Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Relationship between Phytoplankton and Chlorophyll-a Abundance in the Outer Bay of Bangka Island Febriyanti, Mega; Anggraeni, Anggraeni; Akhrianti, Irma
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 11 No. 2 (2023): ISSUE JULY-DECEMBER 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v11i2.50015

Abstract

Kelabat Luar Bay is located in the north of Bangka Island, which juts out into the open sea, making this bay have a number of fisheries activities, and mining activities, especially floating unconventional mines (TI) managed by the local community. The research aims to identify phytoplankton species and analyze ecological indices as well as the relationship of physical and chemical factors to phytoplankton and chlorophyll concentration in the waters of Kelabat Luar Bay. Determination of the location of this study using a purposive sampling method. Sampling was conducted perpendicular to the sea (horizontal) by setting three sampling points (replicates) at each station with a distance of 0, 1, and 2 km. Based on the results of the study, the most common phytoplankton species found were Bacillariophyceae class of 11 species with a total of 278 individuals, Cyanophyceae 1 species with a total of 2 individuals, Chrysophyceae class of 1 species with a total of 11 individuals and Dinophyceae class of 2 species with a total of 16 individuals. The type of phytoplankton that has the highest number of individuals is Rhizosolenia robusta which totals 38 individuals. Chlorophyll-a concentration ranges between 0.0634 - 0.3014 mg/L. The phytoplankton diversity index in the waters of Kelabat Luar Bay is in the medium category (1.881-2.204), the uniformity index is high (0.880-0.957) and the dominance index is low (0.116-0.172). Physical parameters of water chemistry that affect the relationship of phytoplankton and chlorophyll include temperature, pH, brightness, and salinity. Keywords: phytoplankton; chlorophyll-a; Kelabat Bay. Abstrak Teluk Kelabat Luar terletak disebelah utara Pulau Bangka yang menjorok ke laut lepas menjadikan teluk ini memiliki sejumlah aktivitas perikanan, aktivitas penambangan tepatnya Tambang Inkonvensional (TI) apung yang dikelola oleh masyarakat setempat. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis fitoplankton dan menganalisis indeks ekologi serta hubungan faktor fisika kimia perairan terhadap fitoplankton dan konsentrasi klorofil a di perairan Teluk Kelabat Luar. Penentuan lokasi penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara tegak lurus kearah laut (horizontal) dengan menetapkan tiga titik sampling (ulangan) pada tiap stasiun dengan jarak 0, 1 dan 2 km. Berdasarkan hasil penelitian jenis fitoplankton yang paling banyak ditemukan adalah kelas Bacillariophyceae sebanyak 11 spesies dengan total 278 individu, Cyanophyceae 1 spesies dengan total 2 individu, kelas Chrysophyceae sebanyak 1 spesies dengan total 11 individu dan kelas Dinophyceae sebanyak 2 spesies dengan total 16 individu. Jenis fitoplankton yang memiliki jumlah individu terbanyak adalah Rhizosolenia robusta yang berjumlah 38 individu. Konsentrasi klorofil-a kisaran antara 0,0634 – 0,3014 mg/L. Indeks keanekaragaman fitoplankton di perairan Teluk Kelabat Luar termasuk dalam kategori sedang (1,881-2,204), indeks keseragaman tergolong tinggi (0,880-0,957) dan indeks dominansi tergolong rendah (0,116-0,172). Parameter fisika kimia perairan yang berpengaruh terhadap hubungan fitoplankton dan klorofil a meliputi suhu, pH, kecerahan dan salinitas. Kata kunci: fitoplankton; klorofil-a; Teluk Kelabat.
The Mapping Of Shoreline Change Caused By Accretion And Abration As An Impact Of Tin Minning In Pangkalpinang Akhrianti, Irma; Nugraha, Moh Agung; Gustomi, Andi; Arizona, Mohammad Oka
Jurnal Kelautan Vol 17, No 3: Desember (2024)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v17i3.24969

Abstract

ABSTRACTBangka Island is the biggest tin producer in Indonesia. Pangkalpinang is the capital city of Bangka Belitung Archipelago which has 36 km2 shoreline and is one of the areas affected by anthropogenic activities especially tin minning activities. This study aims to determine the changes of position and rate of shoreline change in 2000 – 2022 using multitemporal imagery in Pangkalpinang. This study used remote sensing method (Algorhytm of Normalized Difference Water Index) and geographic information system with on screen digitation approach using DSAS (Digital Shoreline Analysis). Shoreline position measurement using the NSM analysis and rate of shoreline change using the EPR analysis. Digital image processing result showed that shoreline position at coastal region in Pangkalpinang has changed in 22 years. At sector A (Pasir Padi area), The land mass accretion/ maximum accretion occurred at Serata, Pasir Padi Beach adjacent to Batu Rusa estuary which was 63,6 m with shoreline rate change was approximately 2.89 m/year, while the land mass decreasement/ highest abration occurred in Pasir Padi Beach was 164,5 m with the shoreline rate change was approximately 7.48 m/ year. At sector B (Tanjung Bunga Area) abration occurred was -124.6 m with the shoreline rate change was approximately 5.66 m/year. At sector C (Sampur Beach Area) abration occurred was 81 m with shoreline rate change was 3.68 m/tahun. The average of shoreline change rate in Pangkalpinang affected by abration was 2.5 m/year while the average of shoreline change affected due to accretion was 2.89 m/year whereas there were 2 beaches in Pangkalpinang which did not experience the accretion, namely Tanjung Bunga Beach and Sampur Beach.Keywords: Shoreline, Pangkalpinang, Accretion, Abration, Tin Minning
Strategi Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan Sebagai Upaya Konservasi Mangrove di Kabupaten Bangka Selatan Sapanli, Kastana; Kusumastanto, Tridoyo; Yulianto, Gatot; Sadelie, Agus; Kurniawan, Fery; Putra, Aditya Handoyo; Akhrianti, Irma; Mardyani, Yeyen; Indah, Mega Natasha; Fauzan, Fatih Ahmad
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 4 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0604.1048-1052

Abstract

Pengembangan ekonomi berkelanjutan di kawasan mangrove Kabupaten Bangka Selatan memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Kabupaten ini memiliki hutan mangrove yang cukup luas, menghasilkan jasa-jasa lingkungan dan memberikan potensi berbagai kegiatan ekonomi khususnya di sektor perikanan yaitu silvofishery. Selain itu juga potensi pengembangan wisata ekowisata mangrove yang dapat dikombinasikan dengan usaha kepiting bakau. Namun demikian terdapat permasalahan adanya kerusakan ekosistem mangrove akibat aktivitas manusia seperti penambangan timah dan konversi lahan menjadi tambak. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat lokal dalam pengembangan silvofishery di kawasan mangrove serta adanya keterbatasan akses terhadap modal dan teknologi. Diperlukan strategi yang tepat dari hulu hingga hilir melalui pemberdayaan masyarakat, rekomendasi kebijakan yang dapat diusulkan di antaranya peningkatan regulasi dan penegakkan hukum, peningkatan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat, dan kolaborasi antar sektor.
Deteksi dan Prediksi Perubahan Garis Pantai Kawasan Pesisir Kelurahan Arung Dalam Menggunakan Citra Satelit Multitemporal Dinnabhan, Fatwa; Pamungkas, Aditya; Akhrianti, Irma; Nugraha, Mohammad Agung
Jurnal Kelautan Tropis Vol 28, No 2 (2025): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v28i2.22714

Abstract

Arung Dalam Village is one of the sub-districts in Koba District, Central Bangka Regency, which has a coastline of 4.7 km and a beach safety building (Seawall) 1.8 km long. It is important to measure the coastline in Arung Dalam Village because the beach topography is sloping and located right on the edge of the main road and close to residential areas, resulting in problems and threats for Arung Dalam Village. This research aims to determine the condition of changes in the coastline in 2013 and 2022 before the existence of a beach safety building (Seawall) and to find predictions of changes in the coastline in 2045. The methods used in this research are the MNDWI method and the Digital Shoreline Analysis System. The results of the research show that Arung Dalam Village Beach experienced changes in addition (accretion) and reduction (abrasion). Detection results show that from 2013 to 2022, the Arung Dalam Village Beach experienced a maximum change in addition (accretion) of 8.56 m at a rate of 0.53 m/year and a maximum reduction (abrasion) of -28.53 m at a rate of -1.75 m/year. Predictions made in 2045 in Zone B using the LRR method will result in a dominant barometric change of -35.32 m with a rate of -0.917 m/year, while using the EPR method, the maximum reduction (abrasion) will be -47.72 m with a rate of -1, 03 m/year. Therefore, in zone B, efforts need to be made to anticipate changes that will occur in the future.  Kelurahan Arung Dalam merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah yang memiliki panjang garis pantai sepanjang 4,7 km dan memiliki bangunan pengaman pantai (Seawall) sepanjang 1,8 km. Pentingnya melakukan pengukuran garis pantai di Kelurahan Arung Dalam karena topografi pantai yang landai dan berada tepat di pinggir jalan raya serta dekat dengan pemukiman penduduk ini mengakibatkan terjadinya permasalahan dan ancaman bagi Kelurahan Arung Dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perubahan garis pantai pada Tahun 2013 dan Tahun 2022 sebelum adanya bangunan pengaman Pantai (Seawall) serta mengetahui prediksi perubahan garis pantai pada tahun 2045. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode MNDWI dan Digital Shoreline Analysis System. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pantai Kelurahan Arung Dalam mengalami perubahan penambahan (akresi) dan pengurangan (abrasi). Hasil deteksi menunjukan bahwa 2013-2022 Pantai Kelurahan Arung Dalam mengalami perubahan penambahan (akresi) maksimum 8,56 m dengan laju 0,53 m/tahun dan pengurangan (abrasi) maksimum -28,53 m dengan laju -1,75 m/tahun. Prediksi yang dilakukan Pada tahun 2045 pada Zona B menggunanakan Metode LRR terjadi perubahan barasi yang dominan sebesar -35,32 m dengan laju -0,917 m/tahun sedangkan menggunakan metode EPR pengurangan (abrasi) maksimum sebesar -47,72 m dengan laju -1,03 m/tahun. Oleh karena itu, pada zona B perlu adanya Upaya untuk mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
INTRODUKSI OLAHAN TERITIP DI WILAYAH PERMIS, KABUPATEN BANGKA SELATAN Hudatwi, Mu'alimah; Akhrianti, Irma; Priyambada, Agug; Umroh, Umroh
Bina Bahari Vol 2, No 3 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan, FMIPA Universitas Tanjungp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/binabahari.v2i3.44

Abstract

Teritip yang mempunyai nama ilmiah Balanus sp. merupakan hewan penempel yang banyak ditemukan menempel di bebatuan, kayu, tiang dermaga, badna kapal, maupun benda keras lainnya dan dianggap sebagai hama. Teritip mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi dan bisa digunakan sebagai sumber pangan manusia. Beberapa pantai di Kepulauan Bangka Belitung dengan karakteristik pantai berbatu dapat ditemukan teritip yang menempel. Beberapa wilayah di Bangka Belitung telah mengkonsumsi teritip sebagai lauk maupun sambal dengan olahan yang berbeda. Masyarakat di Desa Permis, Bangka Selatan mengolah teritip menjadi pekasem yang merupakan sambal sebagai lauk. Pekasem merupakan hasil fermentasi teritip dengan campuran garam, gula, dan daun salam selama 2-4 hari. Namun karena pengolahan teritip ini masih berskala kecil, dibutuhkan pendampingan berbagai olahan teritip dan desain pengemasan pekasem. Karena proses penyimpanan olahan teritip yang tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama, maka diperlukan inovasi dari olahan berbahan dasar teritip untuk memunculkan produk olahan baru, selain itu agar olahan teritip dapat diterima dengan mudah oleh banyak kalangan. Penyuluhan, pelatihan dan pengenalan proses pengolahan teritip menjadi produk olahan yang bervariasi diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis teritip dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat
Analisis Sedimentasi Di Perairan Pesisir Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Pamungkas, Aditya; Akhrianti, Irma; Bakhitah, Hazimah
Journal of Tropical Marine Science Vol 8 No 2 (2025): Journal of Tropical Marine Science
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jour.trop.mar.sci.v18i2.6947

Abstract

Perairan pesisir Kota Pangkalpinang mengalami pendangkalan yang disebabkan oleh tingginya aktivitas antropogenik maupun peristiwa alamiah, sehingga dapat merubah pola dan karakteristik sedimen pesisir pantai baik secara fisik ataupun kualitas. Upaya penanggulangan masalah tersebut salah satunya dibangun breakwater atau pemecah gelombang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik sedimen, nilai Total Suspended Solid (TSS), dan nilai laju sedimentasi di perairan pesisir Kota Pangkalpinang menggunakan sediment trap. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu menentukan lokasi pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan. Penelitian dilakukan pada bulan februari 2023 dengan 8 titik stasiun. Menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan sekunder. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil karakteristik sedimen yaitu lempung, lempung berpasir, pasir dan pasir berlempung dengan nilai TSS tertinggi berada di stasiun 1,3,7,dan 8 yang melewati baku mutu air laut berdasarkan PP RI No. 22 tahun 2021, sedangkan untuk nilai massa dan volume laju sedimentasi berkisar 0,23-2,33 gr/cm2/hari dan 0,60 – 1,91 mg/cm2/hari.
Studi Topografi Dasar Laut di Kawasan Pesisir Perairan Desa Penyak, Kabupaten Bangka Tengah Slamet, Slamet Kristianto; Akhrianti, Irma; Hudatwi, Mu’alimah
Jurnal Ilmu Kelautan Lesser Sunda Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu Kelautan - Lesser Sunda
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jikls.v3i1.79

Abstract

Penyak Village is one of the villages located in the Koba sub-district, Central Bangka Regency. This village is one of the villages directly adjacent to the Karimata Strait. There is a fairly long coastline of up to 3 km and structures the (breakwaters) along the coastal waters. The relationship among bathymetry, abrasion-accretion and breakwater is the occurrence of coastline reduction and coastline additions that occur along the waters. The method used in this research is primary data and secondary data. Primary data is taken directly at the research location, namely bathymetry data. And the secondary data used as research supporting data, namely tidal data. The research results show that the waters of Penyak Village have a depth of 4.4 to -0.8 m, calculated with the LLWL reference displayed on the 3D map. Tidal data is processed using the Admiralty formula, producing 9 tidal harmonic values and determining the LLWL (lower low water level) value of 16 cm, the Z0 (The height of the receding face) value of 130 cm, the HHWL (Higher High Water Level) value of 270, the MSL (Mean sea level) of 143 cm, and the Form-zahl value is 9.14. The type of tide obtained from the management of the Admiralty Formula is a single daily tide type (diurnal tide). Where in one day there is one high tide and one low tide.