Articles
EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP PENYANDANG TUNADAKSA: DENTAL HEALTH EDUCATION FOR PEOPLE WITH DISABILITIES
Ulliana, Ulliana;
Anwar, Wulan Rizqi
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (371.469 KB)
|
DOI: 10.36082/gemakes.v3i1.950
Statistik menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut hampir menyerang setiap orang, termasuk orang yang mempunyai gangguan disabilitas, salah satunya anak berkebutuhan khusus pada kelompok tunadaksa. Tunadaksa merupakan suatu keadaan terganggu akibat adanya gangguan bentuk atau pada tulang, otot, sendi untuk menjalankan fungsinya secara normal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penyakit, kecelakaan atau disebabkan oleh penyakit, kecelakaan dan pembawaan sejak lahir. Pendidikan kesehatan gigi menjadi salah satu program bimbingan belajar bagi penyandang tunadaksa yang perlu ditanamkan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan para penyandang Tunadaksa sebagai upaya self care dalam kesehatan gigi dan mulut. Metode pelaksanaan kegiatan diawali dengan pemberian pre test terlebih dahulu dengan menggunakan instrument kuesioner, kemudian diberikan edukasi dan pemahaman tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut melalui metode penyuluhan dibantu dengan media pembelajaran power point dan alat peraga (phantom). Pada akhir sesi kegiatan dilakukan diskusi tanya jawab dan simulasi menyikat gigi dengan cara yang benar serta pengisian post test untuk melihat adanya peningkatan pengetahuan setelah diberikan materi yang sudah dijelaskan. Hasil pelaksanaan kegiatan ini saat dilakukan pre test kriteria baik 2,5% dan setelah dilakukan post-test kriteria baik meningkat menjadi 57,5%. Hasil uji beda didapatkan p-value 0,000 (<0,05) dan dapat disimpulkan edukasi menggunakan media pembelajaran slide show dan alat peraga dapat meningkatkan pengetahuan penyandang tunadaksa tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
IMPLEMENTASI SOKMURSA SEBAGAI UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SEKOLAH DASAR: IMPLEMENTATION OF SOKMURSA AS A PROMOTIVE AND PREVENTIVE EFFORT FOR DENTAL AND ORAL HEALTH IN ELEMENTARY SCHOOL CHILDREN
Sulistiani, Silvia;
Ulliana, Ulliana;
Nurwanti, Widi;
Budiman, Waras;
Purnama, Tedi
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (456.495 KB)
|
DOI: 10.36082/gemakes.v3i1.1050
Data Riskesdas 2018 menunjukan nilai rata-rata DMF-T diangka 4,5. Faktor perilaku sebagai penyumbang terjadinya masalah sebesar 25-30%. Upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut peran terapis gigi dan mulut diperlukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan promotif dan preventif tentang pemahanan kesehatan gigi dan mulut. Keberhasilan program promotif dan preventif untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal salah satunya dapat dilakukan dengan kegiatan implementasi sokmursa. Tujuan kegiatan: menciptakan kemampuan pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut serta status kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Metode pelaksanaan: kegiatan promotif berupa pelatihan kader (dokter gigi kecil) pada siswa secara edukatif dan kegiatan preventif berupa sikat gigi bersama pada siswa. Hasil kegiatan: menunjukan bahwa nilai rata-rata pengetahuan terjadi peningkatan dari 6,00 menjadi 8,40. Kesimpulan: edukasi tentang cara menggosok gigi yang benar dapat meningkatkan pengetahuan.
PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SEKOLAH DASAR
Ulliana, Ulliana;
Silitonga, Vera Dumonda;
Setyawati, Baby Prabowo;
Nurrochman, Aditya
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36082/gemakes.v4i1.1490
Penyakit gigi yang sering menyerang anak usia sekolah berkaitan dengan kebiasaan hidup bersih. Oleh karena itu, menanamkan hidup bersih dan sehat baik secara kesehatan umum dan kesehatan gigi termasuk hal yang tepat. Kesehatan gigi dan mulut anak, sangat penting bagi orang tua dan guru sekolah untuk memantau kebersihan gigi dan mulut anak secara teratur. Salah satu cara untuk mewujudkan yaitu dengan cara mendeteksi karies sejak dini. Tujuan dari layanan ini untuk untuk mendapatkan gambaran tingkat kerusakan gigi dan motivasi untuk melakukan penambalan dengan cara pemeriksaan dan pemantauan kesehatan gigi dan mulut. Metode pengabdian masyarakat ini diawali dengan tahapan persiapan yaitu perizinan, menyusun program kerja. Selanjutnya tahapan pelaksanaan kegiatan diawali dengan screening status kesehatan gigi anak menggunakan indeks RTI dan PTI. Pemeriksaan klinis komponen decay-teeth, missing-teeth dan filling-teeth dilakukan sebanyak 176 siswa. indeks DMF-T mempunyai dengan rerata sebesar 4,77 artinya tingkat keparahan karies berada pada kategori tinggi. PTI kategori yang terbanyak adalah buruk (99,4%) dan RTI terbanyak pada kategori buruk (54%). Peran petugas kesehatan gigi sangat penting untuk tercapainya kebijakan bebas karies 2030 melalui kegiatan UKGS. Sehingga perlu Kerjasama yang berkelanjutan dengan petugas kesehatan gigi untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari terjadinya penyakit gigi dan mulut
Level of Anxiety Regarding Tooth Extraction Among Children with Mental Disability
Sulistiani, Silvia;
Ulliana, Ulliana;
Marludia , Melani Agis;
Putri , Maria Mawar
Dental Therapist Journal Vol. 5 No. 1 (2023): Dental Therapist Journal
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31965/dtj.v5i1.1104
Anxiety is a natural trait that occurs in every person which can occur during dental nursing activities. This can also be experienced by children with mental disability who will have their teeth extracted. This study aims to determine the level of anxiety regarding tooth extraction among children with mental disability at SLB Al-Gaffar Guchany by gender and age. This was a descriptive study using quantitative data analysis with a total sampling technique which obtained 20 samples. Data were analyzed using the Chi-square test to determine whether there was a relationship between one variable and another. The results from the statistical test showed that that gender and age had no significant relationship with the level of anxiety regarding tooth extraction among children with mental disability with a p value of 0.848 and 0.456 >0.05, respectively. It can be concluded that there was no difference in the level of anxiety regarding tooth extraction among children with mental disability at SLB Al-Gafar Guchany by gender and age.
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU SEBAGAI KADER KESEHATAN GIGI MELALUI KEGIATAN USAHA KESEHATAN GIGI DAN MULUT MASYARAKAT DESA (UKGMD)
Ulliana, ulliana;
Nurwanti , Widi;
Sulistiani, Silvia;
Puspitawati, Yuli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34011/jpmki.v2i2.1765
Community Dental Health Efforts is an educative approach that aims to increase theability and participation of the community in dental health maintenance, by integratingpromotive, preventive dental health efforts. This activity needs to be carried out toincrease awareness, willingness, ability and participation of the community / family in themaintenance of dental health. The purpose of cadre empowerment activities is toincrease the knowledge of dental health cadres. The method of cadre empowermentactivities is carried out through training on 20 cadres of the Raflesia Posyandu. Theresults of the analysis of the average value of knowledge of dental health cadres for thecadre pre-test were 9,45 while the post test was 9,65. Based on the average difference,it shows 0,20, which means that cadre empowerment is effective in increasing theknowledge of dental health cadres.
EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN LEAFLET BRAILLE PADA SISWA TUNANETRA DI SLB-A PEMBINA TINGKAT NASIONAL JAKARTA
Sulistiani, Silvia;
Ulliana, Ulliana;
Susanti, Amelia
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 30, No 2 (2024): APRIL-JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/jpkm.v30i2.57033
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu cara untuk mencegah dan menangani permasalahan kesehatan gigi melalui pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan data survei Kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2018, ditemukan 57,6% penduduk Indonesia telah melakukan perawatan gigi dan mulut. Salah satu penyebab terjadinya permasalahan gigi dan mulut di masyarakat adalah faktor perilaku atau sikap yang mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Siswa tunanetra merupakan penyandang disabilitas penglihatan yang menyebabkan keterbatasan dan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk memelihara kesehatan gigi dan muut. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan dengan penyesuaian secara adequat agar anak tunanetra dapat memahami kesehatan rongga mulut dengan lebih baik. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh penggunaan media braille leaflet terhadap pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut tunanetra. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi eksperimen dengan pre- post test design yang bersifat kuantitatif. Populasi adalah siswa unanetra berusia 5-25 tahun. Teknik pengambilan sampel adalah Total Sampling dengan sampel berjumlah 68 responden. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon dan Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pre- post test dengan penggunaan media leaflet Braille. Selain itu didaptkan juga bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia siswa dan pendidikan terakahir ibu dengan pengetahuan siswa, namun tidak ada hubungan yang signifikan dengan jenis kelamin siswa dan status bekerja ibu.
KESADARAN DAN KESIAPAN MENGHADAPI KEGAWATDARURATAN GIGI DI LINGKUNGAN SEKOLAH
Ulliana, Ulliana;
Sulistiani, Silvia;
Puspitawati, Yuli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34011/jpmki.v3i2.2463
Dental trauma often occurs in school students. Teachers were the first people responsible for the initial handling of dental emergencies in the school environment. Teachers need to have good knowledge of handling dental emergencies. Proper management of dental emergencies during these events can improve the prognosis of dental trauma. The purpose of this service is to foster teachers’ awareness and readiness to deal with dental emergencies in the school environment. The service method consisted of several activities, namely training for 14 teachers, DMF-T examinations, toothbrushes, and dental immunizations, which were conducted on 157 students. The results of teachers' knowledge after being given training showed that the average teacher's knowledge score ranged from 78.75 to 92.86 with a p-value = 0.002, indicating that training on handling dental emergencies can increase teachers' knowledge. Students ' dental caries experience consisted of decay examination by 64%, missing by 33% and filling by 3%, and dental immunization by the application of CPP-ACP. This activity showed an increase in the participants' knowledge and was used as a manifestation of solutions to equip teachers regarding dental emergencies and their handling. It is hoped that teachers can apply their knowledge and act in the event of an emergency in the school environment.
PEMANFAATAN GOOGLE SITES SEBAGAI MEDIA EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA
Ulliana, Ulliana;
Nurwanti, Widi;
Setyawati, Baby Prabowo
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36082/gemakes.v4i3.1842
Karies gigi atau gigi berlubang merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi yang ditandai rusaknya email dan dentin disebabkan oleh aktivitas metabolisme bakteri dalam plak, hal ini sering terjadi pada anak sekolah. Permasalahan pada siswa SMK Farmasi Puskesad adalah DMF-T = 2,58 (kategori sedang) dimana D = 2,47 yang artinnya pada 1 siswa terdapat 2-3 gigi karies sehingga dikatakan belum mencapai target optimal nasional yang seharusnya <2. Strategi untuk mencapai Indonesia bebas karies 2030 dengan meningkatkan upaya promotive dan preventive pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan kegiatan : meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan mulut. Metode pelaksanaan : Promosi kesehatan gigi pada mitra siswa SMK Farmasi Puskesad Jakarta berjumlah 82 orang. Pelaksanaan kegiatan berupa edukasi tentang pentingnya perawatan preventive untuk kesehatan gigi dan mulut menggunakan google sites. Hasil kegiatan : rata-rata pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebelum promosi kesehatan gigi melalui media edukasi google sites dengan nilai 85,14 menjadi 87,88 serta rerata selisih sebesar 2,74. Kesimpulan : google sites efektif meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
Game-Based Educational Media: Comparison of Puzzles and Qugisaki in Improving Dental Health Knowledge
Ulliana, Ulliana;
Setyawati, Baby Prabowo;
Jannah, Miftahul;
Barka, Amani A
Ahmar Metastasis Health Journal Vol. 4 No. 4 (2025): Ahmar Metastasis Health Journal
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53770/amhj.v4i4.406
Dental health issues need to be a global concern, almost half of the world's population suffers from dental and oral diseases. The DMF-T Index for primary school age children in Indonesia shows a decline from 7.1% to 5.4% in 2018 to 2023. But the severity falls into the high to very high category. Dental health education from an early age is very important to form habits that continue into adulthood. The use of game-based learning media such as puzzles and qugisaki can be one of the interesting and interactive educational alternatives. This study aims to find out the difference in the level of knowledge of grade IV students before and after being given dental health education using the media of puzzle games and qugisaki (Quartet Gigi Masa Kini). The research method is an experimental method with a pre-test and post-test design. The sampling technique used in this study is a total sampling of 64 students. The measurement was carried out by comparing the knowledge scores of pretest and post-test students after treatment using nonparametric statistical tests. The results showed that a significant increase in knowledge was obtained after being educated with puzzle and qugisaki media, with a p-value of 0.000 (<0.01). The average score of students' knowledge increased from 17.50 to 18.34 in puzzle media and 16.81 to 17.72 in qugisaki media. The analysis of the Man-Whitney test shows that there is a significant difference between the two media with a p-value of 0.049 (<0.05). Puzzle media has been proven to be more effective in increasing students' knowledge than qugisaki media and can be used as a dental health education tool. This research is expected to be developed into educational media such as augmented reality (AR) or educational game-based applications.
EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN LEAFLET BRAILLE PADA SISWA TUNANETRA DI SLB-A PEMBINA TINGKAT NASIONAL JAKARTA
Sulistiani, Silvia;
Ulliana, Ulliana;
Susanti, Amelia
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 30 No. 2 (2024): APRIL-JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/jpkm.v30i2.57033
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu cara untuk mencegah dan menangani permasalahan kesehatan gigi melalui pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan data survei Kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2018, ditemukan 57,6% penduduk Indonesia telah melakukan perawatan gigi dan mulut. Salah satu penyebab terjadinya permasalahan gigi dan mulut di masyarakat adalah faktor perilaku atau sikap yang mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Siswa tunanetra merupakan penyandang disabilitas penglihatan yang menyebabkan keterbatasan dan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk memelihara kesehatan gigi dan muut. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan dengan penyesuaian secara adequat agar anak tunanetra dapat memahami kesehatan rongga mulut dengan lebih baik. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh penggunaan media braille leaflet terhadap pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut tunanetra. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi eksperimen dengan pre- post test design yang bersifat kuantitatif. Populasi adalah siswa unanetra berusia 5-25 tahun. Teknik pengambilan sampel adalah Total Sampling dengan sampel berjumlah 68 responden. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon dan Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pre- post test dengan penggunaan media leaflet Braille. Selain itu didaptkan juga bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia siswa dan pendidikan terakahir ibu dengan pengetahuan siswa, namun tidak ada hubungan yang signifikan dengan jenis kelamin siswa dan status bekerja ibu.