Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERUBAHAN JUMLAH MIKROBA SEBELUM DAN SESUDAH CUCI TANGAN MENGGUNAKAN SABUN ANTIBAKTERI PADA MAHASISWA AKADEMI KESEHATAN GIGI DITKESAD TAHUN 2019 Sulistiani, Silvia; Athallah, Tomy
E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hand washing is one step that can be done to prevent the spread of disease. This study aims to determine changes in the number of microbes in the hands before and after washing hands using antibacterial soap in AKG Ditkesad students. The research design used in this study was cross sectional analysis. The method used is descriptive research conducted to describe a phenomenon that occurs in society. Research respondents numbered 50 students. Sampling used quota sampling technique. Respondents were asked to put their index fingers on sheep's blood media for a few seconds both before and after washing hands. Media is incubated and changes in the area of ​​bacteria in the media was observed. There is a significant difference between the area of ​​bacteria on blood agar before and after washing hands with antibacterial soap. It can be concluded that the respondents who washed their hands using antibacterial were 50 people consisting of 25 men and 25 women who were determined by lottery. Male respondents who experienced an increase in bacterial expansion totaled 7 (28%) and 18 (72%) experienced a reduction in bacterial expansion. Female respondents experienced an increase in bacterial expansion by 3 (12%) and 22 (88%) subjects experienced a reduction in bacterial expansion agar media.
IMPLEMENTASI SOKMURSA SEBAGAI UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SEKOLAH DASAR: IMPLEMENTATION OF SOKMURSA AS A PROMOTIVE AND PREVENTIVE EFFORT FOR DENTAL AND ORAL HEALTH IN ELEMENTARY SCHOOL CHILDREN Sulistiani, Silvia; Ulliana, Ulliana; Nurwanti, Widi; Budiman, Waras; Purnama, Tedi
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.495 KB) | DOI: 10.36082/gemakes.v3i1.1050

Abstract

Data Riskesdas 2018 menunjukan nilai rata-rata DMF-T diangka 4,5. Faktor perilaku sebagai penyumbang terjadinya masalah sebesar 25-30%. Upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut peran terapis gigi dan mulut diperlukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan promotif dan preventif tentang pemahanan kesehatan gigi dan mulut. Keberhasilan program promotif dan preventif untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal salah satunya dapat dilakukan dengan kegiatan implementasi sokmursa.  Tujuan kegiatan: menciptakan kemampuan pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut serta status kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Metode pelaksanaan: kegiatan promotif berupa pelatihan kader (dokter gigi kecil) pada siswa secara edukatif dan kegiatan preventif berupa sikat gigi bersama pada siswa. Hasil kegiatan: menunjukan bahwa nilai rata-rata pengetahuan terjadi peningkatan dari 6,00 menjadi 8,40. Kesimpulan: edukasi tentang cara menggosok gigi yang benar dapat meningkatkan pengetahuan.
Level of Anxiety Regarding Tooth Extraction Among Children with Mental Disability Sulistiani, Silvia; Ulliana, Ulliana; Marludia , Melani Agis; Putri , Maria Mawar
Dental Therapist Journal Vol. 5 No. 1 (2023): Dental Therapist Journal
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/dtj.v5i1.1104

Abstract

Anxiety is a natural trait that occurs in every person which can occur during dental nursing activities. This can also be experienced by children with mental disability who will have their teeth extracted. This study aims to determine the level of anxiety regarding tooth extraction among children with mental disability at SLB Al-Gaffar Guchany by gender and age. This was a descriptive study using quantitative data analysis with a total sampling technique which obtained 20 samples. Data were analyzed using the Chi-square test to determine whether there was a relationship between one variable and another. The results from the statistical test showed that that gender and age had no significant relationship with the level of anxiety regarding tooth extraction among children with mental disability with a p value of 0.848 and 0.456 >0.05, respectively. It can be concluded that there was no difference in the level of anxiety regarding tooth extraction among children with mental disability at SLB Al-Gafar Guchany by gender and age.
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU SEBAGAI KADER KESEHATAN GIGI MELALUI KEGIATAN USAHA KESEHATAN GIGI DAN MULUT MASYARAKAT DESA (UKGMD) Ulliana, ulliana; Nurwanti , Widi; Sulistiani, Silvia; Puspitawati, Yuli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jpmki.v2i2.1765

Abstract

Community Dental Health Efforts is an educative approach that aims to increase theability and participation of the community in dental health maintenance, by integratingpromotive, preventive dental health efforts. This activity needs to be carried out toincrease awareness, willingness, ability and participation of the community / family in themaintenance of dental health. The purpose of cadre empowerment activities is toincrease the knowledge of dental health cadres. The method of cadre empowermentactivities is carried out through training on 20 cadres of the Raflesia Posyandu. Theresults of the analysis of the average value of knowledge of dental health cadres for thecadre pre-test were 9,45 while the post test was 9,65. Based on the average difference,it shows 0,20, which means that cadre empowerment is effective in increasing theknowledge of dental health cadres.
Smart Tree on Knowledge of The Process of Calculus in elementary school children Putri, Rifa Fauziah Syaifia; Amelia, Nanda Riska; Sulistiani, Silvia
Journal Center of Excellent : Health Assistive Technology Vol. 2 No. 2 (2024): Journal Center of Excellent : Health Assistive Technology
Publisher : Center of Excellent (Pusat Unggulan Iptek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jchat.v2i2.1915

Abstract

Background: According to Riskesdas 2018, it was also found that Indonesian people have not brushed their teeth routinely and correctly. The percentage of people who brush their teeth every day and at the right time is still low. Research purposes: Understanding how to use Smart Tree in gaining an understanding of the calculus process in grade V students of MI Hibrul Ulama. Methods : This study uses a survey method with quasi experimental method approach involving pre test and post test design, the sample in this study amounted to 28 respondents. The data analysis of this study uses the Bivariate Test, namely the Normality Test and the Wilcoxon Test. Result : Statistical tests show that there is an increase between the pre-test and post-test, which is indicated by an asymp.sig value of 0.000 on the knowledge variable, meaning that the variable is <0.05 so that Ha can be accepted. Conclusion : the influence of smart tree media toincrease knowledge of dental and oral health in the process of calculus in class V students of MI Hibrul Ulama Bogor.
EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN LEAFLET BRAILLE PADA SISWA TUNANETRA DI SLB-A PEMBINA TINGKAT NASIONAL JAKARTA Sulistiani, Silvia; Ulliana, Ulliana; Susanti, Amelia
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 30, No 2 (2024): APRIL-JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v30i2.57033

Abstract

Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu cara untuk mencegah dan menangani permasalahan kesehatan gigi melalui pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan data survei Kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2018, ditemukan 57,6% penduduk Indonesia telah melakukan perawatan gigi dan mulut. Salah satu penyebab terjadinya permasalahan gigi dan mulut di masyarakat adalah faktor perilaku atau sikap yang mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Siswa tunanetra merupakan penyandang disabilitas penglihatan yang menyebabkan keterbatasan dan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk memelihara kesehatan gigi dan muut. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan dengan penyesuaian secara adequat agar anak tunanetra dapat memahami kesehatan rongga mulut dengan lebih baik. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh penggunaan media braille leaflet terhadap pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut tunanetra. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi eksperimen dengan  pre- post test design yang bersifat kuantitatif. Populasi adalah siswa unanetra berusia 5-25 tahun. Teknik pengambilan sampel adalah Total Sampling dengan sampel berjumlah 68 responden. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon dan Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pre- post test dengan  penggunaan media leaflet Braille. Selain itu didaptkan juga bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia siswa dan pendidikan terakahir ibu dengan pengetahuan siswa, namun tidak ada hubungan yang signifikan dengan jenis kelamin siswa dan status bekerja ibu.
KESADARAN DAN KESIAPAN MENGHADAPI KEGAWATDARURATAN GIGI DI LINGKUNGAN SEKOLAH Ulliana, Ulliana; Sulistiani, Silvia; Puspitawati, Yuli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jpmki.v3i2.2463

Abstract

Dental trauma often occurs in school students. Teachers were the first people responsible for the initial handling of dental emergencies in the school environment. Teachers need to have good knowledge of handling dental emergencies. Proper management of dental emergencies during these events can improve the prognosis of dental trauma. The purpose of this service is to foster teachers’ awareness and readiness to deal with dental emergencies in the school environment. The service method consisted of several activities, namely training for 14 teachers, DMF-T examinations, toothbrushes, and dental immunizations, which were conducted on 157 students. The results of teachers' knowledge after being given training showed that the average teacher's knowledge score ranged from 78.75 to 92.86 with a p-value = 0.002, indicating that training on handling dental emergencies can increase teachers' knowledge. Students ' dental caries experience consisted of decay examination by 64%, missing by 33% and filling by 3%, and dental immunization by the application of CPP-ACP. This activity showed an increase in the participants' knowledge and was used as a manifestation of solutions to equip teachers regarding dental emergencies and their handling. It is hoped that teachers can apply their knowledge and act in the event of an emergency in the school environment.
PENGARUH MEMINUM JAMU BERAS KENCUR TERHADAP pH SALIVA WANITA USIA 20-25 TAHUN (DI STUDIO SENAM PUTRI I PONDOK KOPI JAKARTA TIMUR) Putri, Rifa Fauziah Syaifia; sulistiani, silvia
THERA-DENT (jurnal terapis gigi dan mulut) Vol. 4 No. 1 (2023): THERA-DENT (Jurnal Terapis Gigi dan Mulut)
Publisher : AKG Puskesad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : pH saliva dalam rongga mulut sangat dipengaruhi oleh apa yang kita konsumsi, ketika pH saliva turun dibawah 5,5 proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. demineralisasi merupakan suatu keadaan dimana kristal-kristal gigi mengalami kehilangan mineral, jika pH didalam mulut naik diatas pH 5,5 maka ion-ion kalsium dan fosfat akan kembali ke permukaan gigi sehingga terjadilah remineralisasi. Tujuan: Mengetahui jamu beras kencur dapat menaikkan pH saliva serta pengaruh meminum jamu beras kencur terhadap pH saliva wanita usia 20-25 tahun. Metode: Experimen dengan menggunakan rancangan desain kelompok study kasus tunggal (One group pre test and post test), analisa data dilakukan dengan analisa univariat dan analisa bivariat, uji normalitas Shapiro wilk, dan uji Wilcoxon. Hasil: uji statistik rata-rata pH saliva sebelum meminum jamu beras kencur adalah 6,8 dengan kriteria normal dan sesudah meminum jamu beras kencur 6,4 dengan kriteria asam ini menunjukkan adanya penurunan pH saliva kemudian uji Wilcoxon menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada pH saliva saat sebelum dan sesudah meminum jamu beras kencur hasil nilai Sig. 0,000 kurang dari 0,05 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan perubahan yang signifikan pH saliva sebelum dan sesudah meminum jamu beras kencur pada wanita usia 20-25 tahun di Studio Senam Putri I Pondok Kopi Jakarta Timur.
ANALISA PAKET STANDAR PROGRAM UKGS BINAAN KLINIK PRATAMA RUSLAM DI SD MUHAMMADIYAH 50 KEMAYORAN Sulistiani, Silvia; nurrochman, aditya; Putri, Rifa Fauziah Syaifia
THERA-DENT (jurnal terapis gigi dan mulut) Vol. 4 No. 1 (2023): THERA-DENT (Jurnal Terapis Gigi dan Mulut)
Publisher : AKG Puskesad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kurangnya pemahaman dan kesadaran diri terutama pada anak sekolah merupakan faktor yang membuat masyarakat kurang memperhatikan kesehatan gigi. Sekolah adalah lembaga formal, sekolah memainkan peran penting dalam menawarkan layanan untuk promosi kesehatan siswa, termasuk perawatan gigi. Tujuan: Mengetahui Gambaran Paket Standar Program UKGS Binaan Klinik Pratama Ruslam Di SD Muhammadiyah 50 Kemayoran Tahun 2022. Metode: Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Hasil: Tingkat pelayanan berdasarkan distribusi frekuensi dan persentase paket standar program UKGS terhadap 6 pelayanan kepada siswa dapat dilihat tingkat pelayanan pemeriksaan esehatan umum dengan penilaian baik tertinggi 141 dengan persentase 88.12%. Kesimpulan: Hasil dari penelitian Gambaran Paket Standar Program UKGS Binaan Klinik Pratama Ruslam Di SD Muhammadiyah 50 Kemayoran terhadap siswa, guru maupun staf sekolah dengan kategori baik
KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN INDEKS PHP-M PADA ANAK TUNANETRA DI SLB-A PEMBINA TINGKAT NASIONAL JAKARTA Sulistiani, Silvia
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkgm.v6i1.2149

Abstract

Latar Belakang:Anak tunanetra memiliki keterbatasan visual dalam memahami teknik praktis. Hal ini menyebabkan anak menjadi sangat rentan terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut dan cenderung memiliki tingkat hygiene gigi dan kebersihan mulut rendah. Laporan WHO (2023)secara global, setidaknya 2,2 miliar orang memiliki gangguan penglihatan dekat atau jarak jauh. Anak penyandang disabilitas khususnya tunanetra membutuhkan pendampingan dan penanganan khusus karena berpotensi tinggi resiko masalah gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin dan pendidikan terakhir ibu terhadap kebersihan gigi dan mulut anak tunanetra dengan indeks PHP-M. Metode: Desain penelitian adalah observasional deskriptif dengan pemeriksaan langsung pada rongga mulut. Usia, jenis kelamin anak tunanetra, dan pendidikan terakhir ibu digunakan sebagai variabel penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Uji statistik Chi-Square digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel penelitian. Penelitian dilakukan di SLB-A Pembina Tingkat National Jakarta dengan total sampel 23 anak tunanetra. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 74% berusia 9-12 tahun dan berjeniskelamin laki2. Pendidikan terakhir ibu sebagian besar adalah SMA. Tidak ada hubungan signifikan antara usia dan jenis kelamin dengan kebersihan mulut anak tunanetra dengan nilai p 0,179 dan 0,744 > 0.05. Namun, ada hubungan yang signifikan dengan pendidikan terakhir ibu (nilai p 0,000 < 0,05). Kesimpulan : Berbagai program inisiatif, pendidikan, dan layanan gigi khusus diperlukan sebagai upaya untuk mencegah penyakit gigi dan mulut pada anak tunanetra karena keterbatasan kemampuan visual dalam memahami pendidikan kesehatan gigi dan mulut Kata kunci: Anak tunanetra, Kesehatan gigi, indeks PHP-M