Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS DAN PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT KEPADA LANSIA PANTI JOMPO 41 AL MADINIYAH Palupi, Anggraeny Putri Sekar; Roeslan, Moehamad Orliando; Hendriaty , Melanie; Mayun, I Gusti Ayu Ratih Utari; Goalbertus, Goalbertus; Rasad, Irvan Septrian Syah Putra; Claresta, Bianda
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v5i1.17929

Abstract

Osteoporosis adalah penyakit dengan prevalensi yang setiap tahunnya terus meningkat di dunia. Penyakit ini menyerang jutaan orang di seluruh dunia. Osteoporosis ditandai dengan penurunan massa tulang dan perubahan mikro jaringan tulang, yang kemudian dapat menyebabkan kerapuhan tulang dan resiko patah tulang. Masalah kesehatan gigi dan mulut banyak terjadi di Indonesia. Kebersihan mulut yang buruk menyebabkan kesehatan mulut yang buruk, yang pada gilirannya berdampak negatif pada kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan membuat masyarakat mengesampingkan perhatian terhadap kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan pencegahan osteoporosis dan penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan ini dilaksanakan di lansia Panti Jompo 41 Al Madiniyah, yang dihadiri oleh 20 peserta. Pengetahuan peserta dinilai dengan pre-test dan post-test. Hasil yang didapat menunjukkan pre dan post-test terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,005). Kesimpulannya masyarakat lansia yang menjadi peserta PkM ini pengetahuannya meningkat setalah diberikan penyuluhan dan pelatihan.
Orthodontic treatment need from a bibliometric analysis of the last four decades: a bibliometric analysis Yusra, Yohana; Kusnoto, Joko; Gunardi, Indrayadi; Goalbertus, Goalbertus; Kusnoto, Budi
Padjadjaran Journal of Dentistry Vol 36, No 1 (2024): March 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjd.vol36no1.50249

Abstract

ABSTRACTIntroduction: Malocclusion is a common oral disorder that strongly correlates with orthodontic treatment needs (OTN), however the complete picture of OTN remains unclear. This bibliometric study was conducted to develop a complete picture of the OTN from 1974-2022. The purpose of this study was to conduct a bibliometric analysis of scientific research pertaining to orthodontic treatment needs Methods: Type of study was bibliometric analysis. The term "orthodontic treatment need" was used to search for relevant articles in the Scopus database. VOSviewer, OpenRefine, and Tableau Public were used to illustrate the contributions of authors, journals, institutions, countries and the co-occurrence analysis and references analysis of the keywords. Result: There were 890 publications produced as a result of this study. Richmond emerged as the author with the most extensive publication record, having authored a remarkable 21 pieces that garnered a cumulative total of 524 citations.  The analysis reveals that the United Kingdom, Brazil, and the United States emerged as the primary contributors to literature pertaining to the assessment of orthodontic treatment necessity. The analysis of keywords revealed the occurrence of seven distinct clusters, which are: Index of Orthodontic Treatment (IOTN), orthodontic treatment, quality of life, orthodontic, malocclusion, and oral health-related quality of life. The largest cluster identified in the study was "malocclusion," encompassing factors such as prevalence, the Dental Aesthetic Index (DAI), treatment necessity, and the need for orthodontic intervention. Conclusion: In general, the number of articles addressing the need for orthodontic treatment has increased, particularly in the third and fourth decades. In the fourth decade, there were more articles about the IOTN that contained keywords directly related to the index, as well as self-esteem, quality of life, and its socio-demographic and socio-economic status correlation. KEYWORDSorthodontic treatment need; malocclusion; bibliometric; quality of life.
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI RSGM FKG USAKTI Goalbertus, Goalbertus; Andayani, Lia Hapsari; Juslily, Marta; Soulissa, Abdul Gani
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.49142

Abstract

Infeksi nosokomial merupakan ancaman serius di fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan gigi. Prosedur perawatan gigi memiliki risiko tinggi untuk penularan infeksi silang. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan komponen penting dari pencegahan dan pengendalian infeksi yang harus diterapkan secara konsisten di semua tatanan pelayanan kesehatan. Namun kepatuhan penggunaan APD di antara tenaga kesehatan ditemukan masih bervariasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kepatuhan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti (RSGM FKG Usakti). Sebuah penelitian potong lintang dilakukan sepanjang bulan Maret 2025 dengan melibatkan enam klinik integrasi di RSGM FKG Usakti. Sebanyak 350 sampel diperoleh dengan menggunakan metode consecutive sampling. Uji Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis dilakukan untuk mengidentifikasi perbedaan kepatuhan berdasarkan karakteristik sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas tenaga kesehatan sudah patuh terhadap penggunaan APD (85,7%). Operator berjenis kelamin perempuan memiliki kepatuhan yang lebih tinggi (87,7%) daripada laki-laki (78,75%). Mahasiswa program profesi kedokteran gigi (95,6%), dan mereka yang bekerja di Klinik Integrasi E (95,8%) memiliki kepatuhan paling tinggi. Kepatuhan penggunaan APD di RSGM FKG Usakti secara umum sudah baik, tetapi masih bervariasi antar kelompok. Edukasi berkelanjutan, evaluasi dan pengawasan berkala diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan tenaga kesehatan dalam menggunakan APD.