Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Early Warning System pada Henti Jantung Berbasis Smartphone Purbianto, Purbianto; Agustanti, Dwi; Nasihin, Nasihin
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 9, No 1 (2024): February
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.92777

Abstract

Latar Belakang: Kasus henti jantung di Amerika Serikat lebih dari 350.000/tahun dan kurang dari 10% yang bertahan hidup, di United Kingdom lebih dari 30.000/tahun di luar rumah sakit hanya 1 orang selamat dari 10 orang yang terserang. Prognosis henti jantung adalah kematian otak dan kematian permanen yang terjadi dalam 8-10 menit. Kondisi ini dapat dicegah dengan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan defibrilasi yang diberikan antara 5-7 menit dapat memberikan peluang hidup 30% - 45%. Diperlukan metode yang digunakan untuk menyelamatkan dengan segera untuk mencari bantuan dan melakukan cara penanganan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe sensor denyut nadi.Metode: Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Besar sampel 35 responden dengan 4 kali pengulangan. Analisis data dengan uji sensitivitas, spesifitas dan uji beda dua mean dependent.Hasil: Sensitivitas prototipe 98,53% menyatakan frekuensi nadi normal pada orang yang normal. Spesifitas prototipe 50%, bermakna prototipe menyatakan denyut nadi tidak normal pada orang yang tidak normal.Kesimpulan: Prototipe sensor denyut nadi  dapat mengukur frekuensi denyut nadi hampir mendekati sama dengan alat standar yang digunakan.
Pengaruh Guided Imagery Terhadap Kualitas Tidur Klien Pre Operasi Laparatomi Anita, Anita; Purwati, Purwati; Agustanti, Dwi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 5 (2023): Volume 3 Nomor 5 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.755 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i5.10261

Abstract

ABSTRACT WHO stated that in 2017 there were 140 million patients in all hospitals in the world, while in 2019 there was an increase in surgical cases of 148 million people, while in Indonesia in 2019 it reached 1.2 million people. The data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia (Depkes RI) in 2019 shows that surgery ranks 11th out of 50 diseases in Indonesian hospitals with a percentage of 12.8% and an estimated 32% are cases of laparotomy surgery.Fulfilling the need for bed rest in surgical patients in the preoperative period aims to prepare the physical and mental or psychological aspects of patients who will undergo surgery, this is because physical and psychological conditions can affect the level of intra operative risk, accelerate recovery, and reduce postoperative complications. One of the non-pharmacological relaxation techniques that can be used to meet sleep needs is guided imagery. This study aims to determine the effect of guided imagery on sleep quality of preoperative clients in the operating room of Dr. H. Abdul Moeloek Hospital Lampung Province. The research design was a quasy experiment with a one group pretest posttest design. This type of quantitative research using non-random sampling technique. The population in this study were clients with pre-surgery. The analysis used is the dependent t-test. Research time from March 1 to March 30 2022 in the Surgery Room of RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province. The results of this study showed that the average score of sleep quality at the time of pre-intervention was 9.62. Meanwhile, at the time of post-intervention, it was 3.72. A p-value of 0.000 was obtained which indicated that there was an effect of guided imagery on the sleep quality of preoperative clients. It is hoped that this research can be used by hospitals to include guided imagery therapy as an alternative therapy in overcoming sleep disturbances in preoperative clients. It is hoped that the client's family will also use guided imagery therapy for the client when the client experiences sleep disturbances. It is hoped that future researchers will be able to use other non-pharmacological therapies. Keywords: Guided Imagery, Pre Operation, Sleep Quality. ABSTRAK WHO menyatakan pada tahun 2017 terdapat 140 juta pasien diseluruh rumah sakit di dunia, sedangkan pada tahun 2019 data peningkatan kasus bedah sebesar 148 juta jiwa, sedangkan untuk di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 1,2 juta jiwa. Adapun data Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) pada tahun 2019, memperlihatkan bahwa tindakan pembedahan menempati urutan yang ke 11 dari 50 penyakit di rumah sakit Indonesia dengan persentase 12,8% dan diperkirakan 32% merupakan kasus bedah laparotomi. Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada pasien bedah dalam periode pre operasi bertujuan sebagai persiapan aspek fisik dan mental atau psikologis pasien yang akan menjalani operasi, hal tersebut karena kondisi fisik dan psikologis dapat memengaruhi tingkat resiko intra operasi, mempercepat pemulihan, serta menurunkan komplikasi pasca operasi. Salah satu teknik relaksasi non-farmakologi yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tidur adalah guided imagery. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh guided imagery terhadap kualitas tidur klien pre operasi di Ruang Bedah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Desain penelitian ini quasy experiment dengan rancangan one grup pretest posttest. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik non random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah klien dengan pre operasi. Analisis yang digunakan adalah uji t-test dependen. Waktu penelitian mulai 1 maret sampai 30 maret 2022 di Ruang Bedah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Hasil penelitian ini menunjukan rata-rata skor kualitas tidur pada saat pre intervensi didapatkan 9,62. Sedangkan pada saat post intervensi didapatkan 3,72. Didapatkan p-value 0,000 yang menunjukkan adanya pengaruh guided imagery terhadap kualitas tidur klien pre operasi. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan oleh rumah sakit untuk memasukkan terapi guided imagery sebagai terapi alternatif dalam mengatasi gangguan tidur pada klien pre operasi. Diharapkan keluarga klien juga menggunakan terapi guided imagery pada klien saat klien mengalami gangguan tidur. Diharapkan pada peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan terapi non farmakologi yang lainnya. Kata Kunci: Guided Imagery, Pre Operasi, Kualitas Tidur
Pemakaian Eye Mask dan Earplug Terhadap Kualitas Tidur Pasien Pra Operasi Laparatomi Anita, Anita; Purwati, Purwati; Agustanti, Dwi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 4 (2023): Volume 3 Nomor 4 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.431 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i4.10259

Abstract

ABSTRACT The prevalence of sleep disorders in the general population is estimated at 15-35% (Kumari S, 2017). Sleep disturbances in inpatient rooms are caused by many factors including environmental factors such as reduced sleep intensity due to the influence of lighting, noise, temperature and the activities of room nurses. Noise and bright light can cause psychological and physiological disturbances. The purpose of this study was to determine the effect of eye masks and ear plugs on sleep quality in preoperative laparotomy patients. This type of quantitative research with quasi-experimental methods. The population in this study were preoperative laparotomy patients, a sample of 60 respondents, the sampling technique was purposive sampling. Analysis with the T test. The results for the pre-intervention-post-intervention group were obtained, namely an average of 0.60 with a standard deviation of 498, and in the pre-control-post-control group, the results were obtained with an average value of 0.13, a standard deviation of 343 with a p-value of 0.000. The results showed that the average value before the intervention was (1.30) with a standard deviation of 466 and after the intervention there was a change in the average value (1.90), a standard deviation of 305. Obtained a p-value of 0.000 (p <0.05), it can be concluded that there is an effect of giving eye masks and ear plugs to the need to fulfill sleep rest in postoperative laparotomy patients in the surgical inpatient room of Dr. Hi. Abdul Moeloek Lampung Province in 2022. Keywords: Eye Mask, Ear Plug, Sleep Quality  ABSTRAK Prevalensi gangguan tidur pada populasi umum diperkirakan 15-35% (Kumari S, 2017). Gangguan tidur di ruang rawat inap di sebabkan banyak faktor di antaranya faktor lingkungan seperti intensitas tidur yang berkurang karena pengaruh pencahayaan, kebisingan, suhu dan aktifitas perawat ruangan, Kebisingan dan cahaya terang dapat mengakibatkan gangguan psikologis dan fisiologis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh eye mask, dan ear plugs terhadap kualitas tidur pada pasien pra operasi laparatomi. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pre operasi laparatomi, sampel sejumlah 60 responden, teknik pengambilan sampling adalah purposive sampling. Analisis data dengan uji t test. Hasil nilai kelompok pre intervensi-post intervensi di dapatkan yaitu rata rata 0.60 dengan standar deviasi 498, dan pada kelompok pre control-post control di dapatkan hasil dengan nilai rata rata 0.13, standar deviasi 343 dengan p-value 0,000. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata sebelum intervensi yaitu (1,30) dengan standard deviasi 466 dan setelah dilakukan intervensi ada perubahan pada nilai rata-rata (1,90), standar deviasi 305. Didapatkan nilai p-value 0.000 (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian eye mask dan ear plugs terhadap kebutuhan pemenuhan istirahat tidur pada pasien post operasi laparatomi di ruang rawat inap bedah Bedah RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2022. Kata Kunci: Eye Mask, Ear Plug, Kualitas Tidur
Hubungan Dukungan Suami Dengan Motivasi Ibu Dalam Memberikan ASI Eksklusif di Pekon Tegalsari Wilayah Kerja Puskesmas Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Lampung Yunitasari, Eva; Pringgayuda, Fitra; Agustanti, Dwi
Journal of Current Health Sciences Vol. 1 No. 1: 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jchs.v1i1.1

Abstract

Many factors that influence some mothers do not give exclusive breastfeeding to her babies. The most influential factor is the psychological factor. Support to the mother is the important point which is influence the mother to give exclusive breastfeeding. The result of exclusive breastfeeding for babies until six months it’s about 22,28% and decreases until 46,69%. The purpose of this research is to perceive the correlation between a husband’s support with mother's motivation for exclusive breastfeeding. This study included an observational study with cross-sectional study approach. The sample of the study consisted of 129 mothers with children under five years old. Mother motivation and husband support were collected by a questionnaire that consists of 12 and 10 question for each other.  The findings of the study revealed that 91 (70, 54) mothers have good support from her husband and 111 (86, 05%) mother have good motivation to give exclusive breastfeeding. Statistically, there was correlation between husband support with mother motivation for exclusive breastfeeding (p=0,039 with significances α = 0, 05). For the health services at Public Health Centre of Gadingrejo is to increase the quality of services for breast mother because health services have a role on breastfeeding successful. It can realize by giving information to the breast mother so they can be motivated to give exclusive breastfeeding.   Abstrak: Banyak faktor yang membuat ibu tidak memberikan ASI kepada bayinya.  Faktor yang paling berpengaruh adalah faktor psikologis. Peran suami dan dukungan emosional dalam praktek menyusui adalah komponen utama dalam keberhasilan proses menyusui.  Persentase cakupan ASI eksklusif bayi 0-6 bulan di Puskesmas Gadingrejo pada tahun 2011 sebesar 52,28% dan menurun menjadi 46,69% pada tahun 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan motivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel diambil secara purposive sampling yaitu ibu yang mempunyai balita usia ≥6 bulan sebanyak 129 responden. Motivasi ibu dan dukungan suami diukur dengan menggunakan kuesioner yang masing-masing terdiri dari 12 dan 10 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu balita memiliki dukungan suami dengan kategori baik yaitu sebanyak 91 responden (70,54 %) dan motivasi ibu dalam memberikan ASI ekslusif termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 111 responden (86,05 %). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan suami dengan motivasi ibu dalam memberikan ASI ekslusif di Pekon Tegalsari Kecamatan Gadingrejo (p=0,039 dengan batas kemaknaan α = 0,05). Bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Gadingrejo diharapkan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi ibu menyusui karena tenaga kesehatan mempunyai peran dalam keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Sebagai contoh melalui pemberian informasi-informasi yang terkait dengan ASI eksklusif melalui kegiatan penyuluhan di posyandu balita sehingga ibu yang menyusui lebih termotivasi untuk memberikan ASI eksklusif.