Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Teachers’ Difficulties in Enhancing EFL Students’ Reading Motivation lucky amatur rohmani
Journal of English Teaching, Applied Linguistics and Literatures (JETALL) Vol 5, No 1 (2022): JETALL VOLUME 5 NUMBER 1 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jetall.v5i1.12569

Abstract

One of English teachers’ major concerns in teaching reading is students’ low reading motivation. Studies show that most of EFL learners are not highly enthusiastic when the teachers have them read English texts. Likewise, there have been limited efforts done by the teachers to address this problem. This study was therefore aimed to investigate the levels of students’ reading motivation, teachers’ difficulties in enhancing students’ reading motivation, and teacher effort to overcome the problems of motivating students to read. The participants were three EFL teachers and 12 students of junior secondary school in East Java. The data were collected through semi-structured interviews and observation. The result of semi-structured interview revealed that most of students had low reading motivation due to their understanding of difficult words in the reading text. Added to this, the major difficulty of teachers to enhance students’ reading motivation is related to increasing the interest, dedication and confidence of students in solving difficult vocabularies while reading English texts. This major difficulty reported by the teachers is in agreement with students’ report on their low reading motivation due to their limited vocabulary. Then, the result of observation showed that rewards had different effects on students’ reading motivation and the teachers should improve their efforts to enhance students’ reading motivation. Hence, several strategies such as reward, metacognitive   reading strategy, reciprocal teaching method, reading aloud to improve students’ reading motivation were also suggested.
PENINGKATAN PEMAHAMAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DAN CARA PEMANFAATANNYA MELALUI ECOENZYME Desi Nuzul Agnafia; Lucky Amatur Rohmani; Qurrotul Anfa
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.134 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.8867

Abstract

Abstrak: Limbah rumah tangga menjadi salah satu sumber yang menyebabkan permasalahan lingkungan, karena sebagian besar merupakan sumber utama limbah adalah hasil dari kegiatan rumah tangga. Kurangnya limbah rumah tangga secara mandiri oleh pelaku konsumsi limbah organik menjadi permasalahan yang harus diatasi. Pengolahan limbah organik dapat mengurangi tumpukan sampah yang dihasilkan. Limbah rumah tangga seperti limbah sayur, limbah buah seringkali dibuang dan tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Tujuan dari kegiatan yang dilakukan adalah mengelola limbah dengan memanfaatkan limbah sayur buah segar melalui pembuatan ekoenzim. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan memberikan sosialisasi materi, pelaksanaan praktik, serta evaluasi akhir. Metode yang digunakan pada pengabdian kepada masyarakat ini berupa pendekatan edukatif dan berbasis pengetahuan yang terdiri dari tahapan persiapan, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, dan monitoring evaluasi. Sasaran dari pengabdian ini adalah kelompok dasawisma di lingkungan Kranggan Lor Margomulyo Kabupaten Ngawi yang terdiri dari 20 orang. Produk yang dihasilkan dari kegiatan yaitu berupa cairan Ekoenzim. Hasil dari cairan ekoenzim yang telah difermentasikan yaitu berwarna kecoklatan dan memiliki aroma asam yang kuat. Cairan ekoenzim dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga salah satunya sebagai cairan pembersih rumah, pembasmi kuman dalam aktivitas rumah tangga seperti mengepel, mencuci piring, membersihkan kaca jendela serta membersihkan minyak pada meja dapur maupun kompor. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa ada peningkatan pemahaman masyarakat terkait manfaat limbah melalui ekoenzim. Data dapat ditunjukkan bedasarkan perbandingan antara hasil pretest sebesar 27,5% meningkat menjadi 86%. Abstract:  Domestic waste is one of the sources that cause environmental problems, because most of it is the main source of waste is the result of household activities. The lack of independent domestic waste management by person of organic waste consumption is a problem that must be overcome. Organic waste treatment can reduce the pile of waste generated. Organic waste such as vegetable waste and fruit waste are often thrown away and not utilized by the community. The purpose of the activities carried out is to manage waste by utilizing fresh fruit vegetable waste through the manufacture of eco enzymes. The implementation of this community service is carried out by giving socialization of the material, practical implementation, and final evaluation. The method used in community service is in the form of an educational and knowledge-based approach consisting of the stages of preparation, socialization, implementation of activities, and monitoring evaluation. The target of this community service is Dasawisma group at Kranggang lor Margomulyo, Ngawi which consists of 20 people. The product resulting from the activity is in the form of Eco enzyme liquid. The result of the fermented eco enzyme liquid is brown in color and has a strong sour aroma. The ecoenzyme liquid can be used for household purposes, one of which is as a household cleaning fluid, disinfectant in household activities such as mopping, washing dishes, cleaning window glass also cleaning oil on kitchen tables and stoves. Based on the results of data processing, it was found that there was an increase in community understanding regarding the use of waste through eco enzyme. The data can be shown based on the comparison between the results of the pretest of 27.5% increasing to 86%. Abstrak: Limbah rumah tangga menjadi salah satu sumber yang menyebabkan permasalahan lingkungan, karena sebagian besar merupakan sumber utama limbah adalah hasil dari kegiatan rumah tangga. Kurangnya limbah rumah tangga secara mandiri oleh pelaku konsumsi limbah organik menjadi permasalahan yang harus diatasi. Pengolahan limbah organik dapat mengurangi tumpukan sampah yang dihasilkan. Limbah rumah tangga seperti limbah sayur, limbah buah seringkali dibuang dan tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Tujuan dari kegiatan yang dilakukan adalah mengelola limbah dengan memanfaatkan limbah sayur buah segar melalui pembuatan ekoenzim. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan memberikan sosialisasi materi, pelaksanaan praktik, serta evaluasi akhir. Metode yang digunakan pada pengabdian kepada masyarakat ini berupa pendekatan edukatif dan berbasis pengetahuan yang terdiri dari tahapan persiapan, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, dan monitoring evaluasi. Sasaran dari pengabdian ini adalah kelompok dasawisma di lingkungan Kranggan Lor Margomulyo Kabupaten Ngawi yang terdiri dari 20 orang. Produk yang dihasilkan dari kegiatan yaitu berupa cairan Ekoenzim. Hasil dari cairan ekoenzim yang telah difermentasikan yaitu berwarna kecoklatan dan memiliki aroma asam yang kuat. Cairan ekoenzim dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga salah satunya sebagai cairan pembersih rumah, pembasmi kuman dalam aktivitas rumah tangga seperti mengepel, mencuci piring, membersihkan kaca jendela serta membersihkan minyak pada meja dapur maupun kompor. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa ada peningkatan pemahaman masyarakat terkait manfaat limbah melalui ekoenzim. Data dapat ditunjukkan bedasarkan perbandingan antara hasil pretest sebesar 27,5% meningkat menjadi 86%. Kata Kunci: Limbah organik; Pemanfaatan; Eco Enzyme. Abstract:  Domestic waste is one of the sources that cause environmental problems, because most of it is the main source of waste is the result of household activities.The lack of independent domestic waste management by person of organic waste consumption is a problem that must be overcome. Organic waste treatment can reduce the pile of waste generated. Organic waste such as vegetable waste and fruit waste are often thrown away and not utilized by the community. The purpose of the activities carried out is to manage waste by utilizing fresh fruit vegetable waste through the manufacture of ecoenzymes.The implementation of this community service is carried out by giving socialization of the material, practical implementation, and final evaluation. The method used in community service is in the form of an educational and knowledge-based approach consisting of the stages of preparation, socialization, implementation of activities, and monitoring evaluation.The target of this community service is Dasawisma group at Kranggang lor Margomulyo, Ngawi which consists of 20 people. The product resulting from the activity is in the form of Eco enzyme liquid. The result of the fermented eco enzyme liquid is brown in color and has a strong sour aroma. The ecoenzyme liquid can be used for household purposes, one of which is as a household cleaning fluid, disinfectant in household activities such as mopping, washing dishes, cleaning window glass also cleaning oil on kitchen tables and stoves. Based on the results of data processing, it was found that there was an increase in community understanding regarding the use of waste through eco enzyme. The data can be shown based on the comparison between the results of the pretest of 27.5% increasing to 86%. Keywords: Organic waste; Utilization; Ecoenzyme. 
Culture teaching in EFL classes: Teachers’ beliefs, attitudes, and classroom practices Lucky Amatur Rohmani; Erna Andriyanti
Studies in English Language and Education Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.585 KB) | DOI: 10.24815/siele.v9i1.21834

Abstract

It is inevitably believed that culture teaching is the pivotal feeling of integrating culture into the teaching of a language, including in the EFL setting. This study aims to explore the English teachers’ beliefs, attitudes, and the reflection of their beliefs and attitudes on the teaching syllabi. The sequential explanatory mix-methods design was applied in junior high schools in Ngawi. The data were obtained from 144 English teachers’ answers to a questionnaire and interviews with six teachers. Then, the data were analysed by using descriptive statistics, the independent sample T-test, and the Mann-Whitney test. The results indicated that the majority of junior high school English teachers believed in the importance of incorporating culture into their teaching of the language taught and students’ learning process. Moreover, both state and private junior high school English teachers showed similar beliefs and attitudes related to culture teaching. When they taught English, the culture associated with that language had also been taught so that the misconception of learning the language can be minimized. The result of teachers’ practices strongly indicates that the English teachers in Ngawi had implemented the teaching of culture and inserted various cultural elements in the process of their teaching and learning in the EFL classes.
Peningkatan Berpikir Kritis Siswa Smp Dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning Ilhamsyah Anwar; Lucky Amatur Rohmani; Army Al Islami Ali Putra
JURNAL JENDELA PENDIDIKAN Vol. 3 No. 01 (2023): Jurnal Jendela Pendidikan: Edisi Februari 2023
Publisher : CV. Jendela Edukasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57008/jjp.v3i01.430

Abstract

Berfikir kritis adalah salah satu proses yang berjalan searah mencakup interaksi dari suatu rangkaina perkiran dan presepsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh paradigma pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMP dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini menggunakan tata cara analisis. Model penelitian Tindakan kelas untuk mendorong pemikiran kritis dalam pembelajaran IPA dengan pembelajaran pemecahan masalah melalui perbandingan antara pre-test dan post test dari 15 artikel yang serupa sebagai perbandingan melaui uji pair sample test dan untuk mengetahui seberaba besar pengaruhnya menggunakan effect size. Berdasarkan hasil kajian meta analisis didapatkan bahwa sebesar 1,87 yang menunjukan nilai pengaruh yang besar pada perhitungan effect size. Berdasarkan temuan tersebut, disimpulkan penerapan pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran IPA memiliki dampak yang cukup besar terhadap ketrampilan berpikir kritis pada siswa SMP.
Culture teaching in EFL classes: Teachers’ beliefs, attitudes, and classroom practices Lucky Amatur Rohmani; Erna Andriyanti
Studies in English Language and Education Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/siele.v9i1.21834

Abstract

It is inevitably believed that culture teaching is the pivotal feeling of integrating culture into the teaching of a language, including in the EFL setting. This study aims to explore the English teachers’ beliefs, attitudes, and the reflection of their beliefs and attitudes on the teaching syllabi. The sequential explanatory mix-methods design was applied in junior high schools in Ngawi. The data were obtained from 144 English teachers’ answers to a questionnaire and interviews with six teachers. Then, the data were analysed by using descriptive statistics, the independent sample T-test, and the Mann-Whitney test. The results indicated that the majority of junior high school English teachers believed in the importance of incorporating culture into their teaching of the language taught and students’ learning process. Moreover, both state and private junior high school English teachers showed similar beliefs and attitudes related to culture teaching. When they taught English, the culture associated with that language had also been taught so that the misconception of learning the language can be minimized. The result of teachers’ practices strongly indicates that the English teachers in Ngawi had implemented the teaching of culture and inserted various cultural elements in the process of their teaching and learning in the EFL classes.
Analisis Campur Kode pada Percakapan Sehari-Hari Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA Rohmani, Lucky Amatur; Ali Putra, Army Al Islami
Jurnal Pendidikan Modern Vol. 8 No. 3 (2023): Edisi Mei
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v8i3.722

Abstract

Saat ini, orang biasa berbicara menggunakan lebih dari satu bahasa terutama mahasiswa. Merekasering mencampur kosakata bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari mereka. Fenomena inimenarik atensi peneliti untuk menyelidiki pencampuran kode dalam percakapan sehari-hari diantara mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA di STKIP Modern Ngawi dan alasanpenggunaan pencampuran kode. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatifdeskriptif dengan 15 mahasiswa Pendidikan IPA sebagai subjek penelitian. Subjek dipilih denganmenggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara.Observasi dimaksudkan untuk mendapatkan data bentuk penggunaan campur kode. Data tersebutkemudian dianalisis berdasarkan bentuk campur kode yang dikemukakan oleh Suwito (1983).Sedangkan wawancara digunakan untuk mendapatkan data alasan penggunaan campur kode.Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan model interaktif dari Miles, Huberman danSaldana (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencampuran kode pada tataran katadominan terjadi yang mencapai 14 kata (66,7%). Alasan utama menggunakan campur kodeadalah karena lingkungan mahasiswa
Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX SMP dalam Menyelesaikan Soal Berbasis Higher Order Thinking Skills pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Isnawati, Iim; Anfa, Qurrotul; Rohmani, Lucky Amatur
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 14 No 3 (2024): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v14i3.1754

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan supaya dapat menyelesaikan masalah rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa kelas IX SMP pada materi sistem reproduksi manusia. Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat keterampilan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal berbasis HOTS materi sistem reproduksi manusia. Penelitian yang digunakan menggunakan deskriptif kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah berupa tes 20 soal pilihan ganda berbasis HOTS. Teknik analisis data menggunakan skoring soal two tier multiple choice. Populasi dalam penelitian ini siswa di SMPN Sekecamatan Maospati. Sampel penelitian menggunakan 177 siswa, yang terdiri dari 60 siswa SMPN Negeri 1 Maospati, 57 siswa SMPN 2 Maospati, dan 60 siswa SMPN 3 Maospati. Pengumpulan sampel menggunakan teknik random sampling. hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterampilan berpikir kritis siswa dalam mengerjakan soal berbasis HOTS kelas IX SMPN yang ada di Kecamatan Maospati berkategori tinggi dengan presentase 11%, berkategori cukup dengan presentase 23%, dan berkategori rendah dengan presentase sebesar 71%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal berbasis HOTS masih rendah. Angket Kuesioner pernyataan sikap siswa dalam berpikir kritis yang digunakan sebagai data pendukung penelitian.
Pengaruh Media Powerpoint Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Di MI Al Falah Beran Panduwinata, Diana Jihan; Rohmani, Lucky Amatur; Chaeroh, Miratu
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol 4 No 02 (2024): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v4i02.5174

Abstract

This research discusses whether or not there is an influence of the use of interactive PowerPoint media on student learning outcomes, especially for grade IV students. This type of research is quantitative with a one group pretest-posttest design, with the research subjects being class IV students at MI Al Falah Beran, with a total of 28 respondents. The research instruments used in this research were tests and questionnaires. The collected data was processed and analyzed using SPSS 25 for windows software. Based on the test results, students using the pretest and posttest experienced an increase, the average score for the pretest was 64.46 while the posttest was 78.80. The results of the questionnaire that have been analyzed show that there are 15 respondents out of 28 respondents who answered yes in using interactive PowerPoint media and the results of the t test show that this interactive PowerPoint media has a significant influence as seen from the sig (2-tailed) 0.000 < 0.05 . The conclusion from the test results of this research is that there is an influence of the use of interactive PowerPoint media on student learning outcomes at MI AL Falah Beran.
Perbandingan Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran IPA di SMP Negeri 5 Ngawi Ali Putra, Army Al Islami; Rohmani, Lucky Amatur; Sajidah, Happy Bunga Nasyirahul
Konstruktivisme : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 16 No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/konstruk.v16i1.2986

Abstract

Pendidikan Indonesia berkembang sangat pesat dilihat dari perubahan kurikulum yang digunakan dalam proses peningkatan mutu pendidikan. Kebijakan kurikulum pendidikan telah berubah dan diperbaiki sejak Indonesia merdeka. Kurikulum 2013 saat ini merupakan kurikulum utama yang belum lama digunakan di Indonesia. Namun, menurut Kemendikbudristek, kurikulum merdeka akan diterapkan pada tahun 2022. Fenomena ini menarik peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui penerapan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka pada bidang studi IPA, dan mengevaluasi tantangan dan tantangan yang terkait dengan pelaksanaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka untuk mata pelajaran IPA. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru IPA di SMPN 5 Ngawi. Penelitian ini menggunakan lembar observasi dan wawancara sebagai metode pengambilan data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penerapan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka pada mata pelajaran IPA di SMP Negeri 5 Ngawi belum maksimal. Terdapat hambatan yang dialami guru dalam penerapan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka meliputi hambatan internal dan eksternal.
Meta-Analisis Pembelajaran Berbasis Etnosains sebagai Upaya Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Zahrotin, Anis; Ali Putra, Army Al Islami; Rohmani, Lucky Amatur; Widyawati, Ratna Tri
Konstruktivisme : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 17 No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/konstruk.v17i1.4115

Abstract

Pembelajaran etnosains diyakini dapat menumbuhkan sikap berpikir kritis siswa melalui sikap ilmiah yang mereka terapkan selama proses pembelajaran. Hal ini menarik peneliti untuk mengkaji pengaruh pembelajaran berbasis etnosains sebagai upaya menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian meta analisis dengan mengumpulkan 8 artikel ilmiah yang bersumber dari Google Scholar dan Portal Garuda pada rentang tahun 2017-2024. Analisis artikel dilakukan dengan melihat tingkat literasi sains melalui kegiatan pretest dan posttes. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis etnosains menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan metode konvensional, sebagaimana terlihat dari kenaikan skor posttes di kelas eksperimen. Efektivitas pembelajaran berbasis etnosains menunjukkan bahwa nilai gain kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Pembelajaran berbasis etnosains menunjukkan tingkat efektivitas sedang hingga tinggi, dengan gain terbesar sebesar 0,67. Faktor yang berkontribusi pada keberhasilan ini termasuk relevansi materi dengan konteks budaya siswa, peningkatan motivasi belajar, serta penggunaan modul berbasis etnosains yang dirancang dengan baik.