Di kalangan akademisi dan masyarakat, fenomena praktik perjokian dalam penyusunan skripsi telah menimbulkan kekhawatiran karena mengancam reputasi akademik. Media sosial menjadi sarana utama bagi masyarakat untuk mengekspresikan pendapat mereka tentang masalah ini, baik melalui kecaman maupun menjadikan kebiasaan baru. Namun, volume data yang besar, gaya bahasa yang beragam, dan penggunaan bahasa informal adalah masalah untuk menganalisis data media sosial. Untuk mencapai tujuan ini, penelitian ini menggunakan metode Long Short-Term Memory (LSTM) untuk menganalisis sentimen masyarakat. Metode ini dipilih karena kemampuan LSTM untuk memahami konteks kata dalam kalimat kompleks, yang membuatnya cocok untuk komentar panjang di media sosial. Hasil penelitian menunjukkan pengujian kinerja model untuk mengidentifikasi sentimen positif dan negatif, diperoleh akurasi sebesar 71%, recall sebesar 67%, dan precision sebesar 77%. Hal ini menunjukkan bahwa model mampu mengenali pola sentimen dengan cukup baik dari data yang ada.