Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biochar Bakti, Lalu Arifin Aria; Iemaaniah, Zuhdiyah Matienatul; Sukartono, Sukartono; Selvia, Siska Ita; Salsabil, Haidir Ali; Jasrodi, Jasrodi
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2024): March
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i1.1467

Abstract

Banyaknya limbah pertanian yang tidak dimanfaatkan oleh petani dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Salah satu limbah pertanian yang biasa dibuang dilahan pertanian yaitu limbah sekam padi. Sekam padi merupakan kulit pembungkus padi yang dipisahkan dari biji padinya. Limbah sekam padi ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembenah tanah dengan mengubahnya menjadi biochar. Biochar limbah sekam padi dapat meningkatkan kandungan karbon dan nitrogen dalam tanah. Desa Sukadana merupakan salah satu desa yang memiliki potensi pertanian yang baik, disisi lain Masyarakat belum memanfaatkan limbah pertaniannya. Oleh karena itu kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam memanfaatkan limbah sekam padi sebagai bahan baku pembuatan biochar. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode edukatif dan sosialisasi aktif dengan diskusi dan sharing yang melibatkan seluruh peserta pengabdian. Dari kegiatan pengabdian yang dilakukan telah diketahui bahwa kelompok tani 1.) Sebagian besar anggota kelompok tani belum bisa baca tulis; 2.) kegiatan pretest dan posttest perlu dilakukan dalam bentuk diskusi tanpa adanya kegiatan tulis menulis; 3.) Pengetahuan tentang pemanfaatan limbah pertanian yang rendah; 4) Setelah adanya sosialisasi ini, masyarakat semakin paham dalam mengelola limbah pertanian, terutama sekam padi; 5.) Perlu adanya tindak lanjut praktik pembuatan biochar limbah pertanian. Socialization of the Use of Rice Husk Waste as Raw Material for Making Biochar Abstract: The large amount of agricultural waste that is not utilized by farmers can cause environmental pollution. One of the agricultural wastes that is usually disposed of on agricultural land is rice husk waste. Rice husks are the skin covering the rice which is separated from the rice grains. This rice husk waste can be used as a soil amendment by turning it into biochar. Rice husk waste biochar can increase carbon and nitrogen content in the soil. Sukadana Village is one of the villages that has good agricultural potential, on the other hand, the community has not utilized its agricultural waste. Therefore, this service activity was carried out with the aim of increasing farmers' knowledge in using rice husk waste as raw material for making biochar. Service activities are carried out using educational methods and active socialization with discussions and sharing involving all service participants. From the community service activities carried out, it is known that the farmer groups 1.) Most of the members of the farmer groups cannot read and write; 2.) pretest and posttest activities need to be carried out in the form of discussions without any writing activities; 3.) Knowledge about low utilization of agricultural waste; 4) After this socialization, people understand more about managing agricultural waste, especially rice husks; 5.) There needs to be follow-up on the practice of making biochar from agricultural waste.
THE SOIL CARBON STOCK IN THE TOURISM AREA OF GILI TRAWANGAN Astuti, Eni Widia; Bakti, Lalu Arifin Aria; Kusnarta, IGM; Selvia, Siska Ita
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 33 No 2 (2023): Jurnal Agroteksos Agustus 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v33i2.853

Abstract

This study aims to determine the distribution of carbon stocks in various land uses and total carbon stocks in the tourism area of ​​Gili Trawangan. This research was conducted in the Gili Trawangan area, Physics and Soil Conservation Laboratory, and Soil Chemistry and Biology Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Mataram, in June-October 2022. The method used in this study was a descriptive method with a survey technique. The descriptive method can start with data collection, analysis and interpretation. Carbon in the soil in this study was obtained from the results of C-organic laboratory analysis (Walcky and Black) supported by measurements of soil unit weight (BV), soil porosity and soil texture. Meanwhile, aboveground carbon stocks were obtained through direct sampling in the field by measuring tree biomass. The results showed that the total carbon stocks in various land uses have different carbon stocks. The mixed garden had the highest carbon stock of 840.27 ton.ha-1, forest land of 83.76 ton.ha-1, and shrubs of 15.76 ton.ha-1, and the lowest carbon stock was a settlement of 3.01 ton. ha-1. Overall, carbon stocks in the tourist area of ​​Gili Trawangan are 942.8 ton.ha-1.
APLIKASI BIOCHAR TERHADAP KETERSEDIAAN HARA NITORGEN DAN FOSFAT DI TANAH VERTISOL LOMBOK Dewi, Rika Andriati Sukma; Sukartono, Sukartono; Bakti, Lalu Arifin Aria; Selvia, Siska Ita; Iemaaniah, Zuhdiyah Matienatul
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 2 (2024): Jurnal Agroteksos Agustus 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i2.976

Abstract

Tanah vertisol memiliki nilai kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa yang tinggi namun kandungan bahan organik dan ketersediaan hara bagi tanaman rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi bagaimana pengaruh aplikasi biochar sekam padi dan tongkol jagung terhadap ketersediaan hara N dan P serta serapan hara N dan P pada tanaman kedelai pada tanah vertisol Lombok Tengah. Dosis biochar (sekam padi dan tongkol jagung) masing-masing yang diberikan yaitu 0, 10, 15, 20, 25 dan 30 ton/ha tanah vertisol. Tanah sampel diambil dari desa Kawo (Lombok Tengah) dan kegiatan percobaan dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Parameter yang diamati antara lain pH, N-total dan P tersedia pada tanah vertisol serta analisis jaringan tanaman kedelai berupa serapan hara N dan P jaringan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biochar sekam padi dan tongkol jagung dapat memperbaiki sifat kimia tanah vertisol yaitu KTK dan pH. Pengaruh biochar terhadap C-organik tidak memberikan pengaruh yang nyata. Untuk parameter N-total, biochar tongkol jagung memberikan pengaruh yang nyata sedangkan biochar sekam padi tidak memberikan pengaruh yang nyata. Parameter N tersedia tidak menunjukkan adanya pengaruh biochar terhadap parameter tersebut. Sementara itu, aplikasi biochar memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter P tersedia serta pengaruh biochar terhadap serapan P hanya terlihat pada biochar sekam padi. Kata Kunci: Vertisol, Biochar, Hara, Nitrogen, Fosfat
Sosialisasi Dan Pengenalan Irigasi Leb Pada Mahasiswa Di Jaringan Irigasi Air Tanah Desa Gumantar Lombok Utara Negara, I Dewa Gede Jaya; Karyawan, I Dewa Made Alit; Saidah, Humairo; Rohani; Yasa, I Wayan; Salehudin; Hasyim; Agastya, Dewandha Mas; Bakti, Lalu Arifin Aria; Nurrachman; Isnaniar
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.10037

Abstract

Kegiatan ini adalah sosialisai jaringan irigasi Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) ditingkat Lapang pada mahasiswa Tenik Sipil dan Fakutas Pertanian Universitas Mataram, guna mengenalkan sistem irigasi yang diterapkan dilokasi lahan kering yang ada di NTB terutama di lokasi Desa Gumantar Kabupaten Lombok Utara. Mahasiswa perlu mendapatkan pengetahuan irigasi lapangan pada lahan kering yang sedikit berbeda dengan irigasi di lahan basah. Untuk mencapai tujuan tersebut maka mahasiswa perlu dibibmbing dan dipandu oleh tim dosen dari Fakutas Teknik dan Fakultas Pertanaian Unram agar manfaat kegiatan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa. Tahapan kegiatan ini mencakup koordinasi lapangan, koordinasi dengan tim dosen dan mahasiswa, koordinasi lapangan pada petani pemilik lahan dan pengelola JIAT, tinjauan lapangan kelompok mahasiswa, sosialisasi pengaliran irigasi JIAT, diskusi dan tanya jawab serta penutup. Hasil sosialisasi menunjukkan bahwa telah berhasil melakukan soosialisasi 20 orang mahasiswa teknik Sipil dan Pertanian dalam satu kegiatan di lahan kering Desa Gumantar. Mahasiswa telah memperoleh pengetahuan irigasi JIAT yang ada di lahan kering dan telah mengetahui kelemahan JIAT dan manfaatnya secara umum. Setelah sosalisasi dalam kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan sistem irigasi JIAT yang ada untuk meningkatkan manfaat dan efisiensi penggunaan air tanah dalam jangka panjang.
ESTIMASI EMISI GAS RUMAH KACA BERDASARKAN PENIMBUNAN SAMPAH DI TPA GILI TRAWANGAN Selvia, Siska Ita; Bakti, Lalu Arifin Aria; Sukartono, .; Kusumo, Bambang Hari; Surardji, .
Ekologia: Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Vol 25, No 1 (2025): Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/ekologia.v25i1.11515

Abstract

Gili Trawangan, one of the small island clusters in West Nusa Tenggara Province, faces serious problems in managing waste piled up in landfills with the open dumping method by only piling up without any backfilling or other processing. As a result, the Gili Trawangan TPA often experiences fires and explosions, indicating that the waste piles contain gas. This study aims to measure the potential gas stored in the piles of waste at the Gili Trawangan TPA Landfill and determine a strategy for developing methane gas potential as an alternative renewable energy for small islands. GHG emissions from landfills cannot be reduced even with technological advances, but the release of methane into the atmosphere can be significantly reduced by collecting methane gas. The methane gas content of waste at the Gili Trawangan TPA can be concluded that the peak of total methane gas production will occur in 2024, reaching a maximum of 192.23 MWh/year in the form of electrical energy and the form of gas as much as 216 kg of LPG/day. The potential energy figures obtained come from the potential of methane gas deposits in the same year of 172,100 m3/year based on modeling results using LandGEM software. Therefore, the potential of methane gas stored in waste piles can be used as an alternative energy source or as a starting point for policy-making for managing organic waste that triggers the formation of methane gas.
KOLABORASI SEBAGAI STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT DI PULAU-PULAU KECIL TERHADAP PERUBAHAN IKLIM Bakti, Lalu Arifin Aria; Sukartono; Kusumo, Bambang Hari; Atnurlaeli; Royani, Ida; Quro, Mariatul
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.506

Abstract

Makalah ini mendiskusikan hasil kajian kualitatif peran kolaborasi dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim di pulau-pulau kecil. Ketergantungan pulau-pulau kecil seperti Gili Trawangan (GT) pada industri pariwisata telah menyebabkan tekanan (stress) dan gangguan (perturbation) yang berdampak pada keseimbangan sistim sosial-ekologi di GT. Jika ekosistim pulau-pulau kecil terus mengalami degradasi maka kemampuannya untuk menyerap karbon semakin rendah sehingga tidak mampu mengurangi gas rumah kaca (GRK) yang terakumulasi di atmosfer. Upaya pengurangan emisi GRK dapat dilakukan dengan mempertahankan stok karbon yang ada di dalam tanah maupun di atas permukaan tanah dengan meningkatkan serapan melalui berbagai program reforestrasi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat, yang dilaksanakan selama bulan Juli dan Agustus 2021, ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kelompok kolaboratif masyarakat dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim di pulau-pulau kecil, khususnya GT. Sedangkan secara khusus kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya penguatan kelompok kolaboratif melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, teknologi quantifikasi cadangan karbon di dalam tanah maupun di permukaan tanah, dengan memberdayakan sumberdaya lokal sehingga diharapkan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim. Proses penguatan kapasitas kolaborasi masyarakat GT dilakukan dengan pendekatan action learning untuk memastikan luaran yang direncanakan bisa dicapai:Pengetahuan kelompok kolaboratif masyakarat GT tentang konsep dan prinsip sekuestrasi karbon dan dampaknya terhadap kerusakan lingkungan semakin meningkat; ketrampilan tehnik mengestimasi jumlah cadangan karbon dalam tanah dan permukaan tanah meningkat; dan demplot sebagai laboratorium pelatihan lapangan bagi kelompok masyarakat dari desa-desa lain di KLU dapat diberdayakan.
DISEMINASI PEMBENAH ORGANIK BERBASIS BIOCHAR UNTUK TANAMAN HORTIKULTURA DI KELOMPOK TANI SUGIH HATI DESA KAWO - LOMBOK TENGAH Selvia, Siska Ita; Sukartono, Sukartono; Bakti, Lalu Arifin Aria; Fahrudin, Fahrudin; Kusumo, Bambang Hari; Hopiana, Nida
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 4 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i4.1830

Abstract

Community service activities were carried out at the Sugih Hati Farmers Group which develops various seasonal horticultural crops (i.e. chili, tomato, watermelon and melon) on Vertisols land in Kawo Village, Pujut District, Central Lombok. This activity aims to popularize appropriate technology in the form of biochar-based organic fertilizers to increase soil fertility and horticultural crop productivity. The use of biochar in this agricultural land is an alternative solution to improve soil quality, namely by increasing the organic matter content of the soil, water and nutrient efficiency, and reducing soil acidity due to the use of high-analysis inorganic fertilizers. Dissemination activities have been carried out using participatory methods by involving members of the farmer groups and agricultural entrepreneurs in focused discussion activities. The results of the dissemination process reported that farmers played an active role in expressing various problems and challenges faced in farming, namely land management problems, especially fertilizer management, management of planting systems/cropping patterns and control of plant pests and diseases. Thus, they agreed to utilize biochar in the planting system. The discussion also discussed the phenomenon of climate change as one of the obstacles to horticultural crop cultivation, especially drought. Farmers are very enthusiastic in understanding the business prospects of horticultural crops, especially to meet the demand of hotels, restaurants and other tourism activities particularly in the Mandalika Special Economic Zone (MSEZ), well known as KEK Mandalika.