This research aims to describe the implementation of Pancasila values in learning activities at MTs Darunnajah Al-Falah. This type of research is qualitative descriptive research. The research subjects were school principals, teachers and students. Data collection was carried out by interviews, observation and documentation. Data was analyzed by means of data reduction, data display, and drawing conclusions. The data validity checking technique uses triangulation techniques. The research results show that the implementation of Pancasila values in the learning process is quite good. Teachers implement Pancasila values by including them in teaching methods, attitudes towards students, and routine school activities. Teachers always remind students who violate Pancasila values. Supporting factors for implementing Pancasila values are awareness and support from school principals, teachers and a supportive school environment. The obstacles faced by schools are that there are several children who are difficult to advise and the habits of children outside of school are not good. Schools overcome these obstacles by continuing to familiarize, guide and coach children. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di MTs Darunnajah Al-Falah. Jenis Penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru dan siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran sudah cukup baik. Guru mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dengan memasukkannya dalam metode mengajar, sikap terhadap siswa, dan kegiatan rutin sekolah. Guru selalu mengingatkan siswa yang melanggar nilai-nilai Pancasila. Faktor pendukung dari implementasi nilai-nilai Pancasila yaitu adanya kesadaran, dan dukungan dari kepala sekolah, guru, serta lingkungan sekolah yang mendukung. Hambatan yang dihadapi sekolah yaitu adanya beberapa anak yang sulit dinasehati dan kebiasaan anak di luar sekolah yang kurang baik. Sekolah mengatasi hambatan tersebut dengan terus melakukan pembiasaan, bimbingan, dan pembinaan kepada anak.