Claim Missing Document
Check
Articles

The Growth Performance of Larasati tilapia (Oreochromis niloticus Linnaeus, 1758) Farming Using Bioflocs Technology Fajar Basuki; Sri Hastuti; Subandiyono Subandiyono; Wartono Hadie
Journal Omni-Akuatika Vol 13, No 2 (2017): Omni-Akuatika November
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.924 KB) | DOI: 10.20884/1.oa.2017.13.2.247

Abstract

This research was aimed to discover the growth of converted Larasati tilapia (Oreochromis niloticus Linnaeus, 1758) using bioflocs system on its farming, the dynamics of its water quality, and the fish health condition. Bioflocs is the utilization of floc-forming bacteria (flocs forming bacteria) for sewage treatment. Waste mentioned in fish farming is particularly faeces and feed residue. This research took place at Laboratory of Aquaculture, Fisheries Department, Faculty of Fisheries and Marine Science of Diponegoro University. It started from May 2013 to August 2013. The design of the research was exploratory. The data of Larasati tilapia are from Janti, weighted 93.32 g or 200 fish per m3. The fiber tank with 2 m3 capacity is prepared for the bioflocs technique. The result shows that the growth of Larasati  tilapia with bioflocs system on its farming is better than with the conventional system. The survival rate SR reaches 90 % and food corvertion ratio FRC reaches 0.82. The water quality shows that there is oxygen dynamics around 4 mg · L–1 to 5 mg · L–1 and Amonia around 0.01 mg · L–1 to 0.015 mg · L–1. Based on the cell concentration and the blood chemistry, it can be concluded that the L.  tilapia with bioflocs system on its farming is healthy.
Perkembangan Gonad Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) dengan Penyuntikan Estradiol 17β Dosis Berbeda Tristiana Yuniarti; Titik Susilowati; Fajar Basuki; Sri Hastuti; Ristiawan Agung Nugroho; Anis Marfuah
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 4, No 2 (2021): JKPT Desember 2021
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v4i2.10789

Abstract

Ikan nilem (Osteochilus hasselti) adalah salah satu ikan endemik yang potensial untuk dikembangkan. Benih ikan nilem pun banyak dimanfaatkan sebagai ikan terapi. Ikan nilem tergolong ikan yang memijah tergantung musim, sehingga perlu adanya teknologi pengelolaan induk untuk meningkatkan perkembangan gonad. Salah satunya adalah dengan manipulasi hormonal melalui pemberian hormon estradiol 17β. Hormon estradiol 17β berperan penting dalam proses vitelogenesis dan perkembangan gonad. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hormon estradiol 17β terhadap perkembangan gonad ikan nilem dan dosis terbaiknya. Hewan uji menggunakan 48 ekor ikan nilem (O. hasselti) dan berat ±100 gram dengan umur 10 bulan yang sudah memasuki TKG III. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis estradiol yang digunakan yaitu A (0 µg/kg), B (100 µg/kg), C (200 µg/kg) dan D (300 µg/kg). Penyuntikan estradiol 17β dilakukan secara berkala pada hari 0, 10 dan 20 dengan dosis sesuai perlakuan. Respon yang diamati meliputi bobot mutlak, panjang mutlak, TKG, IKG, IHS dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuntikan estradiol 17β dengan dosis berbeda secara berkala memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot mutlak, IKG dan IHS, dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan panjang mutlak. Perlakuan terbaik adalah perlakuan C dengan dosis estradiol 200 µg/kg yang menghasilkan pertumbuhan bobot mutlak 27,92±2,84 gram, pertumbuhan panjang mutlak 1,46±0,21 cm, IKG 18,34±1,58%, IHS 1,08±0,09% dan TKG IV pada hari ke 30.  Kualitas air media selama pemeliharaan yaitu suhu 26,7-28,4˚C, DO 3-4,0 mg/l dan pH 7-8.
MASKULINISASI IKAN CUPANG (Betta splendens) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK PURWOCENG (Pimpinella alpina) PADA MEDIA PEMIJAHAN Siti Qotijah; Sri Hastuti; Tristiana Yuniarti; Subandiyono Subandiyono; Fajar Basuki
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 20, No 1 (2021): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v20i1.1228

Abstract

ABSTRAK Ikan cupang (Betta splendens) merupakan salah satu jenis ikan hias yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Ikan cupang yang berkelamin jantan mempunyai warna yang lebih menarik dan memiliki nilai komersial lebih tinggi daripada betina. Keistimewaan lain dari ikan cupang jantan adalah siripnya yang indah. Upaya untuk memperoleh persentase jantan dapat dilakukan dengan cara pengarahan kelamin dengan cara melakukan perendaman ikan pada media pemijahan yang mengandung ekstrak purwoceng. Tanaman purwoceng (Pimpinella alpina) merupakan salah satu tanaman obat asli Indonesia yang memiliki senyawa aktif stigmasterol yang mampu menimbulkan efek androgenik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan maskulinisasi ikan cupang (B. splendens) dengan penambahan ekstrak purwoceng pada media pemijahan.Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli  hingga September 2018 di CV Galaxy Aquatic Indonesia, Pedurungan, Semarang.Induk jantan yang digunakan sebanyak 20 ekor dan induk betina sebanyak 20 ekor dengan jumlah total 40 ekor. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 perlakuan dan 10 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penggunaan dosis purwoceng yang berbeda melalui perendaman pada media pemijahan. Perlakuan tersebut adalah A dosis 0 mg/L, perlakuan B dosis 20 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman menggunakan ekstrak purwoceng dengan dosis yang berbeda pada perendaman induk memberikan pengaruh nyata terhadap persentase jantan, betina dan kelulushidupan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap derajat penetasan dan pertumbuhan. Persentase kelamin jantan pada perlakuan A yaitu 34,80%, perlakuan B 84,54%. Kualitas air pada media pemeliharaan terdapat pada kisaran layak untuk budidaya ikan cupang (B. splendens) yaitu suhu 26-280C; pH 6,5-7,0; dan DO 2,3-2,8 mg/L. Kata kunci:  dosis, Ikan cupang, ikan jantan, Purwoceng ABSTRACT Betta fish (Betta splendens) is one type the ornamental fish that has high economic value. Male betta fish has more attractive colors and higher commercial value than females. Another feature of male betta fish is its beautiful fin. Efforts to obtain percentage of male fish can be done by sex reversal through submersion spawning media with Purwoceng extract. Purwoceng (Pimpinella alpina) is one of the Indonesian endemic herbs which haves active compound stigmasterol which is able to make androgenic effect.  The purpose of this study is to determine the effect of the addition of purwoceng extract on spawning media to the male genital formation on Betta fish (B. splendens). This research was conducted from July to September 2018 at CV Galaxy Aquatic Indonesia, Pedurungan, Semarang. There were 20 male brooders and 20 female brooders with a total of 40 fishes. This research was conducted by using the experimental method and Completely Randomized Design (CRD) which are consisting of 2 treatments and 10 replications. The treatment in this study was the use of different purwoceng extract doses through submesrsion on spawning media. The treatments are A dose (0 mg / L) and B dose (20 mg / L). The result showed that immerstion using different doses of purwoceng extraxt gives a significant effect on percentage of male , female ang survival rate, but not significant on hatching rate and growth. Percentage value of male sex in treatment A was34,80% and treatment B was 84.54 ± 2.20%. Water quality in the breeding media that is suitable for Betta fish cultivation are temperature 26 – 28 0C, pH 6.5-7.0, and DO 2.3-2.8 mg / L.Keywords: Immersion, Betta fish, doses, Purwoceng, Male fish
The Effects of Stocking Density on Growth and Survival rate of Beong (Hemibagrus nemurus) Wildah Faizati; Sri Hastuti; Ristiawan Agung Nugroho; Tristiana Yuniarti; Fajar Basuki; Dewi Nurhayati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i2.3561

Abstract

Beong are one of endogenous fish in Indonesia and still rely on catches from nature. The level of growth and survival rate in culture of beong is still low, so it is necessary to do cultivation efforts for conservation of beong, so that the beong can be cultivated intensively. One effort that can be do is biological manipulation in the form of stocking density. This study aims to determine the effect of shocking density on growth and survival rate and find out the best amount too. The study was conducted in April-May 2018 at UPT BBI Sawangan, Magelang, Central Java. The method used in this study was experiment method and Completely Randomized Design (CRD) for 4 treatments, 3 replicates with stocking dencities of A (10 fish/m2), B (30 fish/m2), C (50 fish/m2)and D (70 fish/m2). The results showed that different stocking densities gave a significant effect (Sig.> 0.05) on TKP, FCR, SGR and SR. This is allegedly due to feed competition, space competition and cannibalism in Beong fish. Treatment B gave the best results at TKP, FCR, SGR and SR with a value of 1.36 ± 0.01 gr / individual, 1.15 ± 0.11, 4.58 ± 0.22% / day and 83.33 ± 3,34%.