Nonoh Siti Aminah
Prodi Pendidikan Fisika, Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A, Surakara, Telp/Fax (0271) 648939

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

REMEDIASI PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SISWA SMA KELAS X DI SMA NEGERI 6 SURAKARTA Putri, Desy Ermia; Aminah, Nonoh Siti; Surantoro, Surantoro
PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 6, No 4 (2015): SNFPF 2015 Prospek Pendidikan Sains 5 Tahun ke Depan
Publisher : Physics Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.12 KB)

Abstract

Tujuan Penelitian yang telah dilakukan untuk: mengetahui bahwa remediasi pembelajaran Fisika menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dapat meningkatkan kemampuan kognitif Fisika pada materi Suhu dan Kalor sisiwa kelas X MIA 2 di SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian yang telah dilakukan merupakan penelitian remediasi pembelajaran yang menggunakan alur penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian yang telah dilakukan, dilaksanakan dalam dua siklus dengan setiap siklusnya terdiri dari perencanaan pelaksanaan tindakan observasi dan reflekasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri 6 Surakarta sebanyak 31 siswa. Sumber data berasal dari nilai tes remedial teaching yang diperoleh dari siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan nilai ulangan harian pada mata pelajaran Fisika. Pengujian instrumen tes yang dilakukan menggunakan software QUEST. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kualitatif untuk mendeskripsikan pelaksanaan proses pembelajaran dan analisis kuantitatif untuk mendeskripsikan pengujian hipotesis. Prosedur penelitian yang digunakan yaitu model one-group pretes-posttest. Berdasarkan hasil penelitian serta hasil analisis yang dilakukan, dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) remedial teaching menggunakan model pembelajarn problem based instrucion (PBI) pada materi Suhu dan Kalor dapat dilakukan. Remedial Teaching dapat membantu siswa yang teridentifikasi mengalami kesulitan belajar sehingga mencapai KKM, (2) ada sumbangan yang signifikan dari tes remedial teaching I dan II terhadap tes formatif menggunakan model pembelajaran Problem Based Instrucion (PBI) pada materi Suhu dan Kalor. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh: (a) tes remedial teaching I memberikan sumbangan relatif = 1,62 % dan sumbanagn efektif = 0,58 % terhadap tes formatif (b) tes remedial teaching II memberikan sumbangan relatif = 105,37 % dan sumbangan efektif = 37,62 % terhadap tes formatif, (3) ada peningkatan hasil belajar siswa pada tes formatif setelah mengikuti remedial teaching. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa thitung = 15,74 yang nilainya lebih besar dari ttable pada taraf signifikansi 5 % = 1,6972 atau (thitung) 15,74 > (ttabel) 1,6972, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti remediasi pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI).Kata kunci remedial teaching, model pembelajaran, Problem Based Instruction, Suhu dan Kalor.
ANALISIS KOMPETENSI PAEDAGOGIS GURU SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KOTAMADYA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH Wijayanti, Murwani Dewi; Rahardjo, Sentot Budi; Saputro, Sulistyo; Mulyani, Sri; Aminah, Nonoh Siti
Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 2015: Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif yaitu berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan berbagai indikator penelitian yang berhubungan dengan kemampuan paedagogis guru SD di Wilayah Kotamadya Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara komprehensif tentang (1) Kompetensi guru dalam aspek sumber belajar guru. (2) Kompetensi guru dalam merencanakan pelaksanaan pembelajaran. (3) Kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran.(4) Kompetensi guru dalam menentukan aspek penilaian. Dengan menggunakan desain penelitian survey dan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) Kemampuan guru SD di Kotamadya Surakarta, terutama di daerah pinggiran kota dalam menentukan aspek sumber belajar guru belum optimal. Banyak guru yang kurang memahami secara menyeluruh dan komprehensif tentang sumber belajar, peranan sumber belajar, perkembangan sumber belajar yang digunakan, dan cara-cara mengopimalkan sumber belajar. (2) Kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran, khususnya guru yang berasal dari sekolah dipinggiran kota masih kurang optimal. (3) Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran juga belum optimal.  Kemampuan guru masih terbatas dalam mengaplikasikan bahan ajar melalui model pembelajaran pembelajaran yang ada. (4) Kemampuan melakukan penilaian di wilayah Pusat Kota relatif lebih baik dibandingklan dengan pinggiran kota. Hasil tes tersebut digunakan untuk memetakan konsep IPA untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis melalui model pembelajaran inkuiri yang dapat membantu siswa dalam mengkonstruk pengetahuannya.
Equipment of Earthquake Detection and Warning with Vibration Sensor Anggraeni, Dyane Putriera; Aminah, Nonoh Siti; Radiyono, Yohanes
Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education Vol 1, No 1 (2016): Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education
Publisher : Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.359 KB)

Abstract

The purposes of writing this paper are to determine: (1) the working principle of vibration sensors can detect impending earthquakes, (2) the sensitivity or the sensitivity of the tool when used in detecting the vibration of an earthquake, (3) demonstration tool Earthquake Detection and Warning with vibration sensor has good meets criteria for use students learn. The method of this research is an a demonstration tool in learning. The basic principle of work and warning earthquake detector with a vibration sensor this is when an earthquake occurs or when the dynamo (earthquake simulator) is started, the resulting vibrations cause movement of the pendulum. This pendulum movement is what will trigger the sound of the bell. When the pendulum movement causes the pendulum in contact with the copper wire ring, then the electricity will flow toward the bell. When electricity flows into the bell will arise in the membrane vibration in the bell. A vibrating membrane will produce resonance which then led to a wave. This wave is what produces the sound on the buzzer. Pendulum vibration frequency is closely related to the magnitude of the voltage / potential difference given input on the dynamo that causes the rotor to rotate. Increasing the voltage will increase the rotational speed of the rotor on a large dynamo. The faster the rotor rotation, the vibration of the pendulum will be even greater. This resulted in the pendulum will be faster and more frequent touching circle copper wire which is connected electricity and bell. Thus the buzzer will sound increasingly rapid and dynamic. The results of the experiment are the greater the number of loops and the greater the voltage will cause a greater rotational speed of the rotor is generated, so that the greater the pendulum vibrations and buzzer / alarm to sound more dynamic. Detector and earthquake warning with vibration sensor has a sensitivity to the number of loops starting from 2 pieces with a 3V input voltage and is capable of detecting an earthquake of ≥3,6 SR. Based on the results of the assessment of a demonstration tool detection and warning of earthquakes with vibration sensor was found that the maximum value that is filled by a validator is 39. It can be concluded that the demonstration tool detection and warning of earthquakes with vibration sensor is included in good criteria for the use of students in learning.
PENYUSUNAN INSTRUMEN TES KINEMATIKA SATU DIMENSI-KINEMATIKA UNTUK IDENTIFIKASI MISKONSEPSI FISIKA PADA MAHASISWA PESERTA MATA KULIAH FISIKA DASAR Masithoh, Dyah Fitriana; Aminah, Nonoh Siti; Busthomi, Akhmad Rizal; Ambarwati, Aniks
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 5, No 2 (2015): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.066 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun instrumen Test Kinematika Satu Dimensi-Kinematikaterstandard sebagai instrument untuk identifikasi  miskonsepsi Fisika pada mahasiswa peserta mata kuliah Fisika Dasar. Penelitian akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama pada tahun pertama bertujuan untuk menyusun  Test Kinematika Satu Dimensi-Kinematikaterstandard untuk identifikasi  miskonsepsi Fisika berdasarkan silabus Mata Kuliah Fisika Dasar yang berlaku di Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNS. Tahap kedua pada tahun kedua bertujuan untuk mengujicoba Test Kinematika Satu Dimensi-Kinematikaterstandard yang disusun di tahun pertama hingga diperoleh instrumen tes Kinematika Satu Dimensi-Kinematikaterstandard sebagai instrument identifikasi miskonsepsi materi Fisika pada peserta mata kuliah Fisika Dasar. Model penelitian yang digunakan adalah model penelitian pengembangan dari Borg & Gall. Data yang akan dikumpulkan berupa data-data kualitatif dan didukung data-data yang bersifat kuantitatif, melalui teknik tes, wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data penelitian yaitu silabi mata kuliah Fisika Dasar yang berlaku di program studi Fisika jurusan PMIPA FKIP UNS, referensi materi Fisika Dasar, pengampu mata kuliah Fisika Dasar.  Teknik analisis kuantitatif menggunakan programolah data komputer dari QUEST.
KARAKTERISTIK METODE PENYETARAAN SKOR TES UNTUK DATA DIKOTOMOS Aminah, Nonoh Siti
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol. 16 (2012): Edisi Dies Natalis ke-48 UNY
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta in cooperation with Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v16i0.1107

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan: 1) akurasi estimasi parameter item pada test equating menggunakan metode Item Characteristic Curve (ICC). 2) sensitivitas metode linear yang terdiri atas Tucker - Levine score method dan Levine true score method applied to observed scores serta metode equipercentile yang terdiri atas metode Braun-Holland linear dan chained equipercentile. Data empiris yang digunakan yaitu respons siswa peserta  Ulangan Akhir Semester V Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP Tahun Ajaran 2009/2010. Penyetaraan tes menggunakan anchor test  design. Anchor test bersifat external, anchor test berfungsi sebagai pengait antara tes  yang disetarakan. Item anchor berisi 10 item materi Fisika. Banyak item pada tes A 55  item, tes B 55 item dan tes C 50 item. Pola penyetaraan yang digunakan pola kelompok, sehingga banyak item hasil penyetaraan berjumlah 140 item terdiri atas 10 anchor item milik bersama, 45 item berasal dari tes A, 45 item berasal dari tes B, dan 40 item  berasal dari tes C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Estimasi parameter item pada penyetaraan  tes menggunakan metode Item Characteristic Curva (ICC) menghasilkan formula  indeks kesulitan item, 2) urutan sensitivitas metode penyetaraan dari  paling tinggi sampai paling rendah yaitu Tucker – Levine method, Levine method, Braun - Holland linear method. Chained Equipercentile Equating method.Kata kunci: Test equating, anchor test, external anchor test, RMSD, RMSE______________________________________________________________THE CHARACTERISTICS OF TEST EQUATING METHODS FOR DICHOTOMOUS DATAAbstract This study aims: 1) to find out the accuracy of item parameter estimates in test equating by means of the Item Characteristic Curve (ICC) method, and 2) to find out the sensivity of the linear methods consisting of the Tucker-Levine score method and the Levine true score method applied to observed scores and the equipercentile methods consisting of the Braun-Holland linear method the chained equipercentile equating method. The data were empirical data obtained from the response patterns of the junior high school students taking the final test of Natural Sciences in the odd semester of the academic year of 2009/2010. The test equating employed the external anchor test design. The anchor test served to unite the equated tests. The anchor test consisted of 10 physics items. The test A had 55  items, the test B had 55 items, and the test C had 50 items. The equating pattern employed the group pattern, so that in the equating there were 140 items, consisting of 10 common anchor items, 45 items from tests A, 45 items from tests B, and 40 items from tests C. The results of the study are as follows. 1) The item parameter estimate in the test score equating by means of the Item Characteristic Curve (ICC) method yields the formula for the item difficulty index, and 2) urutan sensitivitas metode penyetaraan dari  paling tinggi sampai paling rendah yaitu The order of the sensitivity of the equating methods from the highest to the lowest is Tucker- Levine method, Levine method, Braun-Holland linear method. Chained Equipercentile Equating method.Keywords: test equating, anchor test, external anchor test, RMSD, RMSE
Students Critical Thinking Skill in Solving Scientific Literacy using a Metacognitive Test Based on Scientific Literacy Pamungkas, Zakaria Sandy; Aminah, Nonoh Siti; Nurosyid, Fahru
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni Vol 7 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah pendidikan Fisika Al-Biruni
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jipfalbiruni.v7i2.2909

Abstract

The purpose of this research is to measure students critical thinking skill in solving scientific literacy using a metacognitive test based on scientific literacy. This research is descriptive research. The subject of this research is 99 students of grade XI in SMA Batik 2 Surakarta. Data collection methods used are test methods which using a metacognitive test based on scientific literacy. Data analysis techniques use quantitative descriptive analysis. The results showed that the achievement of scientific literacy is still low at below 50% for all category. This is due to students critical thinking skill in solving all category of scientific literacy problem is still low. Low student critical thinking skill in solving science as a body of knowledge in the assessment stage with the percentage achievement is 21%. Low percentage achievement of critical thinking skill in solving science as a way of thinking is a clarification (34%), assessment (46%), inference (26%), and strategy (12%). Low percentage achievement of critical thinking skill in solving science as a way of investigating is assessment (39%), inference (5%), and strategy (6%). Low student critical thinking skill in solving science as an interaction between technology and society in the assessment stage with the percentage achievement is 31%