Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Evaluasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedarso Nurbayti, Melly; Pramadita, Suci; Asbanu, Govira Christiadora
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i3.78625

Abstract

Solid waste management in hospitals is important because the waste produced has the potential to contain hazardous and toxic substances (B3). Management of B3 solid medical waste in hospitals is necessary because if solid B3 medical waste is not managed properly it can cause environmental pollution. This research aims to evaluate the management of B3 solid medical waste, comparing existing conditions with applicable regulations, namely Minister of Environment and Forestry Regulation No. 6 of 2021 and Minister of Health Regulation No. 7 of 2019, (scoring) using a Likert scale. This research uses observation, interviews and filling out an evaluation checklist form. B3 waste management planning is carried out based on evaluation results that are not in accordance with regulations. Types of B3 solid medical waste produced by RSUD dr. Soedarso includes infectious, sharps, pharmaceutical and pathological waste. The amount of B3 solid medical waste in January-October 2023 was 96,179.2 kg. The evaluation results show that the management of B3 solid medical waste at RSUD dr. Soedarso scored 76.24% in the Appropriate category.Keywords: Evaluation, B3 Solid Medical Waste, RSUD dr. Soedarso, Likert ScaleAbstrakPengelolaan limbah padat di rumah sakit merupakan hal penting karena limbah yang dihasilkan memiliki potensi mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Pengelolaan limbah medis padat B3 di rumah sakit diperlukan karena limbah B3 medis padat tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan limbah medis padat B3, membandingkan kondisi eksisting dengan peraturan yang berlaku yaitu Permen LHK No.6 tahun 2021 dan Permenkes No.7 Tahun 2019, dilakukan penilaian (skoring) menggunakan skala Likert. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan pengisian formulir checklist evaluasi. Perencanakan pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan hasil evaluasi yang belum sesuai dengan peraturan. Jenis limbah medis padat B3 yang dihasilkan RSUD dr. Soedarso meliputi limbah infeksius, benda tajam, farmasi dan patologis. Jumlah limbah medis padat B3 pada Januari-Oktober tahun 2023 sebanyak 96.179,2 kg. Hasil evaluasi menunjukkan pengelolaan limbah medis padat B3 di RSUD dr. Soedarso skor 76,24% dengan kategori Sesuai.Kata Kunci: Evaluasi, Limbah Medis Padat B3, RSUD dr. Soedarso, Skala Likert     
Pengaruh Jarak Saluran Drainase Terhadap Suhu Dan Kelembaban Tanah Di Desa Teluk Empening Kecamatan Terentang Kabupaten Kubu Raya Manurung, Alda Rahayu Felia; Arifin, Arifin; Asbanu, Govira Christiadora
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i3.69197

Abstract

Changes in land use in Teluk Empening have an impact on recovering infiltration capacity, loss of land cover, forest fires and drainage of peatlands, which can affect the climate. This research was conducted to determine the effect of drainage channels on the microclimate in rubber fields. The Mann Whitney test was carried out with the results that it can be concluded that there is no significant difference between the distance of the drainage canal and the high groundwater table in peatlands designated for rubber fields. Measurement of soil temperature and moisture showed that the temperature of the rubber plantation is close to drainage then the soil moisture is dry and if the measurement is far from drainage it indicates wet soil moisture. The ground water level obtained ranges from 29 – 64.5 cm which is influenced by the tides of the drainage channel in the morning and evening. At a distance of 20 m from the drainage canal, the groundwater level is higher than the measurements made at a distance of 100 m. This shows that the existence of drainage has a direct impact on changes in suhu and temperature of the soil
Pemanfaatan Daun Nanas Sebagai Biosorben Untuk Perbaikan Kualitas Air Gambut Octaviani, Via; Kadaria, Ulli; Asbanu, Govira Christiadora
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i2.77367

Abstract

Daun nanas mengandung antara lain Selulosa, lignin, pektin, lemak, wax, abu, dan zat-zat lain (protein dan asam organik). Kandungan selulosa dalam daun nanas berkisar 70% - 80% yang mampu dijadikan biosorben untuk menyerap logam berat. Air gambut Desa Rasau Jaya Dusun Banjar Rejo memiliki karakteristik fisik bewarna coklat kemerahan dan bau. Tujuan penelitian ini untuk memperbaiki kualitas air gambut Desa Rasau Jaya Dua Dusun Banjar Rejo dengan memanfaatkan daun nanas sebagai biosorben alami.. Penelitian berskala laboratorium menggunakan jartest dengan sistem batch. Hasil uji air gambut Dusun Banjar Rejo berwarna merah kecoklatan 696 Pt-Co Unit (baku mutu: 15 Pt-Co Unit), pH sebesar 4,2 (baku mutu: 6-9), besi (Fe) sebesar 8,6 mg/L (baku mutu: 0,3 mg/L) dan kandungan zat organik (KMnO4) sebesar 139 mg/L(baku mutu: 10 mg/L). Pengolahan daun nanas menjadi biosorben dengan cara dehidrasi, karbonasi dan aktivasi. Proses aktivasi menggunakan larutan HCl 0,1 selama 24 jam. Biosorben yang dihasilkan bagian yang hilang pemanasan 950ºC, kadar air, kadar abu, kadar volatil, daya serap iodin, karbon aktif murni, kerapatan jenis curah dan lolos mesh 325 masing-masing yaitu 90,879%, 6,0056%, 9,066%, 85,178%, 582,125 mg/g, 0,055%, 0,434 g/ml dan 9,524%. Kapasitas adsorpsi rata-rata pH, warna, besi dan zat organik (KMnO4) pada biosorben teraktivasi HCl 0,1 M masing-masing sebesar 3,21 mg/g, 351,2 mg/g, 7,18 mg/g dan 23,2 mg/g, mengikuti model isoterm adsorpsi freundlich dengan nilai R2 masing-masing sebesar 1, 0,9997, 0,9991 dan 0,9997.
EVALUASI DAN OPTIMALISASI IPA SEMELAGI 1 PERUMDA AIR MINUM GUNUNG POTENG SINGKAWANG Halim, Jean Sudarto; Utomo, Kiki Prio; Asbanu, Govira Christiadora
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i2.65998

Abstract

IPA Semelagi 1 Perumda Air Minum Gunung Poteng Singkawang memiliki kapasitas 50 liter/detik, hanya memproduksi rata-rata pada tahun 2020 sebesar 33,61 liter/detik dan tahun 2021 sebesar 36,01 liter/detik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penyebab tidak optimalnya kapasitas pengolahan, kondisi bangunan, dan optimalisasi kapasitas pengolahan. Metode penelitian ini dilakukan adalah mengumpulkan data-data dari kondisi eksisting dengan metode checklist, wawancara dengan Kepala Unit IPA, dan mengukur debit air yang masuk ke unit IPA berdasarkan SNI 8137:2015. Berdasarkan perhitungan debit diperoleh nilai debit sebesar 32,69 l/detik, dari nilai debit tersebut dianalisis perhitungan dimensi bangunan, evaluasi dan optimalisasi unit IPA berdasarkan SNI 6774-2008 sehingga didapatkan penyebab tidak optimal pengolahan ialah ketidaksesuaian debit pengolahan berdasarkan debit pengolahan yang telah ditentukan sehingga menyebabkan turunnya debit air yang diolah dan ketidaksesuaian kapasitas yang diolah. Faktor lain yang menyebabkan tidak optimalnya debit air pengolahan ialah bangunan IPA yang miring sehingga petugas harus menurunkan debit pengolahan. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu mengatur ulang diameter pipa pada unit intake menjadi 6 inci, mengurangi jumlah filtrasi yang dioperasikan dari 5 bak menjadi 2 bak, dan menambah jumlah bak reservoir serta perbaikan gambar desain pada unit reservoir yang berukuran panjang 25 m, lebar 15 m, dan kedalaman 3 m.
Analisis Kualitas Air Baku dan Kualitas Air Hasil Produksi pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Unit Mukok PDAM Tirta Pancur Aji Kota Sanggau Atikah, Ummi; Purnaini, Rizki; Asbanu, Govira Christiadora
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i2.64525

Abstract

The PDAM Tirta Pancur Aji Water Treatment Plant (WTP) Unit Mukok has a capacity of 10 liters/second which serves of the need clean water in the Mukok District. The water produced by the WTP Unit Mukok visually looks cloudy with impurities floating on the surface of the water. The purpose of this research is to whether the raw water rate for the parameters pH, temperature, turbidity, color and total amount of coliform complied with PP No. quality standards. 49/2010 as drinking water. The research method used is sampling and water quality testing. The results showed on the current conditions of the Mukok IPA unit, as a raw water source the Kapuas River has a quality of pH 8, temperature 28 °C, turbidity 34.9 NTU, color 224 PtCo. and a total of 25 MPN. The quality of the produced water is pH 7,3, temperature is 28° C, turbidity is 23.52 NTU, color is 4.19 PtCo, and total coliform is 10 MPN. The analysis showed that the raw water fraction does not correspond to class I in terms of turbidity and color parameters water standards PP No. 22 of 2021, the analytical results of the rate of the produced water show the turbidity and coliform parameters do not correspond to the standard of Permenkes No. 492 of 2010. 
Peatland Water Processing at State Islamic Senior High School (MAN) 1 Kubu Raya: An Exploration Kadaria, Ulli; Nugraheni, Putranty Widha; Pramadita, Suci; Aprillia, Ricka; Asbanu, Govira Christiadora
Indonesian Journal of Community Services Vol 6, No 1 (2024): May 2024
Publisher : LPPM Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.6.1.88-95

Abstract

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kubu Raya is an education facility in Rasau Jaya District, Kubu Raya Regency. The soil type is peat soil, so the kind of soil also influences the quality of water in the surrounding area. The physical quality of peat water is brown and has sediment. Using peat water for bathing, washing, and toileting purposes will result in a brownish color of the kitchen eating utensils and the bathroom tub. Rasau Jaya District has no water supply from the Regional Public Drinking Water Company, so people use peat water for toilets and rainwater for drinking. The research shows that peat water quality exceeds the required standards, so it must be processed before use. Community Service Activities were conducted at MAN 1 Kubu Raya to educate students in processing peat water. The activities carried out were socialization and simulation of peat water processing with simple processing methods such as coagulation and filtration. Students are expected to apply peat water treatment in school and at home with this simple treatment
Pemurnian Dan Pengolahan Timbulan Minyak Jelantah Sebagai Bahan Campuran Pembersih Lantai Irsyad, Muhammad; Asbanu, Govira Christiadora; Desmaiani, Herda
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 4 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i4.84964

Abstract

Semakin meningkatnya jumlah kebutuhan minyak goreng menyebabkan semakin bertambahnya minyak jelantah yang dihasilkan. Minyak jelantah memiliki kandungan pencemar yang tinggi sehingga bisa menyebabkan kerusakan lingkungan. Penelitian tentang pemanfaatan timbulan minyak jelantah ini dilakukan untuk mengetahui jumlah timbulan minyak jelantah dan pemanfaatannya menjadi pembersih lantai yang dihasilkan dari industri kuliner, khususnya penjual makanan di kawasan kuliner Terminal Mempawah.  Pemurnian minyak jelantah menggunakan arang batok kelapa yang sudah diaktivasi dan menggunakan variasi waktu 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui karakteristik minyak jelantah di kawasan kuliner, Terminal Mempawah adalah kadar air 0,522%, asam lemak bebas 14,2%, serta bilangan peroksida 14,39 meq O2/kg. Hasil minyak jelantah yang telah dimurnikan dengan menggunakan arang batok kelapa didapatkan hasil yang paling optimal adalah 48 jam dengan karakteristik kadar air 0,224% asam lemak bebas 12,1% serta bilangan peroksida 6,39 meq O2/kg, dengan efektifitas penurunan kadar air 57%, asam lemak bebas 15% dan bilangan peroksida 55%. Cairan pembersih lantai yang telah dibuat dengan minyak jelantah hasil pemurnian memliki nilai ALT <25 koloni/ml dan telah memenuhi standar baku mutu pembersih lantai, sedangkan parameter pH memiliki nilai 12,6 tetapi belum memenuhi SNI nomor 1842 tahun 2019 tentang pembersih lantai.
Evaluasi Sistem Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) pada Perusahaan Karet (Studi Kasus: PT. X di Kalimantan Barat) Ningrum, Islamiati Kusuma; Asbanu, Govira Christiadora; Desmaiani, Herda
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 13, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v13i1.85326

Abstract

One of the businesses in West Kalimantan involved in the rubber industry is PT. X. This business converts raw rubber in the form of lumps and solid sheets into rubber sir, also known as semi-finished rubber. Apart from creating the intended products, PT. X also generates waste in the form of B3 waste from running the machinery that processes rubber. The purpose of this study is to assess, identify, and offer recommendations for the B3 waste management system of PT. X. Using a Likert scale, the evaluation is conducted in accordance with Permen LHK No. 6 of 2021 and PP No. 22 of 2021. Recommendations for B3 waste management are made by taking into account the evaluation results that do not comply with applicable regulations, According to study results, the reduction criteria's evaluation scores were in the 55.56% bracket, which is considered to be fairly good,; the criteria for containers and packaging were 95.24% category 'Very Good'; the criteria for storage was 86.67% category 'Very Good'; the criteria for storage buildings was 94% category 'Very Good'; the criteria for waste labels was 100% category 'Very Good'; and the criteria for transportation was 100% category 'Very Good'. Based on the findings of the evaluation, suggestions are given for the management of B3 waste at PT.X, starting with the phases of reduction, storage, and transportation.
Evaluasi Pengelolaan Limbah Medis Padat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Rumah Sakit "X" Kota Pontianak Cahwariwasya, Wegi; Purnaini, Rizki; Asbanu, Govira Christiadora
Buletin Keslingmas Vol 44, No 1 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 1 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i1.12810

Abstract

Lembaga kesehatan seperti rumah sakit wajib mengelola limbah medis padat dengan baik karena limbah tersebut berpotensi mengandung B3. Penanganan yang tepat sangat penting mengingat bahan-bahan ini sering mengandung zat berbahaya yang memerlukan prosedur penanganan dan pembuangan khusus. Ketidaktepatan dalam penanganan residu medis ini dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan jangka panjang serta menimbulkan bahaya kesehatan yang serius bagi masyarakat yang terpapar. Rumah Sakit "X"menghadapi tantangan dalam pengelolaan limbah medis padat. Permasalahan utama berkaitan dengan tenaga medis yang sering mencampurkan limbah medis padat. Masalah tambahan muncul dari petugas kebersihan yang tidak mematuhi protokol penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) secara lengkap, sehingga meningkatkan kemungkinan terpapar cairan biologis pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menyebarkan sumber daya medis padat di Rumah Sakit "X" serta melakukan perbandingan dengan regulasi yang tercantum dalam Permen LHK Nomor 56 Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Evaluasi kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku dilakukan melalui analisis data kuantitatif yang diperoleh dari instrumen checklist dengan penilaian menggunakan metode skala Likert untuk mengukur derajat kesesuaian. Berdasarkan temuan penelitian, persentase kepatuhan rumah sakit dalam penerapan pemeliharaan limbah medis mencapai angka sebesar 81,97% yang termasuk dalam kategori baik sekali. Rekomendasi yang diberikan adalah pihak Sanitasi Rumah Sakit "X" sebaiknya melakukan edukasi melalui sosialisasi dan pelatihan rutin kepada seluruh staf rumah sakit tentang pentingnya pemilahan limbah medis yang tepat. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan mendadak untuk memastikan bahwa prosedur telah diikuti oleh seluruh staf rumah sakit.
Edukasi Pengelolaan Sampah kepada Siswa SDIT Wisata Hasanah melalui Kuliah Lapangan ke TPA Batu Layang: indonesia Kadaria, Ulli; Nugraheni, Putranty Widha; Aprillia, Ricka; Pramadita, Suci; Asbanu, Govira Christiadora
Jurnal Abdimas Madani dan Lestari (JAMALI) Volume 07, Issue 02, September 2025
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jamali.vol7.iss2.art5

Abstract

The Integrated Islamic Elementary School (Sekolah Dasar Islam Terpadu, abbreviated as SDIT) Wisata Hasanah is one of the elementary schools in Pontianak City that implements the independent Murikulum Merdeka. In this curriculum, there is the Pancasila Student Profile Strengthening Project (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, abbreviated as P5), where students actively address relevant issues in their surroundings. In a previous P5 activity, training on waste sorting based on its types—organic and inorganic—was conducted. A field lecture was held at the Final Disposal Site (TPA) of Batu Layang, Pontianak in this community service activity to raise awareness and concern for the environment, develop responsibility, independence, and critical thinking skills. Waste management education needs to be carried out from an early age to produce human resources with expertise in science and technology, in line with achieving Indonesia’s Golden Vision 2045. The students currently in elementary school will be the next generation to continue the nation's development. Activities at the TPA included delivering material, discussions, observations, and student feedback in the form of resumes and responses containing experiences, suggestions, input, and hopes. At the TPA site, students directly observed the facilities, infrastructure, and operational techniques of waste processing. The results of this activity included an increase in students' knowledge about waste management, an understanding of the impact of indiscriminate waste disposal and burning, and a commitment to environmental preservation. Community service is a form of collaboration and knowledge transfer between higher education institutions, elementary schools, and the government (Environmental Agency). Through this activity, it is hoped that students will develop environmental awareness and concern not only at school but also in their surrounding environment.