Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Transformasi Mengajar Guru Sekolah Dasar Daerah Perbatasan, Berbasis TPACK(Technology Pedagogical Content Knowledge) dalam Bingkai Kurikulum Merdeka: Analisis Transformasi Mengajar Guru Sekolah Dasar Daerah Perbatasan, Berbasis TPACK(Technology Pedagogical Content Knowledge) dalam Bingkai Kurikulum Merdeka Jewarut, Siprianus; Sumarni, Margaretha Lidya; Usman, Usman; Manggu, Blasius; Torimtubun, Hendrikus; Durasa, Helfra
Journal of Education Research Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i2.1102

Abstract

Penelitiani ini bertujuan untuk menganalisis transformasi mengajar Guru Sekolah Dasar Daerah Perbatasan berbasis TPACK dalam bingkai Kurikulum Medeka. Hal ini menjadi sebuah urgensi penelitian pada Guru di daerah perbatasan, karena adanya tuntutan mengajar pada kurikulum merdeka dimana para Guru harus beradaptasi dengan teknologi. Metode yang digunakan adalah penelitian studi kasus atas tahapan transformasi mengajar Guru dalam bingkai kurikulum merdeka. Instrument yang digunakan dalam penelitian berupa angket, wawancara dan observasi lapangan. Angket dibagikan kepada responden tanggal tiga dan empat April tahun dua ribu dua puluh empat, wawancara pada tanggal dua puluh lima dan dua puluh enam April sementara observasi dilakukan satu kali dalam satu minggu pada sepanjang bulan April, di sekolah tempat penelitian yakni SDN sebelas Semangak dan SDN kosong tujuh Sebalo. Subyek penelitian ini adalah para Guru berjumlah sepuluh orang, lima dari SDN sebelas Semangak dan lima dari SDN kosong tujuh. Dari hasil data angket ditemukan bahwa pemahaman Guru akan kurikulum merdeka dan pemahaman akan teknologi sudah cukup baik, hal ini terbukti dari persentase jawaban reponden masing-masing mencapai tujuh puluh persen dan delapan puluh lima persen. Namun pengimplementasian teknologi dalam proses pembelajaran masih cukup rendah dengan persentase empat puluh persen. demikian pula tingkat penerapan metode TPACK dalam proses pembelajaran hanya mencapai empat puluh persen. Selain itu dari data wawancara menunjukan adanya linieritas dengan jawaban angket terutama tingkat keterpahaman akan kurikulum merdeka dan teknologi, namun dalam pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran masih cukup rendah. Sementara data hasil observasi  menunjukan bahwa, para Guru sebenarnya sudah mulai menerapkan model pembelajaran TPACK namun belum maksimal, dimana para Guru sudah mulai menerapkan metode Pedagogical Knowledge dan Content Knowledge dalam proses pembelajaran, pemanfaatan teknologi juga sudah mulai diterapkan namun masih secara sporadis tergantung tingkat keterpahaman Guru yang mengajar.
Integrasi Nilai Budaya Lokal Pada Pembelajaran di Sekolah Dasar Sumarni, Margaretha Lidya; Jewarut, Siprianus; Silvester, Silvester; Melati, Felisitas Viktoria; Kusnanto, Kusnanto
Journal of Education Research Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i3.1330

Abstract

Kemunculan budaya lokal yang terjadi secara turun-temurun dan terdapat arti yang dalam dibalik kehadirannya. Kearifan lokal merupakan salah satu sumber pengetahuan kebudayaan masyarakat yang terdapat dalam tradisi, sejarah, seni, agama dan dalam dunia pendidikan formal maupun informal. Pada umumnya hampir setiap kelompok yang ada dalam masyarakat memiliki nilai kearifan lokal masing-masing. Nilai budaya lokal pada umumnya terdapat pada kearifan lokal, dimana nilai budaya ini dilihat sebagai ide, kepercayaan, aturan dan unsur suatu materi. Ide meliputi hal-hal seperti nilai, intelektual, dan pengalaman. Penelitian ini mengkaji bagaimana nilai budaya lokal diintegrasikan pada proses pembelajaran di sekolah dasar, terkhususnya di sekolah dasar yang ada di Bengkayang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menarasikan bagaimana integrasi nilai budaya lokal dalam pembelajaran di sekolah dasar. Dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas, guru kelas SDN sembilan Rangkang berusaha sebisa mungkin menyisipkan pengetahuan akan budaya lokal. Dalam pembelajaran IPS biasanya lebih mudah mengintegrasikan nilai budaya lokal yang ada sehingga peserta didik mengetahui beragamnya kekayaan budaya di daerah. Guru kelas di SDS Amkur Bengkayang memaparkan bahwa pembelajaran dengan mengintegrasikan budaya lokal sudah terlaksana di kelas pada materi PKn, IPA, dan Mulok. Integrasi nilai budaya lokal pada proses pembelajaran di kelas sudah dilaksanakan oleh guru dengan berbagai strategi sehingga pengetahuan akan budaya lokal bisa diterima oleh peserta didik. Cara pengintegrasiannya melalui sisipan pengetahuan akan budaya lokal pada materi pembelajaran atau melalui contoh konkret yang diberikan oleh guru pada setiap pembelajaran.
Study of The Application of Digital Literacy in The Frame of The Independent Curriculum Towards 21st Century Skills in Border Area Students Jewarut, Siprianus; Dinata Alnija , Marianus; Lidya Sumarni , Margaretha
Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2023): July : Mudir: Jurnal Manajemen Pendidikan
Publisher : Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/mudir.v5i2.606

Abstract

The purpose of this study was to determine the level of application of digital literacy in schools in the context of implementing an independent curriculum towards 21st century skills for students in border areas. The research was conducted through a combination of qualitative research methods with case study analysis. The stages of the research were carried out by gathering the data obtained through the distribution of questionnaires, interviews and field observations and then presented in a descriptive manner. The distribution of the questionnaire was carried out on June 8, 2023, while observations and interviews were carried out on June 15 and 16, 2023. The research was conducted on grade 4 and 5 students at SDN 01 Bengkayang, West Kalimantan, in the border area, with 45 students as respondents. The results of data acquisition through questionnaires, observations and interviews show that the integration of digital literacy in the implementation of the independent curriculum has been carried out in schools, in the evidentiary questionnaire can be seen in answers no. 8-10 with an average percentage, agree 70.00%. The effectiveness of implementing the integration of digital literacy and the independent curriculum can be seen from the level of students' understanding of questions no. 1-3 with an average percentage of 75.00% agree. Meanwhile, regarding the availability of supporting facilities in the successful implementation of the independent curriculum, especially the process of integrating digital literacy and their campus, the respondents' answers showed that they were still inadequate with a percentage of 70.00%. The data from the questionnaire results were then strengthened by findings during observations and interviews where in the learning process an integration process of digital literacy was carried out in classroom learning through the implementation of an independent curriculum, while the availability of supporting facilities was still very minimal, this was in line with the results of the research questionnaire.
Implementation of the project to strengthen the profile of pancasila students (p5) based on local wisdom in primary schools Sumarni, Margaretha; Jewarut, Siprianus; Kusnanto, Kusnanto; Melati, Felisitas Victoria
Jurnal Bidang Pendidikan Dasar Vol 8 No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jbpd.v8i2.10503

Abstract

The Pancasila student profile has six basic principles which refer to Pancasila values. One of the themes implemented for the project to strengthen the Pancasila student profile is the theme of local wisdom, where the implementation aims to enable students to increase and develop potential based on local wisdom values ​​to support their achievement. Pancasila Student Profile. The method used in this research process is descriptive qualitative with stages of observation methods in schools, conducting interviews with homeroom teachers and school principals, as well as documentation to fulfil data completeness. The data instruments are a list of questions on the questionnaire and interview sheet. With this research, it is hoped that schools can implement projects to strengthen the profile of Pancasila students to the maximum.
Pendampingan Keterampilan 4C Abad 21 dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Sumarni, Margaretha Lidya; Jewarut, Siprianus; Silvester, Silvester
Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/j.pdl.v6i2.37820

Abstract

Kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk dan memberikan ilmu baru dan menambah referensi dalam proses pembelajaran bagi para guru di Sekolah Dasar Negeri 13 Trans Rangkang. Pendampingan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan sharing pengalaman dengan lima kali pertemuan. Materi sajian berupa keterampilan 4C abad 21, yaitu: keterampilan berpikir kritis (critical thinking) pada abad 21 dan implementasinya, keterampilan berpikir kreatif (creativity thinking) pada abad 21 dan implementasinya, keterampilan berkolaborasi (collaboration) pada abad 21 dan implementasinya, keterampilan berkomunikasi (communication) pada abad 21 dan implementasinya, serta evaluasi dan sharing mengenaim kegiatan yang sudah berlangsung. Kegiatan pelatihan ini diharapkan mampu memberikan ilmu baru bagi para guru di Sekolah Dasar Negeri 13 Trans Rangkang sehingga bisa diimplementasikan pada proses pembelajaran di kelas atau di luar kelas, dapat meningkatkan pemahaman guru di Sekolah Dasar Negeri 13 Trans Rangkang mengenai keterampilan-keterampilan yang terdapat pada keterampilan 4C abad 21, serta busa menjadi alternatif lain bagi para guru untuk menerapkan proses pembelajaran yang terintegrasi (aspek sikap, pengetahuan, dan psikomotor) pada peserta didik.
Bimbingan Belajar Bahasa Inggris Melalui Joyful Learning pada Usia Sekolah Dasar Lumbantobing, Winda Lidia; Atlantika, Yeremia Niaga; Jewarut, Siprianus
Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/j.pdl.v6i2.37916

Abstract

Peningkatan Sumber Daya Manusia di era digitalilasi sangat diperlukan terutama di wilayah perbatasan. Peningkatan SDM dapat dilakukan sejak dini. Salah satunya dapat digerakkan melalui bidang pendidikan. Di era perkembangan IPTEK yang pesat ini, pendidikan mendorong setiap individu menguasai bahasa asing, dalam hal ini yakni bahasa internasional yakni bahasa Inggris yang diterapkan melalui pembelajaran di kelas. Namun, berdasarkan diskusi yang dilakukan bersama dengan pihak sekolah SD Negeri 1 Bengkayang, baik kepala sekolah dan guru ditemukan bahwa pembelajaran bahasa Inggris atau pun pembelajaran yang menggunakan bahasa Inggris tidak diterapkan di kelas. Hal tersebut terjadi dikarenakan ketidakadaan SDM yang menguasai bahasa Inggris yang mampu menerapkannya di kelas. Oleh sebab itu, mencermati permasalahan yang dihadapi mitra, maka program pengabdian kepada masyarakat yang diterapkan berfokus pada bimbingan belajar bahasa Inggris kepada peserta didik sekolah dasar melalui joyfull learning. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tahap diskusi, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi dengan menggunakan analisis secara tematik pada setiap notulensi di lapangan. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa peserta didik di Sekolah Dasar di wilayah perbatasan dapat memiliki kontribusi yang besar dalam peningkatan SDM melalui ketertarikan dan peningkatan penguasaan bahasa asing yakni bahasa Inggris. Berdasarkan hasil evaluasi juga ditemukan bahwa peserta didik SD Negeri 1 Bengkayang mengalami peningkatan kesadaran, keingintahuan dan antusias belajar bahasa Inggris serta peningkatan pemahaman berbahasa Inggris melalui Joyful Learning.
Peran Guru Dalam Pembelajaran Berbasis Budaya di Sekolah Dasar Sumarni, Margaretha Lidya; Jewarut, Siprianus; Lumbantobing, Winda Lidia
JURNAL DIMENSI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol 11: Special Issue No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/dpp.v11i1.8210

Abstract

Belajar budaya merupakan aspek penting dalam kehidupan. Budaya daerah merupakan budaya yang harus dikembangkan dalam dunia pendidikan. Melalui pembelajaran di kelas pengetahuan akan budaya bisa dipelajari. Pembelajaran IPS di sekolah dasar menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan pengetahuan akan budaya ini kepada siswa. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas peran guru dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis budaya ini pada proses belajar, terkhusus pada materi pembelajaran IPS. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun kesimpulan dari penelitian ini ialah pembelajaran berbasis budaya sudah diterapkan oleh para guru di SDN 09 Rangkang. Cara penerapannya sangat beragam, melalui sisipan pengetahuan akan budaya lokal pada materi ajar atau melalui contoh nyata yang diberikan guru dalam setiap pembelajaran. Keefektivitasan pembelajaran berbasis budaya ini sudah nampak namun belum kentara di SDN 09 Rangkang, ini dibuktikan dengan sebagian siswa di kelas III dan kelas V sudah banyak yang mengetahui pengetahuan akan budaya di Bengkayang, baik itu dari sisi tradisi, wisata alam, maupun wisata budayanya. Pada pembelajaran IPS, pengetahuan akan budaya bisa diterapkan dalam setiap materi ajar pembelajaran tersebut, sehingga siswa tidak hanya mendapat ilmu dari pembelajaran IPS saja, namun pengetahuan akan budaya semakin bertambah.
Orientasi Modal Sosial dan Kewirausahaan dalam Pengembangan Wisata Lokal-Kalimantan Barat Usman; Jewarut, Siprianus; Kusnanto
Valid: Jurnal Ilmiah Vol. 22 No. 1 (2024): Valid Jurnal Ilmiah - Edisi Juli-Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Local tourism development in the Setanga Lestari area requires an integrated approach between social capital and entrepreneurship. Social capital, which includes social networks, trust and norms that exist in society, plays an important role in building cooperation between stakeholders, both government, local communities and business actors. On the other hand, entrepreneurship is a driving force for innovation and competitiveness in exploiting local potential in a sustainable manner. This research aims to analyze how social capital orientation can strengthen entrepreneurial activities in the context of local tourism development. By focusing on aspects of social relations and entrepreneurial innovation, this research explores the role of social capital in improving economic, cultural and environmental sustainability in the Setaga Lestari tourist area. In addition, this research also explores how social capital supports the creation of more inclusive and sustainable local business networks. The research results show that developing the local tourism component of Setanga Lestari not only requires adequate business skills, but also optimal use of existing social networks and collaborations. in society. Strengthening social capital and entrepreneurship can increase the added value of local tourism products, expand market access, and create wider job opportunities for local communities. Thus, it is hoped that this approach can be an effective strategy in creating a sustainable and inclusive tourism ecosystem in Setanga Lestari.
Pemanfaatan Limbah Jagung Menjadi Alternatif Pakan Ternak Bernutrisi Usman, Usman; Kusnanto, Kusnanto; Vuspitasari, Benedhikta Kikky; Jewarut, Siprianus
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2025): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/abdi.v7i1.226

Abstract

Pemanfaatan limbah tanaman jagung sebagai pakan ternak pada Kelompok Tani Ternak (KTT) Dungkan di Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, adalah sebuah inovasi yang sangat bermanfaat bagi para peternak. Limbah tanaman jagung, seperti batang, daun, dan tongkol yang sering dianggap tidak berguna, namun dapat diolah menjadi pakan ternak yang bergizi, terutama untuk ruminansia seperti sapi, kambing. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih masyarakat agar bisa memanfaatkan potensi sumber daya yang ada dengan baik sehingga semua sumber daya yang ada bisa digunakan secara optimal. Memanfaatkan potensi limbah jagung salah satu kegiatan yang bisa membantu masyarakat dalam mengurangi pembuangan limbah sampah sembarangan serta manfaat lainya yakni meningkatkan produksi pertanian. Dengan memanfaatkan bahan tanaman limbah jagung (Batang, daun, dan kulit jagung) yang memiliki nilai ekonomi tinggi untuk diolah menjadi pakan ternak yang bernutrisi. Alat yang digunakan pada kegiatan ini adalah Terpal, ember, Saring, Baskom. Hasil yang diproleh pada kegiatan pengabdian Masyarakat adalah peserta pelatihan dapat memahami dengan baik permasalahan pakan ternak dan penanggunglanganya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada yakni limbah jagung menjadi pakan ternak yang bernurisi.
Revitalization of Social Capital, Supply-Demand & Food Supply Chain as Strategic Assets in Entrepreneurial Development in Border Areas Usman, Usman; Jewarut, Siprianus; Siokalang, Maria; Hapsari, Veneranda Rini; Kusnanto, Kusnanto
Journal of Research in Social Science and Humanities Vol 5, No 2 (2025)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jrssh.v5i2.377

Abstract

Bengkayang as a border area often faces structural challenges in various sectors of economic development and infrastructure, especially in the food entrepreneurship sector. This research aims to analyze the role and revitalization of social capital as  a strategic asset in developing food entrepreneurship in border areas. However, the potential of local entrepreneurship can be developed through the revitalization of social capital, the optimization of supply-demand mechanisms, and the strengthening of the food supply chain. This research aims to examine how these three elements can synergize as strategic assets in encouraging entrepreneurial growth in border areas, especially in Bengkayang Regency, West Kalimantan. The research method uses a qualitative approach with case studies and data collection techniques through in-depth interviews, participatory observation, and document analysis. The results of the study show that the revitalization of social capital can increase access to market information, facilitate collaboration between business actors, and strengthen local institutions. The conclusion of this study confirms that the integration between social capital and an adaptive food supply chain system is able to create a sustainable entrepreneurial ecosystem in border areas.