p-Index From 2020 - 2025
6.634
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Proceeding International Conference on Information Technology and Business International conference on Information Technology and Business (ICITB) EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Sosio Konsepsia Naditira Widya Primanomics : Jurnal Ekonomi & Bisnis Sebatik KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Jurnal Pendidikan Ekonomi (JURKAMI) Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Jurnal Administrasi dan Manajemen DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Diseminasi : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Cendekia Niaga Jurnal Borneo Akcaya : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Publik Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat International Journal of Multi Discipline Science (IJ-MDS) Jurnal Ekonomi Indo-MathEdu Intellectuals Journal Journal of Education Research Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Abdi Putra Jurnal Inovasi Pembangunan ETAM: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Transformasi: Journal of Economics and Business Management Jurnal Manuhara: Pusat Penelitian Ilmu Manajemen Dan Bisnis Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat (IJPM) Jurnal Pengabdian Bukit Pengharapan Mount Hope Management International Journal Naditira Widya
Claim Missing Document
Check
Articles

Healthy and Smart Generation Program in Poverty Eradication Beni, Sabinus; Manggu, Blasius; Sadewo, Yosua Damas
Prosiding International conference on Information Technology and Business (ICITB) 2017: INTERNATIONAL CONFERENCE ON INFORMATION TECHNOLOGY AND BUSINESS (ICITB) 3
Publisher : Prosiding International conference on Information Technology and Business (ICITB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem of poverty is still ensnare the Indonesian nation. Therefore, the government is moving to address the problem by issuing a continued reduction programs are Healthy and Smart Generation Program. The program is more focused on health and education is an important factor in influencing the level of welfare of a community. The problem of this research is how the match between the process of implementation of Healthy and Smart Generation Program 2016 conducted in the District Seluas Bengkayang with Operational Technical Guidelines. The concept used in this study is the evaluation. Type of this research is descriptive qualitative data. Informants consisted of: Chairman and Treasurer of the Project Management Unit, Facilitators, Fasilitator, Kader Village Community Empowerment, Regulatory and 5 beneficiaries. The evaluation of Healthy and Smart Generation Program in the district Shouts Bengkayang rated 5 stars indicators contained in the Technical Instructions of Operations, namely: the level of partiality to the poor, siding with women, concern for the future of children, transparency, accountability, participation and decentralization. The results of the evaluation in the District Seluas Bengkayang can be said to have not been successful, because there are still many who have not been in accordance with the Technical Guidelines OperationalKeywords: Poverty, Healthy, Smart.
The Contributions Allocations And The Village Fund To Improve The Economic Growth Of The Village Community In The District Of Ledo Manggu, Blasius; Beni, Sabinus
Prosiding International conference on Information Technology and Business (ICITB) 2017: INTERNATIONAL CONFERENCE ON INFORMATION TECHNOLOGY AND BUSINESS (ICITB) 3
Publisher : Prosiding International conference on Information Technology and Business (ICITB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Village Allocation Funds and Rural Fund to improve the Community Economic Growth in Sub Ledo Bengkayang. This study Aimed to find out how big a contribution Village Allocation Fund and the Village Fund, in enhancing the economic growth of rural communities as well as obstacles in the face. The collection of data was done by library research, field research such as observation, interviews and document verification. This study uses qualitative analysis of data. Researchers used this approach to get a comprehensive, picture of Village Allocation Fund Contributions, Dana village in District Ledo, Bengkayang. Keywords: Village Allocation Fund, Economic Growth, and Rural
EFEKTIVITAS PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERBATASAN (STUDI KASUS KECAMATAN JAGOI BABANG KABUPATEN BENGKAYANG KALIMANTAN BARAT) Beni, Sabinus; Manggu, Blasius
Sosio Konsepsia Vol 9, No 2 (2020): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia bagian Sarawak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pelaksanaan Program Keluarga Harapan dalam penanggulangan Kemiskinan di daerah perbatasan. Metode penelitian merupakan metode kuantitatif yang menggunakan desain non eksperimental. Permasalahan pokok penelitian adalah tingkat putus sekolah dan partisipasi pemeriksaan kesehatan oleh masyarakat Pra Sejahtera karena ketiadaan biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program keluarga harapan sangat efektif dalam mengentaskan kemiskinan di daerah perbatasan yang terlihat dari menurunnya angka putus sekolah, tingginya partisipasi mengunjungi fasilitas kesehatan baik untuk kegiatan posyandu maupun pemeriksaan kesehatan serta kemampuan memenuhi kebutuhan pokok yang bersumber dari penyisihan dana bantuan bantuan yang diterima. Walaupun, dari total penduduk miskin di Kecamatan Jagoi Babang berjumlah 882 Kepala Keluarga, sementara Keluarga Penerima Manfaat di Kecamatan Jagoi Babang per tahun 2018 sebanyak 357 orang, artinya masih ada 527 keluarga miskin yang belum mendapatkan bantuan. Sebagai saran kepada pemerintah, sebaiknya dilakukan pembaharuan data secara terus menerusdalam Basis Data Terpadu dari data yang digunakan tahun 2015 serta adanya program pemberdayaan bagi masyarakat perbatasan dengan mendirikan Sekolah Lapangan yang dapat meningkatkan Soft Skill dan Hard Skill dalam ilmu Kewirausahaan agar masyarakat tidak selalu berorientasi untuk bekerja di Malaysia.Kata Kunci: perbatasan, pemberdayaan, kemiskinan
PENYULUHAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PERENCANAAN USAHA DI DESA BANI AMAS KECAMATAN BENGKAYANG Beni, Sabinus; Manggu, Blasius; Sadewo, Yosua Damas
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2020): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v4i1.1748

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Aula Kantor Desa Bani Amas Kecamatan Bengkayang Kalimantan Barat bagi keluarga pra sejahtera  dan aparatur desa di Desa Bani Amas. Permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra adalah kesulitan dalam mengelola keuangan keluarga, tidak adanya pemisahan keuangan untuk konsumsi dan tabungan keluarga serta kesulitan dalam merencanakan usaha yang sesuai dengan kondisi perekonomian mitra. Tujuan kegiatan adalah memberikan edukasi terhadap masyarakat keluarga penerima manfaat program keluarga harapan dalam mengelola keuangan dan menyusun rencana usaha. Metode kegiatan ini adalah dengan kegiatan penyuluhan tatap muka yang dilakukan selama satu hari efektif terbagi dalam empat sesi dan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan evaluasi untuk mengetahui hasil kegiatan dalam mengatasi permasalahan mitra. Hasil kegiatan ini berdasarkan evaluasi diketahui bahwa sebanyak 71% atau 45 orang dari 64 orang peserta memahami materi dan siap menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari terutama dengan menabung minimal 10% dari total penghasilan dan ingin membuka kebun, ada yang ingin membuka kebun jagung dan ada yang membuka kebun sayur. Sebanyak 19 orang tidak atau belum memahami, hal tersebut dikarenakan beberapa diantaranya masih ingin berada pada zona nyaman menerima bantuan pemerintah. Komitmen pemerintah Desa Bani Amas pada tahun 2021 untuk menganggarkan dari dana desa untuk kegiatan pemberdayaan pendampingan usaha produktif masyarakat
PKM Pendampingan Usaha Kecil Pedagang Kaki Lima (Kasus Pedagang di Kota Bengkayang) Manggu, Blasius; Beni, Sabinuus
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jd.v5i1.639

Abstract

Kehadiran pedagang kaki lima (PKL) kadang dapat meresahkan warga dan pemerintah, teapi kehadiran mereka juga dapat berkontribusi dalam menggerakan ekonomi suatu daerah. Minimnya sumber daya yang dimiliki oleh para pedagang kaki lima dapat membuat usahanya kurang begitu berkembang. Kegiatan Pendampingan para PKL diharapakn dapat berguna demi kelangsungan usaha dan mendapatkan pengetahua dalam berwirausaha. Pedaganag kaki lima di kawawan kota Bengkayang berjumlah 300 yang terdiri dari pedagang kuliner khas kearifan lokal, warung tenda makan, barang klontongan, kue tradisional, martabak, aneka gorengan, kedai roti,burger, mie ayam bakso, pedagang sayuran, buah-buahan, minuman ringan, perabot rumah tangga, helm, peralatan tukang bangunan,sol. Pedaganag kaki lima di kawawan kota Bengkayang berjumlah 300 yang terdiri dari pedagang kuliner khas kearifan lokal, warung tenda makan, barang klontongan, kue tradisional, martabak, aneka gorengan, kedai roti,burger, mie ayam bakso, pedagang sayuran, buah-buahan, minuman ringan, perabot rumah tangga, helm, peralatan tukang bangunan, sol. Pendampingan dalam mengelola manajemen keuagan usaha, agar laporan keuangan hasil usaha tercatat dengan baik, pendampingan dalam memasarkan hasil usaha agar para pembeli semakin banyak, pendampingan dalam penggunaan teknologi informasi, agar para pedagang kaki lima dapat bersaing dengan pedagang lainya.
PKM Pendampingan Usaha Kecil Pedagang Kaki Lima (Kasus Pedagang di Kota Bengkayang) Blasius Manggu
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehadiran pedagang kaki lima (PKL) kadang dapat meresahkan warga dan pemerintah, teapi kehadiran mereka juga dapat berkontribusi dalam menggerakan ekonomi suatu daerah. Minimnya sumber daya yang dimiliki oleh para pedagang kaki lima dapat membuat usahanya kurang begitu berkembang. Kegiatan Pendampingan para PKL diharapakn dapat berguna demi kelangsungan usaha dan mendapatkan pengetahua dalam berwirausaha. Pedaganag kaki lima di kawawan kota Bengkayang berjumlah 300 yang terdiri dari pedagang kuliner khas kearifan lokal, warung tenda makan, barang klontongan, kue tradisional, martabak, aneka gorengan, kedai roti,burger, mie ayam bakso, pedagang sayuran, buah-buahan, minuman ringan, perabot rumah tangga, helm, peralatan tukang bangunan,sol. Pedaganag kaki lima di kawawan kota Bengkayang berjumlah 300 yang terdiri dari pedagang kuliner khas kearifan lokal, warung tenda makan, barang klontongan, kue tradisional, martabak, aneka gorengan, kedai roti,burger, mie ayam bakso, pedagang sayuran, buah-buahan, minuman ringan, perabot rumah tangga, helm, peralatan tukang bangunan, sol. Pendampingan dalam mengelola manajemen keuagan usaha, agar laporan keuangan hasil usaha tercatat dengan baik, pendampingan dalam memasarkan hasil usaha agar para pembeli semakin banyak, pendampingan dalam penggunaan teknologi informasi, agar para pedagang kaki lima dapat bersaing dengan pedagang lainya.
The Impact Of Village-Owned Enterprises (Bumdes) In Strengthening Local Economy In The Border Village Of Sebente, Bengkayang Regency Blasius Manggu; Sabinus Beni
Primanomics : Jurnal Ekonomi & Bisnis Vol 18 No 3 (2020): Primanomics : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Fakultas Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31253/pe.v18i3.389

Abstract

In an effort to improve the welfare of the community as a non-governmental organization and see the potential it has, as well as the needs of the community, the presence of "SETANGA LESTARI" BUMDES in Sebente Village Teriak District is the government's support in the effort to empower rural communities for a better life. The purpose of this research is to find out the role of Village-Owned Enterprises (BUMDES) in efforts to improve the local economy, knowing what the problems and obstacles faced by the Village-Owned Enterprises, in Sebente Village, Teriak District, Bengkayang Regency. Descriptive qualitative research, with various stages including finding literature that is in accordance with the problem and the topic in accordance with the object to be studied, field observations, permission to related parties to complete the instrument until the completion stage, the data is analyzed, and the next stage the data is reduced, then validated so that research is perfect. The results of the study concluded that the BUMDES had not yet had a positive impact on improving the welfare of the village community, as there were still some people in the preprosperous category.
KAMPUNG KREATIF JAGOI BABANG SEBAGAI UPAYA MEMAKSIMALKAN POTENSI DAERAH PERBATASAN Sabinus Beni; Blasius Manggu; Yosua Damas Sadewo
J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) Vol. 6, No. 2, November 2021
Publisher : ipdn

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/j-3p.v6i2.1890

Abstract

Jagoi Babang Creative Village is a border area between Bengkayang Regency, West Kalimantan Province, Indonesia with Serikin Malaysia, Sarawak Section as an official forum for Jagoi Babang border residents in developing Creative Industries, especially Handicrafts with basic ingredients of Rattan and Kapuak Bark with the characteristics of Dayak Bidayuh. In maximizing the existence of this Creative Village, of course, it will be faced with several things, therefore it is important to do research. The purpose of this study is to describe some of the challenges and opportunities that can become business opportunities for the younger generation, especially at the Jagoi Babang and Bengkayang borders in general. The research method uses qualitative methods with data collection techniques through in-depth interviews with traditional elders, community leaders and creative economy actors in the Jagoi Babang creative village. The results showed that, The challenges: Rattan raw materials are not available because the community does not cultivate rattan and only relies on the generosity of nature and the loss of forest replaced by oil palm plantations, the absence of marketing places and government efforts to overcome the prices of craftsmen, do not have patent rights which can be detrimental to splint craftsmen. Opportunities: Prices can be controlled by Indonesia, especially craftsmen, opportunities for investors to open rattan plantations and open new jobs, apply for patents that make it a characteristic of Bengkayang Regency and export rattan products typical of Dayak Bidayuh abroad. The conclusion from the results of this study is that there are still very open business opportunities with the establishment of the Creative Village to improve people's living standards and can provide new jobs and participation between the community and the Bengkayang district government. Keywords: Creative Village, Rattan, Border
Bimbingan Teknis Pengawasan Koperasi Se-Kabupaten Bengkayang Tahun 2019: Manajemen Pengawasan Koperasi Sabinus Beni; Blasius Manggu
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2019): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.83 KB) | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v5i1.986

Abstract

The implementation of the Technical Guidance for Supervision of Cooperative Supervision of Bengkayang Regency is carried out by the Department of Cooperatives, Small and Medium Enterprises, Labor, and Transmigration of Bengkayang Regency in responding to the conditions of 189 Cooperatives in Bengkayang Regency with 125 Active Cooperatives and only 24 Cooperatives that have conducted Annual Member Meetings. The purpose of this activity is to provide technical guidance to 30 cooperative supervisors to be able to maximize the oversight function so that 125 cooperatives actively carry out the Annual Member Meeting. The method of implementing the activity begins with the presentation of material and questions and answers. In general, participants understood about cooperative supervision management material and committed to implementing it, especially by encouraging each cooperative's management and employees to hold annual Member Meetings regularly.
PELAKSANAAN e-MAR KETING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) SEBAGAI STRAGI UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN (STUDI KASUS UMKM DI KOTA BENGKAYANG KALIMANTAN BARAT Blasius Manggu; Sabinus Beni
Sebatik Vol 23 No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.368 KB)

Abstract

konsumen. Sekarang ini pelaku usaha sudah banyak yang menerapkan sistem pemasaran secara online. Pemasaran melalui internet (internet marketing) atau lebih dikenal dengan nama e-marketing dapat menjangkau konsumen dimanapun berada. Belanja online yang saat ini diminati oleh masyarakat memberikan andil besar terhadap perkembangan e-marketing. Dengan menggunakan e-marketing kita dapat memperoleh keuntungan yang meliputi layanan konsumen dan layanan citra perusahaan menjadi baik, menemukan parnert bisnis baru, proses menjadi sederhana dan waktu dapat dipadatkan, dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, akses informasi menjadi cepat, belajar menarik dan berkomunikasi dengan pelanggan di situs jejaring sosial. Dengan dukungan internet e-Marketing mampu menjangkau pemasaran ruang lingkup yang lebih luas karena mengacu pada media digital seperti web, e-mail dan media nirkabel, meliputi pengolahan data pelanggan digital, dan juga bagaimana internet dapat digunakan bersama dengan media tradisional untuk memperoleh dan memberikan layanan kepada pelanggan Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan Daerah Tingkat II Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat, Usaha Mikro Kecil Menengah memiliki peranan sangat penting dan merupakan salah sektor unggul dalam menopang pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik. Pelaksanaan e-Comerce menuntut pergeseran paradigma secara fundamental, dari yang semula marketplace yang menekankan interaksi secara fisik antara penjual dan pembeli menjadi marketspace, lalu lintas informasi, produk/jasa, dan pembayaran bersifat fisik (location based).