Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kualitas Informasi Berdampak pada Individu Organisasi ASFARI, ULLY; MARDHIANA, HAWWIN; DERI, SUBA
MIND Journal Vol 4, No 1 (2019): MIND Journal
Publisher : Institut Teknologi Nasional Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.835 KB) | DOI: 10.26760/mindjournal.v4i1.01-12

Abstract

Budaya organisasi mempunyai peran terhadap kualitas sebuah informasi. Tidaksedikit organisasi yang menganut budaya tradisional (bapakisme) dalam operasionalkesehariannya. Bapakisme adalah istilah budaya tradisional yang didominasi olehkekuasaan pimpinan. Hal ini menjadi menarik saat sebuah budaya mampumembentuk pola kerja suatu organisasi. Pada penelitian ini menunjukan bahwabudaya bapakisme berpengaruh terhadap dampak individual suatu organisasi.Metode penelitian yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dilakukanuntuk mengetahui dampak budaya bapakisme di Indonesia khususnya di organisasiyang dekat dengan masyarakat. Posyandu didirikan tahun 1984 menjadi objekpendukung penelitian karena merupakan organisasi yang masih aktif hingga saat ini.Posyandu dianggap mengalami perpindahan antara budaya tradisional dan modern.Penelitian ini berkontribusi dalam menjelaskan faktor apa saja yang berpengaruh daribudaya bapakisme terhadap dampak individu di organisasi. Hasil dari penelitian iniadalah budaya bapakisme, kualitas informasi, kualitas sistem, kepuasan penggunamempunyai pengaruh terhadap dampak individual.
3D Virtual prototyping dalam Perbaikan Desain Fasilitas Tempat Kerja: Studi Kasus CV. XYZ Muttaqin, Benazir Imam Arif; Asfari, Ully; Mardhiana, Hawwin; Shamaradewa, Shanggabuana Adhitya; Dawangga, Gagas Putra
Jurnal IPTEK Vol 25, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2021.v25i1.1164

Abstract

Seperti yang kita ketahui, tata letak fasilitas merupakan hal yang sangat penting karena berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Di industri manufaktur, perancangan dan optimasi tata letak fasilitas umumnya dilakukan dengan pendekatan facility layout planning berdasarkan kriteria ongkos material handling. Pendekatan tersebut memiliki beberapa kelemahan, salah satunya adalah bias terkait jarak dan kurang mempertimbangkan faktor lain seperti faktor psikologis dan perspektif dari pengguna/operator. Virtual reality (VR) dan 3D Virtual prototyping adalah salah satu pendekatan terkini yang dimanfaatkan dalam perancangan dan optimasi tata letak fasilitas. Penelitian ini adalah tahap awal dari pengembangan prosedur perancangan tempat kerja secara virtual dengan mengintegrasikan pendekatan facility layout planning dan simulasi VR. Penelitian ini menggunakan data empirik yang diperoleh dari studi kasus pada salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang usaha konveksi. Hasil dari penelitian ini berupa 3D Virtual prototyping dari rancangan tata letak fasilitas yang nantinya akan dievaluasi menggunakan simulasi VR.
Pembuatan Aplikasi Tata Ruang Tiga Dimensi Gedung Serba Guna Menggunakan Teknologi Virtual Reality [Studi Kasus : Graha ITS Surabaya] Ully Asfari; Bambang Setiawan; Nisfu Asrul Sani
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.014 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1866

Abstract

Pada bidang pemasaran dan periklanan di perusahaan saat ini cenderung menampilkan Gambar 2D dalam penyampaian informasi kepada pengguna. Gambar 2D yang sering kita tahu berfungsi sebagai media penyampaian informasi. Misal informasi tentang suatu tata ruang, namun informasi yang dapat disajikan hanya dari sisi-sisi tertentu saja. Untuk itu, dibutuhkan tampilan visual yang dapat mengGambarkan tata ruang suatu bangunan dalam bentuk 3D. Sehingga seseorang dapat mengetahui informasi suatu ruangan dari berbagai sisi. Karena teknologi semakin canggih, diharapkan aplikasi yang dibuat dapat dinikmati semua kalangan. Pada pembuatan tugas akhir, penulis membuat tata ruang gedung yang dapat ditampilkan dalam bentuk 3D menggunakan teknologi 3D yaitu virtual reality. Virtual reality merupakan ruang digital dimana data input sudah diprogram sebelumnya. Pada pengerjaan tugas akhir ini menggunakan tool augmented reality adalah penggabungan antara objek-objek di dunia nyata dan dunia maya yang berjalan secara interaktif karena saling terintegrasi. Dengan memberikan input berupa marker maka output yang dihasilkan berupa tampilan 3D yang sesuai. Lokasi gedung yang dibuat yaitu Gedung Graha ITS. Penulis mengharapkan, aplikasi dapat digunakan untuk menunjukkan tata ruang dan contoh dekorasi kegiatan di Gedung Graha ITS secara akurat dan interaktif.
3D Virtual prototyping dalam Perbaikan Desain Fasilitas Tempat Kerja: Studi Kasus CV. XYZ Benazir Imam Arif Muttaqin; Ully Asfari; Hawwin Mardhiana; Shanggabuana Adhitya Shamaradewa; Gagas Putra Dawangga
Jurnal IPTEK Vol 25, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2021.v25i1.1164

Abstract

Seperti yang kita ketahui, tata letak fasilitas merupakan hal yang sangat penting karena berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Di industri manufaktur, perancangan dan optimasi tata letak fasilitas umumnya dilakukan dengan pendekatan facility layout planning berdasarkan kriteria ongkos material handling. Pendekatan tersebut memiliki beberapa kelemahan, salah satunya adalah bias terkait jarak dan kurang mempertimbangkan faktor lain seperti faktor psikologis dan perspektif dari pengguna/operator. Virtual reality (VR) dan 3D Virtual prototyping adalah salah satu pendekatan terkini yang dimanfaatkan dalam perancangan dan optimasi tata letak fasilitas. Penelitian ini adalah tahap awal dari pengembangan prosedur perancangan tempat kerja secara virtual dengan mengintegrasikan pendekatan facility layout planning dan simulasi VR. Penelitian ini menggunakan data empirik yang diperoleh dari studi kasus pada salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang usaha konveksi. Hasil dari penelitian ini berupa 3D Virtual prototyping dari rancangan tata letak fasilitas yang nantinya akan dievaluasi menggunakan simulasi VR.
Implementasi Virtual Reality Berbasis Foto 360o Untuk Memvisualisasikan Fasilitas Perguruan Tinggi Surabaya Nadiah Ratnaduhita; Ian Mahendra Putra; Ully Asfari; Yupit Sudianto; Benazir Imam Arif Muttaqin
Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) Vol 5 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.806 KB) | DOI: 10.29207/resti.v5i1.2759

Abstract

The college selection process is an important phase because this process affects the future achievement targets of prospective students. One of the factors that is considered in determining a university is the supporting facilities provided during the lecture process. prospective students will continue to search and at the same time consider universities despite the pandemic COVID-19. By implementing 3600 photo-based virtual reality (VR), prospective students or external parties can get information about university facilities anytime and anywhere because it can be accessed online. This study uses the Multimedia Development Life Cycle (MDLC) method in application development, then uses a quantitative approach to test the feasibility of the application. The results showed that 3600 photo-based virtual reality (VR) is an alternative media in conveying information related to the facilities and logistics owned by universities, the variables of smoothness and convenience of operating 3600 photo-based videos have a high enough influence, but on user motivation to use VR is worth less. This happens because users are not used to using this technology.
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kualitas Informasi Berdampak pada Individu Organisasi ULLY ASFARI; HAWWIN MARDHIANA; SUBA DERI
MIND (Multimedia Artificial Intelligent Networking Database) Journal Vol 4, No 1 (2019): MIND Journal
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/mindjournal.v4i1.01-12

Abstract

ABSTRAK Budaya organisasi mempunyai peran terhadap kualitas sebuah informasi. Tidak sedikit organisasi yang menganut budaya tradisional (bapakisme) dalam operasional kesehariannya. Bapakisme adalah istilah budaya tradisional yang didominasi oleh kekuasaan pimpinan. Hal ini menjadi menarik saat sebuah budaya mampu membentuk pola kerja suatu organisasi. Pada penelitian ini menunjukan bahwa budaya bapakisme berpengaruh terhadap dampak individual suatu organisasi. Metode penelitian yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dampak budaya bapakisme di Indonesia khususnya di organisasi yang dekat dengan masyarakat. Posyandu didirikan tahun 1984 menjadi objek pendukung penelitian karena merupakan organisasi yang masih aktif hingga saat ini. Posyandu dianggap mengalami perpindahan antara budaya tradisional dan modern. Penelitian ini berkontribusi dalam menjelaskan faktor apa saja yang berpengaruh dari budaya bapakisme terhadap dampak individu di organisasi. Hasil dari penelitian ini adalah budaya bapakisme, kualitas informasi, kualitas sistem, kepuasan pengguna mempunyai pengaruh terhadap dampak individual.Kata kunci: budaya organisasi, bapakisme, kualitas informasi, kualitas sistem, kepuasan pengguna, dampak individualABSTRACT Organizational culture has a role in the quality of information. Not a few organizations that embrace traditional culture (bapakism) in their daily operations. Bapakism is a traditional term issued by the authorities. This becomes interesting when a culture makes work patterns of an organization. In this study shows the father's culture of individuals who represent organizations. The research method was conducted qualitatively and quantitatively. This is done to find out the influence of bapakism culture in Indonesia, especially in organizations close to the community. Posyandu was established in 1984 as a supporting object of research because it is an organization that is still active today. Considered as a substitute for traditional and modern traditions. This research contributes to explain what factors support the culture of bapakism on the influence of individuals in the organization. The results of this research are bapakism culture, information quality, system quality, user satisfaction related to individual influence.Keywords: Organizational culture, bapakism, information quality, system quality, user satisfaction, individual impact
Perancangan Data Warehouse Untuk Menunjang Akreditasi Program Studi Rokhmatul Insani; Ully Asfari; Rio Armando; I G AG Kom Agnam Melyantara
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 9 No 5: Oktober 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.2022954495

Abstract

Akreditasi diperlukan oleh setiap perguruan tinggi sebagai bentuk pengakuan mutu dari pihak eksternal. Dalam proses akreditasi diperlukan data untuk mengisi formulir sesuai dengan standar yang diperlukan. Permasalahannya adalah perguruan tinggi tersebut biasanya memiliki beberapa aplikasi dengan media penyimpanan data yang beragam untuk menjalankan proses bisnis perguruan tinggi tersebut. Akibatnya, dalam penyediaan data untuk proses akreditasi masih dilakukan secara manual dengan mengambil dari berbagai sumber dari berbagai aplikasi sehingga akan memakan waktu yang lama. Diperlukan Data Warehouse untuk melakukan integrasi data sehingga dapat membantu mengelola data untuk menunjang proses akreditasi. Pada penelitian ini digunakan pendekatan Kimball untuk merancang skema data warehouse dalam menunjang akreditasi program studi. AbstractAccreditation is required by every university as a form of quality assessment from external parties. In the accreditation process, data is required to fill out forms according to the required standards. In addition, these colleges usually have several applications with various data storage to carry out the college's business processes. As a result, the provision of data for the accreditation process is manually by taking from various sources from various existing applications so that it will take a long time. Data Warehouse is required to integrate data so that it can help manage data so that it supports the accreditation process. In this study, the Kimball approach was used to design a data warehouse scheme to support the accreditation of the study program.
PENERAPAN PANEL SURYA UNTUK MENDUKUNG BUDIDAYA IKAN BERBASIS INTERNET OF THINGS DI KAMPUNG OASE ONDOMOHEN Lora Khaula Amifia; Bily Montolalu; Ully Asfari; Mohammad Fahmi Ilmi Yogianto; Hernadimas Alfattah; Annisa Salsabila
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.8574

Abstract

Sektor perekonomian dan pariwisata di daerah kawasan Surabaya saat ini semakain banyak yang berkembang dan dikenal oleh masyarakat nasional bahkan sampai mancanegara. Kampung Oase Ondomohen adalah salah satu kampung wisata binaan Pemerintah Kota Surabaya dan Institut Teknologi Telkom Surabaya yang sebelumnya masih memiliki beberapa permasalahan. Salah satu produk yang dapat dikembangkan di kampung ini adalah panel surya dan budidaya ikan di parit kampung. Berbagai macam ikan telah berhasil di budidaya dan berhasil juga dijual ke beberapa resto di Surabaya, sebagai mata pencaharian tambahan masyarakat. Hal tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh warga untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Alternatif solusi berdasarkan lingkup permasalahan yang ada diambil dari aspek produktivitas energi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka solusi telah di implementasikan adalah menyediakan teknologi proses pengembangan teknologi panel surya atau pembuatan kembali panel surya demi membantu produktivitas masyarajat sehari-hari dalam hal budidaya ikan dimana penerapannya dikembangkan dengan IPTEK berupa Internet of Things sebagai upaya monitoring. Penambahan IoT memudahkan penguna dalam mengetahui kondisi kestabilan tegangan untuk mendukung proses monitoring. Setelah teknologi tepat guna didifusikan, dilakukan pendampingan dengan mitra untuk memaksimalkan prinsip kerjanya. Implementasi ini telah berhasil meningkatkan sektor ekonomi dan pariwisata mitradengan mengutamakan keterampilan penerapan teknologi proses produksi. Panel surya telah berhasil menyediakan listrik secara hybrid yang dilakukan pada saat siang hari.
Robot Ankle Foot Orthosis with Auto Flexion Mode for Foot Drop Training on Post-Stroke Patient in Indonesia Dimas Adiputra; Ubaidillah; Ully Asfari; Hari Sulistiyo Budi Waspada; Reza Humaidi; Bagas Wahyu Prakoso; Andi Nur Halisyah
Kinetik: Game Technology, Information System, Computer Network, Computing, Electronics, and Control Vol. 7, No. 4, November 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kinetik.v7i4.1533

Abstract

Robot Ankle Foot Orthosis (AFO) has been proven to assist the gait impairment, such as the foot drop. However, development challenge is still remains, such as the trade-off between complexity, functionality and cost. High functionality resulted in high cost, bulky, and complex device. But affordability and simplicity may decrease functionality. Therefore, this research proposed a robot AFO, which has the necessary function of auto dorsi-plantarflexion so it can keep the affordability and simplicity. The robot AFO consists of structure, electronics part and algorithm. The structure is custom made according to the user’s anatomy. A brushless DC (BLDC) motor, Force-Sensing Resistor (FSR) and microcontroller builds the electronic parts. The BLDC motor actuates the flexion, while the FSR detects the gait phase to determine the action. Both are integrated by the microcontroller with the P control algorithm that commands the BLDC motor to generate necessary torque so it rotates in a constant speed. A functionality test has been carried out on the robot AFO, where the robot AFO perform a dorsi-plantarflexion continuously in three conditions, such as no load, 1 Kg load, and foot load. The robot AFO successfully performed a constant velocity rotation in both directions, in all conditions. In the case of 1 Kg load, the maximum angular speed is 0.7 rad/s dorsiflexion and -1.8 rad/s plantarflexion. The torque keeps increasing and decreasing from -0.3 Nm to 4 Nm to keep the angular velocity. The result shows that the robot AFO can perform the necessary function to assist the foot drop training. Functionality test on the gait detection has also been done where it shows that the robot AFO can detect the four gait phases accurately. The robot AFO has been tested and future study should test the robot on a real post-stroke patient to see the effect of the gait control in reality.
Factor Analysis of Intention to Use Open-Source ERP: A Case Study from East Java Area Aris Kusumawati; Ully Asfari; Aisyah Putri Amni Ramadhanti; Ekky Dea Audry Jaya; Farid Duta Hadyanto
INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi Vol 7 No 2 (2023): August 2023
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/intensif.v7i2.19330

Abstract

Open-source ERP is an information system that supports the digitization of an organization's business so that it can support business continuity in an uncertain environment during the new normal while still implementing health protocol. In fact, only a few small to medium-sized organizations have adopted it. This research aims to examine the significant factors that influence the intention to use or adopt an open-source ERP system in the MSME-based new normal era. In the manner of exploring technological readiness's positive and negative effects on cognitive factors (H1 and H2), environmental uncertainty, and cognitive and organizational readiness on intention to use (H3, H4, H5). There are 420 respondents collected by non-probability sampling and have been analyzed using PLS-SEM based on five subsectors of the small and medium-scale organizations (i.e.: agricultural, fishery, fashion, handicrafts, and culinary). This research confirms that the conceptual model and the five hypotheses proposed previously have been fully proven. The findings of this study prove that the intention to adopt an open-source ERP system is influenced by readiness factors (positive and negative technological, cognitive, and organizational) and environmental uncertainty due to the past COVID-19 pandemic.