Claim Missing Document
Check
Articles

The Differences in The Consumption of Soy Milk and Green Bean Juice on Breast Milk Production Among Postpartum Women at The Health Center of Tangerang Regency Bunga Tiara Carolin; Retno Widowati; Dewi Rahmawati
Healthy-Mu Journal Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : MBUnivPress

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/hmj.v5i2.216

Abstract

Based on data from a preliminary study conducted at the Sukadiri health centre, from 10 postpartum women for 4-7 days who were interviewed, it was found that 7 postpartum women experienced non-smooth production of breast milk caused by nutritional factors where the mother did not know what foods could facilitate breastfeeding. Meanwhile, 3 postpartum women produced breast milk smoothly. This tudy to determine the differences in the consumption of soy milk and green bean juice on breast milk production among postpartum women at the Sukadiri Health Center, Tangerang Regency. This study was a Quasi Experiment study with a pretest-post test control group design. The research sample was 30 people, with a purposive sampling technique. The research instrument used a questionnaire. Data analysis used univariate and bivariate analysis, with dependent t test and independent t test. The results of the dependent t test on postpartum women who consumed soy milk with a p value of 0.000 and postpartum women who consumed green bean juice p value was 0.000. Meanwhile, the results of the independent t test between groups found that there was no difference between the consumption of soy milk and green bean juice on breast milk production in postpartum women with a p value of 0.162. There is an increase in milk production in women who consume soy milk and consume who consume green bean juice. Whereas in the two intervention groups there was no difference, which means that if the women is bored with soy milk, she can consume green bean juice, because both soy milk and green bean juice can increase the milk production of postpartum women. Therefore, it is hoped that the Health Centre will be able to provide non-pharmacological therapies that are useful in increasing breast milk production in post-partum women who are breastfeeding with soy milk or green bean juice programs.
PENGARUH MENGKONSUMSI RUMPUT LAUT (CAULERPA SP.) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA Bunga Tiara Carolin; Anni Suciawati; Zaenab Rahawawarin
Menara Medika Vol 5, No 2 (2023): VOL 5 NO 2 MARET 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v5i2.3835

Abstract

Latar belakang: anemia merupakan salah satu masalah kesehatan global. Prevalensi anemia pada kehamilan bervariasi, bergantung pada kondisi sosio-ekonomi, gaya hidup, pola makan, serta sikap dan perilaku yang berbeda mengenai kesehatan. Sekitar 50% kasus anemia disebabkan oleh defisiensi besi. Salah Satu makanan yang dapat meningkatkan kadar Hb ibu hamil dengan anemia adalah rumput laut. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh konsumsi rumput laut (Caulerpa sp.) terhadap kadar hemoglobin ibu hamil dengan  anemia. Metodologi: jenis penelitian ini adalah quasi experimental dengan one group pre and post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 20 responden. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi. Data dianalisisis menggunakan paired t-test. Hasil penelitian: terdapat perbedaan nilai rata – rata  kadar hb sebelum diberi intervensi 9,4 gr/dl dan setelah diberi intervensi 11,4 gr/dl. Berdasarkan hasil uji bivariat p value 0,001. Kesimpulan dan saran: terdapat pengaruh pemberian rumput laut terhadap kadar Hb ibu hamil. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan edukasi kepada ibu hamil bahwa rumput laut sebagai hasil kearifan lokal yang ada di Kota Tual dapat digunakan sebagai pengobatan alternative untuk  meningkatkan kadar Hb.  
EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEH CHAMOMILE TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA Anni Suciwati; Bunga Tiara Carolin; Novi Azzia Bunga
Menara Medika Vol 5, No 2 (2023): VOL 5 NO 2 MARET 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v5i2.3623

Abstract

Latar Belakang: Kualitas tidur dapat menurun seiring dengan bertambahnya usia manusia. Karena itu sangat rentan bagi lansia untuk mengalami penurunan kualitas tidur. Hal ini disebabkan karena pada fase usia 60 tahun keatas terjadi perubahan bio, psiko, sosial dan spiritual. Pada aspek biologis terjadi kemunduran baik fungsi maupun struktur dalam tubuh yang menyebabkan lansia rentan mengalami berbagai macam penyakit, yang disertai dengan gaya hidup kurang sehat. dapat menjadi faktor penyebab terjadinya penyakit degeneratif. Penanganan non farmakologis termasuk penanganan yang aman, efektif, dan tanpa efek samping seperti terapi komplementer. Pemberian teh chamomile berpengaruh dalam peningkatan kualitas tidur, karena mengandung apigenin yang akan berikatan dengan reseptor benzodiazepine di otak sehingga dapat menangani gangguan kecemasa, depresi, dan gangguan kualitas tidur. Tujuan: mengetahui efektifitas the chamomile terhadap peningkatan kualitas tidur lansia. Metodologi: penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain one group pre test and post test design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 lansia. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner PSQI. Data dianalisis menggunakan deskriptif analitik dan inferential statistik yaitu menggunakan paired t-test  untuk mengetahui perbedaan skor dalam satu kelompok. Hasil: penelitian menunjukkan rata-rata skor kualitas tidur pretest yaitu 7,85 dan posttest 6,80. Hasil uji bivariat didapatkan p value 0.000. Kesimpulan dan saran; menjadi salah satu referensi untuk salah satu pilihan terapi nonfarmakologi untuk mengatasi gangguan tidur 
Factors Associated With Participation of Pregnant Women In Examination VCT (Voluntary Counseling And Testing) Bunga Tiara Carolin; Dayan Hisni; Farida Afif
Health and Technology Journal (HTechJ) Vol. 1 No. 1 (2023): Februari 2023
Publisher : KHD Production

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.037 KB) | DOI: 10.53713/htechj.v1i1.1

Abstract

HIV/AIDS has become a big scary enemy in Indonesia. The incidence of HIV/AIDS in pregnant women also makes it difficult to achieve the 2015-2019 National Medium Term Development Plan targets in the health sector at 3 points at once, namely maternal mortality, infant mortality and the prevalence of HIV cases. The Voluntary Counseling Testing (VCT) strategy is the core of all efforts to prevent and control HIV/AIDS in the world. The aim to Factors Associated With Participation of Pregnant Women In Examination VCT. The research design is an analytic method with a cross sectional study approach. The population in this study were all pregnant women who had Antenatal Care. The sampling technique used in this study is to use total sampling technique. Data analysis used univariate and bivariate analysis with the chi square statistical test. The result in this study there were 10.0% pregnant women who did not perform VCT examinations, 70% pregnant women who had good knowledge, 80% pregnant women who received support from their husbands, 82.5% pregnant women who get the role of health workers in a good category, 30% pregnant women who have a long distance from the place of health services. There is a significant relationship between knowledge (0.001), attitude (0.000), husband's support (0.000), the role of officers ((0.001) and the distance to HIV VCT examination in pregnant women. The conclusion is that many pregnant women are aware of the importance of the VCT test which can be seen in the number of pregnant women who have done the test.
Analisis Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Anak Jalanan di Kota Cilegon Bunga Tiara Carolin; Jenny Anna Siauta; Ratna Yukia Nengsih
Jurnal SMART Kebidanan Vol 10, No 1 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v10i1.770

Abstract

ABSTRAKPerilaku seksual pada remaja dapat berdamapak terhadap kesehatan reproduksi. Banyak kasus aborsi dilakukan karena adanya kehamilan yang tidak diinginkan sehingga berdampak pada penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS. Hasil studi pendahuluan didapatkan hasil dari 6 anak jalanan sudah melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui factor yang berhubungan dengan perilaku seksual anak jalanan yaitu usia, pengetahuan, sikap, peran keluarga, sumber informasi. Desain penelitian ini menggunakan rancangan survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling Jumlah sampel 55 anak jalanan. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian dari 55 anak jalanan yang memiliki perilaku seksual yang buruk 74,5%, usia remaja akhir 87,3% pengetahuan baik 83,6%, sikap negatif 87,3%, tidak ada peran keluarga 72,7%, sumber informasi dari nakes 76,4%. Hasil uji chi square terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (P=0,005), sikap (P=0,00) tidak ada hubungan antara usia dengan (P=0,664), peran keluarga (P=0,304) sumber informasi (P=0,477) dengan perilaku seksual anak jalanan. Simpulan dan saran anak jalanan yang memiliki sikap negatif berpeluang 30 kali lebih besar untuk melakukan perilaku seksual dibandingkan anak jalanan yang memiliki sikap positif. Diharapkan lebih difokuskan penanganan terhadap anak jalanan yang memiliki sikap negatif dengan cara melakukan penyuluhan yang intensif dan berkelanjutan mengenai kesehatan reproduksi sangat penting bagi kesehatan seperti personal hygine. Kata Kunci : usia; sikap; peran keluarga; pengetahuan; sumber informasi; perilaku seksual anak jalanan ABSTRACTSexual behavior in adolescents can have a negative impact on reproductive health. Many cases of abortions are carried out because of unwanted pregnancies that have an impact on sexually transmitted diseases such as HIV/AIDS. The results of the preliminary study showed that 6 street children had sexual intercourse with the opposite sex. The purpose of this study was to determine factors related to sexual behavior of street children, namely age, knowledge, attitudes, family roles, sources of information. The research design used an analytic survey design with a cross sectional approach. The sampling technique used total sampling. The sample size was 55 street children. The research instrument used a questionnaire. Bivariate analysis using the Chi Square test. The results of the study of 55 street children who had bad sexual behavior 74.5%, late adolescence 87.3% good knowledge 83.6%, negative attitude 87.3%, no family role 72.7%, sources of information from naked 76.4%. The results of the chi square test showed a significant relationship between knowledge (P=0.005), attitude (P=0.00) no relationship between age and (P=0.664), family role (P=0.304) sources of information (P=0.477) with the sexual behavior of street children. Conclusions and suggestions for street children who have a negative attitude are 30 times more likely to engage in sexual behavior than street children who have a positive attitude. It is hoped that more specific handling of street children who have negative attitudes by conducting intensive and ongoing counseling on reproductive health is very important for health such as personal hygiene. Keywords: age; attitude; family roles; knowledge; resources; sexual behavior of street children
PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (CINNAMMOMUM LAURACEAE) TERHADAP DISMENORE PADA SISWI KELAS IX Bunga Tiara Carolin; Suprihatin Suprihatin; Lutfiatun Lutfiatun; Shinta Novelia
Menara Medika Vol 6, No 1 (2023): VOL 6 NO 1 SEPTEMBER 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v6i1.4686

Abstract

Latar belakang: setiap remaja mengalami perubahan fisik maupun psikis, perubahan ini meliputi semua perkembangannya yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Gangguan pada menstruasi dengan prevalensi terbesar adalah dismenore yaitu sebesar 89,5%. Prevalensi penderita dismenore di Indonesia adalah sebesar 64,5% dengan kasus terbanyak ditemukan pada usia remaja, yaitu usia 17-24 tahun. Angka kejadian dismenore tipe primer di Indonesia adalah 54,89%, sedangkan sisanya 45,11% adalah tipe sekunder. Salah satu alternative pengobatan dismenore yaitu dengan ekstrak kayu manis. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh ekstrak kayu manis pada siswi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol terhadap kejadian dismenore pada siswi IX. Metodologi: menggunakan quasy experiment dengan rancangan two group pretest dan posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas IX yang berjumlah 66 responden yang dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu sebagai kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Intervensi diberikan ektrak yang sudah berbentuk kapsul sebanyak 500 mg (1 buah kapsul) dan dikonsumsi selama 3 hari berurut-turut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lembar Visual Analog Scale. Analisa data menggunakan uji paired t test dan independen t test. Hasil penelitian: Hasil analisis univariat rata-rata nilai pretest diberikan ekstrak kayu manis pada kelompok intervensi yakni sebesar 4,82 dan nilai rata-rata posttest diberikan ekstrak kayu manis pada kelompok intervensi yakni sebesar 0,27 sedangkan rata-rata pretest pada kelompok kontrol yaitu sebesar 4,82 dan nilai rata-rata posttest sebesar 1,12. Hasil uji bivariat antara kelompok intervensi dan kontrol didapatkan p-value 0,000. Kesimpulan dan saran: terdapat pengaruh pemberian ekstrak kayu manis terhadap kejadian dismenore pada siswi kelas IX. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang dismenore dan menjadikan ekstrak kayu manis sebagai alternatif yang bisa digunakan untuk mengatasi intensitas dismenore.
Perbedaan Pemberian Aromaterapi Jahe dan Lavender Terhadap Mual Muntah Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Mekar Baru Tangerang Latifah Latifah; Bunga Tiara Carolin; Dewi Kurniati
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 10 (2023): Volume 5 Nomor 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i10.9345

Abstract

ABSTRACT Nausea, vomiting in pregnancy or emesis gravidrum is a common obstetric problem that occurs in 50-80% of pregnant women during the first trimester, which begins in the morning and often continues throughout the day. If not treated effectively it can lead to complications in pregnancy that affect the quality of life, pregnancy and the fetus. Non- pharmacological treatment of nausea and vomiting in pregnancy is using ginger and lavender aromatherapy. To determine the difference in the effect of giving ginger and lavender aromatherapy to the frequency of nausea and vomiting in first trimester pregnant women. This type of research uses quantitative research with a quasi-experimental research design with two groups of pre-test and post-test. The population in this study was 57 respondents. After selecting the population based on inclusion and exclusion criteria, the number of samples in this study was 28 respondents. The research instrument used a PUQE. Data were analyzed using paired sample t-test and independent sample t-test. The results of this study mean that the average nausea and vomiting before being given ginger aromatherapy is 7.14 and the average after 4.07, while the average before being given lavender aromatherapy is 7.64 and the average after 4.93 with a p value = 0.000 and there is effectiveness of giving ginger and lavender aromatherapy steam against nausea and vomiting with a p value = 0.000. There is no difference in the effect of giving ginger and lavender aromatherapy to the frequency of nausea and vomiting, based on the results of an independent t-test with p-value = 0.201. Keywords: Ginger Aromatherapy, Lavender, Nausea and Vomiting  ABSTRAK Mual muntah pada kehamilan atau emesis gravidrum adalah masalah obstetrik yang umum terjadi pada 50-80% wanita hamil selama trimester pertama yang dimulai pada pagi hari dan sering berlanjut sepanjang hari. Jika tidak diobati secara efektif dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan yang mempengaruhi kualitas hidup, kehamilan dan janin. Terapi mual muntah pada kehamilan secara non farmakologi yaitu menggunakan aromaterapi jahe dan lavender. Untuk mengetahui perbedaan pemberian aromaterapi jahe dan lavender terhadap mual muntah ibu hamil trimester 1. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi experiment dengan two group pre-test and pos-test. Populasi dalam penelitian ini 57 responden setelah dilakukan seleksi populasi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi maka diperoleh jumlah sempel pada penelitian ini sebanyak 28 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner PUQE. Data di analisis menggunakan paired sample t-test dan independet sample t-test. Hasil penelitian ini rata-rata mual muntah sebelum diberikan aromaterapi jahe 7,14 dan rata-rata sesudah 4,07 sedangkan rat-rata sebelum diberikan aromaterapi lavender 7,64 dan rata-rata sesudah 4,93 dengan nilai p value = 0,000 dan terdapat efektivitas pemberian aromaterapi jahe dan lavender terhadap mual muntah dengan p value = 0,000.CTidak terdapat perbedaan pengaruh pemberian aromaterapi jahe dan lavender terhadap mual muntah, berdasarkan hasil uji independet t-test dengan p-value = 0,201. Kata Kunci : Aromaterapi Jahe, Lavender, Mual Muntah 
Analysis Of Behavior Of The Use Of Narcotics, Psychotopopic And Addictive Substance Among Homeless Kids Bunga Tiara Carolin; Jenny Anna Siauta; Maria Goreti Buka Laga
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 3 (2023): Volume 9 No. 3 Juli 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i3.9354

Abstract

Latar Belakang: Badan Narkotika Nasional mencatat jumlah penggunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2018, 24% diantaranya adalah pelajar dan mahasiswa. Dengan 50 juta anak dari tingkat SD hingga SMP atau SMK atau setingkat Perguruan Tinggi sekitar 3,5 juta orang. Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, diketahui dari 10 anak gelandangan di Kota Cilegon, 7 diantaranya memiliki perilaku penggunaan narkoba.Tujuan: Tujuan untuk menganalisis perilaku penggunaan narkoba pada anak tunawisma.Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 55 anak gelandangan. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square.Hasil: Hasil dari 55 anak gelandangan terdapat 83,6% pengguna narkoba, dengan usia akhir remaja 87,3%, yang berpengetahuan baik 80%, pengaruh teman sebaya 78,2%, tidak mendapat dukungan keluarga 69, 1% dan 56,4% mendapatkan informasi tentang bahaya penggunaan narkoba dari tenaga non medis. Hasil uji Chi Square ada hubungan yang signifikan antara teman sebaya dengan penggunaan narkoba (p = 0,000), dukungan keluarga (p = 0,001) sumber informasi (p = 0,007) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara usia (p = 0,585), pengetahuan (p = 1.000) dan penggunaan narkoba pada anak jalanan.Kesimpulan: Variabel yang paling berhubungan adalah teman sebaya.Saran: diharapkan kepada dinas sosial merehabilitasi anak pengguna narkoba dan tidak menggabungkan pos anak pengguna narkoba dengan non pengguna narkoba agar tidak saling mempengaruhi ke arah yang negatif Kata kunci: umur; obat; dukungan keluarga; anak-anak; pengetahuan ABSTRACT Background: The National Narcotics Agency records the number of drug use in Indonesia in 2018, 24% of which are students and students. With 50 million children from Elementary School to Upper Middle School or Vocational Middle School or at the College level around 3.5 million people. From a preliminary study conducted by researchers, it was found out of 10 homeless kids in Cilegon City, 7 of whom had drug use behavior.Purpose: The objective to analyze drug use behavior among homeless kids.Methods: The research design used was an analytical survey with a cross sectional approach. The number of samples were 55 homeless kids. Research instruments using questionnaires. Bivariate analysis using Chi Square test.Results: The results out of 55 homeless kids there were 83.6% of drug users, with the final age of adolescents was87.3%, who had good knowledge was 80%, peer influence was 78.2%, did not get family support were 69,1% and 56.4% get information about the dangers of drug use from non-medical personnel. Chi Square test results have a significant relationship between peers and drug use (p = 0,000), family support (p = 0,001) source of information (p = 0,007) and none significant relationship between age (p = 0.585), knowledge (p = 1,000) and drug use in street children.Conclusion: The most related variable was peers.Suggestions; it is expected that the social service will rehabilitate children who use drugs and do not combine the posts of children who use drugs with non-drug users so that they do not influence each other in a negative direction Keywords: age; drug; family support; kids; knowledge 
Health Counseling and Provision of Betel Leaves to Reduce Physiological Leucorrhea among Adolescent Girls: Penyuluhan Kesehatan dan Pemberian Daun Sirih untuk Mengurangi Keputihan Fisiologis pada Remaja Putri Shinta Novelia; Bunga Tiara Carolin
Journal of Community Empowerment for Multidisciplinary (JCEMTY) Vol. 1 No. 1 (2023): May 2023
Publisher : KHD Production

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53713/jcemty.v1i1.55

Abstract

In Indonesia, 75% of women have experienced vaginal discharge at least once, and half have experienced vaginal discharge twice or more. Vaginal discharge is a classic problem for most women. Ironically, most women do not know about vaginal discharge and the causes of vaginal discharge. If not handled properly, vaginal discharge can be fatal. Infertility and ectopic pregnancy (pregnancy outside the womb) can be one of the consequences of vaginal discharge. The early symptoms of uterine cancer usually start with vaginal discharge. This study's betel leaf (Piper betel Linn) belongs to the Peiperaceae family. The part used is the leaves. Betel leaf contains essential oils with compounds that have strong antibacterial properties, referred to as "kavikol" and "kavibetol". Anti-bacterial is also found in boiled betel in water. Betel leaf in traditional medicine is usually used for first aid in first-line treatment in daily medicine, especially as an antiseptic. This activity aims to increase young women's knowledge about the dangers of vaginal discharge and provide intervention in betel leaf boiled water to reduce physiological vaginal discharge. The activity results showed benefits for adolescents as evidenced by the decrease in the incidence of physiological vaginal discharge after being given counseling and betel leaf water.
FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA HIPERTENSI PADA IBU HAMIL Bunga Tiara Carolin; Liyana Safitri; Rukmaini Rukmaini; Shinta Novelia
Menara Medika Vol 6, No 2 (2024): VOL 6 NO 2 MARET 2024
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v6i2.5216

Abstract

Pendahuluan: Tekanan darah pada masa kehamilan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab. Usia ibu, kelahiran pertama, paritas dan peningkatan indeks massa tubuh, tingkat pendidikan, dukungan keluarga, stres merupakan faktor predisposisi munculnya hipertensi dalam kehamilan. Tujuan: untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Sriamur Kecamatan Tambun Utara. Metode: Penelitian ini megunakan pendekatan case control mengunakan anlisis chi square. Populasi ini adalah seluruh ibu hamil dengan jumlah 839 ibu hamil. Dengan menggunakan teknik purposive sampling yang memenuhi kriteria sebanyak 90 ibu hamil dengan jumlah 30 ibu hamil hipertensi sebagai kasus dan 60 ibu hamil tidak hipertensi sebagai kontrol. Hasil: analisis data dilakukan secara anivariat dengan hasil ibu yang mengalami hipertensi sebanyak 33,3%, usia yang beresiko 70%, paritas berisiko 50%, obesitas 66,7 %, stress 36,7%, gaya hidp tidak sehat 66,7 %, dan aktifitas fisik 60% dan hasil bivariat (0,05) pengaruh antara usia (p=0.000), paritas (p= 0.002), obesitas (p=0.001), stress (p=0,006), gaya hidup (p=0,021) dan aktivitas fisik (p=0.019) dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Sriamur 2023. Kesimpulan dan Saran: Ada hubungan signifikan antara usia, paritas, stress, gaya hidup dan aktivitas fisik ibu hamil dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Sriamur Kecamatan Tambun Utara. Ibu hamil diharapkan menjaga pola makan, gaya hidup sehat, tidak melakukan aktivitas berat dan sebaiknya ibu hamil tidak terbebani oleh masalah yang dapat menyebabkan stress.