Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

YOUTH CENTER DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR PERILAKU Nabilah Fairuz Endriana; Bambang Joko Wiji Utomo; Muhammad Nelza Mulki Iqbal
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 02 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut sebuah penelitian, di Indonesia tingkat perundungan pada pelajar sangat tinggi, Indonesia berada di posisi ke 5 dari 78 negara. Presentase kecenderungan gangguan mental dari tahun ke tahun juga semakin tinggi, pada tahun 2018 berada pada angka 9,8%. Padahal sebagai generasi muda, mereka perlu mengembangkan bakat dan minat yang ada pada diri mereka, Youth Center di Kota Malang ini bisa menjadi sebuah wadah untuk mereka dapat mengembangkan itu. Dengan pengembangan tersebut, tentunya dapat meningkatkan potensi dari diri mereka. Dalam rancangan Youth Center di Kota Malang ini dengan menggunakan pendekatan Arsitektur Perilaku, melalui pengamatan tentang perilaku dari anak muda. Sehingga hasil desain akan lebih menonjol kepada fungsi dari bangunan. Oleh sebab itu, diharapkan Youth Center ini dapat menjadi fasilitas bagi pelajar ataupun anak muda yang ada di Kota Malang untuk mengembangkan minat dan bakat mereka. Serta dapat menjadi sarana pusat berkumpul bagi anak muda untuk melakukan hal yang positif.
RE-DESIGN PERTOKOAN CITRA NIAGA SEBAGAI PUSAT PERBELANJAAN UKM CENTER DI KOTA SAMARINDA TEMA: NEO-VERNAKULAR Shevira Alfiyah Refianda Zulfi; Suryo Tri Harjanto; Muhammad Nelza Mulki Iqbal
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 02 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Pertokoan Citra Niaga di Kota Samarinda merupakan sebuah objek wisata belanja, pusat perbelanjaan, dan arena promosi di Kota Samarinda. Dalam beberapa tahun belakangan, pertokoan ini tidak lagi dipadati oleh pengunjung membuat area pertokoan menjadi tertinggal. Perancangan ulang dari kawasan ini bertujuan untuk membuat desain pusat perbelanjaan pertokoan yang dapat menarik pengunjung agar UKM lokal dapat menawarkan dan mempromosikan produk-produknya sehingga mampu bersaing dan berkontribusi dalam perekonomian Kota Samarinda . Metode yang digunakan dalam perancangan ini meliputi teori penyusunan konsep desain arsitektur menurut Donna P. Duerk dimana dari dikumpulkannya data-data lalu ditemukannya isu-isu perancangan hingga didapatkan konsep perancangan yang dikembangkan untuk menjadi solusi dari isu-isu tersebut. Dengan demikian, re-desain pada kawasan pusat pertokoan ini harapannya dapat membuat wadah pusat perbelanjaan bagi UKM lokal untuk memasarkan dan mempromosikan produk-produk UKM lokal. Serta sebagai wadah yang menyediakan sarana hiburan, kenikmatan, dan gaya hidup sekaligus dapat berkontribusi dalam menciptakan ruang terbuka publik yang baik terutama pada kawasan yang kumuh.
FLEKSIBILITAS DESAIN ARSITEKTUR RUANG PUBLIK SKALA RW Muhammad Nelza Mulki Iqbal; Antonio Heltra Pradana; Komang Ayu Laksmi Harshinta
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2022.v11i2.007

Abstract

Kajian ruang publik kebanyakan terkait dengan aspek hijau, ramah anak, dan juga ketersediaannya terutama di wilayah perkotaan. Belum banyak kajian yang mengedepankan aspek fleksibilitas desain ruang publik di ranah arsitektural. Paper ini berupaya memberikan kontribusi terkait fleksibilitas desain arsitektur ruang publik pada skala rukun warga. Perencanaan dan Perancangan Ruang Publik Skala Rukun Warga banyak muncul pada kegiatan penelitian dan juga pengabdian masyarakat di bidang arsitektur namun belum banyak yang memberikan alternatif gagasan pengelolaan ruang yang didasarkan aspek fleksibilitas. Paper ini dihasilkan melalui metode deskriptif kualitatif dengan mengedepankan pisau bedah temporal dimension yang mencakup siklus dan manajemen waktu (time cycles and time management), kontinuitas (continuity and stability), dan perubahan lingkungan (urban enivronments change overtime) serta aspek fleksibilitas arsitektur adapt, transform, move dan interact. Hasilnya merupakan gagasan desain ruang publik fleksibel yang berada pada setting RW 05 Kelurahan Sawojajar Kota Malang. Poin penting dari gagasan desain yang dihasilkan adalah observasi terkait pentingnya peraturan terkait dan juga eksplorasi desain yang mengacu pada aspek fleksibilitas desain arsitektur ruang publik. Pembacaan ini menghasilkan tata kelola ruang publik yang terbagi menjadi dua bagian yakni area temporal sebagai area sosialisasi, parkir, dan ekonomi dan area tetap yang berwujud taman manula dan bermain anak.
MANGROVE REHABILITATION CENTER KRAKSAAN – PROBOLINGGO DENGAN KONSEP EKOWISATA Muhammad Nelza Mulki Iqbal; Agung Murti Nugroho; Tito Haripradianto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1117.098 KB)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan hutan mangrove terbesar , dengan prosentase mencapai 27 % dari luas mangrove dunia serta 75 % dari total mangrove di Asia Tenggara. Namun konversi lahan mangrove menjadi lahan tambak, perumahan, industri, serta eksploitasi berlebihan terhadap ekosistem ini menyebabkan keberadaan ekosistem mangrove di Indonesia semakin terkikis tiap tahunnya. Kecenderungan penurunan dan kerusakan tersebut diidentifikasi oleh Departemen Kehutanan pada tahun 2003 mencapai 200 ribu Ha/tahun. Kabupaten Probolinggo sebagai salah satu daerah pesisir dengan potensi bakau yang cukup baik, sedang merencanakan pengembangan kawasan baru berupa zonasi ruang terbuka hijau yang nantinya selain sebagai wilayah konservasi mangrove juga sebagai areal ekowisata yang diharapkan bisa memberi dampak positif bagi masyarakat terutama disisi ekonomi. Belakangan dalam upaya merehabilitasi dan mengkonservasi suatu areal ekositem mangrove, beberapa daerah telah mengembangkan sebuah tata pengelolaan lahan berwujud ekowisata. Ekowisata secara konsep adalah model pariwisata yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga sekaligus berbasiskan budaya serta memberikan keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat. Muatan ekologi dalam sebuah areal wisata sangat erat kaitanya dengan implementasi sustainable development dalam arsitektural. Dimana didalamnya akan sangat berperan implementasi ekologi arsitektur dengan misi pemeliharaan dan konservasi alam. Oleh karena itu ekowisata menjadi salah satu agenda serius pengembangan pariwisata Indonesia ke depan. Dan seiring dengan mendesaknya kebutuhan untuk mengkonservasi dan merehabilitasi mangrove di wilayah Kabupaten Probolinggo, maka perlu disediakan fasilitas untuk mempertahankan dan melestarikan ekosistem hutan mangrove yang ada saat ini yang tidak hanya memiliki fungsi konservasi namun memberi manfaat dalam menjaga keseimbangan ekonomi, pendidikan, dan juga ekologi.Kata Kunci : Mangrove, Ekowisata, Ekologi Arsitektur, Konservasi
Advancing Social Capital through Participatory Approaches: Case of Community-Based Slum Upgrading in Yogyakarta, Indonesia Muhammad Nelza Mulki Iqbal
EMARA: Indonesian Journal of Architecture Vol. 4 No. 1 (2018): EIJA | August ~ October 2018 Edition
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.908 KB) | DOI: 10.29080/emara.v4i1.174

Abstract

Social capital discourse has come to be the foremost and essential aspects in achieving sustainable development, participatory democracy and just cities. Indonesia is like most Asian countries where people spatially and socially co-live in a community that is related to a network of small clusters. However, the formal study related to social capital is hardly founded. Based on its characters, Gotong Royong which is a socio-cultural ethic of the togetherness philosophy in Indonesia can be perceived as an Indonesian social capital practice. Advancing social capital through participatory approaches will need a deep consideration about the role of professional and community engagement. Successful collaborations between wider actors in participatory approaches could lead to a fundamental transformation that can both preserve and nurture social capital values. High level of social capital within communities can potentially underpin the successful community participation towards communal goals.
MAL PELAYANAN PUBLIK DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR MODERN Farid Achmad; Gatot Adi Susilo; Muhammad Nelza Iqbal
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 02 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mal pelayanan publik merupakan pelayanan terpadu generasi ke tiga yang dinilai Langkah baru untuk system pelayanan publik di Indonesia, mal pelayanan publik dinilai lebih progresif dengan memadukan pelayanan pemerintah pusat, daerah, dan swasta dalam satu bangunan. Generasi pertama layanan terpadu di Indonesia adalah pelayanan terpadu satu atap atau PTSA dan berubah menjadi PTSP atau pelayanan terpadu satu pintu yang merupakan generasi kedua. Oleh sebab itu mal pelayanan publik (MPP) yang merupakan kantor layanan yang menyediakan pelayanan terpadu akan sangat memudahkan masyarakat dalam mengurus administrasi dan kebutuhan lainnya dengan cepat, aman, mudah, terjangkau dalam satu gedung. Dikarenakan belum adanya Mal pelayanan publik di kota malang, MPP ini bertujuan membuat masyarakat terbantu dalam hal pelayanan barang, jasa dan pelayanan administrasi. tujuan dari perancangan ini adalah untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam mengurus administrasi dan kebutuhan lainnya. Diharapkan dengan perancangan MPP ini masyarakat tetap nyaman dalam aktifitas pelayanan walaupun banyaknya masyarakat kota malang yang akan berkunjung pada di mal pelayanan publik ini.
VILLA AND RESORT KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) MANDALIKA LOMBOK TENGAH TEMA: ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Lalu Abiwira Patuh Swaran; Budi Fathony; Muhammad Nelza Iqbal
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 02 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Villa And Resort KEK Mandalika Lombok Tengah merupakan fasilitas untuk wisatawan luar/dalam negeri saat berkunjung ke Mandalika Lombok Tengah. Fasilitas ini ditujukan untuk memberikan penginapan yang layak bagi wisatawan yang berkunjung ke pulau Lombok. Dengan adanya fasilitas Villa & resort ini dipercaya akan mampu untuk menarik minat wisatawan. Pendekatan desain Arsitektur pada Villa & Resort KEK Mandalika Lombok Tengah ini dibilang unik karena mengakat desain rumah adat tradisonal Lombok yang di modifikasi atau bisa dibilang dengan pendekatan Arsitekur Neo Vernakular. Dengan demikan Villa & Resort KEK Mandalika Lombok Tengah ini akan mampu menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke pulau Lombok sembari menikmati keindahan pantai dengan fasilitas-fasilitas yang nyaman dan layak sehingga dapat dikenal oleh wisatawan dalam maupun luar negeri.
The Conceptual Design of Recycled Micro-Library in RW 9 Kelurahan Merjosari - Malang Muhammad Nelza Mulki Iqbal; Daim Tri Wahyono; Bambang Joko Wiji Utomo
ESE International Journal (Environmental Science and Engineering) Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Green Visioneers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The conceptual design of recycled micro library in RW 9 Kelurahan Merjosari is a part of ongoing partnership with the residents of RW 9 Kelurahan Merjosari. The existence of this library is expected to be a common space for residents, especially children, to interact and learn collectively. The design method used on this research is the design process method starting from the assimilation stage, general study, development, and communication. This micro library design applies a recycled design principle for the selection of its materials and main structure, and it is in line with sustainable landscape concept in macro context. Additionally, the design acts as public generator by providing participatory space for its users through the application of a green wall that can be assembled and developed as needed. The main green wall is made through a re-use of plastic bottle with green plants insertion. Light steel, hollow and recycled teak pallets are used for the main structure, panels, and furniture.
Jaringan Lintas Komunitas Menuju Pembangunan Partisipatif Berkelanjutan Muhammad Nelza Mulki Iqbal; Putri Herlia Pramitasari
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v4i02.2809

Abstract

Pembangunan partisipatif di Indonesia untuk mengatasi masalah-masalah kota terutama terkait dengan penanganan permukiman kumuh dan pengentasan kemiskinan semakin digalakkan terutama sejak era desentralisasi dimulai. Desentralisasi sejatinya menawarkan komitmen pemerintah pusat dalam mendelegasikan tanggung jawab pada pemerintah daerah untuk memantik kerjasama multi sektor dan partisipasi masyarakat. Sayangnya, banyak program pemerintah yang melibatkan partisipasi masyarakat di masa awal desentralisasi menemui jalan buntu terutama terkait keberlanjutannya. Kampung Improvement Program (KIP) pada era 1970-1980 menjadi salah satu contoh yang menarik untuk dikaji kembali dengan memberikan perbandingan pada inisiasi pembangunan lingkungan berbasis masyarakat terkini seperti yang dilakukan Arkom (Arsitektur Komunitas) Yogya dan Paguyuban Kalijawi di Yogyakarta. Paper ini tidak akan mengulangi pembahasan pembangunan partisipatif terkait dengan tingkat kepentingannya, bentuk dan tantangan mengapa hal ini perlu dipertahankan. Namun, memberikan fokus terkait bagaimana menemu-kenali dan menggalakkan inisiasi-inisiasi perbaikan lingkungan berbasis masyarakat pada konteks negara demokratis dan meiliki aspek sosial-budaya yang kental seperti Indonesia. Penelitian pada paper ini merupakan penelitian kualitatif dengan deskripsi analisis melalui pengumpulan data berbasis literatur dan observasi lapangan untuk memberikan gambaran pokok permasalahan yang ada. Hasil komparasi kedua proyek diatas menunjukkan bagaimana peran jaringan lintas komunitas mampu memberikan dampak signifikan dalam mewujudkan pembangunan partisipatif berkelanjutan di Indonesia.
KARAKTERISTIK BANGUNAN HIJAU PADA RUMAH SUSUN UMUM DI DAERAH BERIKLIM TROPIS LEMBAB Putri Herlia Pramitasari; Suryo Tri Harjanto; Muhammad Nelza Mulki Iqbal
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v4i02.2812

Abstract

Saat ini, desain bangunan vertikal telah menjadi kebutuhan dalam pembangunan hunian rumah susun hingga masa mendatang. Konsep bangunan hijau diperlukan sebagai strategi penerapan pembangunan berkelanjutan yang efisien energi. Kajian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik bangunan hijau pada rumah susun umum, khususnya di daerah beriklim tropis lembab. Metodologi penelitian kualitatif digunakan sebagai pendekatan penelitian kali ini melalui metode deskriptif analisis dengan mengambil objek studi bangunan Rumah Susun Muharto, Rusunawa Buring 1, dan Rusunawa Buring 2, Kota Malang. Variabel yang dikaji, diantaranya efisiensi terhadap tapak, efisiensi penggunaan energi, konservasi air, efisiensi penggunaan material, aspek kesehatan dan kenyamanan ruang, serta sistem kontrol dan tata kelola lingkungan bangunan. Hasil penelitian didapatkan bahwa konsep desain bangunan hijau belum diterapkan secara optimal pada objek studi penelitian. Strategi penerapan bangunan hijau pada bangunan rumah susun umum harus dikembangkan dari standard atau pedoman bangunan hijau didukung legalitas dan kebijakan pemerintah, serta diaplikasikan dalam seluruh siklus hidup bangunan sehingga terpenuhi prinsip arsitektur berkelanjutan.