yurisma Khoerul
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 2 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i2.7596

Abstract

This study aims to identify differences in the mean value of systolic and diastolic blood pressure reduction in hypertension sufferers in the intervention and control groups. The method used is Quasi Experiment pre-test and post-test with a control group design. This study showed a significant difference in the mean values of systolic and diastolic pressure before and after foot massage for 30 minutes, carried out three times within six days in the intervention group. Hypothesis testing was carried out using the Independent Samples Test statistical test, obtaining a p-value of 0.000. In conclusion, there is a significant difference in systolic and diastolic blood pressure between the intervention group and the control group Keywords: Diastolic, Foot massage, Hypertension, Systolic
Foot Massage terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Yulianti, Yeni; Tresnawan, Teten; Asmarawanti, Asmarawanti; Susilawati, Susilawati; Mustaqimah, Yurisma Khoerul
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 2 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i2.7596

Abstract

This study aims to identify differences in the mean value of systolic and diastolic blood pressure reduction in hypertension sufferers in the intervention and control groups. The method used is Quasi Experiment pre-test and post-test with a control group design. This study showed a significant difference in the mean values of systolic and diastolic pressure before and after foot massage for 30 minutes, carried out three times within six days in the intervention group. Hypothesis testing was carried out using the Independent Samples Test statistical test, obtaining a p-value of 0.000. In conclusion, there is a significant difference in systolic and diastolic blood pressure between the intervention group and the control group Keywords: Diastolic, Foot massage, Hypertension, Systolic
Pelatihan Foot Massage Untuk Penderita Hipertensi Yulianti, Yeni; Purnairawan, Yosef; Tresnawan, Teten; Asmarawanti, Asmarawanti; Nurjanah, Pia; Anggi, Anggi; Nabila, Nabila; Pahrudin, Umar
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15914

Abstract

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis serius yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Sebagai salah satu penyebab utama kematian di dunia, hipertensi mempengaruhi sekitar 1,13 miliar orang secara global pada tahun 2015, dan menjadi masalah kesehatan signifikan di Indonesia dengan prevalensi 25,8%. Berbagai faktor, seperti usia, pola makan tidak sehat, obesitas, stres, dan kebiasaan merokok, berkontribusi terhadap peningkatan risiko hipertensi. Pencegahan dan pengelolaan hipertensi sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi seperti penyakit jantung dan stroke. Program edukasi kesehatan, termasuk penyuluhan tentang hipertensi dan demonstrasi terapi komplementer seperti foot massage, telah terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Oleh karena itu, meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi dan pencegahannya melalui program edukasi yang terintegrasi sangatlah penting. Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, diharapkan angka kejadian hipertensi dapat ditekan, serta kualitas hidup penderita dapat ditingkatkan. Secara keseluruhan, pendekatan multidimensi diperlukan dalam pengelolaan hipertensi, yang mencakup edukasi, intervensi fisik, dan dukungan sosial.