Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PELATIHAN KODEFIKASI DAN KLASIFIKASI PENYAKIT DALAM OPTIMALISASI PENGOLAHAN DATA REKAM MEDIS DI PUSKESMAS KABUPATEN CIREBON Budiyanti, Nita; Elfi; Rahmawati, Fitria Dewi
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v6i1.335

Abstract

Peningkatan kompetensi mahasiswa diploma rekam medis salah satunya melalui Praktek Klinik di Rumah Sakit sebagai lahan praktek. Terdapat beberapa kendala dan masalah yang dialami oleh Clinical Instructure (CI) sebagai pembimbing pada pelaksanaan praktek klinik, baik dalam hal cakupan pencapaian kompetensi, penilaian maupun metode pembelajaran praktek yang sebaiknya digunakan. Kompetensi kodefikasi dan klasifikasi penyakit merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh PMIK. Dari hasil evaluasi pelaksanaan praktik klinik, kompetensi ini banyak yang tidak terpenuhi terutama dalam kegiatan rekam medis di puskesmas. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengabdian kepada Masyarakat adalah terciptanya kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan dan menarik berdasarkan kemampuan PMIK dalam meningkatkan pemahaman sebagai pembimbing praktik klinik bagi mahasiswa dan kemampuan penguasaan dalam kodefikasi penyakit.  Pelatihan dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi dengan cara memperlihatkan contoh daftar istilah sesuai standar kodefikasi penyakit. Pada pelatihan ini dibagi menjadi beberapa tahapan kegiatan yaitu melaksanakan pre test,  memberikan materi  tentang kodefikasi dan klasifikasi klinis dan kesiapan PMIK puskesmas terkait akreditasi dalam bidang kompetensi Kodefikasi dan Klasifikasi Klinis dan setelah kegiatan dilaksanakan pos test. Jumlah peserta dalam kegiatan pelatihan ini adalah 45 orang dengan menggunakan Teknik purposive sampling yaitu sesuai dengan ketetapan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon terkait wilayah puskesmas yang sedang mempersiapkan akreditasi. Setelah pelaksanaan pelatihan ini  terdapat peningakatan pengetahuan PMIK tentang kodefikasi dan klasifikasi klinis dan keterkaitan dengan optimalisasi data pengolahan rekam medis. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pre test dengan nilai rata-rata 71,79 dan hasil pos test 83,26.
Akurasi Pengkodean Injury dan External Causes Berdasarkan ICD-10 dan ICD-9 CM di Rumah Sakit X Sukawan, Ari; Putra, Dony Setiawan Hendyca; Barsasella, Diana; Rahmawati, Fitria Dewi
J-REMI : Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Vol 6 No 1 (2024): December
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-remi.v6i1.5572

Abstract

Accurate disease diagnosis coding is essential as it affects morbidity reporting, errors in determining medical procedures, billing issues, and invalidity as legal evidence. One example is injury coding, where ICD-10 guidelines require the 4th and 5th digits to indicate the location and activity associated with the injury. A preliminary study at X Hospital revealed that 80% of medical records had inaccurate injury coding, and external cause codes were absent. The issue is suspected to stem from the lack of coder training on injury and external cause coding. This study aims to assess the accuracy of injury and external cause coding based on ICD-10 and ICD-9 CM. It uses a descriptive approach with a sample of 65 medical records out of a total population of 77 from the fourth quarter of 2023, selected using simple random sampling. Data were collected through observation by reviewing medical records and completing observation sheets, then analyzed univariately. The results showed 66.2% of injury codes were inaccurate, 100% of external cause codes were inaccurate, and 83.08% of procedure codes were accurate. Most inaccuracies were due to the omission of the fifth digit for fractures and the absence of external cause coding.
Gambaran Perkembangan Rekam Medis Elektronik di Klinik Pratama Indocement Palimanan Dengan Metode DOQ-IT Tahun 2024 Haryanto, Yanto; Malinda, Ratu; Rahmawati, Fitria Dewi; Clarissa, Stefannie; Syari’ati, Zahra Mulki; Mohammad, Maula Ismail
Media Informasi Vol. 20 No. 2 (2024): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v20i2.638

Abstract

Latar Belakang: Divisi Teknologi Informasi PT Indocement telah menerapkan sistem Enterprise Resource Planning (ERP), yang berperan dalam menyediakan informasi secara akurat dan waktu nyata. Namun, klinik masih menghadapi beberapa kendala dalam penggunaan sistem rekam medis elektronik (RME), termasuk kualitas sistem yang belum optimal dan kurangnya kelengkapan informasi. Di samping itu, ada sejumlah pengguna yang merasa tidak puas terhadap sistem RME ini. Tujuan: menilai kemajuan RME menggunakan pendekatan DOQ-IT (Doctor’s Office Quality-Information Technology) di Klinik Pratama Indocement. Metode: Deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang dilaksanakan di Klinik Pratama Indocement Palimanan, dengan skor 96,06, yang termasuk dalam kategori II. Hasil: menunjukkan bahwa klinik ini cukup siap untuk pengembangan RME. Dari hasil penelitian, komponen tata kelola dan kepemimpinan meraih skor tertinggi sebesar 36,33, diikuti oleh komponen sumber daya manusia dengan skor 32,00. Komponen infrastruktur mendapatkan skor 13,80, sedangkan budaya kerja organisasi memperoleh skor terendah, yaitu 12,93. Kesimpulan: Secara keseluruhan, Klinik Pratama Indocement Palimanan dinilai memiliki kesiapan yang memadai untuk mengembangkan sistem rekam medis elektronik.
RANCANGAN INSTRUMEN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS KANKER RAWAT JALAN BERDASARKAN ICD-10 TAHUN 2022 Rahmawati, Fitria Dewi
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v11i1.5100

Abstract

HK.02.02/MENKES/410/2016 concerning Hospital Implementing Cancer Registration and Hospital Center for Controlling National Cancer Burden Data. The regulation states that one of the stages of hospital-based cancer registration is coding. The coding in question is the activity of assigning clinical classification codes in accordance with the international classification of diseases and medical procedures. The precision or accuracy of a diagnosis code can affect form completion, electronic transactions, and the identification of specific diagnoses and clinical procedures related to the claim. One solution to make it easier to review codes is to confirm the completeness of medical information and the accuracy of ICD 10 coding with a clinical audit instrument. The aim of this research is to design a clinical audit instrument as a tool to measure the accuracy of ICD 10 codefication diagnoses. The method used is research and development with research stages namely Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. Observations are made on the Electronic Medical Record display. The data collection method used is document review. The result of the research is the Cancer Qualitative Audit Application (APDITLITKA) to facilitate audits in cancer cases. It is hoped that the development of this clinical audit information system can produce better data accuracy.
Tinjauan Keakuratan Pengkodean berdasarkan ICD-10 Diagnosis Tuberkulosis Paru Pasien Rawat Inap di RSUD Arjawinangun Tahun 2024 Erawati; Rahmawati, Fitria Dewi; Aryani, Bhakti; Haryanto, Yanto
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 1 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i1.3791

Abstract

Tuberkulosis paru masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global, dengan Indonesia menempati posisi kedua dalam jumlah kasus terbanyak. Keakuratan dalam pengkodean diagnosis berdasarkan ICD-10 sangat penting untuk memastikan validitas data medis, memperlancar klaim layanan, dan mendukung pengambilan keputusan klinis. Namun, masih sering ditemukan kesalahan pengkodean yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara diagnosis klinis dan hasil pemeriksaan penunjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keakuratan pengkodean diagnosis TB paru pada pasien rawat inap di RSUD Arjawinangun tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 204 dari 417 populasi yang diambil secara acak. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen rekam medis dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 33 dokumen (16,2%) yang dikodekan dengan benar, sedangkan 171 dokumen (83,8%) mengalami kesalahan. Sebagian besar kesalahan disebabkan oleh ketidaktepatan pemilihan kode meskipun terdapat bukti TCM atau radiologi yang mendukung TB. Temuan ini menunjukkan perlunya pelatihan dan evaluasi rutin terhadap petugas koding untukmeningkatkan akurasi pengkodean diagnosis.
Hubungan Kelengkapan Informasi Medis dengan Ketepatan Kodefikasi Diagnosis Diabetes Melitus Tipe 2 Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Ciremai Tahun 2024 Avianah, Della; Rahmawati, Fitria Dewi; Aryani, Bhakti; Haryanto, Yanto
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 1 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i1.3794

Abstract

Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 merupakan penyakit kronis yang menyerang sebagian besar masyarakat dan memiliki potensi komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan amputasi. Ketepatan kodefikasi diagnosis DM tipe 2 pada rekam medis sangat bergantung pada informasi medis yang lengkap, khususnya dalam sistem Rekam Medis Elektronik (RME). Penelitian ini difokuskan untuk mencapai tujuan berupa mengetahui hubungan antara kelengkapan informasi medis dengan ketepatan kodefikasi diagnosis DM tipe 2 pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Ciremai tahun 2024. Menerapkan desain cross-sectional dalam kerangka penelitian kuantitatif. Sampel sebanyak 171 dokumen rekam medis diambil dari populasi 300 pasien dengan menerapkan teknik simple random sampling. Metode observasi digunakan dalam proses pengumpulan data berupa lembar checklist dan dianalisis dengan uji Chi-square melalui aplikasi SPSS. Nilai persentase kelengkapan informasi medis 62,6% dan persentase ketepatan kodefikasi 60,2%. Nilai p yang diperoleh dari uji chi-square adalah 0,000 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara informasi medis yang lengkap dengan ketepatan kodefikasi diagnosis, untuk nilai Odds Ratio 17,66 kemungkinan terjadinya pengkodean yang tidak tepat pada rekam medis dengan informasi yang tidak lengkap adalah 17 kali lebih besar. Kesimpulan pada penelitian ini adalah bahwa informasi medis yang lengkap dalam rekam medis elektronik mempengaruhi akurasi pengkodean diagnosis, sehingga penting bagi rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pengisian data oleh tenaga medis agar mendukung pelayanan kesehatan dan klaim pembiayaan yang lebih optimal.
Perancangan Aplikasi Daftar Istilah Medis Prosedur Klinis Sistem Pencernaan berdasarkan ICD-9-CM Berbasis Website Salma, Ghina Sabila; Haryanto, Yanto; Rahmawati, Fitria Dewi; Aryani, Bhakti
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 1 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i1.3795

Abstract

Penguasaan keterampilan dalam klasifikasi klinis serta kodefikasi penyakit dan prosedur klinis merupakan kompetensi esensial yang harus dimiliki oleh seorang Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK). Kemampuan ini sangat bergantung pada pemahaman yang baik terhadap istilah medis dan informasi medis yang menjadi dasar dalam proses kodefikasi. Program Studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) Cirebon, Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya sebagai salah satu institusi pendidikan yang mencetak tenaga PMIK, berdasarkan hasil observasi, masih menerapkan metode pembelajaran istilah medis secara manual. Kondisi ini dinilai kurang optimal dalam menghadapi tuntutan perkembangan teknologi pada era digital saat ini. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi, seperti aplikasi berbasis website, menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi daftar istilah medis prosedur klinis sistem pencernaan berbasis website sebagai sarana pembelajaran mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan aplikasi waterfall. Adapun metode pengujian aplikasi dilakukan dengan metode blackbox testing dan pengujian konten dimana pada tahap ini pengujian dilakukan terhadap 32 (tiga puluh dua) orang mahasiswa dan 1 (satu) orang koordinator laboratorium koding. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa aplikasi, baik dari aspek system maupun konten menunjukkan hasil yang positif dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran mahasiswa.
Analisis Keakuratan Kode Diagnosis Kanker Nasofaring berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit Ciremai Tahun 2023-2024 Aryanti, Diva; Rahmawati, Fitria Dewi; Aryani, Bhakti; Haryanto, Yanto
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 1 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i1.3804

Abstract

Kanker penyebab kematian kedua tertinggi secara global, berdasarkan survei di 115 negara mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 tercatat 9,7 juta kematian akibat kanker dan 20 juta kasus kanker baru. Kanker nasofaring di Indonesia merupakan keganasan terbanyak ke-4 setelah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker kulit, serta merupakan keganasan terbanyak di kepala dan leher. Pencatatan kanker nasofaring oleh BPJS Kesehatan memerlukan dukungan hasil diagnosis yang valid. Sejalan dengan Keputusan Menteri Kesehatan No 312 Tahun 2020 yang mengatur salah satu standar kompetensi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, yaitu keterampilan dalam melakukan klasifikasi klinis, pengkodean penyakit dan masalah kesehatan lainnya, serta prosedur klinis Jenis Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.. Data Populasi diambil dari periode Januari 2023 – Desember tahun 2024. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dari 75 sampel resume medis pasien rawat inap dengan kasus kanker nasofaring, keakuratan kodefikasi dengan kategori “akurat” sebanyak 54 resume medis (72%), sedangkan untuk kategori “tidak akurat” sebanyak 21 resume medis (28%).
Analisis Pending Klaim Rawat Inap BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Sumber Hurip Kabupaten Cirebon Tahun 2025 Aisy, Moza Rahadatul; Elfi; Subianto, Totok; Rahmawati, Fitria Dewi
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 1 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i1.3805

Abstract

Rumah sakit melakukan kerja sama dengan BPJS Kesehatan mengenai sistem pembiayaan, namum dalam pelaksanaannya menemui beberapa masalah yang muncul, salah satunya adalah pending klaim. Akibat terjadinya pending klaim di beberapa rumah sakit memiliki beberapa aspek, yaitu aspek administrasi, koding, dan medis. Rumah Sakit Sumber Hurip setiap bulannya terjadi pending klaim pada unit rawat inap rata-rata 100 berkas rekam medis. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya pending klaim rawat inap BPJS Kesehatan Berdasarkan aspek administrasi, Koding, dan medis di Rumah Sakit Sumber Hurip. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Data diambil dari 189 dokumen rekam medis pasien rawat inap yang terjadi pending klaim pada periode bulan Oktober Tahun 2024. Hasil penelitian menunjukan bahwa tahapan alur klaim BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Sumber Hurip sudah mengikuti alur yang sistematis dan terintegrasi dengan sistem digital yang digunakan oleh BPJS Kesehatan. Jumlah pending klaim berdasarkan aspek administrasi terdapat 13 berkas atau (6,8%). Jumlah pending klaim berdasarkan aspek koding terdapat 59 berkas atau (31.2%) Jumlah pending klaim berdasarkan aspek medis terdapat 117 berkas atau (61.9%).
The Relationship between Completeness of Medical Resume Data and the Accuracy of Pulmonary Tuberculosis Coding at Sumber Waras Cirebon Hospital 3rd & 4th Quarter 2024 Sidqi, Raissa Aulia; Haryanto, Yanto; Rahmawati, Fitria Dewi; Aryani, Bhakti
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 2 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i2.3809

Abstract

The medical resume is an important summary of the entire patient care process that serves as the basis for diagnosis coding and insurance claims based on ICD-10. The accuracy and completeness of medical resumes greatly affect clinical management, financial claims, and evaluation of the quality of health services. Pulmonary tuberculosis is an infectious disease that requires accurate diagnosis and coding to ensure optimal treatment. Based on data from the West Java Provincial Health Office, Cirebon Regency has a high prevalence of TB cases. Preliminary studies at Sumber Waras Hospital showed that there was still incompleteness in the medical resume and inaccuracies in coding the diagnosis of pulmonary TB. The purpose of this study was to analyze the relationship between the completeness of medical resumes and the accuracy of pulmonary TB diagnosis coding. The research method used was quantitative correlation with a total sampling approach to 72 medical record documents of pulmonary TB patients. Data analysis was performed using the chi-square test. Of the 72 medical record files of the main diagnosis of tuberculosis, there were 48 (48.0%) complete medical resumes and 24 (24.0%) incomplete medical resumes, there were 48 (48.0%) accurate diagnosis codes and 24 (24.0%) inaccurate diagnosis codes, there were 14 (59.3%) incomplete medical record filling completeness with inaccurate diagnosis codes, and there were 38 (79.2%) complete medical resume filling completeness with accurate diagnosis codes.