Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PEMETAAN SEBARAN NIKEL LATERIT DAN ESTIMASI SUMBERDAYA MENGGUNAKAN METODE INVERSE DISTANCE WEIGHTING BERDASARKAN DATA TEST PIT PADA PT WAHYU ANGGI SELARAS KECAMATAN POMALAA KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA M. RIFKI; Hendro Purnomo; Hidayatullah Sidiq; Isjudarto
Retii 2022: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-17
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Wahyu Anggi Selaras adalah salah satu perusahaan kontraktor pada PT. Putra Mekongga Sejahtera yang bergerak dalam bidang pertambangan Nikel (Ni) di Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Kecamatan Pomalaa termasuk kedalam formasi geologi Batuan Ofiolit. Formasi ofiolit tersusun dari peridotit yang merupakan batuan asal dari nikel laterit. Oleh karena itu terdapat kemungkinan terjadinya mineralisasi pada Kecamatan Pomalaa yang dapat membentuk Nikel Laterit. Untuk memastikan kebenarannya, maka diperlukan kegiatan eksplorasi terkhusus dan metode estimasi yang tepat untuk komoditas nikel laterit yang memiliki sifat heterogen. Ada banyak metode yang dapat diaplikasikan dalam penaksiran, namun dalam penelitian ini akan fokus terhadap penerapan metode Inverse Distance Weighting (IDW), dengan parameter power 1, 2, 3, 4 dan 5 yang dievaluasi menggunakan metode Root Mean Square Error. Dalam proses penaksiran, data yang digunakan berupa data test pit dari kegiatan eksplorasi awal. Estimasi sumberdaya menggunakan interpolasi Inverse Distance Weighting dengan masing-masing power, keakuratan parameter power akan dibandingkan menggunakan metode Root Mean Square Error (RMSE) serta grafik perbandingan dari tiap power. Parameter power dengan Nilai RMSE terkecil dipilih sebagai yang terbaik. Metode perhitungan sumberdaya dilakukan dengan menggunakan metode Block Model, yang mana memanfaatkan bidang tiga dimensi dengan dimensi 12.5 m x 12.5 m x 1 m. Minimum ukuran Block Model tidak boleh kurang dari 1/4 rata-rata jarak antar titik bor. Berdasarkan evaluasi Interpolasi, hasil parameter Root Mean Square Error (RMSE) terbaik menggunakan metode Inverse Distance Weighting didapatkan volume sumberdaya pada zona Limonit menggunakan IDW power 5 sebesar 308.250 ton dengan kadar rata-rata 1.14%, dengan arah persebaran kadar high grade dari tengah area penaksiran ke arah timur dan timur laut, sedangkan untuk sumberdaya zona saprolit menggunakan power 5 dengan total volume 273.281 ton dengan kadar rata-rata 1.45%, persebaran kadar high grade saprolit tersebar dari arah utara, timur laut hingga kearah timur, dari area penaksiran, berdasarkan Spesific Gravity 1.6 ton/m3 untuk zona limonit dan 1.5 ton/m3 untuk zona saprolit.
Analisis Upaya Pengurangan Tingkat Getaran Tanah (ground vibration) Akibat Kegiatan Peledakan di Pit TSBC Tambang Air Laya Terhadap Perumahan Karyawan PT Bukit Asam Tbk.Tanjung Enim Sumatera Selatan M. Aldi Rizandi; Ag. Isjudarto; Erry Sumarjono
Retii 2022: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-17
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Bukit Asam Tbk merupakan salah satu perusahaan tambang batubara yang wilayah penambangannya terletak di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Kegiatan penambangan yang terjadi di PT. Bukit Asam Tbk terdiri dari penyelidikan umum, pembersihan area, pengeboran, peledakan, pemuatan serta pengangkutan bahan galian. Sistem penambangan yang digunakan di Pit Tambang Air Laya yaitu sistem tambang terbuka (Surface Mininng) dan metode open pit mining dengan kegiatan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak dari adanya peledakan dan p e n g u r a n g a n tingkat getaran tanah yang membahayakan struktur bangunan serta aktivitas karyawan yang berada di lokasi sekitar. Metode menggunakan pendekatan analisis hubungan antara sekala distance dan ppv. Hasil penelitian ini yaitu terdapat Peak partikel Velocity berada di bawah rekomendasi dari SNI 7471:2010 dan juga rekomendasi dari pihak perusahaan yaitu 3 mm/s. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat getaran tanah anatara lain jumlah isian muatan peledak dan jarak pengukuran dari lokasi peledakan, Rekomendasi untuk mendapatkan nilai ppv dibawah standar ataupun sesuai dengan rancangan yang ingin di buat yaitu di bawah 0,766 mm/s. dengan hasil yang di dapatkan dari hubungan antara sd dan ppv getaran untuk mendapatkan nilai konstanta dan eksponen yang di perlukan dalam memprediksi isian muatan bahan peledak anfo yang digunakan pada peledakan selanjutny. Maka, rancanangan peledakan nilai yang di dapat pada jarak 1100 m dengan isian 40-45 kg ANFO, .isian peledakan yang optimal untuk ppv di bawah 0,766 mm/s pada jarak 1200 m adalah 40-50kg ANFO, bahan isian yang optimal untuk ppv 0,766 mm/s pada jarak 1300 m adalah 40-60 kg dan bahan isian yang optimal untuk ppv 0,766 mm/s pada jarak 1400 m adalah 40-70 kg.
ANALISIS KUALITAS BATUAN ANDESIT SEBAGAI BAHAN BANGUNAN DI CV CENTRAL STONE PERKASA Mataheru, Juan Aknes; Wardana , Novandri Kusuma; Isjudarto, Agustinus
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Andesite rock is an igneous rock that has an important role in the construction of buildings, infrastructure and roads with various advantages. the quality of andesite must also meet certain requirements set out in SNI 03-0394-1989. From the results of the compressive strength test on 4 samples, the average value of compressive strength on andesite rock was 925.18 kg/cm². From the shear resistance test conducted on 2 samples, the average value of shear resistance was 17.59%. This water absorption test was carried out on 2 samples of andesite rock aggregates which resulted in an average value of 1.835%. Petrographic analysis of the 4 samples was carried out at 10x ocular magnification and 5x objective magnification contains the mineral plagioclase 35% – 45%, quartz 4% - 10%, chlorite 4% – 10%, calcite 4% – 15%, basic mass 37% -39%, and Opaque minerals 2% – 3%.
Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali Muat Dan Alat Angkut Di PT Jaga Aman Sarana Jobsite PT Koninis Fajar Mineral Kabupaten Banggai Mahardika, Yudi; Ag. Isjudarto; Novandri Kusuma Wardana
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaga Aman Sarana merupakan salah satu perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang pertambangan Nikel. Lokasi penambangan terletak di Desa Tuntung Kecamatan Bunta Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Penambangan dilakukan dengan sistem tambang terbuka (Surface mining), alat mekanis yang digunakan pada perusahaan ini yaitu excavator sebanyak 1 unit dan 5 unit dump truck. rumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum tercapainya target produksi ore yang ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 154,626 wmt/bulan dan terjadinya hambatan di PT. Jaga Aman Sarana. sehingga, dilakukan kajian teknis produktivitas alat gali muat dan alat angkut sehingga target produksi yang ditentukan oleh perusahaan dapat tercapai. Produksi nyata yang didapatkan pada fleet untuk alat gali muat sebesar 35,341 wmt/bulan dan alat angkut sebesar 35,310 wmt/bulan, dimana target produksi saat ini belum tercapai. Upaya peningkatan target produksi dilakukan dengan cara perbaikan cycle time alat gali muat dan alat angkut, dan memperbaiki efisiensi kerja. Adapun perhitungan setelah melakukan perbaikan, produksi perbaikan yang didapatkan pada fleet untuk alat gali muat sebesar 182,093 wmt/bulan dan untuk alat angkut sebesar 156,235 wmt/bulan. Dengan demikian maka target produksi yang ditetapkan dapat tercapai.
Perbandingan Alat X-Ray Dengan Olympus Element-S Untuk Menentukan Hasil Kadar Nikel Di Pt. Nikelindo Jaya Nusantara Siuna, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah Atuna, Blair; Hendro Purnomo; Ag. Isjudarto
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nikelindo Jaya Nusantara is a contractor company that carries out mining operations in the IUP area of PT. Prima Dharma Karsa, which is engaged in mining Laterite Nickel ore located in Siuna Village, Banggai Regency, Central Sulawesi Province. Nickel laterite is one of the mineral deposits resulting from the chemical weathering process of ultramafic rocks which results in residual and secondary enrichment of Ni, Fe elements. In lateritic nickel ore (ore) mining activities, changes in the elemental content of nickel ore often occur. While still in the mining front and after being transferred to the barge, it is possible that the changes in grades that occur experience quite significant differences. The purpose of this study is to determine the comparison between the two analytical tools to analyze the value of Nickel content in the Mining Front and on the Barge, then to find out how many changes in grades occur in lateritic nickel minerals from the mining front after being transferred to the Barge and find out the factors that cause changes. that rate. Grade data on nickel laterite minerals from the mining front using the Olympus tool is 2.11% and x-ray is 2.19% with a dilution of 3.79% and a difference in content of 0.08%. The Fe content from the mining front using Olympus is 31.50% and using X-Ray is 30.70% so that the dilution content is 2.54%. Furthermore, the minerals from the Barge using the Olympus tool are 1.99% and Xray are 2.04% with a dilution content of 2.51%. The Fe content from the Barge using Olympus was 26.85% and using X-Ray was 28.48% so that the dilution content was 6.07%. Changes in these levels occur due to factors due to accuracy problems in sampling, sample preparation that ignores procedures, and also human errors such as errors in sampling code, changing samples when delivered to preparation. So if you refer to these data, the tool must recalibrate even though the difference in dilution levels produced is quite low, but it is better if it is recalibrated in a shorter period of time, so that the difference in dilution levels is not too great, which causes less the accuracy of the grades displayed from the two tools even though they still meet the specifications for the grade of nickel minerals according to the company's target.