Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering

Implementasi Standar Intensitas Penerangan Ruang Kerja Perajin Karawo Untuk Meningkatkan Kualitas Sulam Karawo Lanto Mohamad Kamil Amali
Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 4, No 1 (2022): Januari - Juni 2022
Publisher : Teknik Elektro - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.708 KB) | DOI: 10.37905/jjeee.v4i1.11342

Abstract

Sulam karawo adalah salah satu kerajinan tangan khas Provinsi Gorontalo, dimana proses pembuatannya memerlukan ketelitian luar biasa serta ketajaman penglihatan. Untuk menghasilkan kerajinan yang berkualitas baik, maka sulam karawo harus dikerjakan pada ruangan dengan intensitas penerangan yang sesuai. Observasi awal yang dilakukan pada ruang kerja perajin karawo menunjukkan bahwa intensitas penerangan di ruang kerja perajin karawo di bawah dari 270 lux. Hal ini berdampak pada penglihatan mata perajin yang berakibat pada kualitas hasil sulam karawo.  Tujuan penelitian ini adalah menerapkan standar intensitas penerangan 270 lux pada ruang kerja perajin karawo dimana untuk mencapai tujuan tersebut metode yang digunakan adalah studi lapangan serta implementasi penerapan intensitas penerangan pada ruang kerja perajin karawo. Hasil desain dan implementasi tata letak lampu penerangan pada ruang kerja perajin karawo adalah memasang lampu LED @25 Watt 2500lm Cooldayligt yang dipasang dengan konfigurasi Zig Zag lampu sebanyak 4 buah sehingga setiap saat dapat menghasilkan intensitas penerangan sebesar 270 lux. Karawo embroidery is one of the typical handicrafts of Gorontalo Province, where the manufacturing process requires extraordinary accuracy and visual acuity. To produce good quality crafts, karawo embroidery must be done in a room with the appropriate lighting intensity. Preliminary observations made in the karawo crafter's workspace showed that the intensity of lighting in the karawo craftsman's workspace was below 270 lux. This has an impact on the eyesight of the craftsman which results in the quality of the karawo embroidery results. The purpose of this study is to apply a standard lighting intensity of 270 lux to the workspace of karawo craftsmen were to achieve this goal the method used is a field study and the implementation of the application of lighting intensity in the workspace of karawo craftsmen. The results of the design and implementation of the layout of lighting lamps in the workspace of Karawo craftsmen are to install LED lamps @ 25 Watt 2500lm Cooldayligt which are installed with a Zig-Zag configuration of 4 lamps so that at any time they can produce an intensity of illumination of 270 lux.
Analisis Konsumsi Energi Listrik Menggunakan Metode Internsitas Konsumsi Energi Amali, Lanto Mohamad Kamil; Mohamad, Yasin; Tolago, Ade Irawaty; Elysiantobuo, Nova; Dako, Amirudin Yunus
Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 6, No 1 (2024): Januari-Juni 2024
Publisher : Electrical Engineering Department Faculty of Engineering State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjeee.v6i1.22567

Abstract

Kegiatan akademis yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dapat memberikan dampak pada konsumsi energi listrik di kampus Universitas Negeri Gorontalo khususnya pada Fakultas Teknik. Kenyataannya banyak ruangan yang menyalakan lampu siang hari, penggunaan AC serta peralatan listrik lainnya tanpa adanya kegiatan dalam ruangan tersebut. Berdasarkan data dari bagian rumah tangga Universitas Negeri Gorontalo penggunaan energi listrik pada Fakultas Teknik rata-rata setiap bulan sebesar 655.140 VA dari daya terpasang sebesar 2.180.000 VA dan ini berdampak pada pembayaran rekening listrik rata-rata setiap bulannya sebesar Rp. 148.667.264,75. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsumsi energi listrik pada sistem pencahayaan, tata udara serta peralatan listrik lainnya yang digunakan pada bangunan gedung Fakultas Teknik. Metode yang digunakan adalah audit energi serta observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) bangunan gedung Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo untuk lantai menggunakan AC sebesar 14,33 kWh/m^2/bulan dikriteriakan cukup efisien dan untuk lantai tidak   menggunakan  AC sebesar 5,2 kWh/m²/bulan dikriteriakan efisien.Academic activities carried out by universities, especially the Faculty of Engineering, can have an impact on the use of electrical energy consumption on the Gorontalo State University campus. In fact, many rooms turn on daytime lights, use AC and other electrical equipment without any activity in the room. Based on data from the household section of Gorontalo State University, the average monthly use of electrical energy at the Faculty of Engineering is 655,140 VA from an installed power of 2,180,000 VA and this has an impact on the average monthly electricity bill payment of Rp. 148,667,264.75. This research aims to analyze electrical energy consumption in lighting systems, air conditioning and other electrical equipment used in the Faculty of Engineering buildings. The methods used are energy audits and field observations. The results of the research show that the Energy Consumption Intensity (IKE) of the building of the Faculty of Engineering, Gorontalo State University for floors using AC is 14.33 kWh/m^2/month which is classified as quite efficient and for floors not using AC it is rated as 5.2 kWh/m²/month. efficient.
Estimation of Electrical Power Needs at PT PLN UP3 Luwuk Using The Linear Regression Method Budianto, Budianto; Mohamad, Yasin; Wiranto, Ifan; Matoka, Arifin; Tolago, Ade Irawaty; Amali, Lanto Mohamad Kamil
Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 7, No 1 (2025): Januari - Juni 2025
Publisher : Electrical Engineering Department Faculty of Engineering State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjeee.v7i1.26560

Abstract

Banggai Regency is one of the areas in Central Sulawesi experiencing rapid economic growth. This condition has led to an increased demand for electricity in the region. Therefore, accurate predictions of electricity demand are needed for proper planning in providing electricity in the future. This research aims to predict the electricity demand in Banggai Regency for the next three years (2024-2026). The research employs the Simple Linear Regression method using historical data on electricity consumption in Banggai Regency. The prediction results indicate that the electricity demand in Banggai Regency will continue to increase. The increase in customers is noted with a percentage increase in social (13,956%), households (12,222%), businesses (8,289%), industries (40,752%), and government (8,014%). The increase in connected power is recorded with a percentage increase in social (30,502%), households (18,315%), businesses (16,037%), industries (40,373%), and government (6,704%). This information is crucial for stakeholders to plan adequate and sustainable electricity infrastructure and policies in Banggai Regency in the future.Kabupaten Banggai merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tengah yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Hal ini menyebabkan peningkatan kebutuhan energi listrik di daerah tersebut. Untuk itu, diperlukan prediksi kebutuhan energi listrik yang akurat agar dapat dilakukan perencanaan yang tepat dalam penyediaan energi listrik di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kebutuhan energi listrik di Kabupaten Banggai dalam kurun waktu tiga tahun ke depan (2024-2026). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier sederhana dengan menggunakan data historis konsumsi energi listrik di Kabupaten Banggai. Hasil prediksi menunjukkan bahwa kebutuhan energi listrik di Kabupaten Banggai akan terus meningkat di masa depan Kenaikan pelanggan didapatkan kenaikan dengan persentase sebesar: sosial (13,956%); rumah tangga (12,222%); bisnis (8,289%); industri (40,752%); dan pemerintah (8,014%). Peningkatan daya tersambung tercatat dengan peningkatan persentase sebesar: sosial (30,502%); rumah tangga (18,315%); bisnis (16,037%); industri (40,373%); dan pemerintah (6,704%). Informasi ini penting bagi pemangku kepentingan terkait untuk merencanakan infrastruktur dan kebijakan kelistrikan yang memadai dan berkelanjutan di Kabupaten Banggai di masa depan.