Banyak masyarakat yang mengira bahwa tempurung kelapa tidak berharga. Di satu sisi masyarakat sangat lah acuh kepada tempurung kelapa yang bagi mereka hanyalah sebuah sampah yang tidak berharga. Namun di mata para pengrajin arang, tempurung kelapa sangatlah berharga karena dapat menghasilkan pundi pundi bagi mereka. Sangat di sayangkan banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwasannya tempurung kelapa dapat menjadi nilai tambah yang bahkan dapat menjadi usaha pokok bagi mereka. Tempurung kelapa itu dapat menjadi nilai tambah apabila di proses menjadi arang.Tidak sedikit masyarakat yang mencari arang tempurung kelapa ini karena arang tempurung kelapa sendiri dapat di proses lagi menjadi beberapa produk seperti karbon, obat nyamuk, campuran besi dan baja, campuran raket badminton, saringan pembersih air, dll. Dari segi peningkatan kualitas sumber daya manusianya, dilakukan analisis SWOT (Strategy, Weakness, Opportunity, Threat), berdasarkan analisis pada UMKM Arang Tempurung Kelapa Agum Gumelar, usaha ini berada pada kuadran 1. Dimana kuadran 1 adalah strategi agresif (SO). Strategi SO adalah strategi yang memanfaatkan kualitas dari produk untuk didistribusikan dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya. Untuk STP (Segmentation, Targeting, Positioning), segmentasi geografis berada di Jalan Irian gg. Datuk, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara, Medan. Segmentasi demografis, usaha ini dapat digunakan untuk semua usaha yang menggunakan karbon. Segmentasi psikografis, usaha ini ditujukan pada organisasi (pabrik) yang mengelola arang tempurung kelapa. Untuk targeting, target pasar dari UMKM ini adalah perusahan – perusahaan yang bergerak dibidang yang membutuhkan arang tempurung kelapa. Untuk positioning, UMKM ini berada pada kelas masyarakat menengah di Tanjung Morawa.