Penelitian ini dilakukan guna menganalisis tingkat pemahaman guru daerah perbatasan tentang keterampilan abad 21 serta implementasinya dalam proses pembelajaran di ruang kelas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian campuran (mixed methods) dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara berurutan (sequential explanatory design). Instrumen penelitian yang digunakan meliputi kuesioner, wawancara, dan observasi lapangan. Subjek penelitian berjumlah 20 orang yang merupakan Guru yang menbadi di daerah perbatasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman responden masih cukup rendah. Hal ini terlihat dari jawaban responden pada ke 3 instrumen penelitian, yang konsisten mengaku belum memahami keterampilan dan pembelajaran abad 21. Pada instrumen wawancara responden memberikan jawaban masih belum memahami keterampilan dan pembelajaran abad 21, hal ini kemudian didukung data hasil kuesioner, yang mana jawaban responden mencapai 80,00% dengan jawaban tidak setuju dengan pernyataan kuesioner, selain itu terkait penerapan pembelajaran abad 21 dari hasil wawancara dan kuesioner terlihat konsistensi jajwaban responden, belum menerapkan pembelajaran abad 21 di ruang kelas, dengan persentase hasil kuesioner mencapai 80,00% tidak setuju dengan pernyataan kuesioner. Sementara itu temuan saat pelaksanaan observasi menunjukan adanya keterkaitan yang erat antara tingkat pemahaman keterampilan abad 21 Guru dengan proses pembelajaran di ruang kelas. Karena kurangnya pemahaman Guru akan keterampilan abad 21, maka Guru daerah perbatasan belum menerapkan pembelajaran abad 21 di ruang kelas.