Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KINERJA BUNDARAN BERSINYAL DIGULIS KOTA PONTIANAK ., Said; Mayuni, Siti; Sulandari, Eti
Jurnal Transportasi Vol 16, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.313 KB) | DOI: 10.26593/jt.v16i1.2151.%p

Abstract

Abstract Fully signalized roundabout must meet design criteria which are very different compared to the recommended design for unsignalized roundabout. When traffic flow increases, there is greater probability that traffic queue to occure, that will decrease the operation level of the roundabout and reduce the intersection capacity. In the case of the Digulis Signalized Roundabout, in Pontianak City, the high traffic volume causes problems, at the roundabout and particularly at the signalized intersection. At the roundabout, in C-D weaving direction, the degree of saturation reaches 0,933, while at signalized intersection, at leg A, major traffic direction, Ahmad Yani street, the degree saturation reaches 0,841, which causes long queues, with the length of 148 meters for leg A and 128 meters for leg B. The delay occured is 13.73 pcu.sec 10,64 pcu.sec, at directions A and B, respectively. Keywords: signalized roundabout, degree of saturation, delay, queue  Abstrak Bundaran dengan pengaturan sinyal penuh harus memenuhi desain yang akan sangat berbeda dibandingkan dengan desain yang direkomendasikan untuk bundaran tanpa sinyal. Ketika arus lalulintas meningkat, semakin besar kemungkinan terjadinya antrean kendaraan yang akan menurunkan tingkat operasi bundaran dan akan menurunkan kapasitas persimpangan. Pada kasus Bundaran Bersinyal Digulis, tingginya volume lalulintas menyebabkan terjadinya permasalahan, baik pada bundaran dan pada simpang bersinyalnya. Pada bundaran, pada arah weaving C-D, derajat kejenuhan mencapai 0,933, sedangkan pada simpang bersinyal, pada lengan A, lengan mayor, Jalan Ahmad Yani, derajat kejenuhan mencapai 0,841, yang mengakibatkan antrean sepanjang 148 meter untuk lengan A dan 128 meter untuk lengan B. Tundaan yang terjadi sebesar 13,73 smp.detik pada arah A dan 10,64 smp.detik pada arah B. Kata-kata kunci: bundaran bersinyal, derajat kejenuhan, tundaan, antrean
EVALUASI TAHAPAN PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA TEBELIAN SINTANG Fitriansyah, Reza; Erwan, Komala; ., Said
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI FEBRUARI 2016
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.515 KB)

Abstract

Seiring dengan tingginya tingkat mobilisasi dan kebutuhan sarana transportasi yang cepat dan aman, tingkat permintaan pengguna transportasi udara, yakni pesawat terbang semakin meningkat. Meningkatnya jumlah penumpang pesawat tentu akan berpengaruh terhadap fasilitas-fasilitas yang ada di bandar udara terutama fasilitas sisi udara. Peramalan jumlah penumpang dimasa mendatang dilakukan dengan 3 model metode prakiraan yaitu model Trend Analysis, model Ekonometrik dan model Market Share. Dari ketiga model tersebut didapat model prakiraan terbaik yaitu model Ekonometrik. Dari hasil Prakiraan didapat jumlah penumpang pada tahun 2020 adalah 438 penumpang/hari. Dalam studi ini pesawat rencana adalah ATR-72, untuk dapat memenuhi kebutuhan 438 penumpang/hari maka diperlukan jumlah pesawat sebanyak 6 pesawat/hari untuk dapat mengangkut penumpang tersebut.Analisis fasilitas sisi udara menggunakan metode ICAO. Dari hasil analisis didapatkan bahwa panjang runway analisis adalah 1.600 m, lebih panjang dari runwayeksisting (1.400 m) dan lebih pendek dari rencana pengembangan tahap II (1.800 m) kebutuhan lebar runway adalah 30 m, lebih kecil dari lebar runwayeksisting dan rencana pembengembangan tahap II (45 m). Panjang Taxiway analisis adalah 148 m, lebih pendek dari panjang taxiwayeksisting dan rencana penembangan tahap II yaitu 150 m. Lebar taxiway analisis adalah 18 m lebih kecil dari lebar eksisting dan rencana penembangan tahap II yaitu 23 m. Analisis kebutuhan Apron yaitu seluas 142 m x 51 m lebih kecil daripada aproneksisting dan rencana pengembangan tahap II yaitu seluas 150 m x 90 m. Rencana pengembangan tahap II Rencana Induk Bandara Tebelian dapat memenuhi kebutuhan fasilitas sisi udara hasil analisis atau dengan kata lain belum diperlukan pengembangan tahap III lebih cepat pada tahun 2020.   Kata kunci: jumlah penumpang, pesawat rencana, runway, taxiway, apron
EVALUASI EFISIENSI PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DI KOTA PONTIANAK (ANGKUTAN OPLET RUTE NIPAH KUNING – SEROJA) Habibi, Muhammad Hafidz; Kadarini, Siti Nurlaily; ., Said
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 2, No 2 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI JUNI 2015
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.957 KB)

Abstract

Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatkan pembangunan setiap tahunnya, meningkatkan pula peningkatan aktifitas penduduk baik untuk kepentingan ekonomi, sosial, politik, maupun kepentingan lainnya. Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengevaluasi kembali efisiensi pelayanan angkutan umum di Kota Pontianak (Angkutan Oplet rute Nipah Kuning-Seroja). Adapun parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kembali efisiensi pelayanan angkutan umum di Kota Pontianak (Angkutan Oplet rute Nipah Kuning-Seroja) tersebut dengan indikator efisiensi meliputi nilai keterjangkauan, kelayakan (operating ratio), utilitas, ketersediaan (availability), load factor, Headway dan umur kendaraan. Berdasarkan indikator penilaian efisiensi angkutan umum, dari hasil evaluasi diperoleh nilai keterjangkauan sebesar Rp.234,973 ,kelayakan sebesar 0,813, Utilitas sebesar 67,122 km/hari (SK Dirjen 687/2002=250km/hari) ,Availability sebesar 87,225 (SK Dirjen 687/2002 = 100),load Faktor sebesar 39,8% SK Dirjen 687/2002 dan PP.No.41/1993 = 70%),Umur kendaraan sebesar 22,265 tahun dan Headway sebesar 3 menit (SK Dirjen 687/2002 = 5-10 menit). Dari semua indikator tersebut, yang sudah memenuhi persyaratan hanya Headway. Sementara indikator yang lainnya seperti Utilitas, Availability dan Load Faktor belum sesuai nilai standar. Untuk indikator Keterjangkauan, Umur kendaraan dan Kelayakan belum ada nilai standarnya.Dengan demikian dapat dilihat letak kekurangan pelayanan angkutan umum agar dapat diperbaiki, namun hendaknya perbaikan tersebut juga mempertimbangkan pengaruhnya terhadap perubahan pada indikator lain.   Kata-kata kunci: efisiensi angkutan umum, indikator efisiensi, nilai standar
KAJIAN FASILITAS PEMBATAS KECEPATAN PADA KOMPLEK PERUMAHAN DI KOTA PONTIANAK ., Terryanto; Mayuni, Siti; ., Said
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 3 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI DESEMBER 2015
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.589 KB)

Abstract

Alat pengendali kecepatan atau yang lebih dikenal dengan polisi tidur merupakan salah satu alat rekayasa lalu lintas yang berfungsi untuk mengendalikan kecepatan kendaraan yang melintas di suatu ruas jalan, terutama di kawasan perumahan guna melindungi pejalan kaki, pengendara sepeda, anak ? anak maupun lanjut usia.Akan tetapi banyak sekali variasi bentuk yang dibuat oleh masyarakat sehingga menyebabkan alat pengendali kecepatan ini  tidak nyaman untuk dilewati oleh pengendara kendaraan. Selain itu, pemasangan alat pengendali kecepatan ini tidak disertakan dengan pemasangan tanda dan rambu sehingga menyebabkan efek kejut pada pengendara. Pada Penelitian ini dilakukan analisis tentang tinggi, sudut kemiringan Speed Bumps, kenyamanan pengendara kendaraan dan pengamatan pemasangan tanda dan rambu sebagai perlengkapan Speed Bumps pada setiap kompleks yang menjadi lokasi penelitian. Metode Penilitian ini menggunakan metode survei untuk mengambil sampel bentuk Speed Bumps, sebaran kecepatan kendaraan pada kompleks perumahan yang dipasang Speed Bumps, dan penurunan kecepatan kendaraan saat melewati Speed Bumps setiap kecamatan yang ada di  Kotamadya Pontianak Dari hasil penelitian didapatkan variasi tinggi Speed Bumps tertinggi pada lokasi penelitian adalah 13 cm, sedangkan variasi tinggi Speed Bumps terendah adalah 3 cm dengan berbagai variasi kemiringan ? 15% dengan bentuk sinusoidal. Kenyamanan berkendara bagi para pengendara tidak begitu menyenangkan, karena berkisar antara 2 ? 5 km/jam. Hal ini menunjukkan hasil yang tidak ideal dan dipersulit dengan tidak adanya pemasangan rambu dan markah. Dinyatakan pemasangan Speed Bumps tersebut ideal dan baik apabila memiliki tinggi ?12 cm dan sudut kemiringan ? 15 % serta dilengkapi dengan pemasangan rambu dan tanda sebagai peringatan bagi pengendara kendaraan. Kata kunci : speed bumps, polisi tidur, alat pembatas kecepatan.
ANALISIS KINERJA SIMPANG STAGGER PADA JL. SULTAN ABDURRAHMAN – JL. JOHAN IDRUS – JL. PUTRI CANDRAMIDI KOTA PONTIANAK Budiman, Febri; Erwan, Komala; ., Said
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI FEBRUARI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1368.012 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.14729

Abstract

The rapid growth of vehicles and the limited capacity of urban roads lead to problems in the field of transport. Particularly in the area of ​​the intersection, which is often congested and long lines. Setting the intersection with the traffic light control to be planned in accordance with the amount of traffic passing through the intersection, so that traffic can be served well and generate optimum performance intersection. The purpose of this study to determine the amount of traffic flow and the level of performance stagger signalized intersection Jl. Sultan Abdurrahman-Jl. Johan Idrus-Jl. Putri Candramidi Pontianak, and find alternative solutions to problems that can be applied to optimize the performance of the intersection. The data used in this study consisted of primary data include: geometry conditions, the environment, traffic and signaling, as well as secondary data comprising: a map of the location of research and population. Performance optimization on the existing conditions using the Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI) 1997, www.harianregional.com with performance parameters, including capacity (C), the degree of saturation (DS), delay (D), and the long lines (QL). Based on the analysis of existing analysis obtained intersection signalized intersection performance stagger Jl. Sultan Abdurrahman-Jl. Johan Idrus-Jl. Putri Candramidi Pontianak City has not comply of manual MKJI 1997. It can be seen from the value of capacity (C), degree of saturation (DS), delay (D), long lines(QL), respectively (East: 1505 smp/hours; 0876 ; 45.56 det/smp ; 111.13 m), (West: 1019 smp/hour ; 0.957; 71.23 det/smp; 84.99 m), (South; 1186 smp/hour ; 0.930 ; 44.68 det/smp ; 70.51 m) , (North: 2195 smp/hour; 0431; 9:00 det/smp; - m). Based on the results of improvement alternative that provides the best value alternative form of mounting three wide median and the addition of closers. Alternative 3 can improve the performance of the intersection, the increase can be seen from the value of capacity (C), degree of saturation (DS), delay (D), long lines (QL), respectively (East: 1407 smp/hour; 0714 ; 41.92 det/smp; 42.44 m), (West: 1274 smp/hour; 0766; 41.41 det / smp; 50.32 m), (South: 1186 smp/hour ; 0.477; 40.22 det/smp; 36.72 m), (North : 2195 smp/hour; 0431; 9:00 det/smp; - m), an alternative overall has comply of  MKJI 1997, then these alternatives may be applied in a stagger signalized intersection of Jl. Sultan Abdurrahman-Jl. Johan Idrus-Jl. Putri Candramidi Pontianak.  Keywords :existing , alternative, degree of saturation, stagger
Analisis Dampak Lalu Lintas Akibat Beroperasinya Mall Of Borneo Di Jalan Ahmad Yani II Kabupaten Kubu Raya Boni, Herkulanus; AS, Syafaruddin; ., Said
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI FEBRUARI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.483 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.14992

Abstract

Salah satu permasalahan transportasi di Kabupaten Kubu Raya saat ini adalah kemacetan lalu lintas. Penyebab terjadinya kemacetan tersebut salah satunya yaitu pembangunan infrastruktur dengan tingkat tarikan yang tinggi di  Kabupaten Kubu Raya. Salah satunya yaitu Mall Of Borneo yang akan dibangun di Jalan Arteri Supadio. Dengan dibangunnya pusat perbelanjaan tersebut akan menimbulkan efek terhadap kinerja ruas jalan yang berada disekitarnya. Evaluasi terhadap lalu lintas dilakukan guna mengefektifkan fungsi dan guna sarana dan prasarana sehingga tidak menimbulkan efek dan konflik yang akan terjadi terhadap lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan oleh aktivitas Pusat Perbelanjaan Mall Of Borneo dan mengetahui kinerja ruas lalu lintas pada ruas Jalan Mayor Alianyang dan Jalan Arteri Supadio.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan parameter Volume lalu lintas (Q), Kapasitas (C), Derajat Kejenuhan (DS). Kapasitas jalan menggunakan 5 variabel yaitu kapasitas dasar (C), faktor penyesuaian lebar jalan (FCw), faktor penyesuaian pemisah arah (FCsp), faktor penyesuaian hambatan samping (FCsf), dan faktor penyesuaian ukuran kota (FCcs). Sedangkan Derajat Kejenuhan (DS) menggunakan 2 variabel yaitu volume lalu lintas (Q) dan kapasitas (C). Nilai DS nantinya akan dibandingkan untuk perkiraan 5 tahun kedepan dengan tahun sekarang. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai DS tahun 2015 untuk ke 2 ruas jalan yang masih dikategorikan arus pada tingkat pelayanan A yaitu dengan nilai DS Jalan Mayor Alianyang 0,12 dan Jalan Arteri Supadio 0,12. Sedangkan untuk perkiraan 5 tahun pada tahun 2020 nilai DS Jalan Mayor Alianyang 0,20 dan Jalan Arteri Supadio 0,21 ternyata tidak terjadi perubahan yang terlalu besar artinya tingkat pelayanan masih dalam kondisi yang baik (tingkat pelayanan A).     Kata Kunci: Dampak, Volume Lalu Lintas, Kapasitas Jalan, Derajat kejenuhan.
IDENTIFIKASI LOKASI RAWAN KECELAKAAN DAN KARAKTERISTIK KECELAKAAN DI KOTA PONTIANAK Pratama, Sastriawan; Mayuni, Siti; ., Said
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.683 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.15616

Abstract

Kota Pontianak memiliki jalan – jalan dengan fungsi yang penting terutama jalan arteri yang menghubungkan kota Pontianak dengan ibu kota/kota kabupaten lainnya. Sebagai jalan yang mempunyai fungsi strategis semestinya jalan tersebut dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecelakaan lalu lintas yang terjadi di daerah rawan kecelakaan secara menyeluruh, berdasarkan data selama kurun waktu lima tahun mulai dari tahun 2009 – 2013. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat diskriptif analisis prosentase yang merupakan proses penggambaran lokasi penelitian di Kota Pontianak yang berbasis data sekunder dari Kepolisian Daerah Kalimantan Barat. Data tersebut berupa data kecelakaan lalu lintas yang menggambarkan daerah rawan kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut. Dengan titik rawan terjadinya kecelakaan pada ruas jalan 28 Oktober, jalan Sultan Syahrir A. Rahman, jalan Tanjungpura, jalan  Prof. Muh. Yamin, jalan Ya’M Sabran, jalan Kom Yos Sudarso, jalan Ahmad Yani, jalan Gusti Situt Mahmud, jalan Sultan Hamid II dan jalan Khatulistiwa. Karakteristik kecelakaan secara umum terjadi disebabkan karena faktor manusia (77 %), faktor kendaraan (3 %), faktor jalan (11 %) dan faktor lingkungan (5 %). Tingkat kecelakaan lalu lintas yang menjadi titik rawan pada 10 ruas jalan tersebut sebanyak 390 kejadian kecelakaan, dengan didominasi oleh sepeda motor. Dari hasil analisis data, penulis menyimpulkan bahwa ada pengaruh tata guna lahan, kondisi jalan dan lingkungan terhadap terjadinya kecelakaan. Langkah strategis yang harus dilakukan adalah penambahan badan jalan seiring jumlah kendaraan yang semakin meningkat dan pemeliharaan jalan secara berkala. Saran untuk pengguna jalan agar selalu meningkatkan kesadaran untuk mematuhi peraturan lalu lintas, penggantian moda transportasi umum, pembatasan jumlah motor dan ada aturan pemerintah yang mengikat itu semua.
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEMACETAN DAN POLUSI UDARA DI JALAN SULTAN ABDURAHMAN PONTIANAK Putra, Dedi Purwa; Sulandari, Eti; ., Said
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (923.118 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.16138

Abstract

Exhaust Emission vehicle is one of the causes of air pollution in an area that is the impact of the use of vehicles as a means of transportation, be it land, sea or air. Any motor vehicle that uses the engine and oil as the driving source is the cause of the air pollution that comes from combustion imperfect issued in the form of exhaust emissions kendaraan.Memberikan description of the relationship of traffic on the roads in a region, the problems it causes, namely air pollution such as vehicle exhaust emissions in comparison to other areas in the city of Pontianak. Examines several types of air pollution caused by vehicle exhaust emissions which occurred on Jalan Sultan Abdurahman Pontianak. In this study used the method of observation, by analyzing the high percentage of the amount of emissions that occur in Jalan Sultan Abudrahman and analysis of vehicle exhaust emissions as sources and types of air pollutants, according existing emission standard and set. In this study during peak hours occur significant air pollution is at 32.88 NO2, SO2 amounted to 37.65, O3 for 1931 and Dust of 632. The density of vehicles influence of air pollution on roads Sultan Abdurahman, while the degree of saturation at peak hours of 0.46 at 12:15 to 13:15. The more dense then the vehicle will be high air pollution ditimbulkan.Tingkat exhaust emissions on the road during hours of peak Sultan Abdurahman is enormous NO2 mg / m³ of 32.88 g / m³, SO2 amounted to 37.65 g / m³, O3 at 1931 mg / m³ and Dust by 632 mg / m³.   Keywords: Emissions, Air Pollution, and Congestion
IDENTIFIKASI TITIK KEMACETAN DAN ALTERNATIF PENANGANANNYA DI KECAMATAN PONTIANAK TIMUR, PONTIANAK SELATAN, PONTIANAK TENGGARA FENDI, GUSTAF SAPTO; SULANDARI, ETI; ., SAID
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil UNTAN
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.7313

Abstract

Growth and development of the city have an impact on the problem of traffic systems. The impact associated with the influence of road capacity and traffic volume, which can cause traffic congestion problem. From 3 districts who studied the East Pontianak, Pontianak South, Southeast Pontianak there are 9 point jam, and 2 of them experienced severe congestion that is the intersection of Jalan Sultan Hamid II - Jalan Imam snag - Way Hero - Road Tanjungpura and U-Turn at the next gas station OSO segment Ahmad Yani street. The purpose of this paper is to identify the point - the point of congestion and causes congestion in the districts East Pontianak, Pontianak South, and Southeast Pontianak so may submit management plans and programs of action plans that can be done to address the problem of traffic congestion in the district of East Pontianak, South Pontianak, Pontianak and Southeast for now.  In this study, the data obtained by several agencies that BPS and POLRESTA city of Pontianak. The survey has been carried out, namely traffic volume survey conducted on Sunday (17 November 2013), on Monday (18 November 2013), in the morning at 6:00 a.m. to 9:00, lunch at 11:00 to 14:00, afternoon at 4:00 p.m. to 18:00 pm. The geometric survey conducted on Sunday (24 November 2013) .From these survey results taken 2 points were considered to be the most severe congestion that will be calculated and analyzed so that it will acquire the capacity and degree of saturation. The degree of saturation can be used as an indicator of the level of performance of an intersection and road segment. Where the degree of saturation can directly determine the performance of a road. Based on Indonesian Highway Capacity Manual for urban roads in 1997, requires the degree of saturation does not exceed 0.85. Based on the results obtained in 2013 the degree of saturation at Jalan Sultan Hamid II is 0.87, Jalan Imam Bonjol of 0.95, 0.70 at Jalan Pahlawan, Jalan Tanjungpura of 0.89 and a U-Turn at the next gas station OSO road Ahmad Yani direction Roundabout to Untan ie 0:56, 0:57 direction to the PCC that although the degree of saturation of <0.85 but the area can be said to be congested due to the long queue of vehicles that will pass through the U-Turn, disrupt traffic flow on the road Ahmad Yani. This indicates that in 2013 the 2 point of congestion experienced traffic problems. For those reasons, given the alternative solution is to operationalize back Public Transport Buses in particular, so as to reduce the degree of saturation in the region studied.     
KAJIAN GEDUNG PARKIR DI JALAN GAJAH MADA PONTIANAK ., Hardiman; Suyono, Rudi; ., Said
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagi daerah perkotaan, perkembangan kota dan pertambahan jumlah kendaraan merupakan dua hal yang berkaitan satu sama lain. Jumlah kendaraan yang semakin hari terus bertambah, sementara tempat-tempat untuk menyimpan atau memarkir sangatlah terbatas serta sulit untuk diperluas. Penggunaan fasilitas jalan misalnya badan jalan untuk parkir kendaraan  akibat adanya sentra ekonomi yang secara efektif mengurangi lebar jalan, yang dapat mengakibatkan kemacetan dan perlambatan kendaraan. Penelitian ini diawali dengan survei awal (observasi), dengan tujuan untuk mengetahui kondisi nyata lokasi pengamatan. Hal ini dilakukan guna menyusun strategi dalam pengumpulan data primer, antara lain penentuan lokasi, penempatan surveyor dan penentuan waktu pengamatan. Pada survei awal (observasi) dilakukan pengenalan dan pembagian lokasi survei menjadi beberapa bagian, diantaranya didapat 6pembagian blok yaitu pada Blok 1 (Jl. Gajah Mada yang memiliki panjang 109,07 m), Blok 2 (Jl. Gajah Mada yang memiliki panjang 54,95 m), Blok 3 (Jl. Gajah Mada yang memiliki panjang 235,99  m),  Blok 4 (Jl. Gajah Mada yang memiliki panjang 148,23 m), Blok 5 (JL. Gajah Mada yang memiliki panjang 160,22 m), dan Blok 6 (JL. Gajah Mada yang memiliki panjang 176,42 m).Setelah survei awal dilakukan maka dilanjutkan dengan survei utama meliputi survei jumlah kendaraan parkir, plat nomor kendaraan, jenis kendaraan dan survei wawancara. Hasil dari analisa data survei pada lokasi penelitian Jalan Gajah Mada Pontianak (simpang Jalan veteran sampai simpang Jalan Letjen Soeprapto dan simpang Jalan Hijas sampai simpang Jalan Pahlawan) adalah berupa data akumulasi on street parking, yaitu pada Blok 1 akumulasi maksimum kendaraan mobil 5, motor 8. Blok 2 mobil 46.Blok 3 mobil 6.Blok 4 mobil 4.Blok 5 mobil 31, motor 22.Blok 6 mobil 24.Sedangkan jangka waktu parkir di kawasan studi adalah termasuk jangka waktu parkir singkat (kurang dari 1 jam).   Kata Kunci : on street parking, data akumulasi, off street parking