Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Kinerja Terminal Leuwipanjang Terhadap Pergerakan Kota Bandung Angestiwi, Tiafahmi; Rakhmatulloh, Anita Ratnasari
JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA Vol 9, No 2 (2013): JPWK Vol 9 No 2 June 2013
Publisher : Magister Pembangunan Wilayah dan Kota,Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.902 KB) | DOI: 10.14710/pwk.v9i2.6537

Abstract

Leuwipanjang Terminal acts as a transportation node connecting Bandung City and centers of activity around it through bus service in the city, inter city and inter province routes. This study examines the performance of Leuwipanjang Terminal in its role in supporting movements between centers of activities in Bandung City using positivistic-quantitative approach through descriptive analysis. Primary data is collected through field observation surveys, questionnaires and interviews with the head of the UPTD (the terminal operator), angkot drivers, and Damri bus conductors. Samples of angkot and Damri passengers are determined through accidental sampling to 100 people while samples of drivers and conductors are determined through purposive sampling. Secondary data is acquired from the Transportation Office and Terminal UPTD. Analysis showed that Leuwipanjang Terminal’s performance is fairly good. The interaction between Leuwipanjang Terminal and centers of activities in Bandung City constructs a dynamic power in the form of centripetal and centrifugal force. The city core center and Ir. H. Juanda Area gave a dynamic centripetal force from the fringes to the city centers, while Surya Sumantri industrial and educational area created a centrifugal force from the city centers to the fringes.
A Study on the Potential of Gubug Payung Ecotourism Development in Blora Regency Angestiwi, Tiafahmi; Rahman, Boby; Prihantini, P
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 16, No 1 (2020): JPWK Vol 16. No. 1 March 2020
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.571 KB) | DOI: 10.14710/pwk.v16i1.28425

Abstract

Blora is one of the regencies with the lowest local revenue in the Central Java Province, this is very contrary to the potential of the region. One of the regional potentials which can be more developed is the natural tourism asset sector. Blora, with its extensive teak forest, even with one of the oldest teak trees and with an old train route for wood transportation, can be one of the attractions for tourists. The tourism asset sector is expected to increase revenue in Blora Regency. This study aims to generate potential asset development strategies for Gubug Payung ecotourism area as a source of regional revenue for Blora Regency. The research method used was quantitative rationalistic, with SWOT analysis technique approach. The data collection technique made use of interviews of relevant agencies in Blora Regency and the local community and literature reviews. Based on the baseline analysis, the potential asset development strategies of the Gubug Payung ecotourism area was carried out by supporting aggressive growth policies. Blora Regency requires an urban catalyst, so that it can reduce disparities between districts. Besides, the development of ecotourism assets can support the conservation of the dominant areas of protected teak forests.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN ASET FASILITAS HUTAN KOTA PATRIOT BINA BANGSA BEKASI BERDASARKAN PLACEMAKING Melati Realita; Angestiwi, Tiafahmi
KURVATEK Vol 8 No 2 (2023): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan Kota Bekasi merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan luas 42.673 m2. Di Hutan Kota Patriot Bina Bangsa Bekasi, aset fasilitas yang tersedia berkualitas buruk. Pengembangan aset fasilitas dilaksanakan berdasarkan konsep Placemaking berdasarkan kriteria Access and Linkages, Comfort and Image, Uses and Activities, dan Sociability. Tujuan proyek ini adalah untuk menghasilkan rencana pengembangan aset fasilitas dan besarnya estimasi biaya. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi dan wawancara. Proyek ini menghasilkan desain berdasarkan kriteria Access and Linkages meliputi jalur pejalan kaki dengan luas 1040 m2 dan area parkir dengan luas 587,08 m2. Rencana Comfort and Image dengan menyediakan mushola 49,5 m2, toilet 71,58 m2, bangku taman 26 unit, tempat sampah 26 unit, lampu taman 52 unit, pos jaga 4 m2 dan CCTV 4 unit. Kriteria Uses and Activities direncanakan ruang bermain anak dengan 3 unit fasilitas jungkat-jungkit, 2 unit ayunan, dan 1 set taman bermain anak. Ruang olahraga direncanakan dengan fasilitas jogging track 500 m2, outdoor fitness, dan lapangan basket 420 m2. Dan ruang rekreasi direncanakan fasilitas paintball berukuran 50 x 20 m. Sedangkan sebagai kriteria Sociability direncanakan fasilitas ampiteater dengan luas 225 m2. Estimasi biaya pembongkaran, pembangunan, dan biaya pengadaan jika terealisasi pada tahun 2023 adalah Rp5.538.640.885. Kata kunci: Aset Hutan Kota, Kualitas RTH, Placemaking, Perencanaan, Pengembangan
Pengukuran Kualitas Aset Alun-Alun Pagaden di Kabupaten Subang Angestiwi, Tiafahmi; Oktavia, Husna Candranurani; Noviandini, Risma Alya
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 4 (2023): JPWK Volume 19 No. 4 December 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i4.46450

Abstract

Alun-alun Pagaden merupakan salah satu aset ruang terbuka publik di Kabupaten Subang. Peranan Alun-alun sebagai tempat masyarakat beraktivitas tentunya harus memiliki kualitas aset yang baik. Akan tetapi, berdasarkan observasi pendahuluan yang dilakukan ditemukan beberapa indikasi masalah yaitu pengunjung memarkirkan kendaraannya di bahu jalan dan pintu masuk alun-alun, pengunjung kesulitan untuk mendapatkan fasilitas sesuai dengan penggunanya terutama bagi penyandang disabilitas, terdapat penumpukan sampah di area tertentu, dan fasilitas yang tersedia terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas aset Alun-alun Pagaden berdasarkan key attributes of successful places. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan kualitas aset Alun-alun Pagaden dinilai cukup baik. Belum tersedia jalur pejalan kaki beserta area parkir sebagai kriteria kemudahan tempat untuk didatangi dan dilihat dengan interpretasi 41,6%. Selain itu pada Alun-alun Pagaden belum tersedia area tempat duduk beserta penerangan yang cukup sebagai kriteria kenyamanan dan citra positif dengan interpretasi 12,5%. Pada kriteria kegunaan dan keterikatan masyarakat terhadap ruang terbuka dinilai cukup baik dengan interpretasi 75%, yakni pengguna alun-alun dari berbagai generasi dapat memenuhi aktivitas sosial, ekologis, ekonomi, arsitektural, serta fungsi darurat.
Evaluation of The Quality of Physical Assets Batu Mahpar Geopark Recreation Park in Tasikmalaya District Purwihartuti, Koernia; Dwiyanto, Lutfi; Angestiwi, Tiafahmi; Karnawati, Hennidah; Guterres, Alexandre Desousa
Jurnal Planologi Vol 20, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpsa.v20i2.30835

Abstract

Batu Mahpar Geopark Recreation Park has tourist attractions which include rock expanses, five waterfalls, campsites, mini zoos, outbound rides, museums, interpretation boards, outdoor swimming pools, and photo spots. However, there are a number of indications of problems related to the quality of physical assets, including the difficulty of finding public transportation, car parks, information centers, visitor needs kiosks and souvenir kiosks, there are ten photo spots that are damaged, trash cans are not separated by type of waste, put together places for ablution between men and women, there are footpaths covered with wild plants, and the cell phone signal is unstable. Based on the indications of these problems, it is necessary to conduct research that aims to evaluate the quality of Batu Mahpar's physical assets including the availability and condition of assets which consist of four dimensions including tourist attractions, accessibility, supporting facilities, and infrastructure. This research uses descriptive methods with qualitative and quantitative approaches. Data collection techniques used include observation, interviews, and questionnaires. The results of the evaluation show that the dimensions of tourist attractions, supporting facilities and infrastructure are good quality, while the accessibility dimensions have sufficient quality. The average value of the quality of physical assets resulting from the four dimensions is 64.66%. This means that Batu Mahpar's physical assets are of sufficient quality.Keywords: Facilities, Infrastructure, Physical Assets, Quality Evaluation, Tourism
PENINGKATAN LAYANAN KOPERASI KWP POLBAN BANDUNG MELALUI PENATAAN DOKUMEN BERBASIS ISO 9001-2008: - Purwihartuti, Koernia; Karnawati, Hennidah; Marwansyah; Angestiwi, Tiafahmi; Kristianingsih; Ishak, Jouzar Farouq
Jurnal Difusi Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/difusi.v5i2.2247

Abstract

Hasil observasi pendahuluan diketahui bahwa Koperasi KWP belum dapat dikategorikan sebagai organisasi profesional terutama dari aspek penataan dokumennya. Karena itu, langkah strategis yang perlu dilakukan KWP adalah melakukan penataan sistem, mekanisme dan prosedur dengan menggunakan ketentuan yang tertera dalam panduan ISO 9001-2008. Tujuan PKM ini adalah membantu KWP dalam melakukan penataan dokumen berbasis ISO 9001-2008 berupa manual mutu atau pedoman mutu, pemetaan proses kerja, kebijakan mutu dan sasaran mutu dan prosedur kerja. Grand theory yang digunakan sebagai dasar pembuatan dokumen mutu adalah standar ISO 9001-2008. Metode yang digunakan adalah Program Kemitraan Masyarakat berupa pembuatan dan penataan dokumen mutu berbasis ISO 9001-2008 dan pelatihan untuk sosialisasi perangkat yang sudah dibuat. Biaya yang dibutuhkan untuk Program Kemitraan Masyarakat ini adalah Rp 18.000.000,- yang bersumber dari dana DIPA POLBAN. Luaran dari program ini berupa luaran wajib dan luaran tambahan. Luaran wajib berupa laporan pelaksanaan PKM, video kegiatan PKM dan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal “Difusi” POLBAN Luaran tambahan berupa poster yang didesiminasikan dalam seminar dan pameran (Sepa) Polban
ANALISIS KUALITAS ASET FASILITAS DAN INFRASTRUKTUR WISATA SITU BIRU CILEMBANG KABUPATEN SUMEDANG Angestiwi, Tiafahmi; Milania, Imelda Dwi
Pondasi Vol 28, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNISSULA Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/pondasi.v28i1.22970

Abstract

Situ Biru Cilembang adalah aset wisata yang berlokasi di Kabupaten Sumedang dengan atraksi utama berupa danau kecil atau situ berwarna biru yang jernih dan memiliki aset fasilitas serta infrastruktur dalam menunjang kegiatan wisatanya. Aset wisata tersebut perlu ditunjang dengan ketersediaan fasilitas dan infrastruktur yang memadai untuk mendukung perkembangan wisata. Namun pada kondisi eksistingnya, terdapat indikasi permasalahan pada aset fasilitas dan infrastruktur diantaranya terdapat kerusakan, ketidaktersediaan, dan ketidaklayakan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana kualitas aset fasilitas dan infrastruktur ditinjau dari atribut wisata alam yaitu fasilitas utama, fasilitas pendukung, dan infrastruktur. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi ilmiah, wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dengan mean dan standar deviasi untuk pendekatan kuantitatif serta menggunakan reduksi data untuk pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa kualitas aset fasilitas dan infrastruktur Situ Biru Cilembang Kabupaten Sumedang secara keseluruhan memiliki kualitas tidak baik.
Penilaian Kualitas Aset Fasilitas Hutan Kota Patriot Bina Bangsa Bekasi Melati Realita; Angestiwi, Tiafahmi
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 18 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v18i1.1730

Abstract

Hutan Kota Bekasi merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup dengan luas 42.673 m2. Kawasan Hutan Kota Patriot Bina Bangsa Bekasi ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Walikota Bekasi Nomor: 032/Kep.459-BPKAD/XI/2012 difungsikan sebagai resapan air dan plasma nutfah, lokasi wisata, dan pusat aktifitas masyarakat. Berdasarkan observasi pendahuluan kondisi eksisting Hutan Kota Bekasi memiliki berbagai indikasi masalah yaitu pengguna yang kesusahan untuk menemukan toilet umum, fasilitas olahraga dan bermain anak yang sudah rapuh dan karat bahkan ada yang sudah patah dan tidak dapat digunakan padahal tiap sore banyak pemuda pemudi yang mengunjungi Hutan Kota sebagai tempat olahraga maupun rekreasi, keadaan Hutan Kota disaat malam ataupun menjelang malam sangat rawan karena kurangnya lampu penerangan disekitar area Hutan Kota. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kualitas aset fasilitas Hutan Kota Bekasi berdasarkan fasilitas pelayanan untuk pengguna, tingkat aktivitas, tingkat kebermaknaan, dan kemudahan akses. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi ilmiah, wawancara, dan angket/kuesioner dengan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan dimensi pelayanan untuk pengguna cukup, dimensi tingkat aktivitas cukup, dimensi tingkat kebermaknaan baik, dan dimensi kemudahan akses baik. Sehingga rekomendasi yang diberikan yaitu dilakukannya pengembangan aset fasilitas di Hutan Kota Patriot Bina Bangsa Bekasi
Rancang Bangun Standar Operasional Prosedur (SOP) Aplikasi Layanan Syariah Berbasis Web Pada Koperasi Warga Polban Di Bandung Purwihartuti, Koernia; Karnawati, Hennidah; Syakrani, Nurjannah; Kristianingsih, Kristianingsih; Angestiwi, Tiafahmi; Firmansyah, Yayan; Wisnuadhi, Bambang; Mauludi , Hasbi Assidiki
BANTENESE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 2 (2024): Bantenese: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Studi Sosial dan Pengabdian Masyarakat Fisipkum Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ps2pm.v6i2.9381

Abstract

Currently Koperasi Warga POLBAN (kwp) has carried out increased preparation activities for the transition from conventional USP to Sharia. This community service activity is a continuation of community service 2023. The reviewer's suggestion for community service 2024 is that there is continuity in creating web-based Sharia service applications. Making Sharia service applications must follow the Sharia service SOP, while KWP does not yet have a Sharia service SOP. The purpose of this community service is to produce the design and creation of Sharia service applications using digital web applications in accordance with the Syariah-based Service Operational Procedure Standard (SOP). The design of the SOP digital application is aligned with the aspects contained in the AD and annual members meeting which are applied to the KWP. The method used is an appropriate technology program in collaboration with KWP. In this program, KWP provides the data needed for preparing SOPs. In order to collect the necessary data, observations and interviews were carried out to observe the routine activities of service units in KWP, interviews with administrators and managers regarding the real conditions faced, surveys with KWP members to find out members' opinions regarding the content of Sharia service SOPs before they were input into the digital application. The result is a digital application web for sharia services based on SOPs that have been tested on representatives of members, administrators, supervisors and KWP managers. The trial showed that the sharia service web can be operated well and easily according to their expectations.
The Position of Financial and Human Resource Readiness Which One The More Ready for Industry 4.0 Adopting? Karnawati, Hennidah; Purwihartuti, Koernia; Angestiwi, Tiafahmi; Kristianingsih
Indonesian Journal of Economics and Management Vol. 5 No. 2 (2025): Indonesian Journal of Economics and Management (March 2025)
Publisher : Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/ijem.v5i2.6586

Abstract

Cooperatives are born from an agreement between a group of people, are part of a business organization that seeks to obtain profits for all members and owners, so management standards are needed that balance economic and social motives. This motive can be achieved by optimizing the use of Islamic cooperative resources, both financial and human resources. This optimization can be enhanced by the use of technology... Objective: To evaluate the level of readiness of financial and human resources in Sharia Cooperatives in West Java to adopt Industry 4.0. Method: A descriptive survey of 196 sharia cooperative practitioners, interviews with 39 sharia cooperative leaders, and a study of several government regulations on sharia, including several MUI fatwas, were conducted. The data were analyzed descriptively. Result: Empirical evidence shows that financial and human resources have achieved extraordinary results. Surveys show that financial resources are more prepared than human resources (employees) to adopt Industry 4.0.