Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Expressive Arts Therapy terhadap Self Acceptance Narapidana Kasus Narkoba Anggara, Onny Fransinata; Beny, Acep Ovel Novari; Pradana, Hirnanda Dimas
Belantika Pendidikan Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Kayon Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47213/bp.v5i2.134

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh expressive arts therapy terhadap Self Acceptance pada narapidana kasus narkoba. Pada kegiatan yang dilakukan self expression memiliki peranan dalam menimbulkan perasaan bahagia, meningkatkan emosi positif, membantu mengurangi stres sehingga secara tidak langsung mampu untuk meningkatkan Self Acceptance. Selain itu kegiatan expressive arts therapy yang dilakukan secara berkelompok, memungkinkan timbulnya dukungan sosial dalam kelompok dimana menurut Ryff (2005) dukungan sosial adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan Self Acceptance. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen pretest posttest control group design pada 25 Narapidana Narkoba. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa adaptasi dari Self Acceptance Scale. Analisis data dilakukan dengan uji t, dengan bantuan SPSS versi 22.0. hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor Self Acceptance  antara kelompok kontrol (M=98.83, SE=5.070) dan kelompok eksperimen (M=105.50, SE=5.282) setelah adanya perlakuan. Selain itu hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan pada Self Acceptance. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh Expressive Arts Therapy terhadap Self Acceptance Narapidana Narkoba
Pelatihan Keterampilan Pembuatan Batik Shibori Bagi Atlet Paralimpik Sidoarjo Beny, Acep Ovel Novari; Andajani, Sri Joeda; Murtadlo, Murtadlo; Widajati, Wiwik; Pamuji, Pamuji; Nur, Devina Rahmadiani Kamaruddin
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2023): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i4.1426

Abstract

Pelatihan keterampilan pembuatan batik shibori bagi Atlet Paralimpik Sidoarjo merupakan salah satu bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UNESA yang bertujuan sebagai upaya peningkatan keterampilan vokasional. Pelatihan ini juga dimaksudkan untuk membuka peluang berwirausaha sehingga dapat meningkatkan perekonomian para atlet, baik atlet yang masih aktif maupun telah purna. Dalam program pelatihan ini diikuti oleh 10 atlet paralimpik yang tergabung dalam National Paralympic Committee (NPC) Sidoarjo. Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, diantaranya sebagian besar atlet belum mempunyai perencanaan usaha setelah masa kejayaan sebagai atlet usai. Batik shibori dipilih sebagai salah satu produk yang dapat dikembangkan sebagai ide berwirausaha karena selain proses pembuatan yang tidak membutuhkan alat kompleks, bahan baku pembuatan batik shibori yang mudah ditemui, serta dapat dipelajari dengan mudah dari berbagai sumber. Selain itu, saat ini batik shibori banyak digemari karena motif yang unik, warna yang cenderung cerah, serta dinilai cocok digunakan oleh setiap jenjang usia. Pelatihan ini dilaksanakan dengan metode metode tatap muka dengan pendekatan keterampilan experimental learning dan on the job training sehingga para atlet dapat langsung mencoba bereksperiman dalam pembuatan batik shibori. Dalam pelatihan ini, para atlet juga dibekali dengan berbagai teori mengenai sejarah, cara pembuatan, serta berbagai teknik pembuatan batik shibori yang dapat menghasilkan motif yang beranekaragam. Shibori Batik Making Skills Training For Sidoarjo Paralympic Athletes The training of shibori batik making skills for Sidoarjo Paralympic Athletes is one part of the UNESA Community Service Program (PKM) which aims to improve vocational skills. This training is also intended to open entrepreneurial opportunities so as to improve the economy of athletes, both active and retired athletes. The training program was attended by 10 paralympic athletes who are members of the National Paralympic Committee (NPC) Sidoarjo. This training was motivated by several factors, including most of the athletes do not have business plans after the heyday as athletes is over. Shibori batik was chosen as one of the products that can be developed as an entrepreneurial idea because in addition to the manufacturing process that does not require complex tools, the raw materials for making shibori batik are easy to find, and can be learned easily from various sources. In addition, shibori batik is currently popular because of its unique motifs, colors that tend to be bright, and is considered suitable for use by every age level. This training is carried out using a face-to-face method with an experimental learning and on the job training skills approach so that athletes can directly try to experiment in making shibori batik. In this training, athletes are also provided with various theories about the history, how to make, and various techniques for making shibori batik that can produce diverse motifship
Qur’an Recitation Virtual Reality (QVR) Sebagai Solusi Meningkatkan Literasi Al-Qur’an Bagi Teman Tuli Dermawan, Dodik Arwin; Muhimmah, Hitta Alfi; Beny, Acep Ovel Novari; Anggara, Onny Fransinata; Windayani, Novia Restu
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 10 No. 1 (2024): Vol. 10 No. 1 Januari 2024
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v10n1.p80-86

Abstract

This research discusses the development of Quran Recitation Virtual Reality (QVR) as an interactive medium to help students with special needs in studying and reading the Al-Qur'an. This research was conducted to develop assistive technology that can make it easier for deaf children to learn to read the Koran. The research method used is ADDIE development (R&D) and feasibility trials have been carried out with media expert validators and material experts. The aim of this research is to provide a stimulus for reading Al-Qur'an texts, ablution movements and prayer movements for deaf children. The benefit is to develop knowledge in the field of disability through information technology-based innovation and helping deaf children in worship. UNESA is a higher education institution that is adaptive and actively transforming in facing global challenges. Keywords: Disability, Quran Recitation Virtual Reality, Deaf ABSTRAK Penelitian ini membahas pengembangan Quran Recitation Virtual Reality (QVR) sebagai media interaktif untuk membantu mahasiswa berkebutuhan khusus dalam mempelajari dan membaca Al-Qur'an. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan teknologi bantu yang dapat memudahkan anak-anak tunarungu dalam belajar membaca Al-Qur'an. Metode penelitian yang digunakan adalah pengembangan (R&D) ADDIE dan telah dilakukan uji coba kelayakan dengan validator ahli media dan ahli materi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan stimulus bacaan teks Al-Qur’an, gerakan berwudhu, dan gerakan sholat bagi anak tunarungu. Manfaatnya adalah untuk mengembangkan keilmuan dalam fokus bidang disabilitas melalui inovasi berbasis teknologi informasi dan membantu anak tunarungu dalam beribadah. UNESA merupakan perguruan tinggi yang adaptif dan aktif bertransformasi dalam menghadapi tantangan global. Keywords: Disabilitas, Quran Recitation Virtual Reality, Tuna rungu
Pengembangan Alat Pengukur Suhu Tubuh dan Sanitasi Tangan Otomatis yang Ramah Disabilitas Untuk Mencegah Penularan Covid-19 Wagino, Wagino; Purbaningrum, Endang; Beny, Acep Ovel Novari
JPI (Jurnal Pendidikan Inklusi) Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inklusi.v5n1.p047-055

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan alat pengukur suhu tubuh dan sanitasi tangan otomatis yang ramah disabilitas untuk mencegah penularan Covid-19. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan, yaitu mengembangkan prototip alat pengukur suhu tubuh dan sanitasi tangan otomatis yang ramah disabilitas. Penelitian ini mengadaptasi pendekatan ADDIE dengan lima tahapan, yaitu Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluation. Tahapan yang dilaksanakan pada penelitian ini sampai tahapan ketiga, dengan rincian sebagai berikut. (1) Analisis kebutuhan (pengumpulan informasi) melalui focus group discussion (FGD) untuk identifikasi kebutuhan penyandang disabilitas dan stakeholder terkait alat pengukur suhu tubuh dan sanitasi tangan otomatis. (2) Desain, yaitu membuat konsep produk alat pengukur suhu tubuh dan sanitasi tangan otomatis ramah disabilitas yang akan dikembangkan. Disabilitas yang disasar dalam penelitian ini adalah penyandang hambatan penglihatan dan pendengaran. Spesifikasi umum antara lain: memiliki sensor infrared serta mampu mengeluarkan suara dan visual untuk memandu penyandang disabilitas (3) Pengembangan produk, yaitu merancang produk alat pengukur suhu tubuh dan sanitasi tangan otomatis yang ramah disabilitas berdasarkan desain yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Penelitian ini menghasilkan produk prototip alat pengukur suhu tubuh dan 
“Is Inclusive Education Inclusive Enough?”: Portraying Student with Disabilities’ Experiences on Immersive Learning Ashar, Muhammad Nurul; Evans, David; Murtadlo, Murtadlo; Pamuji, Pamuji; Beny, Acep Ovel Novari
Journal of Education for Sustainability and Diversity Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Angstrom Centre of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57142/jesd.v3i1.645

Abstract

Inclusive education holds the important role on developing students’ understanding and character on inclusivity during teaching students with disabilities. Thus, an appropriate teaching method should be assigned on this course. Immersive learning has previously been studied in improving the learning gain for many students, however its application in inclusive education course has rarely been done. This study portrayed the students with disabilities experience on studying inclusive education course with immersive learning. Their experiences were explored on two main aspects including the reception towards immersive learning, and the inclusivity of the immersive learning. Data were collected through test and close-ended questionnaire from nearly thirty students after the intervention. Responses from test were analyzed statistically with Wilcoxon test, while data from questionnaire were analyzed using the statistic descriptive. Results report that students perform a positive outcome after the intervention session with many feel that the lesson is more inclusive. Statistic also shows the difference on students score before and after the lesion. This happened either for students with disability or students without disability. This study may provide a new way of teaching for students with disability, yet further studies are still needed.
Pemberdayaan Komunitas Tuli Gresik (Kotugres) Melalui Pelatihan Bisnis Digital Supriyanto, Supriyanto; Hadi, Hafid Kholidi; Beny, Acep Ovel Novari; Muhimmah, Hitta Alfi; Wiryanto, Wiryanto
Abimanyu : Jornal of Community Engagement Vol 5 No 1 (2024): February 2024
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/abi.v5n1.p55-61

Abstract

The Gresik Deaf Community (Kotugres) is a community of young and productive deaf people who need to receive digital business training to support their economic independence. This training can also be used as a strategy to empower Kotugres from unfavorable conditions such as negative stigma from society, discrimination, neglect and economic and social marginalization. Kotugres' products need to be marketed digitally after manual/offline business processes have stagnated due to changes in people's mindsets which are starting to abandon offline shopping habits and tend to increase interest in online shopping, especially the Covid-19 pandemic situation which has not yet 100% subsided to create a digital business platform increasingly needed and popular with society. The PKM implementation went well, smoothly, participants were enthusiastic in taking part in the activities and were guided in using the market place. The next stage is preparing PKM outputs in the form of scientific publications in national journals or proceedings, publications in online mass media, and videos of activities uploaded on YouTube.
PELATIHAN TEKNOLOGI ASISTIF BAGI FORUM TUNANETRA DI SURABAYA Arbi, Riski Prasetya; Beny, Acep Ovel Novari; Pamuji, Pamuji; Wagino, Wagino; Murtadlo, Murtadlo
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 6 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i6.2206

Abstract

Assistive technology training aims to enhance the independence of visually impaired participants in accessing digital technology. This program focused on the use of screen readers (NVDA, JAWS, TalkBack) and community-based applications such as Be My Eyes. Using a pre-test and post-test design, 16 participants were involved. Results indicated an increase in the average score from 11.19 to 12.75 with a significance value of 0.005 and a large effect size. The training proved effective in improving participants’ knowledge, skills, and confidence. A follow-up program with advanced modules is recommended.ABSTRAKPelatihan teknologi asistif bertujuan meningkatkan kemandirian tunanetra Forum Tunanetra Surabaya dalam mengakses teknologi digital. Kegiatan ini berfokus pada penggunaan pembaca layar (NVDA, JAWS, TalkBack) dan aplikasi komunitas seperti Be My Eyes. Dengan desain pre-test dan post-test, pelatihan diikuti 16 peserta. Hasil menunjukkan peningkatan skor rata-rata dari 11,19 menjadi 12,75 dengan signifikansi 0,005 dan effect size besar. Pelatihan terbukti efektif meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri peserta. Program lanjutan direkomendasikan untuk memperkuat kemandirian dan inklusi digital.