Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

The Effect Of Cat Stretch Exercise Technique On Dysmenorrhea In Female Students Apirda, Dana; Martini, Sri; Novita, Nesi; Nursanti, Rina
Journal of Maternal and Child Health Sciences (JMCHS) Vol 3 No 1 (2023): Journal of Maternal and Child Health Sciences (JMCHS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/maternalandchild.v3i1.1674

Abstract

Cat Stretch Exercise is a gymnastics technique aimed at improving blood circulation, enhancing muscle and joint strength, and increasing the level of endorphin hormone in the blood, which can reduce menstrual pain. To determine the effect of Cat Stretch Exercise technique on dysmenorrhea in female students of SMA Negeri 22 Palembang, in 2023. This study employed a quantitative study with pre-experimental method. The research design is One Group Pretest-Posttest, with purposive sampling. Based on the statistical analysis using the Wilcoxon test, the ρ value was 0.033 (α ≤ 0.05). This indicates that there is a significant influence between the independent variable (Cat Stretch Exercise technique) and the dependent variable (menstrual pain), hence H1 is accepted, meaning that there is an effect of Cat Stretch Exercise technique on the reduction of menstrual pain in female students of SMA Negeri 22 Palembang. There is an effect of Cat Stretch Exercise technique ondysmenorrhea in female students of SMA Negeri 22 Palembang.
Effect Of Oxytocin Massage With Lavender Essential Oil On Breast Milk Production In Postpartum Mothers Romzalina, Dian Eka; Yulianto, Yulianto; Suprida, Suprida; Nursanti, Rina
Journal of Maternal and Child Health Sciences (JMCHS) Vol 3 No 1 (2023): Journal of Maternal and Child Health Sciences (JMCHS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/maternalandchild.v3i1.1680

Abstract

Decreased production and expenditure of Mother's Milk (ASI) can be caused due to lack of stimulation of the hormones prolactin and oxytocin which play an important role in the production of mother's milk. One effort that can be done to increase milk production is Oxytocin Massage with Lavender Essential Oil. Purpose: This research aims to determine the Effect of Oxytocin Massage with Lavender Essential Oil on Breast Milk Production in Postpartum Mothers at PMB Palembang City in 2023. This type of research is quantitative with Quasi experiment and group pretest-posttest design. The researcher used the accidental sampling technique by taking a sample of 33 respondents. The research instrument used the Standard Operating Procedure Sheet and the Observation Sheet for the Amount of Breast Milk Production. Data analysis used the Wilcoxon test. The results : of the study showed that the average value of breast milk production in postpartum mothers before being given the intervention was 5.15 and after being given the intervention it increased by 28.76. with the results of statistical tests p-value 0.001 (α <0.05). Conclusion: There is an effect of Oxytocin Massage with Lavender Essential Oil on Breast Milk Production in Postpartum Mothers at PMB Hj. Herasdiana and PMB Hj. Kustirah Palembang City in 2023. Suggestion: This research can be an alternative in the care of postpartum mothers who breastfeed with insufficient milk production.
PEMBERDAYAAN KELAS IBU HAMIL DENGAN PENDAMPING PERSALINAN TERHADAP PERSALINAN NORMAL Nursanti, Rina; Eprila, Eprila; Wilma, Wilma
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 17 No 2 (2022): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v17i2.1362

Abstract

Latar Belakang: Kehamilan adalah suatu proses natural yang akan dirasakan oleh wanita, namun supaya ibu dan janin tetap sehat selalu, maka dari itu diperlukan asuhan yang tepat. Begitu pula proses persalinan. Proses persalinan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dan akan selalu ditunggu oleh pasangan suami dan istri. Setiap pasangan suami dan istri selalu mengharapkan proses persalinan berlangsung dengan normal. Salah satu upaya untuk mencapai persalinan secara normal adalah dengan melakukan berbagai pendekatan yang salah satuunya adalah mengikuti kelas ibu hamil dengan melibatkan suami, yang berperan sebagai pendamping persalinan. Dengan hadirnya suami pada kelas edukasi kehamilan, maka suami akan mendapatkan informasi yang serupa dengan istrinya mengenai kehamilan dan persalinan, sehinggadengan hal ini suami mengetahui apa yang harus ia lakukan dan dapat memberikan afirmasi positif kepada istri saat proses melahirkan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode eksperimen dengan model posttest only control. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang tercatat pada Puskesmas Pembina Kota Palembang. Sampel pada penelitian ini di dapat secara random dengan menggunakan rumus besar sampel analitik komparatif kategorik tidak berpasangan, dengan analisis data Chi-Square. Hasil: Responden yang mengikuti kelas edukasi kehamilan bersama pendamping persalinan sebagian besar bersalin normal yaitu 17 orang atau 94,4 % sedangkan responden yang mengikuti kelas ibu hamil tanpa pendamping persalinan sebanyak 10 orang atau 55,6 % bersalin normal. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara proses persalinan ibu yang mengikuti kelas edukasi kehamilan bersama pendamping persalinan dan yang tidak, dengan p- value 0,007
Penerapan Aplikasi Android Kelas Ibu Balita Pada Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu Palembang Setiawati, Desy; Virgian, Kharisma; S, Suprida; R, Rohaya; Nursanti, Rina
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 8 (2024): November
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14522703

Abstract

United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) menyatakan bahwa angka kematian balita disebabkan berbagai faktor, yaitu nutrisi, pengetahuan kesehatan ibu, tingkat imunisasi, dehidrasi, ketersediaan layanan kesehatan ibu dan anak, pendapatan keluarga, ketersediaan pangan dalam keluarga, ketersediaan air bersih, sanitasi yang baik serta kesehatan lingkungan anak secara keseluruhan.Tujuan Dari Pengabdian Masyarakat kelas ibu balita adalah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang kesehatan balita, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga terwujud tumbuh kembang balita yang optimal dan dapat mengurangi resiko kesakitan dan kematian pada anak. Kelas ibu balita merupakan salah satu bentuk kegiatan yang memberikan pengetahuan kepada ibu tentang kesehatan balitanya meliputi informasi tentang gizi, tumbuh kembang dan kesehatan balita. Kelas ibu balita adalah suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota beberapa ibu yang mempunyai anak balita (usia 0-5 tahun) di bawah bimbingan satu atau beberapa fasilitator (pengajar) dengan memakai buku Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) sebagai alat pembelajaran
Penerapan Aplikasi Android Kelas Ibu Balita Pada Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu Palembang Setiawati, Desy; Virgian, Kharisma; S, Suprida; R, Rohaya; Nursanti, Rina
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 8 (2024): November
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14522703

Abstract

United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) menyatakan bahwa angka kematian balita disebabkan berbagai faktor, yaitu nutrisi, pengetahuan kesehatan ibu, tingkat imunisasi, dehidrasi, ketersediaan layanan kesehatan ibu dan anak, pendapatan keluarga, ketersediaan pangan dalam keluarga, ketersediaan air bersih, sanitasi yang baik serta kesehatan lingkungan anak secara keseluruhan.Tujuan Dari Pengabdian Masyarakat kelas ibu balita adalah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang kesehatan balita, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga terwujud tumbuh kembang balita yang optimal dan dapat mengurangi resiko kesakitan dan kematian pada anak. Kelas ibu balita merupakan salah satu bentuk kegiatan yang memberikan pengetahuan kepada ibu tentang kesehatan balitanya meliputi informasi tentang gizi, tumbuh kembang dan kesehatan balita. Kelas ibu balita adalah suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota beberapa ibu yang mempunyai anak balita (usia 0-5 tahun) di bawah bimbingan satu atau beberapa fasilitator (pengajar) dengan memakai buku Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) sebagai alat pembelajaran
Mindfullness Parenting Cegah Stunting (MPCS) Untuk Meningkatkan Pola Asuh Nursanti, Rina; Lestari, Dian; Rosnani, Rosnani; Pastuty, Rosyati; Gibrata, Aisyah Alhaura
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 5 No 1 (2025): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkm.v5i1.2904

Abstract

Background: Modules have several advantages, such as being self-instructional, self-contained, standalone, adaptive, and user-friendly, making them valuable as learning media for parents. The Mindfulness Parenting Prevent Stunting (MPCS) i module developed in this study is an innovative effort to improve parenting quality by focusing on mindfulness in parenting, emotional awareness, and wise responses. It aims to strengthen the relationship between parents and children to support healthy growth and development, thereby helping to prevent stunting. Method: This study used a Research and Development (R&D) approach based on the ADDIE model, developed by Robert Maribe Branch in 1975, which consists of five stages: Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. Results: The module was assessed through expert validation and small-scale testing. It received an 84.46% rating from media experts (considered fairly valid with minor revisions), 100% from subject matter experts (very valid), and 94.67% from small-scale tests (very valid). Conclusion: The development of the MPCS module to improve parenting is worthwhile and recommended for use.
Optimalisasi Peran Kader Posyandu dalam Program Gerakan Cegah Stunting di Puskesmas Wahyuni, Sari; Eprila, Eprila; Nursanti, Rina; Maharani, Tarisa; Putri, Salsabillah; Wulandari, Tri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIKEMAS
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Kesehatatan Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v7i1.2949

Abstract

Stunting is a public health problem that requires continuous intervention, especially during the first 1,000 days of life. It remains a serious issue in Indonesia's health development, primarily due to the limited capacity of Posyandu cadres in early detection and preventive education. This community service activity aimed to improve the capacity of Posyandu cadres in detecting and preventing stunting. The program was conducted at Puskesmas Pembina Palembang in October 2024, involving 20 active Posyandu cadres. The method included preparation, pre-test, educational sessions, discussions, question and answer, and final evaluation. Initial assessments revealed that most cadres lacked sufficient knowledge and skills regarding stunting risk signs and child growth monitoring. Following the educational intervention and training, there was a significant increase in the cadres’ knowledge and communication skills in delivering nutrition education and performing early stunting detection. This activity made an important contribution to supporting the national program to accelerate stunting reduction and is recommended to be replicated in other Puskesmas service areas.
Pemberdayaan Ayah Asuh Cegah Stunting (CETING) Suprida, Suprida; Nursanti, Rina; Aprilina, Aprilina; Rohaya, Rohaya; Saputra, Andre Utama
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 4, No 3 (2025): Volume 4, Issue 3 2025
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15684933

Abstract

Stunting masih saja menjadi problem kesehatan mendasar di dunia, hingga tahun 2020 UNICEF mencatat kejadian stunting anakusia lima tahun sebanyak 149,2 juta. Sementara itu di Indonesia, prevalensi stuntingpadatahun 2022 sebesar21,6%. Pada tahun yang sama, kejadianstuntingdiSumateraSelatantercatat18,6%.Menyusul kota Palembang dengan angka stunting16,1%pada tahun 2022 (BKKBN).Berbagai program dan kebijakan pemerintah telah dilakukan untuk menurunkan angka kejadian stunting, meskipun demikian masih belum mencapai angka yang diharapkan, yaitusebesar 14% di tahun 2024 (SSGI).Kecamatan Ilir Timur II merupakan wilayah kerja Puskesmas 11 Ilir dengan indeks status gizi balita pendek tertinggi di kota Palembang yaitu sebesarsebesar 6,6% atau 82anak BALITA dengan TB/U(Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2021). Pola asuh yang buruk di duga menjadi penyebab tingginya kasus anak dengan status gizi BALITA pendek. Selama ini, peran Ayah sebagai kepala keluarga belum terlibat banyak dalam pola asuh keluarga, sehingga tanggung jawab pengasuhan diambil alih oleh Ibu.Sehingga, solusi yang ditawarkan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah melalui kegiatan edukasi dan peningkatan keterampilan Ayah Asuh yang memiliki anak BADUTA melalui program MINDTING (Mindfulness Parenting) dengan tujuan meningkatkan kesadaran Ayah dalam pengasuhan. Kegiatan diawali dengan membentuk Kelas Ayah Asuh yang nantinya akan dipilih Duta Ayah Asuh sebagai role model dalam pengasuhan dan melanjutkan program MINDTING sebagai upaya pencegahan stunting di wilayah kerja Puskesmas 11 Ilir. Dengan terbentuknya Kelas Ayah Asuh, diharapan dapat menjadi program unggulan Puskesmas 11 Ilir sebagai upaya pencegahan stunting.
Asuhan Kebidanan Komprehensif Balita 36 Bulan dengan Berat Badan Kurang Ramdhani, Riva; Lestari, Dian; Amanda, Atika; Nursanti, Rina
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 16 No 1 (2025): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v16i1.2612

Abstract

The toddler period (golden period) is a golden period that is very sensitive to the environment and this period lasts very short and cannot be repeated. This study aims to analyze comprehensive midwifery care in a case of underweight in An. A 36 months using an intervention of consumtion papaya 100 gr per a day at PMB Lismarini, South Sumatera. The study employed a case study method with a descriptive qualitative approach. Data were collected through interviews, SOAP (Subjective, Objective, Assessment, Plan) assessment, observation, and documentation. Interventions included consumtion papaya, improved personal hygiene, recommendations for a nutritious diet, and psychological support. The results indicated Obstetric diagnosis is carried out based on the results of the assessment and interventions that have been carried out comprehensively. It is recommended that education on cases of underweight in toddlers can be studied with more focused data related to client health in improving toddler health for readiness to become a healthy and strong next generation.
Pemberdayaan Ayah Asuh Cegah Stunting (CETING) Suprida, Suprida; Nursanti, Rina; Aprilina, Aprilina; Rohaya, Rohaya; Saputra, Andre Utama
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 4, No 3 (2025): Volume 4, Issue 3 2025
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15684933

Abstract

Stunting masih saja menjadi problem kesehatan mendasar di dunia, hingga tahun 2020 UNICEF mencatat kejadian stunting anakusia lima tahun sebanyak 149,2 juta. Sementara itu di Indonesia, prevalensi stuntingpadatahun 2022 sebesar21,6%. Pada tahun yang sama, kejadianstuntingdiSumateraSelatantercatat18,6%.Menyusul kota Palembang dengan angka stunting16,1%pada tahun 2022 (BKKBN).Berbagai program dan kebijakan pemerintah telah dilakukan untuk menurunkan angka kejadian stunting, meskipun demikian masih belum mencapai angka yang diharapkan, yaitusebesar 14% di tahun 2024 (SSGI).Kecamatan Ilir Timur II merupakan wilayah kerja Puskesmas 11 Ilir dengan indeks status gizi balita pendek tertinggi di kota Palembang yaitu sebesarsebesar 6,6% atau 82anak BALITA dengan TB/U(Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2021). Pola asuh yang buruk di duga menjadi penyebab tingginya kasus anak dengan status gizi BALITA pendek. Selama ini, peran Ayah sebagai kepala keluarga belum terlibat banyak dalam pola asuh keluarga, sehingga tanggung jawab pengasuhan diambil alih oleh Ibu.Sehingga, solusi yang ditawarkan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah melalui kegiatan edukasi dan peningkatan keterampilan Ayah Asuh yang memiliki anak BADUTA melalui program MINDTING (Mindfulness Parenting) dengan tujuan meningkatkan kesadaran Ayah dalam pengasuhan. Kegiatan diawali dengan membentuk Kelas Ayah Asuh yang nantinya akan dipilih Duta Ayah Asuh sebagai role model dalam pengasuhan dan melanjutkan program MINDTING sebagai upaya pencegahan stunting di wilayah kerja Puskesmas 11 Ilir. Dengan terbentuknya Kelas Ayah Asuh, diharapan dapat menjadi program unggulan Puskesmas 11 Ilir sebagai upaya pencegahan stunting.