Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search
Journal : Kajian Moral dan Kewarganegaraan

PERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP NASIONALISME PADA ANAK DI KAMPUNG LAWAS MASPATI SURABAYA EILYSA SARASATI HANA SIRAIS; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran bagaimana peran orang tua dalam menanamkan sikap nasionalisme pada anak dan faktor yang mempengaruhinya. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan menggunakan teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dikaji menggunakan teori peran Biddle dan Thomas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran orang tua dalam menanamkan sikap nasionalisme pada anak di Kampung Lawas Maspati meliputi melaksanakan peran sebagai pendidik, panutan, pendamping dan pendorong dengan menanamkan nilai-nilai nasionalisme. Peran orang tua sebagai pendidik yaitu mengajarkan sikap saling membantu, mengajarkan sikap menghormat berbeda agama dan menaati peraturan kampung. Peran orang tua sebagai penutan yaitu menerapkan budaya tegur sapa, menghargai perbedaan pendapat, dan menerapkan budaya “jumput semut”. Orang tua sebagai pendamping yaitu memilihkan permainan untuk anak dan mengontrol ketika anak menyasikan TV. Orang tua sebagai pendorong yaitu menggunakan baju batik, memberi kebebasan aktif dalam kegiatan kampung, memberikan fasilitas mengembangkan kampung wisata dan memeriahkan hari kemerdekaan. Faktor yang mempengaruhi penanaman sikap nasionalisme meliputi, wawasan orang tua tentang nasionalisme, kesadaran orang tua tentang nasionalisme, pengaruh globalisasi, pengaruh teknologi informasi dan komunikasi, lingkungan kampung dan tokoh masyarakat. Kata Kunci: Nasionalisme, Orang tua, Anak Abstract This study aims to describe the picture of how the role of parents in instilling the attitude of nationalism in children and the factors that influence it. Using a qualitative approach to the type of case study research. Data collection techniques through participatory observation and in-depth interviews using data analysis techniques include data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions, which are examined by the theory of the role of Biddle and Thomas. The results of this study indicate that the role of parents in instilling an attitude of nationalism in children in the Maspati Lawas Village includes carrying out the role of educators, role models, assistants and encouragement by instilling nationalism values. The role of parents as educators is to teach mutual help, respect neighbors of different religions and obey village regulations. The role of parents as penutan is implementing a culture of greeting, respecting differences of opinion, and implementing a culture of "jumput semut”. Parents as a companion is choosing a game for children and controlling when the child is watching TV. Parents as drivers are wearing batik, giving active freedom in village activities, providing facilities to develop tourist villages and enlivening independence day. Factors that influence the handling of nationalism attitudes include, parents insights about nationalism, parents awareness of nationalism, the influence of globalization, the influence of information and communication technology, village environment and community leaders. Keywords: Nationalism, Parents, Children
STRATEGI SOSIALISASI KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) SUMENEP DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILU 2019 MASRIAWAN; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep dalam menekan angka Golput pada Pemilu 2019, dan untuk mengetahui hambatan Komisi Pemelihan Umum (KPU) Sumenep saat melakukan sosialisasi dalam menekan angka Golput pada Pemilu 2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan berupa wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Lokasi penelitiannya di kantor KPU Sumenep dengan alamat di Jl. Asta Tinggi No.99 Kebunagung Sumenep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui strategi sosialisasi yang digunakan oleh KPU Sumenep ada 14 basis sosialisasi. Hambatannya secara eksteren, masyarakat tidak mau menerima relawan demokrasi saat sosialisasi dan secara interen, keterlambatan alat peraga dari KPU Sumenep.Kata kunci: KPU, Strategi, Pemilu 2019
IMPLEMENTASI PROGRAM KOMUNITAS PECINTA PANCASILA DALAM MEWUJUDKAN GOOD CITIZENSHIP DI UNESA RENOL MANULLANG; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v8n1.p%p

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan implementasi Komunitas Pencinta Pancasila dalam mewujudkan good citizenship di Unesa dan mendeskripsikan hambatan-hambatan apa saja yang dialami oleh Komunitas Pecinta Pancasila dalam mewujudkan good citizenship di unesa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi non partisipan, wawancara yang mendalam, dokumentasi menggunakan alat perekam, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari belum sepenuhnya dilaksanakan, hal ini disebabkan kurangnya pemahaman mengenai pancasila dan seberapa pentingnya penanaman nilai pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kegiatan-kegiatan komunitas ini yang dilakukam sebagai wujud jadi warga negaraan yang baik adalah jumat amal, rapat kerja, pleno kegiatan berdampak, diskusi dan evaluasi. Kedua, Hambatan-hambatan yang dialami oleh komunitas pecinta Pancasila dalam mewujudkan good citizenhsip adalah rendahnya kesadaran beberapa mahasiswa untuk mengimplementasikan nilai nilai yang dijunjung untuk menjadi warga negara yang baik dan rendahnya komitmen untuk menghidupi nilai-nilai tersebut.Kata Kunci : Pancasila, Good Citizenship, Implementasi.AbstractThis study aims to demonstrate how the implementation of the Pancasila Lovers Community in realizing good citizenship in Unesa and describe what obstacles experienced by the Pancasila Lovers Community in realizing good citizenship in Unesa. Data collection techniques used in this study include non-participant observation, in-depth interviews, documentation using a recording device, and interview guidelines. The result showed that: first, the implementation of Pancasila values in daily life has not been fully carried out, this is due to the lack of understanding of Pancasila and how Important it is to instill the value of Pancasila in daily life. This community do some activities such as jumat amal, reguler meeting, discussion, meeting plan and evaluation to implementing and empowerement of good citizenship core in daily life of all students. The Obstacles experienced by the Komunitas Pecinta Pancasila in realizing good citizenship is the weak of awareness to implementing Pancasilas values and the is no strong commitment among the students living in that values in their daily life.Keywords: Pancasila , Good Citizenship, Implementation.
RESPON MASYARAKAT TERHADAP KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH SAMPANG ATAS PELAKSANAAN PEMILU ULANG BUPATI DAN WAKIL BUPATI SAMPANG TAHUN 2018 FAHRIYANTO; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v8n1.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendesripsikan respon masyarakat Sampang terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Daerah Sampang dalam menyelenggarakan pemilu ulang Bupati dan Wakil Bupati Sampang Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket terhadap 100 responden yang tersebar di 14 kelurahan di Kecamatan Sampang dengan mengklasifikasi responden pada dua tingkat pendidikan yakni lulusan sarjana dan non-sarjana. Data diolah dengan metode skoring, yaitu memberikan skor terhadap jawaban yang diberikan oleh responden. Respon masyarakat atas kinerja Komisi Pemilihan Umum Daerah Sampang atas pelaksanaan pemilihan ulang Bupati dan Wakil Bupati Sampang menurut masyarakat berpendidikan non-sarjana (SD, SMP, SMA) yang berjumlah 59 responden dan lulusan sarjana yang berjumlah 41 responden adalah baik. Hal ini terbukti karena dari 3 indikator yang diamati, yakni: (1) persiapan pemilihan umum, (2) pencoblosan dan perhitungan suara, dan (3) pasca pemungutan suara dan penentuan pemenag pemilu adalah mendapatkan skor yang termasuk dalam kategori baik. Sehingga berdasarkan dahal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja Komisi Pemilihan Umum Daerah Sampang dalam melaksanakan pemilu ulang Bupati dan Wakil Bupati Sampang adalah baik.
PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MEMBENTUK KESADARAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN (JAMSOSTEK) BAGI MASYARAKAT PEKERJA SEKTOR INFORMAL DI DESA SOCOREJO KECAMATAN JENU KABUPATEN TUBAN MAULIDYA SARI; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p121-137

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai peran Pemerintah Desa dalam membentuk kesadaran jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) bagi masyarakat pekerja sektor informal Di Desa Socorejo Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori peran dari Biddle&Thomas. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Pemerintah Desa dalam membentuk kesadaran Jamsostek pada masyarakat pekerja informal Desa Socorejo dilakukan dengan berbagai cara, yaitu antara lain membentuk badan perisai sebagai agen Jamsostek di Desa Socorejo, melakukan sosialisasi tiap RT, membuat sponsor tentang Jamsostek, membuat inovasi untuk pembayaran premi, melakukan pelayanan hingga melakukan pemaksaan. Dampak dari adanya program Jamsostek yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Socorejo yaitu masyarakat pekerja informal yang sebelumnya belum mengenal dan belum sadar akan pentingnya manfaat program Jamsostek, akhirnya sekarang kesadaran mereka untuk mengikuti program Jamsostek telah terbentuk. Hal tersebut terbukti dengan adanya kemauan seluruh pekerja informal Desa Socorejo untuk mendaftarkan diri pada program Jamsostek melalui agen perisai di Desanya. Cara yang dilakukan Pemerintah Desa Socorejo dalam membentuk kesadaran Jamsostek pada pekerja informal dapat dikatakan berhasil, karena dapat mengcover seluruh pekeja sektor informal pada program yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Kata Kunci: Peran Pemerintah Desa, Kesadaran Jamsostek, Pekerja Informal Abstract This study aims to explain the role of the Village Government in shaping awareness of labor social security (Jamsostek) for informal sector workers in the Socorejo Village, Jenu District, Tuban Regency. The approach used in this research is qualitative with descriptive research type. The theory used in this study is the role theory of Biddle & Thomas. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the role of the Village Government in shaping Social Security awareness in the informal worker community of Socorejo Village was carried out in various ways, including forming a shield agency as a Social Security agent in Socorejo Village, disseminating information on each RT, making sponsorship on Social Security, making innovations for premium payments , perform services to coercion. The impact of the existence of the Social Security program carried out by the Socorejo Village Government is the informal workers who were previously unaware of and were not aware of the importance of the Social Security program benefits, finally their awareness to participate in the Social Security program has been formed. This is proven by the willingness of all Socorejo Village informal workers to register with the Jamsostek program through a shield agent in his village. The way the Socorejo Village Government did in shaping Social Security awareness on informal workers can be said to be successful, because it can cover all informal sector workers in a program organized by BPJS Employment. Keywords: Village Government Role, Social Security Awareness, Informal Workers
TINGKAT KESADARAN HUKUM PENGGUNA JASA LAYANAN PARKIR TERHADAP PENYELENGGARAAN PARKIR TEPI JALAN UMUM (TJU) ZONA DI KAWASAN PASAR BLAURAN SURABAYA FARICHA PUTRI MIRA DELIMA; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p138-152

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesadaran hukum pengguna jasa layanan parkir terhadap penyelenggaraan parkir tepi jalan umum zona di Kawasan Pasar Blauran Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teori kesadaran hukum Soerjono Soekanto digunakan dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 95 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik persentase. Hasil yang diperoleh menyatakan tentang tingkat kesadaran hukum pengguna jasa layanan parkir terhadap penyelenggaraan parkir tepi jalan umum zona di Kawasan Pasar Blauran dalam kategori cukup baik dengan persentase sebesar 53,47%. Berdasarkan hasil angket keempat indikator kesadaran hukum menunjukkan hasil dengan rincian sebagai berikut: (1) Pengetahuan hukum sebesar 54,13% dalam kategori cukup baik; (2) Pemahaman hukum sebesar 53,80% dalam kategori cukup baik; (3) Sikap hukum sebesar 56,84% dalam kategori cukup baik; (4) Perilaku hukum sebesar 49,12% dalam kategori kurang baik. Artinya adanya ketidakkonsistenan indikator kesadaran hukum. Faktor kebudayaan berupa nilai-nilai yang hidup di masyarakat sangat berpengaruh terhadap kesadaran hukum yang dimiliki. Ketika suatu peraturan tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial masyarakat maka semakin sukar masyarakat untuk berperilaku tertib terhadap aturan hukum. Kata Kunci: Kesadaran Hukum, Pengguna Jasa Layanan Parkir, Zona. Abstract This study aims to describe the legal awareness of parking service users towards the implementation of zone public roadside parking in the Blauran Market Area in Surabaya. This research uses a quantitative approach with descriptive methods. Soerjono Soekantos legal awareness theory was used in this study. The sample in this study amounted to 95 respondents. Data collection techniques are done using a questionnaire. Data analysis techniques in this study used percentage techniques. The results obtained stated about the level of legal awareness of parking service users towards the implementation of zone public roadside parking in the Blauran Market Area in the quite good category with a percentage of 53.47%. Based on the results of the questionnaire, the four indicators of legal awareness show the results with the following details: (1) Legal knowledge of 54.13% in the category is quite good; (2) Legal understanding of 53.80% in the good enough category; (3) Legal attitude of 56.84% in the good enough category; (4) Legal behavior of 49.12% in the unfavorable category. This means that there are inconsistent indicators of legal awareness. Cultural factors in the form of values ​​that live in society greatly affect the legal awareness they have. When a regulation is not in accordance with the social values ​​of the community, it becomes increasingly difficult for people to behave in an orderly manner towards the rule of law. Keywords: Legal Awareness, Parking Service Users, Zona.
TANGGAPAN PENYADANG TUNAGRAHITA RINGAN ATAS PEMENUHAN HAK POLITIK DALAM PILKADES 2019 (STUDI DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO) ALIN KUSUMAWATI; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tanggapan penyandang tunagrahita ringan atas pemenuhan hak politik dalam pilkades 2019, di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan angket tertutup, wawancara dan dokumentasi. Jumlah sampel yang diambil penelitian ini adalah sebesar jumlah populasi yaitu sebanyak 57 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan indikator memilih dan dipilih dalam jabatan publik tergolong pada kategori cukup baik dengan skor rata-rata 22,4 atau 64% dari 57 responden. Indikator berperan aktif menjadi penyelenggara tergolong pada kategori cukup baik dengan skor rata-rata 19,2 atau 54,8% dari semua 57 responden. Indikator aksesbilitas tergolong pada kategori baik dengan skor rata-rata 24,6 atau 70,2% dari 57 responden. Indikator pendidikan politik 24,3 atau 69,3%. Indikator menyalurkan aspirasi politik baik tertulis maupun lisan (kerahasiaan memilih) tergolong pada kategori baik dengan skor rata-rata 25,8 atau 73,6% dari 57 responden. Sehingga tanggapan penyandang tunagrahita ringan atas pemenuhan hak politik dalam pilkades 2019 di Desa Karangpatihan tergolong pada kategori cukup baik dengan 66,5% dari 57 responden. Kata Kunci : Penyandang Tunagrahita, Hak Politik, Pilkades Karangpatihan 2019 Abstract This study aims to describe the responses of mild retarded persons to the fulfillment of political rights in the 2019 pilkades, in Karangpatihan Village, Balong District, Ponorogo Regency. The research method used is a quantitative approach to the type of descriptive research. Data collection techniques used were closed questionnaires, interviews and documentation. The number of samples taken in this study amounted to a total population of 57 people. The results of this study indicate the indicators of choosing and being elected in public office are quite good with an average score of 22.4 or 64% of 57 respondents. Indicators playing an active role in the organizer are quite good with an average score of 19.2 or 54.8% of all 57 respondents. Accessibility indicators are in the good category with an average score of 24.6 or 70.2% of 57 respondents. Political education indicators are 24.3 or 69.3%. Indicators channeling political aspirations both written and oral (secrecy of vote) belong to either category with an average score of 25.8 or 73.6% of 57 respondents. So that the responses of mild retarded persons to fulfilling political rights in the 2019 pilkades in Karangpatihan Village are quite good with 66.5% of 57 respondents. Keywords: People with Developmental Disabilities, Political Rights, Pilkades Karangpatihan 2019
PENGUATAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MELALUI ORGANISASI PRAMUKA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA MADIUN Sari, Aulia Nadya; Adi, Agus Satmoko
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol. 12 No. 1 (2024): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v12n1.p169-179

Abstract

Strengthening character is an illustration of human qualities that must be developed by educational units, and is the basis for developing national character. Responsibility is a person's awareness of carrying out an activity and being willing to take risks as a result of the action. Scouting as an organizational activity in schools is very relevant to strengthening the character of responsibility. The aim of this research is to determine the implementation and obstacles to strengthening the responsible character of Scout organizational activities carried out at MAN 2 Madiun City. This research uses descriptive qualitative research, meaning it is to present a complete picture of an event or is intended to clarify a phenomenon that is occurring. Data collection techniques in this research used observation, interviews and documentation. Data analysis techniques use the Miles and Huberman model through data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The theoretical basis for this research is the theory of character formation by Thomas Lickona. The results of the research show that strengthening the character of responsibility through the MAN 2 Madiun City Scout organization cannot be separated from the guidance of parents, school principals, Scout leaders and older brothers on the shelf council. Strengthening the character of responsibility through work programs or activities, namely routine Fridays, reception of visiting guests, inauguration of Bantara, inauguration of implementing, large camps, and hiking. During the process of strengthening the character of responsibility in students, there are obstacles that are difficult for students to manage, even hot weather. which makes it less supportive of outdoor Scout activities. So there is a need for strategies such as socialization, firmness when there are students who do not obey orders, and creating meeting or evaluation forums for discussion.
Implementasi Program Beasiswa Genius S1 Dalam Mengatasi Kesenjangan Pendidikan Tingkat Sarjana di Kabupaten Bojonegoro wati, Diah Rahma; Agus Satmoko Adi
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol. 12 No. 2 (2024): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v12n2.p203 - 212

Abstract

Education is the right of every Indonesian child, so it is appropriate to provide guarantees to fulfill the learning process in an inclusive manner. The economic capabilities that tend to differ in the Bojonegoro region have an impact on the number of graduates, resulting in differences or gaps in education between regions. This gap can hamper the equal distribution of the quality of undergraduate education in Bojonegoro Regency. The Genius S1 Scholarship provides a solution in the form of undergraduate education assistance for all Bojonegoro residents who are studying at a university in Bojonegoro. The aim of this research is to describe the implementation of the Genius S1 Scholarship program in overcoming the undergraduate level education gap in Bojonegoro Regency and to review whether this program has been effective in overcoming the undergraduate education gap in Bojonegoro Regency. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Data was collected using observation techniques, in-depth interviews and documentation. Informants in this research were selected using key informants. The results of this research show that the undergraduate genius scholarship program has been implemented in accordance with applicable SK and SOP. The Genius S1 Scholarship Program is implemented by providing tuition assistance with certain conditions and an administrative selection process, interviews, skills tests and field surveys so that it can be right on target.
HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TERHADAP TATA TERTIB DENGAN KEDISIPLINANNYA DI SMPN 1 LEMBEYAN MAGETAN Rosanti, Astia Herlitania; Agus Satmoko Adi
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol. 12 No. 2 (2024): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v12n2.p288-297

Abstract

This research aims to test whether or not there is a relationship between class VIII students' understanding of their discipline at SMPN 1 Lembeyan Magetan. This research uses quantitative research with a sample size of 60 respondents, namely class VIII students at SMPN 1 Lembeyan for the 2023/2024 academic year. The sample was determined using the Cluster Random Sampling technique. The data analysis technique used in this research is the normality test and partial test or t-test with one sample T-Test statistics. Through the questionnaire, students' understanding of the rules and regulations was in the high category with the most respondents being in the percentage score of 56-41, with 49 respondents with a percentage of 82%. Meanwhile, the discipline of class VIII students is in the high category with the most respondents being in the percentage score of 84-63 with 53 respondents with a percentage of 88%. Based on the t test criteria, Ha is accepted and H0 is rejected. If the results of the data processing have been carried out, the results obtained are tcount = 0.001 and ttable = 0.05, this proves that tcount > ttable. This shows that there is a relationship between class VIII students' understanding of rules and discipline at SMPN 1 Lembeyan Magetan.