Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pendampingan Pembelajaran Bahasa Inggris bagi Anak Asuh di Panti Asuhan Putri Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong Tahang, Heriyanti; Yuliana, Yuliana; Hardianti, Rinda; Ohorella, Hayat Marwan
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 4, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v4i1.1601

Abstract

Pentingnya penguasaan bahasa asing sebagai salah satu bahasa internasional yang mampu menjadi penunjang dalam dunia kerja menjadi salah satu hal yang dibutuhkan oleh manusia di zaman penuh teknologi ini. Hasil observasi awal di Panti Asuhan Putri Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong, seluruh anak asuh di panti tersebut masih memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang lemah. Kegiatan pemberdayaan melalui Bimbingan Belajar Bahasa Inggris telah dilakukan selama kurang lebih tiga bulan melalui kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Kuliah Kerja Nyata (PPM KKN). Tahapan kegiatan tersebut telah dilakukan mulai dari persiapan, analisis kebutuhan, penyusunan silabus dan jadwal, pelaksanaan pre tes, pelaksanaan bimbingan belajar, pos tes hingga penjajakan kerja sama antar lembaga. Hasil luaran kegiatan ini adalah satu pengetahuan peserta belajar telah meningkat yaitu kemampuan dasar Bahasa Inggris peserta mencapai target, yaitu lebih dari 50% siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik (71 %) dan 19 % siswa dengan perolehan kategori sangat baik. 
Pendampingan Pembelajaran Bahasa Inggris bagi Anak Asuh di Panti Asuhan Putri Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong Heriyanti Tahang; Yuliana Yuliana; Rinda Hardianti; Hayat Marwan Ohorella
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 4 No. 1 (2022): Januari
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v4i1.1601

Abstract

Pentingnya penguasaan bahasa asing sebagai salah satu bahasa internasional yang mampu menjadi penunjang dalam dunia kerja menjadi salah satu hal yang dibutuhkan oleh manusia di zaman penuh teknologi ini. Hasil observasi awal di Panti Asuhan Putri Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong, seluruh anak asuh di panti tersebut masih memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang lemah. Kegiatan pemberdayaan melalui Bimbingan Belajar Bahasa Inggris telah dilakukan selama kurang lebih tiga bulan melalui kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Kuliah Kerja Nyata (PPM KKN). Tahapan kegiatan tersebut telah dilakukan mulai dari persiapan, analisis kebutuhan, penyusunan silabus dan jadwal, pelaksanaan pre tes, pelaksanaan bimbingan belajar, pos tes hingga penjajakan kerja sama antar lembaga. Hasil luaran kegiatan ini adalah satu pengetahuan peserta belajar telah meningkat yaitu kemampuan dasar Bahasa Inggris peserta mencapai target, yaitu lebih dari 50% siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik (71 %) dan 19 % siswa dengan perolehan kategori sangat baik. 
CODE SWITCHING USED BY THE STUDENTS IN EFL CLASSROOM INTERACTION Heriyanti Tahang; Shobariah Ahmad; Rinda Hardianti; Ruslan Hasyim; St. Rahmaniah Bahrun
JLE: Journal of Literate of English Education Study Program Vol 3 No 02 (2022): Volume 03 Nomor 02 December 2022
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/jle.v3i02.1356

Abstract

This research aims at finding out the types of code-switching used by the students in the English as a foreign language classroom interaction. The research employed descriptive qualitative research design. The subjects were the students of English language education program. All of them used Papuan Malay language in their daily life but in class they used Indonesian language as mother tongue and English language as target language. The researcher findings that there are five types of code-switching that used by the students in EFL classroom interaction. Those Inter – sentential, Intra – sentential, and tag switching. For each type, the switch frequently used was as a clause, then as a word, and the last was as a sentence. They used them to clarify what they said because they tended to repeat or tried to translate the words again, and another reason was switching the words into the daily language was one of the ways to use to continue speaking. The impact of code-switching on TEFL was extremely beneficial since it may be utilized as a method or tactic in teaching English content, pushing students to talk, evaluating problems, and encouraging students to keep speaking in EFL classroom.
ANXIETY IN SPEAKING ENGLISH; STUDENT’S ATTITUDE AND THE ROLE OF GENDER Dian Saputra; Muhaiminah Akib; Alda Patty; Rezkiah Hartanti; Rinda Hardianti
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 14, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v14i1.12840

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap kecemasan siswa dalam belajar berbicara bahasa Inggris ditinjau dari tiga aspek yaitu aspek perilaku, aspek kognitif dan aspek efektif. Selain itu, penelitian ini juga menyelidiki pengaruh perbedaan sikap terhadap kecemasan siswa antara siswa laki-laki dan perempuan dalam pembelajaran berbicara bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan format statistik deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 30 peserta yang terdiri dari mahasiswa semester 4 dan 6 Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Sorong. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner sebagai alat ukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa laki-laki pada aspek perilaku adalah 53,6 sedangkan siswa perempuan mendapat 55,7, sedangkan pada aspek kognitif siswa laki-laki mendapat 56 dan siswa perempuan mendapat 55,8. Selanjutnya pada aspek efektif nilai siswa laki-laki sebesar 20,3 dan siswa perempuan sebesar 20,6. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari ketiga aspek siswa laki-laki dan perempuan memiliki sikap positif di dalam kelas, kecemasan berkontribusi terlalu besar terhadap sikap siswa laki-laki. Ini menunjukkan siswa laki-laki lebih cemas daripada perempuan di kelas berbahasa Inggris.Abstract:  This research was written to investigate students’ attitudes of anxiety in learning to speak English in terms of three aspects namely behavioral, cognitive and effective aspects. Moreover, this research also investigates whether or not there’s a significant difference in attitudes toward students’ anxiety between male and female students in learning to speak English. This research used a quantitative method with descriptive statistics. The researcher took only 30 participants which consists of 4th and 6th semester students of the English Education Department of Universitas Muhammadiyah Sorong. The data were collected by giving the questionnaire as the measuring instrument. Research findings showed that the mean score of male students in the behavioral aspect was 53.6 while females got 55.7 meanwhile, in the cognitive aspect male got 56 and females got 55.8. Furthermore, in the effective aspect male students' score was 20.3, and female students' score was 20.6. Based on the result of this research revealed that regarding the three aspects male and female students had positive attitudes in the class, anxious contribute too much to the male students’ attitudes. It indicates male students are more anxious than females in English-speaking class.
Pendampingan Literasi Bahasa Inggris Dasar Siswa SD YPK Kharisma Melalui Penggunaan Alat Peraga Sederhana Heriyanti Tahang; Intan Ledy Puspito; Yuliana; Rinda Hardianti; Andi Maryam; Ihsan Febriadi; Hayat Marwan Ohorella; Syahira
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 5 No. 1 (2023): Januari
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v5i1.2120

Abstract

Alat peraga sederhana merupakan media utama dalam proses pembelajaran agar dapat mempengaruhi pikiran, perhatian, serta keterampilan siswa sehingga mendorong kemauan belajarnya saat proses belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Alat peraga sederhana yang dimanfaatkan berasal dari bahan di lingkungan sekitar ataupun dapat dibuat sendiri, dalam penggunaannya alat peraga sederhana dapat membantu literasi dan numerasi siswa dalam lingkup pendidikan. Tujuan yang ingin dicapai pada pelaksanaan kegiatan ini adalah penggunaan alat peraga sederhana dalam meningkatkan literasi dan numerasi Bahasa Inggris siswa dengan membaca atau memahami kosa kata Bahasa Inggris sederhana dan mengenali pengucapan angka dalam Bahasa Inggris di sekolah SD YPK Kharisma Kota Sorong. Metode diskusi, pendampingan, dan penyuluhan adalah metode yang digunakan dalam kegiatan ini selama agustus hingga desember. Dari hasil pelaksanaannya dapat disimpulkan siswa SD YPK Kharisma menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang aktif menyebutkan kosa kata bahasa inggris yang ditanyakan, yang awalnya tidak ada seorang siswa pun, menjadi semua siswa di dalam kelas yang antusias dalam menjawab soal yang diberikan serta berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar dalam kelas.
Pendampingan Penguatan Literasi Bahasa Inggris Siswa SD YPK Elim Malanu Sorong Melalui Pembelajaran Kooperatif Yuliana Arsyad; Heriyanti Heriyanti; Andi Musdalifah; Alia Nur Fadhilah; Rinda Hardianti
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 5 No. 2 (2023): Juli
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v5i2.2564

Abstract

Reading habit must be instilled and developed in children from an early age. Motivating children to read has its own challenges in the midst of such rapid developments. Especially in cultivating the spirit of reading English texts. Educators are expected to have creativity in managing a more creative learning process so that it attracts students to be more motivated to learn. Reading is an important skill that must be possessed by students, so it is considered important to provide assistance to strengthen English reading literacy for students at the elementary school level, so that students get used to reading from an early age. Therefore, the purpose of this community service is to foster a spirit of English literacy in elementary school students. One way to achieve this goal is to use cooperative learning methods, namely studying with groups of four to five people, each adapted to a different level of ability, gender, ethnicity or race. This activity combines smart, easy, fast, and fun learning features. The group learning method is part of the activity implementation methodology. This activity involved YPK Elim Malanu elementary school students, Sorong, Southwest Papua who were in grades two and three. The implementation of this activity takes place from August to December 2021. From the results of this activity it can be concluded that group learning can foster students' interest and enthusiasm in English literacy.
Peningkatan Kemampuan Percakapan Dasar Siswa SMP melalui English Camp Heriyanti Tahang; Irna Rusani; Rinda Hardianti; Nurwaida Nurwaida; Yuliana Yuliana
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.672

Abstract

Perlunya mempersiapkan generasi muda dalam mengembangkan pariwisata di Misool Raja Ampat melalui penguasaan Bahasa Inggris menjadi urgensi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat ini. Selain itu, dengan penguasaan Bahasa Inggris tentunya generasi muda akan mampu menunjukkan kualitas dan kekhasan daerahnya lebih baik dari sebelumnya. Mengingat, masih kurangnya keterampilan Bahasa Inggris siswa SMP Negeri 18 Raja Ampat yang berlokasi di Misool dan belum adanya metode yang tepat yang dinyatakan oleh kepala sekolah yang bisa membuat mereka lebih mampu mempersiapkan generaasi muda yang natabenenya sering mendampingi turis yang berkunjung ke daerah mereka. Maka pelatihan Bahasa Inggris Dasar melalui English Camp perlu dilakukan. Berdasar pada penglaman pengabdi dalam melaksanakan English Camp, kegiatan ini berhasil meningkatkan kemampuan percakapan Bahasa Inggris dasar 100 % peserta kegiatan stingkat lebih baik dari sebelum dilaksanakan kegiatan. Selain itu, PKM ini juga menghasilkan satu modul untuk diserahkan kepada sekolah yang menjadikan sekolah mampu mengadopsi kegiatan yang dilakukan secara mandiri sebagai bagian dari keberlanjutan program.
Grammar Learning Strategy (GLS): Male and Female EFL Students’ Preferences Yuliana Yuliana; Heriyanti; Rinda Hardianti; Tsalisa Syifa Afia
Qalam : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 12 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/jq.v12i2.2964

Abstract

This research compares the preference for Grammar Learning Strategies (GLS) between male and female EFL students of Universitas Muhammadiyah Sorong. The research aims to identify the preferred strategies for learning grammar among males and females students and determine if a statistically significant disparity exists in preference for grammar learning strategies among males and females students. A total of 70 students, comprising 35 males and 35 females, took part in the research. They were obtained from 48% of the entire population. A Simple Random Technique was employed to randomly select 35 males and 35 female students from all the classes. The data were gathered using Pawlak's Grammar Learning Strategy Inventory (GLSI) questionnaire. The acquired data were analyzed using the Independent sample t-test procedure using SPSS version 29. The results indicate that male students preferred social grammar learning strategies (GLS). The preference for cognitive grammar learning strategies (GLS) was found among female students, particularly for dealing with Corrective Feedback (CF). Male and female English as a Foreign Language (EFL) Students at Universitas Muhammadiyah Sorong did not differ significantly with regard to their preferred strategies for learning grammar. Based on the analysis of the data, the researchers found that there was no statistically significant distinction between males and females regarding the strategies they preferred to learn grammar. Both males and females are utilizing a Grammar Learning Strategy at a medium level.
Implementation of Visual and Performing Arts (VPA) in ELT Through Kampus Mengajar Program at Secondary School in Southwest Papua Hasyim, Ruslan; Hasanudin, Hasanudin; Wael, Ahmad; Saputra, Dian; Hardianti, Rinda; Uluelang, Kris; Srianah Amir, Hasbiyah; Mohammad Sata, Mohammad Rafi'i
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Edisi Agustus 2024
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v4i02.4288

Abstract

This research discusses the implementation of Visual and Performing Arts (VPA) in the Campus Teaching Program at SMP Negeri 1 Kota Sorong, Southwest Papua. The research methodology employed is descriptive analysis, involving eighth-grade students as research subjects. Various work programs were implemented, such as Canva-based digital learning, "Spin the Wheel" games, collective film-watching activities, the Zero Waste program, and digital crossword puzzles. The research results indicate that the implementation of VPA has had a positive impact on students' learning experiences, enhancing technological skills, student interest, environmental awareness, and students' enthusiasm in answering questions. Additionally, visual and performing arts also contribute to the success of English language instruction. This research also highlights the importance of creativity in the language teaching process and the role of media, especially technology, in enhancing the effectiveness of teaching and learning. In conclusion, the implementation of VPA in the Campus Teaching Program has successfully enriched students' learning experiences through the obtained activity results.
Code Switching Used by The Students in EFL Classroom Interaction Tahang, Heriyanti; Ahmad, Shobariah; Hardianti, Rinda; Hasyim, Ruslan; Bahrun, St. Rahmaniah
JLE: Journal of Literate of English Education Study Program Vol 3 No 2 (2022): Volume 3 Number 2 December 2022
Publisher : Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/jle.v3i02.1356

Abstract

This research aims at finding out the types of code-switching used by the students in the English as a foreign language classroom interaction. The research employed descriptive qualitative research design. The subjects were the students of English language education program. All of them used Papuan Malay language in their daily life but in class they used Indonesian language as mother tongue and English language as target language. The researcher findings that there are five types of code-switching that used by the students in EFL classroom interaction. Those Inter – sentential, Intra – sentential, and tag switching. For each type, the switch frequently used was as a clause, then as a word, and the last was as a sentence. They used them to clarify what they said because they tended to repeat or tried to translate the words again, and another reason was switching the words into the daily language was one of the ways to use to continue speaking. The impact of code-switching on TEFL was extremely beneficial since it may be utilized as a method or tactic in teaching English content, pushing students to talk, evaluating problems, and encouraging students to keep speaking in EFL classroom.