ABSTRAK Kelompok remaja dianggap selalu dalam kondisi sehat, kenyataannya banyak permasalahan kesehatan yang dialami oleh remaja. Terdapat 4 masalah kesehatan remaja Indonesia yaitu 48,9% anemia, 21,6% stunting, 36,3% kekurangan energi kronik (KEK), obesitas usia > 18 tahun dengan IMT≥25 sebesar 13,5% dan dengan IMT≥27 sebanyak 15,4%. Hal ini jelas memberikan dampak buruk dalam mencetak kualitas generasi di masa datang. Meningkatnya pengetahuan dan Memberdayakan remaja dalam meningkatkan status kesehatan reproduksi dan gizi seimbang melalui penapisan di kelas reproduksi remaja. Pembentukan tim konselor teman sebaya kesehatan reproduksi remaja yang diikuti oleh 14 orang remaja putri. Edukasi tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan status gizi remaja yang ditunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebelum dengan nilai rerata 8,16 poin dan menjadi 70 poin setelah edukasi. Pelatihan tim konselor teman sebaya kesehatan reproduksi remaja yang ditunjukkan adanya peningkatan keterampilan remaja putri sebelum dengan nilai rata-rata 4,46 menjadi 7,86 setelah pelatihan. Melakukan skrining kesehatan peserta oleh tim pengabmas meliputi pengukuran TB, BB, IMT, LILA dan TD, lalu melakukan evaluasi kegiatan pengabmas. Terbentuknya tim konselor sebaya, adanya peningkatan pemahaman remaja tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan status gizi, dteridentifikasi status kesehatan remaja serta adanya berpartisipasi aktif santriwati dalam semua kegiatan pengabdmas, dan semua santriwati memiliki raport kesehatanku. Kata Kunci: Peningkatan dan Pelatihan, Remaja Putri, Kesehatan Reproduksi ABSTRACT Teenage groups are considered to always be in good health, but in reality teenagers experience many health problems. There are 4 health problems among Indonesian teenagers, namely 48.9% anemia, 21.6% stunting, 36.3% chronic energy deficiency (KEK), obesity aged > 18 years with a BMI≥25 by 13.5% and by a BMI≥27 by 13.5% 15.4%. This clearly has a negative impact on the quality of future generations. Increase knowledge and empower teenagers in improving their reproductive health status and balanced nutrition through screening in adolescent reproduction classes. Formation of a team of adolescent reproductive health peer counselors which was attended by 14 young women. Education about the importance of reproductive health and nutritional status of adolescents showed an increase in knowledge beforehand with an average score of 8.16 points and 70 points after education. The peer counselor team training on adolescent reproductive health showed an increase in the skills of adolescent girls before with an average score of 4.46 to 7.86 after the training. Carrying out health screening of participants by the community service team includes measuring TB, BB, BMI, LILA and BP, then evaluating community service activities. The formation of a team of peer counselors, increased understanding of adolescents about the importance of reproductive health and nutritional status, identification of adolescent health status and active participation of female students in all community service activities, and all female students have health reports. Keywords: Improvement and Training, Young Women, Reproductive Health