Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Strengthening the Resilience of The Northern Coastal Area of Sumbawa Island Through Earthquake and Tsunami Disaster Mitigation Irwan, Irwan; Armawi, Armaidy; Novitasari, Shinta Dewi; Sobaruddin, Dyan Primana
Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Vol 7 No 2 (2023): Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education (SJDGGE) - (Decemb
Publisher : Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sjdgge.v7i2.561

Abstract

This research aims to analyze efforts to strengthen the resilience of community areas on the north coast of Sumbawa and Satonda island, Nusa Tenggara Barat Province in efforts to mitigate natural disasters. This research is descriptive qualitative research. Data collection was carried out using non-participatory observation methods, in-depth interviews and documentation aimed at people living on the north coast of Sumbawa Island and Satonda island which directly face the Flores Sea. The research results show that the resilience of the northern coastal area of Satonda Island is classified as vulnerable because the local community does not yet understand the potential for earthquakes and tsunamis and disaster mitigation aspects have not been a priority agenda for the local government. People who live on the coast do not receive socialization and knowledge about natural disaster mitigation. Thus, the resilience of the community area to face natural disasters is still relatively weak, so there is a high risk of negative impacts from these natural disasters
Penguatan ketahanan pangan: Strategi integratif dalam paradoks darurat stunting di desa agraris pada masa post-pandemic Armawi, Armaidy; Effendhy, Syafiq; Subejo; Apriliyanti, Kiki; Novitasari, Shinta Dewi
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v7i2.21590

Abstract

Stunting menjadi salah satu permasalahan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Kecamatan Ngluwar saat ini mengalami darurat stunting dengan ditemukannya 163 kasus. Sebuah paradoks di mana kawasan dengan banyak lahan pertanian menjadi kawasan dengan jumlah kasus tertinggi. Desa Pakunden sebagai desa terdampak pun mengalami permasalahan lain berupa pengurangan lahan pertanian akibat pembangunan Tol Bawen Magelang. Hal ini berdampak terhadap jumlah panen yang dihasilkan oleh desa. Sebuah tantangan di saat gizi dibutuhkan pada penanganan stunting. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji strategi integratif ketahanan pangan dalam penanganan stunting dengan memanfaatkan kearifan lokal yang dimiliki oleh Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer didapat dari wawancara dengan Kepala Desa Pakunden, kelompok tani, BUMDes dan Kader Pembangunan Masyarakat. Observasi dan studi dokumen dilaksanakan pula di kantor Desa Pakunden. Hasil dari penelitian ini adalah strategi integratif dalam pendampingan pemanfaatan potensi kearifan lokal Desa Pakunden sebagai desa agraris menjadi salah satu solusi di tengah permasalahan pengurangan lahan dan penurunan hasil panen. Hasil dari pemanfaatan pekarangan pun semakin mempermudah akses akan mankanan-makanan bergizi dan organik. Kebutuhan gizi anak maupun dewasa akan tercukupi. Sebuah strategi bukan hanya memperkuat desa namun juga memperkuat ketahanan pangan di keluarga.
PERAN KOORDINASI PADA KOMUNITAS INTELIJEN DAERAH MEMBANGUN KETAHANAN WILAYAH STUDI DI KABUPATEN DEMAK Armaidy Armawi
Jurnal Kawistara Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.5247

Abstract

Permendagri No. 16 2011 on the Change on Permendagri No. 11 2006 on Regional IntelligenceCommunity shows the strategic value for the regional government to detect every regional potentialthreats. Therefore there is an anticipation to solve the developing problems.This research was done tofind out coordination role in regional intelligence community activities at Demak regency. This researchis qualitative descriptive. The data collecting in use is observation and interview. The Demak regionalintelligence community does its role due to the intelligence functions such as investigation, securityand support. Therefore coordination is a very important in every activity. Optimal coordination andcommunication in routineactivities and incidental meetings are needed to maximize intelligenceinformation meeting. Strategy to optimize Demak regional intelligence community role is needed toorganize it to face every potential threats in supporting regional government and its related elements toestablish regional resilience.
PERAN LURAH DALAM PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KETAHANAN EKONOMI KELUARGA : (Studi Pada Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat) Diaztera Mochamad Yuniar; Gunawan Sumodiningrat; Armaidy Armawy
JURNAL ELEKTROSISTA Vol. 12 No. 1 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : PPM Sdirjianbang Akademi Militer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63824/jtep.v12i1.253

Abstract

Penelitian ini berjudul "Peran Lurah dalam Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Implikasinya terhadap Ketahanan Ekonomi Keluarga" dengan fokus studi pada Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran Lurah dalam upaya pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga, serta menyelidiki implikasi dari peran tersebut. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, purposive sampling, dan dokumentasi. Narasumber yang terlibat mencakup Lurah, Staf Kelurahan, dan anggota masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lurah di Kelurahan Jatijajar memainkan peran penting dalam mengelola pemerintahan lokal dan melayani masyarakat di wilayah kerjanya. Dengan peran lurah secara normatif sebagai pelaksana regulasi, peran ideal dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan mandiri dan peran faktual dalam menghadapi tantangan nyata di lapangan, Lurah Jatijajar melaksankan kegiatan pemberdayaan melalui kegiatan pelatihan keterampilan dan pengentasan kemiskinan. Lurah melaksanakan berbagai program pemberdayaan masyarakat, termasuk pelatihan tata rias pengantin, servis HP, pengolahan produk lokal, pemilahan sampah, budidaya maggot, pekarangan pangan lestari (P2L), dan pembentukan bank sampah. Strategi pemberdayaan ini menekankan tiga aspek: enabling (membuka akses melalui pelatihan dan bantuan modal), protecting (melindungi hak masyarakat), dan empowering (meningkatkan kapasitas melalui pelatihan dan kelompok usaha). Kolaborasi dengan stakeholder seperti Biomagg dan Garuda Food Indonesia juga berkontribusi pada kemandirian ekonomi keluarga melalui konsep kerja - untung - tabung. Implikasi dari peran Lurah terlihat pada peningkatan indikator ketahanan ekonomi keluarga. Pendapatan peserta meningkat, banyak yang berhasil melampaui garis kemiskinan, dan stabilitas tempat tinggal mayoritas peserta terjaga. Kemampuan keluarga dalam membiayai pendidikan anak juga mengalami peningkatan, didukung oleh akses pada beasiswa dan bantuan pendidikan. Selain itu, kesadaran akan pentingnya menabung dan partisipasi dalam program bank sampah turut memperkuat jaminan keuangan keluarga. Secara keseluruhan, program ini memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan ekonomi, meningkatkan kemandirian, dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Kelurahan Jatijajar.
Digital learning transformation in strengthening self-resilience Armawi, Armaidy; Makmur, Chesa Syaqira; Septiyanti, Murni; Wahidin, Darto
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 18, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jc.v18i1.36250

Abstract

The Covid-19 pandemic has forced teachers to conduct learning activities online through digital technology. As they are accustomed to the conventional or offline learning process, this digital-based learning transformation has resulted in teachers experiencing shock culture and students affected immensely. The current research aims to describe the strategies applied for digital-based learning, examine challenges in digital-based learning, and identify digital-based learning impacts on students' self-resilience. It employs the qualitative research method, and the data consist of primary and secondary data. The primary one is derived from the observation of focus group discussion and documentation. The secondary one is in the form of references from books, journals, and articles. By data reduction and conclusion drawing in a descriptive qualitative analysis, the findings show that using learning application varies depending on the teachers' capability and convenience, and agreement from the institution. The only learning media used in the format are videos and pictures, considering the weak internet bandwidth and limited internet quota. The challenges in digital-based learning should be the point of attention for both teachers and parents. The impacts resulted from this digital-based learning system on students' self-resilience are considerable. Supports from family and school must be wholly given to reinforce students' self-resilience.
Redesain Potensi Lokal Kewilayahan Desa Pakunden Magelang Berbasis Agro-ekowisata Pasca Konversi Lahan Terdampak Tol Jogja-Bawen Armawi, Armaidy; Effendhy, Syafiq; Subejo; Apriliyanti, Kiki
Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna Vol 2 No 1 (2024): Mei
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/parikesit.v2i1.10293

Abstract

Land conversion for the Jogja-Bawen Toll Road has made Pakunden Village farmers survive as farmers by buying land in other villages, and some have converted to work in the tourism service sector. The tourism potential of Pakunden Village is 12 baths, 4 regional arts and the sabo dam Development Plan, which will be used as an agroecotourism site. In its dynamics, there is a difference between planning and infrastructure provided by the government. This research also aims to describe the concept of redesigning Pakunden Agro-ecotourism Village Magelang based on strengthening local wisdom as an intervention strategy for the land use change of Jogja-Bawen Toll Road. This research comprises a field study conducted in Pakunden Village, Ngluwar District, Magelang Regency, concurrently with the Adopted Village-based Community Service Program administered by the Directorate of Community Service at UGM. The research methodology employed is qualitative field research. The selection of informants in this study was based on purposive sampling, where there were considerations in the form of knowledge related to land conversion, environmental conditions of Pakunden Village and the concept of agroecotourism village development. Data collection was carried out by conducting observations, interviews, internet searches and document studies. The results of this study show that external interventions, such as the construction of sabo dam and private business opportunities through Balai Ekonomi Desa, powerfully drive the development of tourism and the local economy of Pakunden Village. However, this program is still in its initiation phase and has not been implemented in practical terms, thus the changes in the economic conditions of the community cannot be concretely depicted. Nevertheless, overall, through the sustainable development of the tourism sector, this endeavor aims to enhance rural communities and local economies.
EMPAT PILAR MPR RI: POLITIK BAHASA DAN DELEGITIMASI MAKNA PANCASILA (Suatu Telaah Filsafat Bahasa) Hastangka, Hastangka; Armawi, Armaidy; Kaelan, Kaelan
Civis : Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 2 (2017): JULI 2017
Publisher : FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/civis.v6i2.1901

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terkait problem penggunaan istilah 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara atau 4 Pilar MPR RI yang menimbulkan banyak kritik dan pertentangan di masyarakat. Istilah 4 Pilar yang mengkatgorikan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai bagian dari pilar menjadi polemik sejak MPR RI menggunakan istilah tersebut sebagai program sosialisasinya. Studi ilmu politik dan sosial jarang meneliti dan menganalisis terkait implikasi dari politik bahasa dalam penggunaan istilah kenegaraan seperti Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Penelitian ini merupakan bagian dari disertasi yang menganalisis secara kritis tentang penggunaan istilah 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara melalui kajian filsafati yang ditinjau dari perspektif Filsafat Bahasa. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan filsafat analitika bahasa. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kajian pustaka, dan analisis teks wacana yang berkembang tentang polemik dan perdebatan 4 Pilar baik secara online maupun offline. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, penggunaan istilah 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara dengan mengkategorikan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pilar tidak tepat. Kedua, penggunaan istilah 4 Pilar tidak dikenal dalam sejarah dan memori kolektif bangsa Indonesia untuk menyebut Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai bagian pilar. Ketiga, penggunaan istilah 4 Pilar oleh MPR RI merupakan kesalahan kategoris. Keempat, kegiatan sosialisasi 4 Pilar yang dilakukan justru mendelegitimasi makna Pancasila dan upaya pembodohan kepada masyarakat.Kata kunci: Empat Pilar, Filsafat, bahasa, Politik bahasa, deligitimasi, makna, Pancasila.