Claim Missing Document
Check
Articles

PUSAT KERAJINAN KAIN TENUN KHAS LOMBOK DI LOMBOK, TEMA ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Winny Rahelia Saputri; Gatot Adi Susilo; Budi Fathony
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 02 (2017): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan budaya, dimana kebudayaan yang dihasilkan oleh tiap daerah yang ada di Indonesia ini memilki ciri khas masing-masing.Salah satu daerah yang memiliki beragam budayanya adalah pulau Lombok. Pulau Lombok tidak hanya memiliki keindahan pada alam sekitarnya saja melainkan pada beragam warisan kebudayaannya. salah satu warisan tersebut adalah kain tradisional yang dibuat oleh suku sasak lombok. Dari kain-kain tradisional ini dapat kita lihat warisan kebudayaan yang tidak hanya terlihat dari teknik, beragam corak, serta jenis kain yang dibuat. Melainkan dapat mengenal berbagai fungsi dan arti dari kain dalam kehidupan masyarakat yang mencerminkan adat istiadat dan kebudayaan. Oleh karena itu warisan kain tradisional ini perlu terus dijaga serta dilestarikan,agar seluruh lapisan masyarakat dapat belajar dan mengenal lebih dalam akan kebudayaan daerah lombok. Dengan adanya perancangan bangunan pusat kerajinan ini maka akan semakin membantu di dunia pariwisata lombok dalam memperkenalkan budaya dan hasil karya-karya yang ada, dalam bentuk kerajinan kain tenun khas lombok.
SAMARINDA ART CENTER TEMA ARSITEKTUR Andhika Cholil Gibran; Gatot Adi Susilo; Budi Fathony
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 01 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni budaya nusantara merupakan beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di daerah daerah yang ada di Indonesia. Seni budaya juga merupakan sebuah cara dari masyarakat terdahulu untuk mengekspresikan diri entah melalui lukisan tangan, gerakan gerakan, atau hanya sekedar nyanyian yang nantinya kita kenal sebagai kesenian budaya masyarakat tertentu. Sama halnya dengan masyarakat pesisir pantai sungai Mahakam khususnya kota Samarinda. Di mana kesenian suku Dayak berkembang. Namun seiring perkembangan zaman dan masuknya budaya budaya asing lewat media elektronik, kesenian daerah mulai dikurangi peminat. Sehingga secara tidak langsung juga berdampak dengan pembangunan daerah tersebut yang melupakan kesenian daerah. Bisa dilihat dari berbagai macam acara kesenian di Samarinda yang dilaksanakan di lokasi yang secara fungsi tidak mendukung kegiatan tersebut. Atas dasar tersebut, serta karna kurangnya wisatawan di Kota Samarinda, penulis mencoba untuk menawarkan sebuah solusi sebagai tempat melaksanakan acara kegiatan seni yang dikemas dengan wadah yang modern, menarik namun masih mewakili ciri khas arsitektur dari daerah tersebut. Sehingga, muncullah ide perancangan sebuah arsitektur yang dinamakan Samarinda Art Center yang terletak di Kota Samarinda. Yang dimaksudkan untuk memberikan fasilitas kepada acara acara kesenian yang ada di Kota Samarinda sekaligus juga diharapkan menjadi salah satu lokasi wisata edukasi yang dapat memperlihatkan kesenian Kota Samarinda kepada wisatawan.
STADION SEPAK BOLA TIPE A STANDAR FIFA Ahmad Rizal Tanthowi; Adhi Widyarthara; Budi Fathony
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 01 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sepak bola merupakan olah raga yang sangat popular di dunia pada saat ini, dimana semua kalangan masyarakat begitu menggemari olahraga ini, adapun fasilitas utama dalam bermain sepak bola adalah sebuah stadion yang dapat menampung para pemain serta penggemar sepak bola. Adapun yang menjadi permasalahan utama pada stadion-stadion yang ada di Indonesia khususnya di kota NTB ( Nusa Tenggara Bara ), serta bentuk fasad bangunan yang kurang menarik minat para penonton. Dalam perancangan stadion sepak bola ini metode yang digunakan adalah analisis deskriptif yakni dengan mengumpulkan data, menyusun, kemudian menganalisa serta mengelompokkan data yang akan dijadikan sebagai dasar dalam perancangan dan desain. Pada perancangan stadion sepak bola ini direncanakan sirkulasi pengunjung yang tidak menghambat para supporter untuk masuk ke dalam stadion, dan pembagian sirkulasi pengunjung tuan rumah dan pengunjung tamu dibuat terpisah agar tidak terjadi crossing.
MALANG CONVENTION AND EXHIBITION TEMA ARSITEKTUR METAFORA Arif Putra Wira Prasetya; Daim Triwahyono; Budi Fathony
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 01 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malang dikenal sebagai kota pendidikan dan pariwisata, dalam menunjang kegiatan tersebut, maka fasilitas-fasilitas penunjang harus terpenuhi, dengan adanya fasilitas penunjang kegiatan tersebut diharapkan kota Malang dapat lebih maju dan berkembang dikemudian hari. Convention dan Exhibition adalah sebuah kegiatan atau acara yang digelar dimana acara tersebut menghadirkan atau melibatkan banyak orang, (pameran, konferensi, pertunjukan seni). Kurangnya gedung Convention dan Exhibition di kota malang menjadikan perkembangan kota malang sedikit tertinggal dengan kota-kota besar lain di Indonesia yang sudah memiliki banyak gedung Convention dan Exhibition. Gedung Convention dan Exhibition adalah gedung atau bangunan yang berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan suatu aktivitas atau kegiatan yang berhubungan dengan Konvensi dan Pameran, agar kegiatan konvensi dan pameran dapat berjalan dengan lancar maka dari itu gedung tersebut haruslah memiliki ruang yang difungsikan sesuai dengan kegiatan dan aktivitas konvensi dan pameran.
ISLAMIC CENTER KOTA BATU TEMA: ARSITEKTUR REGIONALISME Badrus Sofian; Budi Fathony; Putri Herlia Pramitasari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 01 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia arsitektur mencakup berbagai jenis proyek pembangunan. Salah satu yang d ambil contoh adalah proyek penbangunan Islamic center. Islamic center sanagat di butuhkan di setiap daerah untuk menjadi wadah kegiatan-kegiatan islam. Ada beberapa macam Islamic center yaitu Islamic center skala kota, Islamic center skala kabupaten dan Islamic center skala provinsi. Pada dasarnya Islamic center merupakan wadah bagi masyarakat sekitar untuk mengerti atau memahami tentang agama islam secara detail. Islamic center juga merupakan pusat kegiatan keislaman yang di kelola oleh Lembaga-lembaga keislaman tersendiri. Pada suatu Kawasan Islamic center masyarakat akan di ajak untuk menjaga silahturahmi agar memper erat persatuan dan kesatuan. Untuk itu Islamic center merupakan kibtar dari semua aspek.
GALERI SENI DI KOTA MALANG TEMA ARSITEKTUR POST-MODERN Raditya Pratama Wijayanto; Adhi Widyarthara; Budi Fathony
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Malang sejak dahulu dikenal kreativitasnya pada bidang seni, khususnya seni rupa, seperti seni lukis dan grafis, patung juga atraksi-atraksi dari seni instalasi , seni rupa di Kota Malang pada era ini memiliki banyak potensi dan perkembangan namun belum adanya sarana dan prasarana yang menunjang seniman-seniman tersebut untuk mempromosikan dan memamerkan karya nya, seniman lebih sering mempromosikan dan memamerkan karyanya di tempat yang tempatnya relatif kecil dan sempit tidak memiliki sarana memadai dan “magnet” yang mampu menyedot public berduyunn-duyun mendatanginya. Sementara itu arsitektur harus mampu mewadahi peran didalam mendukung aktivitas dan kegiatan yang terkait. Galeri seni rupa diperlukan untuk memajukan dan mendukung potensi-potensi seniman dan komunitas seni rupa untuk berkarya dan memamerkan hasil karyanya juga sarana interaksi sosial bagi seniman dan masyarakat. Jadi keberadaaan wadah ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa antusiasme, semangat minat dan memasyarakatkan dunia seni rupa yang ada di Kota Malang, serta meningkatkan karya seniman atau perupa untuk dipamerkan atau ditunjukkan dalam eksibisi seni rupa.
PUSAT REHABILITASI ANAK PENYANDANG DISABILITAS TUNA DAKSA DI KOTA MALANG Sitti Awalia Dewi Permatasari; Lalu Mulyadi; Budi Fathony
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak dengan disabilitas merupakan anak yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu yang lama. Dimana keterbatasan tersebut menghambat mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan melakukan kegiatan sehari-hari. Dengan ketidak mampuan mereka ini anak dengan disabilitas sendiri membutuhkan perhatian dan perlindungan dari keluarga, lingkungan dan pemerintah dalam pemenuhan hak - hak anak penyandang disabilitas tersebut dalam berbagai aspek kehidupan sesuai dengan yang ada dimana salah satunya adalah hak hidup, mendapatkan pendidikan dan kesehatan. Namun kenyataan yang ada, banyak masyarakat masih memiliki pemahaman dan kepedulian yang minim terhadap kaum disabilitas. Serta pandangan negatif seperti penyandang disabilitas dianggap sebagai “ke-tidak normalan” dan harus dikasihani mengakibatkan kurangnya upaya dalam pemenuhan hak-hak tersebut. Padahal pemberian penanganan dan pengarahan yang benar bagi anak penyandang disabilitas sejak dini atau pada saat gejala muncul sehingga dengan pemberian penanganan yang tepat akan mampu meningkatkan kemandirian anak dengan disabilitas saat terjun ke dalam masyarakat. Kota Malang sebagai kota kedua terbesar di Jawa Timur, juga memiliki jumlah penyandang disabilitas yang cukup besar dengan berbagai kategori dimana tuna daksa sebagai populasi disabilitas terbesar. Namun, kota ini dianggap memiliki potensi sebagai kota inklusif dengan julukannya sebagai Kota Pendidikan dan lingkungan yang kondusif. Berbagai fasilitas telah disediakan untuk mengakomodasi para difabel pada ruang publik yang ada. Sayangnya fasilitas yang ada belum mampu untuk menampung jumlah penyandang disabilitas di Kota Malang atau masih dibawah standar. Terutama dibidang pendidikan dan pelayanan kesehatan. Sehingga diperlukan adanya wadah sesuai standar yang dapat menampung kegiatan penanganan pendidikan bagi penyandang disabilitas khususnya tuna daksa berupa pusat rehabilitasi anak yang nyaman dan aksesibel bagi penghuninya.
SPORT CENTER NUSA TENGGARA BARAT TEMA: ARSITEKTUR MODERN Reza Gulam Zulfikar; Daim Tri Wahyono; Budi Fathony
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya fasilitas olahraga yang digunakan untuk menunjang kegiatan berolahraga untuk masyarakat Mataram dan kecamatan Selaparang khususnya menjadi salah satu alasan perancangan sport center ini. Kota Mataram pada umumnya belum memiliki suatu sarana atau kompleks olahraga terpadu jika ada pun kondisinya sangat memperihatikan, kecamatan selaparang dipilih sebagai lokasi karena merupakan salah satu wilayah kecamatan terbesar di kota Mataram dan tidak terlalu padat sehingga kualitas uadara dan lingkunganya masih sangat mendukung jika digunakan untuk berolahraga. Dijaman modern seperti sekarang ini berolahraga sering disepelekan, alasanya pun beragam, mulai dari kesadaran yang kurang hingga fasilitas penunjang yang belum tersedia, sehingga melalui perencanaan dan perancangan ini nanti diharapkan masyarakat bisa kembali terwadahi sehingga tujuan perancangan ini pun bisa terpenuhi. Sport center NTB ini adalah sebuah kawasan olahraga terpadu yang didesain dengan tema arsitektur modern yang terletak di kota Mataram yaitu tepatnya di kecamatan selaparang yang memiliki beberapa fasilitas olahraga yang menyesuaikan dengan kebutuhan dan minat masyarakat sekitar, seperti Futsal,Basket,Voli,Tennis,Badminton dan jogging track serta play ground untuk anak-anak dibawah umur. Selain digunakan untuk umum sport center ini juga nanti bisa digunakan untuk penyelenggaraan event-event olahraga berskala lokal maupun nasional sehingga dapat bermanfaat lebih untuk masyarakat sekitar.
CITY HOTEL BINTANG 4 DI BANYUWANGI TEMA: ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Tinzar Abar Eka Sandi; Budi Fathony; Suryo Tri Hatjanto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hotel merupakan salah satu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, yang disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan berikut makanan dan minuman. Berdasarkan pengertian ini, hotel merupakan pengelolaan secara terus menerus untuk melayani konsumennya. Hal ini juga sesuai dengan rumusan dari aspek pariwisata yang menyatakan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bagian dari jenis bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi kepentingan umum yang dikelola secara komersial. (keputusan mentri pariwisata, pos telekomunikasi RI).Seperti halnya di Banyuwangi sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi terbaik pada tahun 2016, mengalahkan kota besar seperti Malang maupun Surabaya di jawa timur dan nasional, Pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi terus melejit terjadi karena semua sektor perekonomian daerah bergerak bersama-sama. Mulai pertanian, perikanan, UMKM, sektor barang dan jasa hingga pariwisata. Hal itu dapat membuka peluang masuknya wisatawan yang memliliki tujuan bisnis dengan menanamkan modalnya di Banyuwangi, & perjalanan dinas bagi pegawai yang melakukan studi banding atau rapat pertemuan, serta sisanya adalah yang bertujuan rekreasi. Sebagai antisipasi kedatangan wisatwan ke Banyuwangi untuk kegiatan berbisnis maupun rekreasi maka memerlukan fasilitas pendukung seperti akomodasi untuk menginap, salah satunya adalah hotel berbintang yang memiliki fasilitas untuk pertemuan bisnis/dinas sekaligus tempat hiburan.
GALERI SENI RUPA DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR MODERN Joanita Vertude Lay do Rego; Gatot Adi Susilo; Budi Fathony
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Galeri seni Rupa adalah tempat atau Wadah untuk menampilkan hasil karya para seniman kepada peminat seni rupa. Di galeri seni rupa peminat dapat melihat karya, diantaranya ada yang berbentuk patung dan lukisan yang disajikan secara sistematis.Melihat banyaknya minat masyarakat Kota Malang terhadap seni rupa, maka terbentuklah ide desaing sebuah Bangunan Galeri seni rupa dengan tujuan agar mampu menampun dan mengumpulkan para seniman kota Malang dan mempunyai suatu tempat yang mampu mereka gunakan untuk menciptakan dan mengembangkan karya mereka yang lebih baik. Karna kota Malang sendiri merupakan kota yang memiliki kekayaan akan budaya dan juga seni. lokasi perencanaan berada di Jalan besar ijen,Kecamatan klojen,kelurahan Oro-oro Kota Malang.Masalah yang terlihat adalah kurangnya tempat untuk menampung dan merangkul para seniman tersebut untuk lebih menekspor kreatifitas mereka pada masyarakat dalam maupun luar Negeri.Kondisi ini mendorong. Pembangunan galeri seni rupa menjadi sebuah kebutuhan tersendiri. Pendekatan arsitektur menggunakan pendekatan terhadap isu dan masalah yang ada pada lokasi tapak perancangan,fungsi perancangan dan Tema Arsitektur modern.Galeri seni rupa dapat menjadi tempat pusat kesenian melalui kegiatan pameran, transaksi karya seni rupa antara seniman dan peminat dan juga sebagai tempat belajar tentang ilmu kesenian dan Budaya. Selain sebagai wadah berkumpulnya para seniman, pembangunan galeri seni rupa akan menambah wawasan masyarakat terhadap seni, menampung karya-karya para seniman baik itu pemula maupun professional, serta dapat memajukan kreatifitas Kota Malang hingga menjadi salah satu kota seni di Indonesia.