Koamesah, Sangguana M J
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERBEDAAN JUMLAH KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti DENGAN PEMBERIAN EKSTRAK BIJI KELOR (Moringa oleifera) PELARUT ETANOL DAN AQUADES Fitriyah, Nur Laelatul; Koamesah, Sangguana M J; Nurina, Rr Listyawati
Cendana Medical Journal Vol 7 No 1 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.543 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1461

Abstract

Aedes aegypti merupakan vektor dari berbagai penyakit seperti dengue, chikungunya, yellow fever dan zika. Demam berdarah dengue di Kota Kupang terjadi peningkatan dari tahun 2014 – 2016. Salah satu upaya pengendalian kasus DBD adalah abatesasi, namun sudah terjadi resistensi di beberapa wilayah Indonesia. Oleh karena itu, perlu dikembangkan tanaman kelor yang memiliki senyawa alkaloid, saponin, tannin dan flavonoid sebagai larvasida biologi, yang mana kelor sebagai tanaman daerah semiringkai sesuai dengan kondisi geografis di Kota Kupang. Tujuan penelitian ini menganalisis jumlah kematian larva nyamuk Aedes aegypti dengan pemberian ekstrak biji kelor (Moringa oleifera) pelarut etanol dan aquades dalam jangka waktu 48 jam. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan post test control group. Ekstraksi menggunakan pelarut etanol dan aquades dengan berat simplisia 300g dalam 1.100 mL volume palarut selama 36 jam. Penelitian dilakukan terhadap larva Aedes aegypti instar III/IV dengan 4 kelompok yaitu ekstrak etanol biji kelor, ekstrak aquades biji kelor, kontrol negatif dan kontrol positif dengan 5 kali pengulangan. Data dianalisis menggunakan uji T Independent untuk mengetahui apakah ada perbedaan jumlah kematian larva nyamuk Aedes aegypti dengan pemberian ekstrak biji kelor (Moringa oleifera) antara pelarut etanol dan aquades. Hasil rerata jumlah kematian larva pada tiap kelompok perlakuan yaitu kelompok ekstrak etanol biji kelor (4,2 larva), ekstrak aquades biji kelor (3,2 larva), kontrol negatif (0 larva) dan kontrol positif (25 larva). Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan rerata persentase jumlah kematian larva nyamuk Aedes aegypti dengan pemberian ekstrak biji kelor (Moringa oleifera) pelarut etanol adalah 16,8% dan pelarut aquades adalah 12,8% artinya tidak ada perbedaan signifikan diantara keduanya dengan nilai p 0,095
PENGARUH MEDIA POSTER TERHADAP PENERAPAN FIVE MOMENT HAND HYGIENE PADA PERAWAT RUMAH SAKIT X KUPANG Lumban Gaol, Bella Christin; Sagita, Sidarta; Koamesah, Sangguana M J
Cendana Medical Journal Vol 7 No 1 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.271 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1495

Abstract

Healthcare associated infections (HAIs) adalah infeksi yang terjadi di pelayanan kesehatan selama menjalani prosedur perawatan dan tindakan medis, sekitar 1,4 juta pasien diseluruh dunia mengalami infeksi ini. Perilaku five moment hand hygiene yang baik oleh perawat merupakan salah satu cara paling efektif untuk mengurangi dan mencegah terjadi Healthcare associated infections. Salah satu upaya meningkatkan penerapan hand hygiene dalam teori SOR ialah pemberian stimulus menggunakan media poster. Pemanfaatan media poster yang optimal dapat mampu memberikan pengetahuan, membentuk sikap dan perilaku serta dapat menjadi pengingat sehingga mempengaruhi orang yang melihat untuk melakukan sesuai yang ia ketahui. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media poster terhadap penerapan five moment hand hygiene pada perawat rumah sakit X Kupang. Metode penelitian ini merupakan penelitian quasy experiment dengan rancangan posttest-only design with control group. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling yaitu sebesar 50 orang yang terdiri dari kelompok intervensi yaitu menggunakan poster WHO dan kelompok kontrol yaitu diberikan poster rumah sakit yang berlaku di ruangan. Penilaian five moment hand hygiene menggunakan lembar observasi WHO dan dilakukan wawancara untuk mengetahui perilaku hand hygiene perawat. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil Penerapan five moment hand hygiene perawat menggunakan poster rumah sakit sebanyak 26% dan pada perawat yang menggunakan poster WHO sebanyak 40%. Moment terbanyak yang dilaksanakan ialah pada moment ke lima setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien 76% dan terendah pada moment kedua sebelum tindakan aseptik 42%. Berdasarkan uji Chi Square didapatkan nilai p= 0,039 (<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat pengaruh media poster terhadap penerapan five moment hand hygiene perawat.
UJI AKTIVITAS ANTI BAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum l.) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli SECARA IN-VITRO Ugha, Kandida Bibiana; Indriarini, Desi; Koamesah, Sangguana M J
Cendana Medical Journal Vol 7 No 2 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.655 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i2.1779

Abstract

Escherichia coli adalah bakteri gram-negatif yang merupakan flora komensal di saluran usus besar manusia yang sering menyebabkan infeksi traktus urinarius, infeksi gastrointestinal, saluran empedu dan traktus respiratorius bawah. Hal ini masih menjadi masalah yang penting, mengingat banyaknya kasus yang dilaporkan. Cengkeh merupakan tanaman yang dapat dijumpai di daerah Nusa Tenggara Timur dan telah dilakukan penelitian bahwa daun cengkeh memiliki senyawa aktif berupa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun cengkeh (Syzygium aromaticum l.) terhadap pertumbuhan Escherichia coli secara in-vitro. Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah true experiment dengan rancangan penelitian postest only control group. Metode yang digunakan ialah metode difusi dengan kertas cakram, menggunakan konsentrasi ekstrak uji yaitu 100%, 80%, 60%, 40% 20%, 10% dan kontrol positif streptomisin injeksi dan kontrol negatif aquades steril, serta dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil dibaca setelah inkubasi selama 24 jam. Hasil penelitian ini Zona hambat terbentuk pada semua konsentrasi ekstrak. Uji Kruskal-Wallis menunjukkan p = 0,003 yang berarti terdapat perbedaan signifikan diameter zona hambat antar dua kelompok atau lebih (p < 0,05). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun cengkeh memiliki kemampuan antibakteri terhadap Escherichia coli. Zona hambat terbesar dibentuk pada konsentrasi 100% sebesar 1,58 cm dan zona hambat terkecil pada konsentrasi 10% sebesar 0,63 cm.
EFEKTIVITAS EKSTRAK BIJI KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP LARVA Aedes aegypti DAN Culex sp. INSTAR III/IV Markus, Yosefania E.D.P.; Koamesah, Sangguana M J; Trisno, Idawati
Cendana Medical Journal Vol 7 No 2 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.331 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i2.1793

Abstract

Penggunaan larvasida sintetik dalam waktu lama dapat menyebabkan terbentuknya strain nyamuk yang resisten. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi resistensi vektor terhadap larvasida adalah menggunakan larvasida nabati yang terbuat dari tumbuhan yang lebih ramah lingkungan dan lebih mudah terurai di alam. Biji kelor (Moringa oleifera) mengandung metabolit sekunder seperti tanin, saponoin dan alkaloid yang dapat berperan dalam kematian larva. Spesies nyamuk yang digunakan adalah Aedes aegypti dan Culex sp. yang merupakan vektor dari beberapa penyakit endemis dan penyakit yang diabaikan di Indonesia, yaitu Demam Berdarah (Aedes aegypti) dan Filariasis (Culex sp.). kedua penyakit ini masih memiliki angka prevalensi yang tinggi di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas biji kelor sebagai larvasida pada larva nyamuk Aedes aegypti dan Culex sp. Metode yang digunakan ekstrak biji kelor dibuat menggunakan pelarut aquades dengan teknik infundasi. Uji perlakuanfitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari ekstrak biji kelor. Digunakan 480 ekor larva instar III/IV dari setiap spesies nyamuk yang dibagi dalam 6 kelompok perlakuan, (kelompok kontrol positif dengan abate 0,02 ppm, kelompok ekstrak biji kelor 750 ppm, 1000 ppm, 1250 ppm, 1500 ppm, dan 1750 ppm). Pengamatan akan dilakukan selama 48 jam dengan 4 kali pengulangan. Hasil penelitian ini pada uji fitokimia didapatkan ekstrak biji kelor mengandung alkaloid, saponin, triterpenoid, dan tanin (dalam jumlah sedikit). Rata-rata kematian larva yang paling tinggi ditemukan pada kosentrasi 1750 ppm yaitu 4,5 larva Aedes aegypti dan 3,5 larva Culex sp.. Hasil analisis Kruskall Wallis menunjukkan bahwa ekstrak biji kelor efektif sebagai larvasida untuk Aedes aegypti (p=0,004) dan Culex sp. (p=0,001). Pada analisis probit didapatkan bahwa LC50 dari ekstrak terhadap Aedes aegypti adalah 4618 ppm, dan untuk Culex sp. 5242 ppm. Kesimpulan ekstrak biji kelor efektif sebagai larvasida nabati pada larva Aedes aegypti dan Culex sp
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU TERHADAP PERILAKU PEMANFAATAN KELOR SEBAGAI MENU MAKANAN KELUARGA DI KOTA KUPANG Koamesah, Sangguana M J; Rante, Su Djie To; Sasputra, I Nyoman
Cendana Medical Journal Vol 8 No 1 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.426 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2640

Abstract

Status gizi masyarakat kota Kupang terutama balita dari tahun 2014-2017 menunjukkan kecenderungan peningkatan prevalensi kasus gizi kurang dan gizi buruk (3). Penyebab langsung malnutrisi adalah asupan gizi dan infeksi penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan. Tanaman kelor juga merupakan tanaman lokal NTT yang banyak dijumpai baik di kota maupun sampai di pelosok desa, sehingga setiap orang mudah mendapatkannya. Meski demikian, masih banyak balita yang mengalami kurang gizi bahkan gizi buruk di seluruh wilayah kota dan kabupaten NTT. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuandan persepsi ibu tentang kelor dengan perilaku pemanfaatan kelor sebagai menu makanan keluarga di Kota Kupang, dan apakah ada faktor lain yang mempengaruhi perilaku tersebut. Penelitian ini akan menguji 2 hipotesis yaitu : Karakteristik demografi dan pengetahuan ibu tentang manfaat kelor berhubungan dengan persepsi ibu terhadap malnutrisi dan pemanfaatan kelor dan Persepsi ibu terhadap malnutrisi dan pemanfaatan kelor serta isyarat untuk bertindak berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemanfaatan kelor sebagai menu makanan keluarga. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi ibu terhadap malnutrisi dan pemanfaatan kelor. Variabel tergantung adalah perilaku pemanfaatan kelor sebagai menu makanan keluarga. Anteseden adalah karakteristik demografi dan pengetahuan ibu tentang manfaat kelor. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan potong lintang. Semua variabel penelitian diukur satu kali dalam satu waktu yang sama. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Karakteristik demografi dan tingkat pengetahuan ibu secara simultan berpengaruh terhadap persepsi ibu tentang ancaman masalah kesehatan, ditunjukkan dengan nilai p=0.005 pada analisis regresi linear. Komponen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap terbentuknya persepsi ibu tentang ancaman kesehatan adalah jenjang pendidikan formal ibu (p=0,005), dan tingkat pengetahuan ibu (p=0.006). Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu semakin tinggi ia mempersepsikan kemungkinan keluarganya terancam malnutrisi dan semakin tinggi tingkat keseriusan dampak malnutrisi yang mungkin dialami. Sebaliknyaibu yang mempersepsikan bahwa keluarganya kecil kemungkinan terkena malnutrisi dan dampak malnutrisi bagi keluarganya tidak terlalu serius, adalah kelompok ibu dengan jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi. Karakteristik demografi dan tingkat pengetahuan ibu secara simultan berpengaruh terhadap persepsi ibu tentang manfaat kelor, dengan nilai p=0.000 pada uji regresi linier. Tingkat pengetahuan ibu adalah satu-satunya variabel yang secara individual memberikan pengaruh terhadap tingkat persepsi ibu tentang manfaat kelor, dengan nilai p= 0.000 dan kontribusi pengaruh sebesar 43,6%. Persepsi ancaman masalah kesehatan, persepsi manfaat kelor, dan dorongan bertindak secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perilaku ibu dalam pemanfaatan kelor, dengan nilai p=0.002 pada hasil analisis regresi linier. Tingkat persepsi ibu tentang manfaat kelor dan frekuensi dorongan bertindak yang diterima ibu mempunyai kontribusi pengaruh yang signifikan masing-masing sebesar 25,6% dan 20,2% terhadap frekuensi perilaku ibu dalam pemanfaatan kelor sebagai menu keluarga
PENGARUH PEMBERIAN PUDING SARI DAUN KELOR TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI ANAK DI SD INPRES NOELBAKI KABUPATEN KUPANG Meko, Maria M.T.; Koamesah, Sangguana M J; Woda, Rahel Rara; Lada, Christina Olly
Cendana Medical Journal Vol 8 No 1 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.028 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2678

Abstract

Masalah gizi kurang sangat tinggi di NTT. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian makanan inovatif dan menarik yang diperkaya dengan vitamin dan mineral. Salah satu tanaman yang kaya akan vitamin dan mineral adalah kelor (Moringa oleifera). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian pudding sari daun kelor terhadap perubahan status gizi anak di SD Inpres Noelbaki Kabupaten Kupang. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pre-test and post-test with kontrol group yang dilakukan pada anak sekolah dasar berusia 10-12 tahun di SD Inpres Noelbaki Kabupaten Kupang. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan jumlah sampel 66 anak, yang terdiri dari 33 anak pada kelompok perlakuan dan 33 anak pada kontrol. Pada kelompok perlakuan diberikan puding sari daun kelor selama 14 hari. Uji analisis yang digunakan adalah Paired T test untuk membandingkan perubahan nilai Pre-Post setiap kelompok dan Unpaired T Test untuk membandingkan nilai akhir kelompok Intervensi - kontrol. Hasil dari penelitian ini terdapat peningkatan status gizi yang signifikan pada kelompok perlakuan setelah diberikan pudding sari daun selama 14 hari. Pada kelompok terdapat 33 anak mengalami peningkatan satatus gizi. Sedangkan pada kelompok control hanya terdapat 3 anak mengalami peningkatan status gizi. Pada kelompok intervensi terdapat perubahan yang signifikan (p<0,05) dan pada kelompok control tidak didapatkan adanya perubahan yang signifikan setelah dilakukan penelitian selama 14 hari. Kesimpulan dari hasil penelitian ini terdapat pengaruh pemberian pudding sari daun kelor terhadap perubahan status gizi anak di SD Inpres Noelbaki Kabupaten Kupang (p<0,05) dengan cara meningkatkan nafsu makan anak
HUBUNGAN KEBIASAAN BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DAN BERMAIN DI TANAH DENGAN KEJADIAN INFEKSI CACING USUS PADA ANAK DI DESA LIFULEO Natalia, Ni Kadek A. V.; Setiono, Kresnawati Wahyu; Koamesah, Sangguana M J
Cendana Medical Journal Vol 8 No 2 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.545 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i2.3350

Abstract

Infeksi cacing usus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih tersebar luas di seluruh dunia terutama di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Cacingan dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan, dan produktivitas. Hygiene perorangan dipercaya sebagai salah satu faktor risiko cacingan.Tujuan penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui hubungan kebiasaan buang air besar sembarangan dan bermain di tanah dengan kejadian infeksi cacing usus pada anak di Desa Lifuleo. Metode penelitian ini bersifat analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 61 orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data kebiasaan buang air besar sembarangan dan kebiasaan bermain di tanah didapatkan melalui wawancara dan data infeksi cacingan diperoleh melalui pemeriksaan tinja. Hasil dari 61 sampel, didapatkan prevalensi infeksi kecacingan sebesar 3,3%. Hasil Uji Fisher untuk hubungan antara kebiasaan buang air besar sembarangan dan infeksi cacing didapatkan nilai p = 0,074. Sedangkan hubungan antara kebiasaan bermain di tanah dengan infeksi cacing didapatkan nilai p = 0,566 (p > 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan buang air besar sembarangan dan bermain di tanah dengan kejadian infeksi cacing usus pada anak di Desa Lifuleo
UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA TIKUS GALUR SPRAGUE-DAWLEY (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT-HB Tuuk, Kinanti Putri Akdani; Koamesah, Sangguana M J; Lidia, Kartini
Cendana Medical Journal Vol 8 No 2 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.844 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i2.3358

Abstract

Demam atau yang biasa diketahui sebagai pireksia adalah tanda medis umum yang ditandai dengan naiknya suhu tubuh diatas kisaran normal dapat terjadi akibat infeksi atau peradangan, yang memicu pelepasan prostaglandin. Pasien dengan demam yang sangat tinggi dan dalam periode yang lama dapat menaikkan angka komplikasi, dimana akan membawa kepada kegagalan berbagai organ dan kematian. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) tergolong sayuran rempah banyak digunakan sebagai obat tradisional karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Komponen fitokimia dari bawang merah yang mempunyai potensi sebagai antipiretik adalah flavonoid. Selain flavonoid, terdapat kandungan senyawa aktif lain seperti alkaloid dan saponin yang berpotensi memiliki efektifitas dalam menurunkan demam. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui efek antipiretik ekstrak etanol bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada tikus galur Sprague-Dawley (Rattus norvegicus) yang diinduksi vaksin DPT-HB. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain “true eksperimental design pretest-posttest control group design”. Sampel penelitian berjumlah 25 ekor tikus jantan yang dipilih secara acak ke dalam 5 kelompok yaitu kontrol negatif dengan pemberian aquades, kelompok positif dengan pemberian paracetamol, dan tiga kelompok dengan dosis ekstrak yang berbeda, yaitu dosis 1,2, dan 3 yaitu 126 mg/100grBB, 252 mg/100grBB, dan 504 mg/100grBB. Selanjutnya dilakukan pre-test untuk mengetahui keadaan awal sampel. Kemudian setelah diberi berbagai perlakuan dilanjutkan dengan melakukan post-test untuk melihat pengaruh pemberian perlakuan tersebut. Lalu semua data diuji dengan Uji ANOVA bila memenuhi syarat uji parametrik, dan Kruskal-Wallis apabila memenuhi syarat non-parametrik. Hasil pada penelitian ini diperoleh p=0,000 (p<0,05) dengan uji ANOVA. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat efek ekstrak bawang merah terhadap perubahan suhu tubuh tikus putih yang mengalami demam.
HUBUNGAN MASA KERJA DI LUAR RUANGAN DAN PENGGUNAAN APD DENGAN KEJADIAN KATARAK PASIEN POLI MATA RSUD S. K. LERIK KUPANG Kua, Gregorius Agung; Koamesah, Sangguana M J; Folamauk, Conrad Liab H.; Cahyaningsih, Eunike
Cendana Medical Journal Vol 8 No 3 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.452 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i3.3489

Abstract

Katarak berada di posisi kedua penyebab gangguan penglihatan terbanyak di seluruh dunia (33%) setelah gangguan refraksi dan di urutan pertama penyebab kebutaan terbanyak di dunia (51%).Radiasi UV dan stres oksidatif dianggap sebagai faktor penting dalam patogenesis katarak. Orang yang bekerja lebih banyak di luar gedung berisiko mengalami katarak, terlebih bagi mereka yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk mata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan masa kerja di luar ruangan dan penggunaan APD dengan kejadian katarak pasien Poli Mata RSUD S. K. Lerik Kupang 2018-2019. Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasienpolimata RSUD S. K. LerikKupang. Sampel dalam penelitian berjumlah 60 responden dengan teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Data dianalisis dengan rumus uji koefisien kontingensi c. Hasil analsisi menunjukkan tidak derdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja di luar ruangan dengan kejadian katarak,p value = 0,640 (p > 0,05) dengan OR=1,556, dan tidak derdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan APD dengan kejadian katarak,p value = 0,129 dan OR=0,289 (<1). Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja di luar ruangan dan penggunaan APD dengan terjadinya katarak di Poli Mata RSUD. S. K. Lerik Kupang
PENGARUH PAPARAN ASAP BAKARAN SAMPAH PLASTIK TERHADAP GAMBARAN SEL-SEL INFLAMASI DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI PARU MENCIT Sasputra, I Nyoman; Koamesah, Sangguana M J; Rante, Su Djie To
Cendana Medical Journal Vol 8 No 3 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.671 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i3.3495

Abstract

Plastik merupakan bahan yang sering digunakan sebagai alat rumah tangga. Produksi dan penggunaan plastik (bahan polimer) pada tahun 2016 di seluruh dunia mencapai 245 juta ton dan terus meningkat setiap tahunnya. Sampah plastik merupakan masalah lingkungan berskala global. Proses pembakaran sampah plastik memiliki efek terhadap sistem pernapasan. Pengelolaan sampah dengan cara dibakar dapat menghasilkan berbagai zat yang memiliki efek pada sistem pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan asap bakaran sampah plastik terhadap gambaran sel-sel inflamasi dan gambaran histopatologi paru mencit. Metodologi penelitian merupakan jenis eksperimental laboratorium dengan true experimental design dan post-test controlled group design. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 12 ekor mencit ditambah 2 ekor mencit sebagai cadangan. Sampel penelitian dibagi kedalam 2 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol dan 1 kelompok perlakuan yang dipapari asap bakaran sampah plastik jenis polypropylene sebesar 120 ml/30 menit selama 14 hari. Perubahan histopatologi paru diamati secara mikroskopis setelah 14 hari masa intervensi dan dinilai menggunakan skor kerusakan paru oleh Marianti. Semua data pada penelitian ini diuji secara statistik menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan dianalisis menggunakan Uji Independen T-Test apabila data penelitian bersifat parametrik atau Uji Mann-Whitney apabila data penelitian bersifat non-parametrik. Dari penelitian ini diperoleh hasil p=0,003 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan paparan asap bakaran sampah plastik terhadap gambaran sel-sel inflamasi dan gambaran histopatologi paru mencit