Claim Missing Document
Check
Articles

MODEL RAGAM HIAS JOGLO PONOROGO (Aesthetic Decorative Models of Joglo Ponorogo) Susilo, Gatot Adi
Tesa Arsitektur Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa alasan. Pertama, karena ada kekhawatiran diakuinya joglo Ponorogo sebagai prod uk budaya negara lain. Kedua, perlu dikembangkan pengetahuan arsitektur Nusantara. Ketiga, tipe bangunan joglo di Ponorogo dimiliki oleh rakyat biasa. Keempat, ragam hias merupakan bag ian kecil dari sosok arsitektur, namun kehadirannya menentukan identitas arsitektur, khususnya arsitektur tradisional. Tujuan dalam menetapkan model ragam hias joglo Ponorogo adalah untuk mengetahui posisi, bentuk, pola, dan motif ragam hias. Dengan menggunakan delapan sampel rumah joglo di Kabupaten Ponorogo data berupa segala ragam hias diambil gambarnya. Data berupa gambar dari delapan sampel dikelompokkan tiap elemen, yaitu elemen wuwungan, dadapeksi, gonjo, emprit gandil, santen, soko dan tumpangsariftumpang. Setelah dikelompokkan tiap elemen baru dilakukan pembandingan, dan menganalisa bentuk, pola, motif, metode ragam hias. Kerumitan ragam hias, dan posisi ragam hias dapat digunakan untuk menunjukkan kualitas bangunan dan dapat menunjukkan tingkat ekonomi pemiliknya. Ragam hias sebagai elemen estetika dihadirkan dalam bentuk tampilan berupa proporsi, dengan penambahan elemen dan menghadirkan dekorasi. Dekorasi yang digunakan sebagian besar menggunakan ukiran dengan motif flora dan dikembangkan dengan pola simetris. Membuat dan memasang adalah metode yang dilakukan dalam pembuatan dekorasi. Kata Kunci: ragam hias, joglo, joglo ponorogo.
PERPUSTAKAAN UMUM DI KOTA MALANG, TEMA GREEN ARCHITECTURE Agha Primatio; Gatot Adi Susilo; Gaguk Sukowiyono
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 01 (2017): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malang mendapat julukan sebagai kota pendidikan. Berdasarkan Banyaknya jumlah fasilitas pendidikan seperti sekolah mulai dari tingkat yang terendah sampai perguruan tinggi pun menjadi faktor kenapa kota malang mendapat Citra sebagai kota pendidikan. Menurut data yang diperoleh dari dinas pendidikan Malang, jumlah sekolah yang ada di kota ini yaitu 425 TK dan setingkatnya, 333 Sekolah dasar dan setingkatnya, 133 Sekolah menengah dan setingkatnya, 126 tingkat menengah atas, serta 62 perguruan tinggi. Maka dari itu Adanya fasilitas umum untuk menungjang kegiatan masyarakat yang bersifat edukatif dan rekreatif sangat dibutuhkan, hal itu dapat diwujudkan dengan adanya perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan salah satu pusat koleksi pustaka sebagai sumber informasi yang sah informasi dan tepercaya serta menyenangkan untuk masyarakat umum. Perpustakaan umum pun harus mampu menarik minat masyarakat agar mau menggali informasi yang terdapat di dalamnya sehingga perpustakaan umum tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas untuk mendapat informasi, melainkan juga sebagai pusat edukasi, rekreasi, hiburan dan riset. Desain secara arsitektural akan berperan penting untuk menciptakan ruang dan fasilitas yang ideal untuk perpustakaan umum yang bertema Green atau tanggap akan lingkungan di kota malang. penyelesaian secara arsitektural pun diharuskan mampu menjawabnya.
PUSAT SENI TARI DI KOTA TABANAN, TEMA TRANSFORMASI ARSITEKTUR TRADISIONAL I Gusti Ade Pradnyana; Adhi Widyarthara; Gatot Adi Susilo
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 01 (2017): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan kesenian tradisional di sini khususnya seni tari Bali, semakin lama semakin meredup yang diakibatkan oleh pengaruh pariwisata yang sekarang tidak hanya mementingkan dari segi pemenuhan rohani tetapi cenderung untuk pemenuhan kebutuhan pariwisata saja. Fasilitas yang dihadirkan untuk mewadahi fungsi tersebut adalah sebuah Pusat Seni Tari Bali. Lokasi didirikannya Pusat Seni Tari Bali ini berada di Kota Tabanan, karena Kota Tabanan merupakan salah satu kota berkembangnya seni tari Bali sehingga terdapat beberapa masyarakat yang berprofesi sebagai penari atau pengajar tari, sehingga fasilitas Pusat seni tari Bali diharapkan dapat menampung pengajar atau penari agar dapat membagi ilmunya kepada masyarakat terutama generasi muda. Dalam perancangan Pusat Seni Tari Bali ini, dibutuhkan pula desain rancangan yang mempunyai karakter dan dapat mencirikan fungsi dari bangunan Pusat Seni Tari Bali ini. Sehingga pendekatan perancangan adalah Transformasi Arsitektur Tradisional Bali.
PUSAT KERAJINAN KAIN TENUN KHAS LOMBOK DI LOMBOK, TEMA ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Winny Rahelia Saputri; Gatot Adi Susilo; Budi Fathony
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 02 (2017): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan budaya, dimana kebudayaan yang dihasilkan oleh tiap daerah yang ada di Indonesia ini memilki ciri khas masing-masing.Salah satu daerah yang memiliki beragam budayanya adalah pulau Lombok. Pulau Lombok tidak hanya memiliki keindahan pada alam sekitarnya saja melainkan pada beragam warisan kebudayaannya. salah satu warisan tersebut adalah kain tradisional yang dibuat oleh suku sasak lombok. Dari kain-kain tradisional ini dapat kita lihat warisan kebudayaan yang tidak hanya terlihat dari teknik, beragam corak, serta jenis kain yang dibuat. Melainkan dapat mengenal berbagai fungsi dan arti dari kain dalam kehidupan masyarakat yang mencerminkan adat istiadat dan kebudayaan. Oleh karena itu warisan kain tradisional ini perlu terus dijaga serta dilestarikan,agar seluruh lapisan masyarakat dapat belajar dan mengenal lebih dalam akan kebudayaan daerah lombok. Dengan adanya perancangan bangunan pusat kerajinan ini maka akan semakin membantu di dunia pariwisata lombok dalam memperkenalkan budaya dan hasil karya-karya yang ada, dalam bentuk kerajinan kain tenun khas lombok.
GALERI SENI RUPA DI KOTA MALANG Ahdari Muharrar; Gatot Adi Susilo; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 01 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas seniman di Malang sudah lama dikenal terutama dibidang seni rupa, dan terdapat banyak seniman dengan ciri khas yang beragam. Namun, saat ini masih ada seniman-seniman yang memamerkan dan menjual karya seninya di emperan toko, dan para seniman sedikit yang beruntung bisa memamerkan karya seninya di galeri. Ketersediaan galeri sangat diperlukan apabila ada seniman-seniman besar yang ingin menggelar karyanya di Kota Malang, sangat membutuhkan suatu tempat (galeri) yang benar-benar mewadahi dari segi kenyamanan dan keamanannya. Desain bangunan dengan tema metafora menjadi pilihan untuk mewujudkan suatu bangunan galeri yang komunikatif dan atraktif. Metafora yang diambil adalah bentuk dari guci sebagai bangunan utama dan tumpukan kanvas sebagai bangunan penunjang. Ide bentuk tersebut merupakan perwakilan berdasarkan fungsi galeri sebagai tempat memerkan karya seni rupa yang berupa seni lukis, seni grafis, dan seni patung, seni kayu dan seni keramik.
SAMARINDA ART CENTER TEMA ARSITEKTUR Andhika Cholil Gibran; Gatot Adi Susilo; Budi Fathony
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 01 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni budaya nusantara merupakan beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di daerah daerah yang ada di Indonesia. Seni budaya juga merupakan sebuah cara dari masyarakat terdahulu untuk mengekspresikan diri entah melalui lukisan tangan, gerakan gerakan, atau hanya sekedar nyanyian yang nantinya kita kenal sebagai kesenian budaya masyarakat tertentu. Sama halnya dengan masyarakat pesisir pantai sungai Mahakam khususnya kota Samarinda. Di mana kesenian suku Dayak berkembang. Namun seiring perkembangan zaman dan masuknya budaya budaya asing lewat media elektronik, kesenian daerah mulai dikurangi peminat. Sehingga secara tidak langsung juga berdampak dengan pembangunan daerah tersebut yang melupakan kesenian daerah. Bisa dilihat dari berbagai macam acara kesenian di Samarinda yang dilaksanakan di lokasi yang secara fungsi tidak mendukung kegiatan tersebut. Atas dasar tersebut, serta karna kurangnya wisatawan di Kota Samarinda, penulis mencoba untuk menawarkan sebuah solusi sebagai tempat melaksanakan acara kegiatan seni yang dikemas dengan wadah yang modern, menarik namun masih mewakili ciri khas arsitektur dari daerah tersebut. Sehingga, muncullah ide perancangan sebuah arsitektur yang dinamakan Samarinda Art Center yang terletak di Kota Samarinda. Yang dimaksudkan untuk memberikan fasilitas kepada acara acara kesenian yang ada di Kota Samarinda sekaligus juga diharapkan menjadi salah satu lokasi wisata edukasi yang dapat memperlihatkan kesenian Kota Samarinda kepada wisatawan.
GESCHAFT TOWER HOTEL (HOTEL BISNIS DI KOTA SURABAYA) TEMA ARSITEKTUR HI-TECH Andry Putra Purna Irawan; Suryo Tri Harjanto; Gatot Adi Susilo
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 01 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hotel Bisnis merupakan salah satu obyek tempat tinggal sementara yang menawarkan berbagai fasilitas, kenyamanan, dan privasi tinggi bagi para tamunya dan memerlukan tempat untuk negosisasi dengan klientnnya atau hanya sekedar bermalam. Dengan banyaknya pendatang yang berkunjung ke kota-kota besar khususnya kota surabaya baik yang datang dan tinggal untuk sementara waktu atau hanya untuk sementara oleh karen itu tempat penginapan dengan fasilitas yang komplit sangat di perlukan untuk menunjang aktifitas pembisnis tersebut. Salah satu daerah yang menjadi pusat Perekonomian kedua Di indonesia tengah saat ini sedang menggadang-gadangkan bangunan vertical untuk wilayah kotanya. Kemonotonan Bentuk yang digunakan dalam design hotel memberikan cerminan lemahnya karakter sebuah kota. Dari fenomena tersebut timbul sebuah gagasan untuk menghadirkan sebuah Hotel yang mampu merealisasikan konsep Iconic of City. Perancangan difokuskan pada Architecture High-Tech mengenai kekontrasan pada lingkungan Kota Surabaya yang notabene merupakan derah yang padat untuk berbisnis dalam wujud Geschaft Tower Hotel. Laporan ini dimaksudkan untuk menghasilkan suatu produk penerapan Arsitektur Simbolis dilandasi dari karakter kota sekitar yang tertuang dalam Geschaft Tower Hotel di Surabaya. Laporan ini tergolong dalam perancangan dengan metode perancangan yakni menekankan pada Differnt,Centarality,and meaning pada bangunan dengan obyek yaitu tempat tinggal dengan perkantoran.
KANTOR BUPATI KABUPATEN BLITAR TEMA SUSTAINABLE ARCHITECTURE Ashar; Gatot Adi Susilo; Sri Winarni
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kantor Bupati Kabupaten Blitar adalah bangunan pemerintah yang berfungsi sebagai bangunan untuk memfasilitasi segala kegiatan pemerintahan serta untuk mendukung kebijakan pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat yang ada di Kabupaten Blitar. Perancangan kantor ini disebabkan keberadaan kantor Pemerintah Kabupaten Blitar yang selama ini terletak di wilayah Kota Blitar, dianggap kurang memadai untuk mendukung kebijakan pembangunan dan pelayanan masyarakat di berbagai bidang. Dari hasil rancangan yang didapat, tatanan massa bangunan mengambil bentuk tatanan massa bangunan adat jawa, dengan kantor bupati sebagai pusatnya. Penataan dan pembagian massa bangunan didasarkan pada fungsi dan alur kerja pemerintah Kabupaten Blitar untuk melayani masyarakat sekitarnya. Penggunaan bahan material pada pembangunannya menggunakan bahan material yang lebih ekonomis, efisien, dan memiliki dampak terrendah terhadap bangunan. Hal ini disesuaikan dengan tema yang dipakai, yaitu Sustainable Arsitektur. Dengan adanya pembangunan. Kantor pemerintah Kabupaten Blitar dengan menggunakan tema Sustainable Arsitektur dapat menjadi contoh bangunan yang lebih memperhatikan lingkungannya.
GEDUNG SERBAGUNA INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG TEMA ARSITEKTUR METAFORA Dhanang Pamungkas; Gatot Adi Susilo; Ghoustanjiwani Adi Putra
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malang,merupakan kota terbesar kedua yang ada di provinsi jawa timur,Malang sendiri terkenal dengan julukan kota pendidikan di Indonesia hal ini didasari dengan banyaknya calon mahasiswa yang datang ke kota Malang untuk menempuh pendidikan di kota ini,baik perguruan tinggi negeri ataupun swasta. Salah satunya adalah perguruan tinggi swasta tertua di kota malang yaitu Institut Teknologi Nasional Malang atau lebih dikenal dengan ITN Malang. ITN sendiri merupakan perguruan tinggi swasta berbasis teknologi dan lingkungan ,hal ini bisa dilihat dengan mayoritas program studi di perguruan tinggi ini merupakan program studi yang berbasis teknologi,untuk setiap tahunnya ITN sendiri setidaknya mewisuda sekurang-kurangnya sekitar 500 mahasiswa dari berbagai jurusan, namun sayangnya ITN tidak memiliki gedung yang mewadai atau mencukupi untuk melakukan kegiatan tersebut,selain itu ITN juga memiliki acara tahunan seperti kegiatan PKKMB,dan kegiatan kewahasiswaan lainnya,hal ini dirasa cukup disayangkan dikarenakan semakin banyaknya calan mahasiswa yang menjadikan ITN sebagai tempat meninba ilmu dijenjang perguruan tinggi. ITN sendiri memiliki 2 gedung kampus,salah satunya adalah kampus 2 ITN Malang yang terletak di jalan raya karanglo,Kota Malang,gedung kampus 2 ITN Malang ini berdiri dilahan seluas 65 hektar,namun luas lahan yang digunakan sebagai bangunan dan infrastrukturnya baru seluas 35 hektar, hal tersebut membuat gedung kampus 2 ini masih memiliki banyak lahan yang siap diolah dan dipergunakan untuk kepentingan kampus yang nantinya membuat kampus ini benar-benar memfasilitasi mahasiwanya dengan baik.selain itu karena kampus ini berdiri sendiri dan bukan negeri tentunya hal ini membuat peluang untuk pemasukan di kas ITN Malang sendiri. Dari beberapa pertimbangan tersebut inilah yang mendasari saya membuat gagasan/ide untuk merancang sebuah yang berjudul “Gedung Serbaguna Institut Teknologi Nasional Malang” dengan tema arsitektur metafora.
PUSAT KECANTIKAN DI KOTA MALANG Putri Ayu Mustika; Suryo Tri Harjanto; Gatot Adi Susilo
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan adanya populasi penduduk yang cukup padat dan beragam industri yang besar, dengan berbagai macam aktifitas didalamnya akan memberikan kesibukan, rutinitas, dan tuntutan hidup yang lebih tinggi, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi waktu istirahat. Kelelahan yang dijalani hampir setiap hari ditengah bising dan macetnya lalu lintas kota yang membuat karyawan dan pekerja lainnya maupun mahasiswa harus memutar otak, mengerahkan tenaga yang sedikit banyak akhirnya menimbulkan keletihan, kejenuhan, juga stress yang akan memberikan dampak bagi kesehatan dan kecantikan. Keadaan yang buruk seperti itu semakin diperburuk dengan kebiasaan atau pola hidup yang tidak bersahabat dengan kesehatan, misalnya, pola makan yang tidak teratur, mengkonsumsi makanan yang berkolesterol dan berlemak tinggi serta kurangnya serat. Pola aktivitas yang kurang bergerak, tidak berolahraga. Kebiasaan itulah yang menyebabkan sistem peredaran darah yang tidak lancar dan menimbulkan masalah kesehatan dan kecantikan lainnya. Oleh karena itu, saya ingin merancang pusat kecantikan dengan tema Arsitektur Modern, yang bertujuan untuk mendapatkan kondisi tubuh yang sehat, membantu menjaga, merawat, dan membentuk keindahan penampilan agar selalu tampil prima dan menarik bagi wanita di Kota Malang.
Co-Authors Abdul Wahab Asya’ Roni ABDURRAHMAN WAHID Adheik Timor Ayu Wijayanti Adhi Widyarthara Afif Ahmad Al Fandi Agha Primatio Agnestri Tesalonika Ahdari Muharrar Ahmad Shobi Fakhirul Al Aziz Nur Muhammad Andhika Cholil Gibran Andry Putra Purna Irawan Antika Achiyarini Ar Rafi Maulana Ashar B. Sri Umniati Bambang Joko Wiji Utomo Batari Kharisma Lubis Bayu Teguh Ujianto Berlian Aulia Pratiwi Breeze Maringka Budi Fathony Daim Triwahyono Debby Budi Susanti Dewinta Pratiwi Dhanang Pamungkas Dicky Winanto Dimas Iqbal Syehan Pratama Djoko Prastyo Dyna Try Puspa Sari Elia Rahmawati Fadilah Prayoga W Farhan Abidin Farhan Wicaksono Farid Achmad Fery Aziz Zulpiyan Gaguk Sukowiyono Galih Priambodo Gaudensius Saputra Ghoustanjiwani Adi Putra Ghustanjiwani Adi Putra Haikal Hidayatulah Hamka Hanik Mutia Safitri Herman Farozi I Gusti Ade Pradnyana ILHAM Indri Fitriawati Indria Maulani Irfanni Wahyu Nurdyanto Jarot Wahyono Joanita Vertude Lay do Rego Khansa’ Ade Taqiyyah Lailatul Diah R. Lalu Mulyadi Lukman Hakim M Bayu Hidayatullah Moch Rizqa Al Chasani Moh. Syahru Romadhon Sholeh Mufti Fajar Dzakaria Muhamad Miladi Muhammad Fikri Ardiansyah Muhammad Nelza Mulki Iqbal Muhammad Nur Tirta Amanda Nabila Azizah Nabilah Qothrun Nada Natanael Nelson Pala Nur Fadillah Jannah Okki Hosea Tefu Putri Ayu Mustika Putri Churil Aini Putri Herlia Pramitasari Raisya Aurelia Azzahra Redi Sigit Febrianto Riva Grahito Renaldy Rizki Gunawan Rocky A Y Tuka Sabrina Hazimi Siti Fathimah Sri Winarni Stefanus Herdianto kaha Suryo Tri Harjanto Tomi Karmawan Trisnanto Wahyu Pamuji Wa Ode Rindiyani Winny Rahelia Saputri Wira Rizki Maulana Yacobus Adnan Sukamto Maay Yam Febrian Norga Yuda Kristianto Zelin Velania Devi