Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ETHNOMATHEMATICS-BASED LEARNING DESIGN OF MOUNTAINOUS PAPUA TO INCREASE STUDENT ENGAGEMENT AND CREATE MEANINGFUL LEARNING Sabon, Yuliana Olga Siba; Telussa, Rivaldo Paul
Jurnal Pendidikan Matematika (JUPITEK) Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Pendidikan Matematika (JUPITEK)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jupitekvol7iss1pp66-74

Abstract

The application of ethnomathematics in teaching has many benefits. Cultural diversity can be an interactive learning resource for students. One culture that has high ethnomathematics potential is the Papuan Mountain culture. Although several examples of ethnomathematics have been found in Papuan culture, the design of ethnomathematics applications in learning is still very minimal. In addition, the lack of student involvement in the ethnomathematics exploration process is an important reason for the need to develop ethnomathematics-based learning based on 21st-century learning. The type of research is research development by using the nine stages of Dick and Carey’s development. The results of research and development concluded that the mountain ethnomathematics-based learning design was developed in 4 main stages, namely analysis, development design, implementation, and evaluation. Strategies that can be used in ethnomathematics-based learning in Papua Mountains to increase learner involvement and create meaningful learning are exploration, oriented to problem statements, constructing knowledge and experiences of learners based on their culture. The results of the analysis show that the ethnomathematics-based learning design of the culture of the Papua Mountains is good and feasible to implement with a validity index of 0.802 while the reliability index of rater agreement on the learning design is good, namely 0.896.
Developing "Pancasila Student Profile" instrument for self-assessment Sabon, Yuliana Olga Siba; Istiyono, Edi; Widihastuti, Widihastuti
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 26, No 1 (2022)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v26i1.45144

Abstract

Character assessment is critical for understanding student progress and determining policies and measures that must be taken to direct and strengthen positive character. This research falls under the category of R D. The study aimed to create Pancasila character self-assessment questionnaires for students. The approach of generating effective instruments by Mardapi. As a result of the development, 20 items of valid and reliable instruments were obtained. The Aiken formula and exploratory factor analysis (EFA) are used to prove content validity and construct validity, while the alpha Cronbach formula is used to estimate reliability. The coefficient of reliability is 0.71, and the instrument validity index is 0.97. The instrument is accurate and dependable. Exploratory factor analysis (EFA) yielded seven components that describe Pancasila's ideals: (1) work ethic, (2) open-minded, (3) initiative, (4) values and culture, (5) resilience, (6) faith, peace, and cooperation, and (7) caring. These seven characteristics are included in the Pancasila student profile. The instrument was used to assess the character of 153 students, and the results revealed that the students' overall attitude matched Pancasila's specified character of excellent and good. However, numerous actions must be completed to strengthen Pancasila's character so that Pancasila's student profile can be fulfilled.
Analisis Persepsi Pengguna Media Sosial Tentang Pembelajaran Online dan Offline Sebagai Kajian Desain Pembelajaran Blended yang Efektif dan Berkualitas Sabon, Yuliana Olga Siba; Rahim, Abdul; Yansa, Hajra; Alfansuri, Dite Umbara; Lima, Cristina Normalita de; Lismawati, Dewi Astuti; Marlissa, Damaris
Indo-MathEdu Intellectuals Journal Vol. 5 No. 6 (2024): Indo-MathEdu Intellectuals Journal
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/imeij.v5i6.2090

Abstract

This research was conducted with the aim of examining the perception of twitter or X users about online and offline learning as a basis for considering blended learning design. The research was carried out using the Atlas.ti rocky thematic analysis approach. The stages of thematic analysis are data collection, category construction, sorting categories and data, naming categories, and finding meaning in each stage of analysis. The results of the study show that there are four groups of perceptions among students regarding the learning method they want: (1) students who prefer online learning, (2) students who prefer face-to-face learning, (3) students who are neutral, and (4) students who want a combination of online and face-to-face learning. Some of the factors that affect this perception include physical, psychological, and convenience factors offered by each learning method. This study also found a tendency to change perceptions among students. In order for online learning to provide optimal results, several important conditions are needed, namely guaranteed learning quality, student readiness to participate in learning independently and responsibly, and adequate online learning facility support
Studi Pendahuluan Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Komputasi dalam Matematika Jenjang SMA Yansa, Hajra; Ratnawati, Heri; Parera, Aser; Riyana, Minuk; Alfansuri, Dite Umbara; Sabon, Yuliana Olga Siba; Sun, Nelli
JURNAL PENA Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jp.v11i2.16376

Abstract

Pemahaman konsep-konsep matematika, terutama dalam pembelajaran di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Berpikir komputasi tidak hanya melibatkan kemampuan pemrograman, tetapi juga mencakup pemecahan masalah, berpikir logis, dan abstraksi, yang semuanya esensial dalam pendidikan abad ke-21. Meskipun demikian, instrumen penilaian yang dirancang khusus untuk mengukur kemampuan berpikir komputasi siswa dalam matematika masih sangat terbatas. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi kebutuhan pengembangan tes yang dapat menilai kemampuan berpikir komputasi dalam pembelajaran matematika. Penelitian menggunakan penelitian eksploratif pendekatan kualitatif, di mana wawancara semi-terstruktur dilakukan terhadap guru-guru matematika di beberapa SMA di Yogyakarta. Wawancara ini menggali pemahaman guru mengenai konsep berpikir komputasi, tantangan dalam mengembangkan tes yang relevan, serta kebutuhan akan alat penilaian yang efektif. Hasil studi menunjukkan bahwa meskipun para guru memahami pentingnya berpikir komputasi dalam pendidikan matematika, pengukuran kemampuan ini belum diintegrasikan secara formal ke dalam penilaian pembelajaran. Guru-guru sepakat bahwa diperlukan pengembangan instrumen penilaian yang lebih terstruktur dan komprehensif, yang tidak hanya mengevaluasi hasil akhir siswa tetapi juga mengukur proses berpikir dan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah matematika secara sistematis. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan instrument penilaian yang dapat mendukung pengajaran matematika berbasis berpikir komputasi di tingkat SMA.
Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar terhadap Hasil Belajar Anak Usia Dini Alfansuri, Dite Umbara; Yansa, Hajra; Sabon, Yuliana Olga Siba; Riyana, Minuk; Yaluwo, Santi
JURNAL PENA Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jp.v11i2.16377

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dalam pendidikan anak usia dini dan dampaknya terhadap hasil belajar yaitu berbagai kemampuan fondasional yang didalamnya meliputi nilai agama, nilai pancasila, fisik motorik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi bagaimana kurikulum yang fleksibel dan berbasis proyek ini meningkatkan pemahaman serta penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Metode yang digunakan meliputi tinjauan pustaka dan studi kasus. Temuan menunjukkan bahwa kurikulum ini menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kolaborasi dan pengembangan karakter anak, serta meningkatkan keterlibatan orang tua dan kualitas pelatihan bagi guru. Meskipun demikian, terdapat tantangan dalam implementasi, terutama di daerah dengan keterbatasan fasilitas dan pelatihan. Penelitian ini menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk memastikan keberhasilan Kurikulum Merdeka Belajar, sehingga dapat menciptakan pengalaman pendidikan yang lebih inklusif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat kontemporer.