Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

WORKSHOP PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Rista Ayu Mawarti; Mifdal Zusron Alfaqi; Abd. Mu'id Aris Shofa; Muhammad Mutjaba Habibi
Jurnal KARINOV Vol 2, No 1 (2019): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.265 KB) | DOI: 10.17977/um045v2i1p47-51

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mendorong masyarakat petani buah kesemek di Desa Tamansatriyan Kec. Tirtoyudo Kab. Malang untuk mampu mengolah kesemek menjadi produk bernilai jual tinggi. Sehingga perekonomian masyarakat dapat meningkat. Mengingat selama ini potensi kesemek sangat besar di daerah sasaran, namun harga jual sangat rendah. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah workshop dengan prosentase 70% partisipasi dan 30% demonstrasi. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2018 dan dihadiri oleh 35 orang perwakilan masyarakat petani buah kesemek. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat mendapatkan pengetahuan baru mengenai cara mengolah kesemek menjadi velva (es krim) dengan nilai jual yang lebih tinggi daripada buah kesemek biasa. Hasil kegiatan sangat berguna bagi pengembangan perekonomian masyarakat karena melalui kegiatan pengabdian, tersusun pula rencana pembentukan kelompok usaha masyarakat dibawah naungan PKK Desa Tamansatriyan sebagai pusat produksi serta penentuan sasaran pasar yang akan dijangkau dalam waktu dekat. Secara umum dapat dikatakan kegiatan workshop telah mampu mengoptimalkan upaya pemberdayaan masyarakat di sektor perekonomian dengan potensi lokal.
MENINGKATKAN PEMAHAMAN GENERASI MUDA TERHADAP PERAN E.F.E. DOUWES DEKKER PADA ERA PERGERAKAN NASIONAL MELALUI FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) GURU BANGSA Mifdal Zusron Alfaqi; Abd. Mu'id Aris Shofa; Rista Ayu Mawarti; Muhammad Mujtaba Habibi
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 3, No. 1, April 2020
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v3i1p21-27

Abstract

Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman kepada generasi muda khususnya mahasiswa bagaimana peran E.F.E. Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi) pada era pergerakan nasional. Nama E.F.E. Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi) atau biasa dipanggil dengan istilah DD seakan kalah bersinar dengan tokoh-tokoh pergerakan yang lainnya. Generasi muda saat ini banyak yang tidak mengetahui peran besar DD dalam membakar api semangat nasionalisme pemuda pada era pergerakan nasional, bahkan Bung Karno menjuluki DD sebagai mentor nasionalismenya. Metode pelaksanaan yang akan dilakukan adalah dengan menganalisis situasi masyarakat yang akan menjadi khalayak sasaran untuk diberikan pemahaman dalam hal ini adalah mahasiswa yang tergabung di dalam Focus Group Discussion Guru Bangsa. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa para generasi muda pada awalnya belum terlalu mengenal dengan DD, banyak generasi muda yang mengenal DD hanya sebatas anggota tiga serangkai dan tidak banyak tahu kalau DD memiliki peran besar dalam proses pergerakan nasional. Upaya pemberian pemahaman tentang perjalanan hidup DD ini memiliki dampak yang sangat positif bagi generasi muda khususnya mahasiswa, karena setelah pelaksanaan pengabdian ini para generasi muda khususnya mahasiswa lebih memahami tentang peran DD pada era pergerakan nasional
PENINGKATAN KOMPETENSI MANAJEMEN KONFLIK MELALUI PELATIHAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA BAGI PEGIAT KOMUNITAS PERDAMAIAN Rista Ayu Mawarti
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v5i2p102-109

Abstract

This study aims to analyze a series of efforts to improve the conflict management competence of peace activists through intercultural communication training. The main partners in this activity are the DNE Community and Gusdurian Malang City. The approach used in this service activity is the participatory and community development design which combines the involvement of the service team in training activities and evaluative analysis of the results. The results of the analysis of the implementation of activities show that: 1) planning and implementation of offline training is carried out with good coordination even in a ppkm situation; 2) the activity can be said to have succeeded in achieving its objectives, which can be seen through the enthusiasm of the participants in participating in the activity and 85 percent of the participants experienced an increase in conflict management competence, while the other 15 percent still needed further assistance; and 3) training activities have the potential to become a medium for further civic education learning in the community because of the requirements for internalizing national values in improving conflict management competencies.Kajian ini bertujuan untuk menganalisis serangkaian upaya peningkatan kompetensi manajemen konflik para pegiat perdamaian melalui pelatihan komunikasi antarbudaya. Mitra utama dalam kegiatan ini adalah Komunitas DNE dan Gusdurian Kota Malang. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu desain participatory dan community development yang menggabungkan antara keterlibatan tim pengabdian dalam kegiatan pelatihan serta analisis evaluatif atas hasil yang ada. Hasil dari analisis pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan dan pelaksanaan pelatihan secara luring dilakukan dengan koordinasi yang baik walaupun dalam situasi PPKM; 2) kegiatan dapat dikatakan berhasil mencapai tujuan yang tampak melalui antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan serta 85 persen peserta mengalami peningkatan kompetensi manajemen konflik, sementara 15 persen lainnya masih membutuhkan pendampingan lebih lanjut; dan 3) kegiatan pelatihan berpotensi menjadi media pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan lanjutan di masyarakat karena syarat akan internalisasi nilai-nilai kebangsaan dalam meningkatkan kompetensi manajemen konflik.
Pengembangan media pembelajaran m-learning berbasis android pada mata pelajaran PPKn materi lembaga-lembaga negara kelas X Andiansyah Bagus Rahmadila; Rosyid Al Atok; Rista Ayu Mawarti
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 2 No. 11 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper discusses about the development of android-based mobile learning media for the teaching of Civics subject at SMAN 1 Purwosari. This study aims at producing an android-based learning media on Civics subject, particularly about The State Institutions material. This development research uses the ADDIE model which consists of five steps, namely: analysis, design, development, implementation, and evaluation. The feasibility of the media was validated by media expert, material expert, linguist, and practitioner. After the validation stage, a limited trial was conducted to the 10th grade students of SMAN 1 Purwosari. The results of the media feasibility validation and limited trial are as the following: (1) the media expert scored 3,97 with "very good" qualification, (2) the material expert scored 3,08 with "good" qualification, (3) the linguist scored 3,58 with "very good" qualification, (4) the practitioner scored 4 with "very good" qualification, (5) the small group trial result obtains a score of 3,61 with "very good" qualification, and (6) the large group trial result obtains a score of 3,46 with “very good” qualification. Thus, it can be concluded that the media product that has been developed is feasible to be used as a learning media in supporting Civics learning. Artikel ini membahas tentang penelitian pengembangan media pembelajaran mobile-learning berbasis android pada mata pelajaran PPKn di SMAN 1 Purwosari. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan media pembelajaran berbasis android pada mata pelajaran PPKn dengan materi Lembaga-lembaga Negara. Penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE dengan lima tahapan yaitu: analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Validasi kelayakan media dilakukan oleh validator ahli media, materi, bahasa dan praktisi. Setelah tahap validasi, dilakukan uji coba terbatas kepada siswa kelas 10 IPS 1 SMAN 1 Purwosari. Hasil validasi baik dari validator ahli media, materi, bahasa, praktisi, dan uji coba terbatas diperoleh nilai kelayakan produk media yang dikembangkan sebagai berikut: (1) dari ahli media diperoleh nilai 3,97 dengan kualifikasi “sangat layak”, (2) dari ahli materi diperoleh nilai 3,08 dengan kualifikasi “layak”, (3) dari ahli bahasa diperoleh nilai 3,58 dengan kualifikasi “sangat layak”, (4) dari praktisi diperoleh nilai 4 dengan kualifikasi “sangat layak”, (5) dari uji coba kelompok kecil diperoleh nilai 3,61 dengan kualifikasi “sangat layak”, dan (6) dari uji coba kelompok besar diperoleh nilai 3,46 dengan kualifikasi “sangat layak”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa produk media yang telah dikembangkan sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran dalam menunjang pembelajaran PPKn.
Peran humas DPR RI dalam memperkuat literasi kewarganegaraan masyarakat Andi Wiratna; Siti Awaliyah; Rista Ayu Mawarti
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 2 No. 12 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to discuss the roles, programs, obstacles faced and the efforts made by the Public Relations of the DPR RI in strengthening civic literacy. This study uses a qualitative approach with a descriptive type. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The data analysis technique uses data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions/verification. The Public Relations of the DPR RI has the role of communicator and facilitator. The program activities carried out are the parliamentary education program, the youth parliament program, the campus parliamentary program and the community visit program. The inhibiting factor in implementing the program is the lack of competent human resources (SDA) in their field, the lack of facilities and infrastructure as well as time allocation. Efforts to overcome obstacles are by conducting natural resource development by participating in training or collaborating with other work units, increasing the number of room capacities used, providing more contemporary innovations, and providing tokens in the form of regulations for the DPR RI, magazines and parliamentary bulletins. so that the information that has been carried out in the activity can be understood again by the community. Kajian ini bertujuan untuk membahas peran, program, kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukan oleh Humas DPR RI dalam memperkuat literasi kewarganegaraan. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan/verifikasi. Humas DPR RI mempunyai peran komunikator dan fasilitator. Program kegiatan yang dilakukan yakni program edukasi parlemen, program parlemen remaja, program parlemen kampus dan program kunjungan masyarakat. Faktor penghambat dalam pelaksanaan programnya ialah masih minimnya sumber daya manusia (SDA) yang kompeten dibidangnya, minimnya dari segi sarana dan prasarana maupun alokasi waktu. Upaya untuk mengatasi hambatan ialah dengan mengadakan pengembangan SDA dengan cara mengikuti pelatihan ataupun berkolaborasi dengan unit kerja lainnya, peningkatan jumlah kapasitas ruangan yang digunanakan, memberikan inovasi yang lebih kekinian, serta memberikan tanda mata berupa tata tertib DPR RI, majalah dan buletin Parlementeria. agar informasi yang sudah dilaksanakan dalam kegiatan dapat dipahami kembali oleh masyarakat.
PELUANG DAN TANTANGAN MENINGKATKAN KETERLIBATAN WARGA NEGARA MUDA DALAM MEMPROMOSIKAN PERDAMAIAN DI MASYARAKAT Rista Ayu Mawarti
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v6i2p93-100

Abstract

OPPORTUNITIES AND CHALLENGES OF INCREASING THE INVOLVEMENT OF YOUNG CITIZENS IN PROMOTING PEACE IN COMMUNITIESIn the current era where everyone has the convenience of interacting and communicating with each other across regional boundaries, student interest in gaining learning experiences not only in the "classroom" is also higher. Especially on content that tends to be theoretical like peace. Therefore, this article aims to discuss the service-learning learning model combined with peace education and the perspective of increasing citizen engagement which is the focus of this study. The method used is a qualitative approach with a participatory design involving lecturers and students in the Social Praxis course at the Department of Law and Citizenship, Faculty of Social Sciences. The results of the study show that: 1) the implementation of the learning model has the opportunity to increase the knowledge, skills and involvement of young citizens in promoting peace in society through material deepening activities, preparation of activity plans, to implementing peace education programs in the community; 2) the challenge of implementing the learning model is the development of a paradigm about the concept of imaginary peace in society with the category of social media users, so that students need to get more intense deepening of the material about this; 3) evaluation of the implementation of the learning model is an improvement in the intensity of guiding student activity designs by lecturers in Social Praxis courses to improve the quality of programs run by students. In general, it can be said that the service-learning model implemented could support increased student involvement as citizens in solving citizenship issues around them. As a follow-up, further studies are still needed on the effectiveness and efficiency of the program with the perspective of its benefit to the community so that a complete revision of a better learning model can be formulated.Pada era saat ini dimana setiap orang mendapatkan kemudahan untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi melintasi batas wilayah, ketertarikan mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar tidak hanya pada “ruang kelas” juga menjadi lebih tinggi. Terutama pada konten yang cenderung teoritis seperti perdamaian. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk membahas model pembelajaran service-learning yang dipadukan dengan pendidikan damai dan perspektif meningkatkan keterlibatan warga negara menjadi fokus utama kajian ini. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain partisipatif yang melibatkan dosen serta mahasiswa pada mata kuliah Praksis Sosial di Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial. Hasil kajian menunjukkan bahwa: 1) implementasi model pembelajaran berpeluang meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan keterlibatan warga negara muda dalam mempromosikan perdamaian di masyarakat melalui kegiatan pendalaman materi, penyusunan rencana kegiatan, hingga pelaksanaan program edukasi perdamaian di masyarakat; 2) tantangan dari implementasi model pembelajaran yaitu perkembangan paradigma tentang konsep perdamaian yang imajiner di masyarakat dengan kategori pengguna media sosial, sehingga mahasiswa perlu untuk mendapatkan pendalaman materi yang lebih intens tentang hal tersebut; 3) evaluasi dari implementasi model pembelajaran adalah perbaikan pada intensitas pembimbingan rancangan kegiatan mahasiswa oleh dosen pengampu mata kuliah Praksis Sosial untuk meningkatkan kualitas program yang dijalankan oleh mahasiswa. Secara umum, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran service-learning yang dilaksanakan berpeluang mendukung peningkatan keterlibatan mahasiswa sebagai warga negara dalam penyelesaian isu-isu kewarganegaraan di sekitarnya. Sebagai tindak lanjut, tetap diperlukan kajian lanjutan tentang efektivitas dan efisiensi program dengan perspektif kebermanfaatannya bagi masyarakat agar dapat dirumuskan sebuah revisi utuh model pembelajaran yang lebih baik.
PEMBERDAYAAN EKONOMI KREATIF MELALUI PENGEMBANGAN JEJARING BISNIS KULINER KUE ROTI PISANG KHAS BANJARMASIN Acep Supriadi; Yadi Ruyadi; Supriyono Supriyono; Dadi Mulyadi Nugraha; Rista Ayu Mawarti
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v6i2p101-110

Abstract

EMPOWERMENT OF THE CREATIVE ECONOMY THROUGH THE DEVELOPMENT OF A CULINARY BUSINESS NETWORK BANJARMASIN TYPICAL BANANA BREAD CAKECommunity empowerment through the development of the creative economy in the era of globalization is very crucial. This economic development is based on creativity, culture and local excellence, and is a new hope in looking at the nation's economic changes in the future. Creative economy development can be carried out in rural communities, for example in Kayuambon Village, which is located around Lembang, West Bandung Regency, where one of its main commodities is bananas. It's just that the processing of these commodities has not been maximized, so it has not provided significant additional income for the community. Based on this, this research aims to educate the public regarding the innovation of various processed foods made from bananas as the main raw material, in particular the development of a culinary business typical of Kalimantan banana bread and a strategy for developing a network of processed businesses so that they can provide additional income for the Kayuambon Community in Lembang District. The method used is action research. The results of this research, namely the development of a culinary business network for Banjarmasin typical banana bread, can improve the welfare of the people of Kayuambon Village, Lembang District.Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan ekonomi kreatif di era globalisasi menjadi sesuatu yang sangat krusial. Pengembangan ekonomi ini bertumpu pada kreatifitas, kebudayaan serta keunggulan lokal yang dimiliki, dan menjadi harapan baru dalam menatap perubahan ekonomi bangsa di masa mendatang. Pengembangan ekonomi kreatif dapat dilakukan pada masyarakat di pedesaan, contohnya Desa Kayuambon yang berada disekitaran Lembang, Kabupaten Bandung Barat dengan salah satu komoditas utamanya adalah pisang. Hanya saja, pengolahan komoditas tersebut belum maksimal, sehingga belum memberi penambahan pendapatan yang signifikan bagi masyarakatnya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait inovasi berbagai olahan makanan yang berbahan baku utama pisang, khususnya pengembangan bisnis kuliner roti pisang khas Kalimantan serta strategi pengembangan jejaring bisnis olahan tersebut sehingga dapat memberi tambahan pendapatan bagi Masyarakat Kayuambon Kecamatan Lembang. Metode yang digunakan yaitu action research. Hasil yang didapatkan setelah melaksanakan penelitian, yaitu pengembangan jejaring bisnis kuliner roti pisang khas Banjarmasin, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Kayuambon Kecamatan Lembang.
Persepsi Masyarakat Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto terhadap Seni Pertunjukan Bantengan Danang Kurniawan; Margono Margono; Rista Ayu Mawarti
Humanities Horizon Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : PT. Pena Produktif Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bantengan selalu menghadirkan adegan-adegan berbahaya dalam pertunjukannya, pertunjukan ini dapat disaksikan secara bebas dari usia dewasa hingga anak-anak yang masih dalam proses belajar dan meniru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui persepsi masyarakat mengenai adegan berbahaya yang dihadirkan dalam seni pertunjukan Bantengan, mengetahui persepsi masyarakat mengenai anak-anak yang menyukai seni pertunjukan Bantengan, persepsi masyarakat mengenai anak-anak yang ingin meniru belajar bela diri dan meniru adegan berbahaya dalam seni pertunjukan Bantengan, serta untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap seni pertunjukan Bantengan di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil dari penelitian ini adalah (1) Masyarakat mempersepsikan seni pertunjukan Bantengan merupakan seni yang lahir dan besar di Desa Claket (2) Orang tua sangat antusias mengajak anak-anaknya melihat seni pertunjukan Bantengan sejak dini. (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat Desa Claket terhadap Bantengan yakni kekhasan, kesiapan mental, warisan, sistem nilai, dan tipe kepribadian.
Mediasi Antarbudaya Untuk Pencegahan Stres Akulturasi Pada Mahasiswa Urban Andhika Yudha Pratama; Saputra, Meidi; Mawarti, Rista Ayu; Sudirman, Sudirman
Jurnal Civic Hukum Vol. 8 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v8i2.26523

Abstract

Intercultural mediation is considered to be one of the approach disciplines in building good and positive relations between multicultural community spaces. This approach places great importance on a dialogical space that involves social groups with equal principles. Therefore, this approach is very much needed in the composition of a society that has diverse cultures. One of how the diversity of the community is built is the relationship between urban groups of students and residents. In several cities in Indonesia, the composition of the two in terms of numbers shows a very large number. This study seeks to explain the importance of intercultural mediation as a priority need to create a harmonious space in society. This needs to be studied because in many cases it is difficult for urban students to blend in with their new environment so they experience acculturation stress which leads to conflict and failure to study. This research will be conducted using a qualitative method with a case study approach. Exploration of cases regarding the symptoms and facts of acculturation stress that have been experienced by students is the main narrative in this study. Case studies that occur in the largest urban students destinations such as Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, Malang, and Bandung will be the main focus of the search. This study will present a narrative about the strong relationship between intercultural mediation as a solution to the problem of cultural acculturation stress in urban student groups. The existence of a dialogue room that focuses on cultural recognition and social understanding between groups available in cities where many students come needs to be created and improved. Many ways can be done such as student day programs on campus with a duration of up to two semesters, community involvement around campus in new student orientation programs, and cultural festivals, policy making from the local government that regulates urban student administration. It is hoped that this study will become an important study for the community, universities, and all stakeholders to design preventive efforts through the development of various models of intercultural mediation implementation so that acculturation stress in urban students can be minimized.
Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Prestasi Akademik terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Kewarganegaraan Yunus, Muhammad; Habibi, Muhammad Mujtaba; Mawarti, Rista Ayu
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.811 KB) | DOI: 10.17977/um019v5i1p122-130

Abstract

This study aimed to determine the effect of motivation achievement and academic achievement on citizenship problem-solving. This study used a quantitative approach to the type of correlational research. The research population was 704 students of State University of Malang, namely students which were taking Civics Education courses in the even semester of the academic year 2018/2019. The sample consisted of 70 students that were chosen by a purposive random sampling technique. Data collection was done by questionnaire, documentation, and essay test. Questionnaires were used to measure achievement motivation, documentation was used to obtain academic achievement data, and essay tests to measure problem-solving abilities. Data analysis used multiple regression with the SPSS application. The results of the study indicated that achievement motivation influenced the ability to solve citizenship problems. Academic achievement affected the ability to solve citizenship problems. Simultaneously, achievement motivation and academic achievement together affected the ability to solve citizenship problems.