Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN TEGANGAN PERMUKAAN TANAH PADA PEMBUMIAN SISTEM GRID-ROD DALAM STRUKTUR TANAH DUA LAPIS (SUATU ANALISA KASUS) Tadjuddin Tadjuddin; Ahmad Gaffar; Bakhtiar Bakhtiar
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.513 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v11i2.1106

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang menjadi penyebab turun/ rendahnya nilai tegangan permukaan tanah khususnya tegangan sentuh sentuh yang timbul saat terjadi gangguan,Besarnya tegangan sentuh dipengaruhi banyak factor shingga dalam merencanakan sisatem pembumian perlu diketahui faktor yang dominan berpengaruh terhadap tegangan sentuh tersebut. Data-data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh pada P.T PLN khususnya PIKITRING SULMAPA antara lain nilai tahanan jenis tanah, ketebalan lapisan tanah bagian pertama, tegangan kerja sistem yang direncanakan. Kegiatan ini diawali dengan menghitung: Luas Daerah Pembumian, Ukuran Minimum Elektroda Pembumian, Jumlah Minimum Batang Konduktor serta seluruh panjang batang pembumian yang diperlukan untuk selanjutnya hasilnya digunakan menghitung Tegangan Sentuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor faktor yang dominan berpengaruh terhadap rendahnya atau turunnya tegangan sentuh secara berturut turut adalah sbb: i). Perubahan jarak antara konduktor paralel(D). Semakin kecil jarak konduktor parallel maka semakin panjang elektroda grid yang dibutuhkan. Dengan semakin kecilnya nilai tahanan dari konduktor yang paralel tersebut berarti semakin memudahkan jalan arus gangguan ke tanah sehingga tegangan pada permukaan tanah menjadi semakin kecil. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 meter jarak konduktor paralel (dari 3 meter sampai dengan 12 meter) menyebabkan terjadinya perubaha rata-rata tegangan sentuh sebesar 11,36 %. Untuk ρ1 = 30,4 (Ω.m) dan ρ2 = 11,3 Ω.m ii), Perbandingan tahanan jenis tanah lapisan pertama dan lapisan kedua. Dan iii) kedalaman penanaman elektroda grid. Hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa semakin dalam elektroda tersebut tertanam dalam tanah (dari 0,5 meter sampai dengan kedalaman 1,0 meter) tegangan sentuh semakin kecil. Namun bila kedalaman penanaman elektroda ditambah terus melibihi 1,0 meter ternyata tegangan sentuh menjadi semakin besar. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dalam IEEE, bahwa penanaman elektroda grid akan efektif menurunkan tegangan sentuh hanya sampai pada kedalaman 1,0 meter.
KenNDALA ORANG TUA MENDAMPINGI ANAK DALAM PEMBELAJARAN DARING SELAMA PANDEMI COVID-19 DI KELAS V SDN 22 BANDA ACEh Emilia Najli; Fauzi Fauzi; Bakhtiar Bakhtiar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 6, No 1 (2021): FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Covid-19 memberi pengaruh yang sangat besar di segala aspek, salah satunya pendidikan, dikarenakan kasus Covid-19 yang memburuk pemerintah terpaksa menjalankan kebijakan belajar dari rumah. Dalam kondisi terbatas karna wabah Covid-19 kegiatan belajqr atau setiap proses didalamnya berhenti begitu saja. Berdasar kepada surat edatan bahwa seluruh kegiatan pembellajaran dilaksankan dngan cara belajar dalam jariingan dqring. Disini siswa akan belajar dari rumah dengan didampingi orang tua a dalam proses pembelajarannya yang tentunya dengan arahan dari guru. Berdasarkan informasi dari guru kelas V SDN 22 Banda Aceh banyak orang tua yang mengeluh tentang belajar daring ini. Beberapa orang tua terkendala dengan adanya pembelajaran daring karena belum pernah menjalani atau mendampingi proses belajar daring anak sebelumnya. Dalam penelitian berikut yang menjadi rumusan masalahnya adallah Apa saja kendala orang tua dalam menndampingi anak belajar daring selama pndemi Covid-19 di kellas V SDN 22 Banda Aceh dan Bagaimanakah solusi untuk mengatasi kendala dlam mendampingi anak belajar darng selama pandemi Covid-19 di kelas V SDN Bandaa Aceeh. Pendikatan yang diambil peneliti dalam telitian ini adalah kuallitatif dan jenis yang dipakai penelitian deskreptif. Subjek penelitian ini adalah 12 orang tua siswa SDN 22 Bandaa Aceh. Teknik untuk mengumpul data dalam telitian ini adalah wawancara, yang dijabarkan dngan mereiduksi data, menyusun data dan mendapat kesimpulan. Hasil yang didapat dalm telitian menunjukkan bahwa selama pandemi Covid-19, para orang tuaharus menghadapi banyak tantangan dalam proses pembelajaran online bersama anak-anaknya selama masa pandemii Covid- 19 yaitu saat harus membagi waktu antara mendampingi anak dengan pekerjaan atau kegiatan lain, ada beberapa materi pelajaran yang kurang dipahami orang tua, banyaknya tugas yang harus dikerjakan anak, biaya yang dikeluarkan untuk kuota internet pada awal pandemi, dan anak yang malas belajar. Solusi yang diterapkan orang tua untuk mengatasi kendala selama proses belajar yaitu dengan membagi waktu, meminta jasa bantuan guru privat, membagi waktu, mengurangi kegiatan lain dan meminta bantuan anak yang lain untuk membantu proses belajar anak. Kata Kunci : Kendala orang tua , belajar daring, Covid-19. PENDAHULIUAN Pendidikan merupakan bentuk upayq manusia untuk membina dan mengennbangkan potensi yang dimiliki tanpa lupa mengedepankan nilai budaya kita. Upaya menanamkan nilai dan norma tersebut dan mewariskannya kepada generasi penerus untuk berkembang dalam hidup dan kehidupan yang terjadi selama proses pendidikan. Tanpa pendidikan, seseorang sulit untuk maju, berkembang, bahagia bahkan sejahter
PENGELOLAAN ARSIP DENGAN SISTEM DIGITAL (Record Management by Digital System) Bakhtiar Bakhtiar
Intelektualita Vol 11, No 02 (2022): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan berdampak pula pada kemajuan bidang kearsipan. Dalam hal ini pengelolaan arsip perlu dilakukan secara digital. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif sesuai dengan konteksnya, maka dalam uraian ini di antaranya akan terdiri dari pengertian dan ruang lingkup kearsipan, permasalahan kearsipan, azas pengelolaan arsip, sistem penyimpanan arsip, document imaging, pertimbangan yang perlu dilakukan dalam mengembangkan otomasi kearsipan. Pada prinsipnya dengan teknik tersebut dapat menghemat anggaran yang cukup besar bila dibandingkan dengan pengelolaan arsip dengan sistem filing yang tradisional.
Penambahan Tepung Tulang Ikan Bandeng (Chanos chanos) Sebagai Sumber Kalsium dan Fosfor Pembuatan Donat Panggang Bakhtiar Bakhtiar; Syarifah Rohaya; Hanif Muchdatul Ayunda Ayunda
Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Vol 11, No 1 (2019): Vol. (11) No. 1, April 2019
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1045.044 KB) | DOI: 10.17969/jtipi.v11i1.13439

Abstract

Tepung tulang ikan bandeng memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang tinggi dan dapat menjadi sumber alternatif untuk pemenuhan kalsium dan fosfor dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap donat dengan penambahan tepung tulang ikan bandeng dan pengaruh suhu pemanggangan donat, serta menjadi sumber alternatif pemenuhan kalsium dan fosfor dalam tubuh. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri atas 2 (dua) faktor. Faktor pertama adalah penambahan tepung tulang ikan bandeng dalam adonan kue donat (T) dengan 3 taraf yaitu T1 = 5%, T2 = 7,5%, dan T3 = 10% dari berat tepung terigu. Faktor kedua adalah suhu pemanggangan (S) yang terdiri dari 2 taraf yaitu S1 = 170oC, dan S2 = 180oC. Setiap perlakuan diulang 3 (tiga) kali sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Rendemen tepung tulang ikan bandeng yang diperoleh dari proses penepungan yaitu 57,1% dengan nilai kadar kalsium sebesar 5,24% dan fosfor 2,36%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa donat panggang dengan penambahan tepung tulang ikan bandeng sebanyak 5% dan suhu pemanggangan 170oC lebih disukai dari semua perlakuan. Nilai terhadap kadar air yaitu  sebesar 17,37%, kadar protein 40,43%, kadar abu 8,39%, kadar lemak 0,03%, kadar kalsium 0,31%, dan kadar fosfor 0,22%. Nilai rata-rata organoleptik terhadap warna yaitu 3,80 (suka), rasa 3,11 (netral), aroma 2,63 (netral), dan tekstur 3,29 (netral).
Penanaman Kesadaran Hukum Bagi Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas IIa Maros Heri Tahir; Ririn Nurfaathirany Heri; St. Junaeda St. Junaeda; Maya Kasmita; Andi Fachruddin; Bakhtiar Bakhtiar
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2: Mei 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v2i2.1719

Abstract

Kejahatan yang dilakukan oleh anak semakin marak. Begitu juga residivis anak yang menjadi indikator pidana penjara tidak menjadi sarana efektif bagi beberapa anak dalam perubahan karakternya, sehingga penanaman kesadaran hukum kepada anak yang berhadapan dengan hukum dianggap penting. Pengabdian ini diharapkan menjadi upaya perbaikan karakter anak yang berhadapan dengan hukum melalui peningkatan kesadaran hukum. Kegiatan ini terdiri atas beberapa tahapan yakni, observasi, penyuluhan materi, FGD, Evaluasi. Kegiatan ini menunjukkan nilai posiitif dengan hadirnya pemahaman yang baik dan implementasi  nilai kesadaran hukum di lingkungan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas IIa Maros sehingga diharapkan kedepannya anak menjadi pribadi yang baik dan dapat menjadi agen of change.
Pengaruh Bahan Invigorasi dan Lama Perendaman pada Benih Padi Kadaluarsa (Oryza sativa L.) terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Resti Afdharani; Hasanuddin Hasanuddin; Bakhtiar Bakhtiar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.056 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i1.10361

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan invigorasi dan lama perendaman serta interaksi keduanya terhadap viabilitas benih padi kadaluarsa. Penelitian ini dilaksanakaan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh dari bulan Juli sampai bulan Agustus 2018. Unit-unit penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4x3 dengan 3 ulangan dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf 5% pada hasil uji F yang signifikan. Faktor pertama adalah bahan invigorasi dengan 4 jenis bahan yaitu Aquades, PEG, KNO3, dan Air kelapa. Faktor kedua adalah lama perendaman dengan 3 taraf yaitu 12, 24 dan 48 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan invigorasi terbaik terdapat pada bahan invigorasi menggunakan PEG. Lama perendaman tidak berpengaruh terhadap viabilitas benih padi kadaluarsa. Kombinasi perlakuan terbaik antara bahan invigorasi dan lama perendaman untuk invigorasi benih padi kadaluarsa pada penelitian ini terdapat pada bahan invigorasi menggunakan PEG dan lama perendaman 24 jam.The Effect of Invigorating Material and Soaking Periods on Expired Rice Seeds (Oryza sativa L.) againts Viability and Vigor SeedsAbstract. The purpose of this research was to investigate the effect of invigoration technique and soaking duration and interaction between them on the expired rice seed viability. The research was conducted at the Laboratory of Seed Science and Technology Department of Agrotechnology Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Banda Aceh from July to August 2018. Treatment units were arranged in Factorial Completely Randomized Design (CRD) 4x3 in 3 replications, and the significant data was continued analized by Honestly Significant Different (HSD). The first factor was the invigoration technique that used 4 substance i.e Aquades, PEG, KNO3, and coconut water. While the second factor was duration of soaking i.e 12, 24 and 48 hours. The result showed the best concentration for invigoration was one used PEG, while the duration for soaking was not effect on invigoration. The best combination for invigoration of expired rice seeds on this research was PEG and 24 hours of soaking duration.
Pengaruh Dosis Ampas Tahu dan Pupuk Agrobost Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) Fathul Rizal; Bakhtiar Bakhtiar; Jumini Jumini
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.584 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v3i4.9510

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis ampas tahu dan konsentrasi pupuk agrobost serta interaksi antara terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh pada bulan Januari sampai April 2018. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 4 x 3 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah dosis ampas tahu dan faktor kedua adalah konsentrasi pupuk Agrobost. Peubah yang diamati yaitu tinggi tanaman, diameter batang, panjang tongkol berkelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot dan potensi hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis ampas tahu berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman 45 HST, diameter batang umur 30 HST dan 45 HST, panjang tongkol berkelobot, tanpa kelobot, berat tongkol berkelobot dan tanpa kelobot, potensi hasil berkelobot dan tanpa kelobot, berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 15 HST dan 30 HST serta diameter batang 15 HST. Perlakuan konsentrasi pupuk Agrobost berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang 30 dan 45 HST, panjang tongkol berkelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, potensi hasil berkelobot dan potensi hasil tanpa kelobot. Namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi 15 dan 45 HST serta diameter 15 HST. Tidak terdapat interaksi yang  nyata antara dosis ampas tahu dan konsentrasi pupuk Agrobost terhadap semua peubah  pengamatan.  Perlakuan dosis ampas tahu 10, 20 dan 30 ton/ha  memberikan pertumbuhan dan hasil jagung  manis yang sama baiknya, namun dari segi ekonomis 10 ton/ha lebih efektif untuk digunakan. Perlakuan pupuk agrobost yang lebih baik di jumpai pada konsentrasi 15 ml/l air yang memberikan pertumbuhan dan hasil jagung manis dibandingkan dengan kontrol dan 30 ml/l air.Kata kunci : Ampas Tahu, Agrobost, Jagung ManisEfect of Dosage Tofu Dregs and Agrobost Fetilezer to Growth and Yield of Sweet Corn Crops Zea mays saccharat Sturt.Abstrack. This research was conducted to know wheter the effect of dosage tofu dregs and agrobost fertilizer consentration and interaction between both of it to growth and yield of sweet corn crops. This research did at. Experimental Farm and Plant Phaysiology Laboratory of Syiah Kuala University, Banda Aceh, on January to April 2018. The design was used  Randomized Block Design (RBD) 4 x 3 factorial pattern with 3 times repeated. The first factor was dosage of tofu dregs (D) and the second factor was agrobost consentration (T). The observed variables were plant height, stem diameter, length of cob weighted, length of cob without weighted, weight of cob weighted, weight of cob weight without weight and yield potential. The results showed that dosage of tofu dregs very significant effect on plant height of 45 DAP, stem diameter of 30 DAP and 45 DAP, length of cob weighted, length of cob without weighted, weight of cob weighted and weight of cob without weighted, yield potency of cob weighted and yield potency of cob without weighted. The significant effect on  plant height of 15 DAP and 30 DAP and stem diameter of 15 DAP. Agrobost fertilizer concentration was very significant effect on stem diameter of 30 and 45 DAP, length of cob weighted, length of cob without weighted, weight of cob weighted, weight of cob without weighted, yield potency of cob weighted and yield potency without weighted. However, no significant effect on the plant height of  15 and 45 DAP and the diameter of 15 DAP. There were no interaction between dregs of tofu and Agrobost fertilizer concentration on all observation parameters. The treatment of  dregs tofu 10, 20 and 30 tons/ha the same growth and yield of sweet corn, but terms of economical 10 tons/ha is more effective to use. The treatment of agrobost fertilizer  was found better at concentration of 15 ml/l water which gave growth and sweet corn yield compared to the control and 30 ml/l water.Keyword: Dregs of Tofu, agrobost, Sweet Corn 
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TITRASI ASAM BASA DI KELAS XI SMA NEGERI 6 LHOKSEUMAWE Bakhtiar Bakhtiar; Yusrizal Yusrizal; Ibnu Khaldun
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 4, No 1 (2016): APRIL 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.105 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi titrasi asam basa di kelas XI SMA Negeri 6 Lhokseumawe. Penelitian ini bertujuan mengetahui motivasi, hasil belajar dan tanggapan siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan titrasi asam basa. Jenis penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMAN 6 Lhokseumawe, satu kelas sebagai kelas kontrol dan kelas berikutnya sebagai kelas eksperimen. Sebelum dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu dilakukan penyiapan bahan penelitian, angket, LKS sesuai dengan materi, kemudian dilakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. Pengumpulan data dilakukan melalui tes, dan angket. Soal tes dan angket telah divalidasi isi oleh pakar. Diawal pembelajaran diberikan pretes, kemudian diakhir pertemuan diberikan angket dan postes. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol secara signifikan diketahui dengan uji t nilai postes, dan nilai N gain kedua kelas. Nilai N gain kedua kelas juga menunjukkan perbedaan, kelas kontrol nilai N gain siswa terletak pada kategori sedang, sedangkan pada kelas eksperimen terletak pada kategori tinggi. Persentase siswa yang memberi tanggapan positif terhadap penggunaan model kooperatif tipe STAD mencapai rata-rata 95%, dan siswa yang memberikan tanggapan negatif rata-rata  sebesar 5%. Penggunaan model tipe STAD juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kimia materi titrasi asam basa menggunakan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa serta memberikan tanggapan positif.
The effectiveness of Lactobacillus reuteri on serum bilirubin levels in neonatal hyperbilirubinemia with phototherapy Deska Andina Rezki; Isra Firmansyah; Dora Darussalam; Sulaiman Yusuf; Nora Sovira; Bakhtiar Bakhtiar
Paediatrica Indonesiana Vol 63 No 4 (2023): July 2023
Publisher : Indonesian Pediatric Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/pi63.4.2023.219-25

Abstract

Background Hyperbilirubinemia occurs in 60% of full term and 80% of premature infants. Phototherapy is the main treatment, but it has side effects, sometimes requires hospitalization, and causes the baby to be separated from the mother. Underdeveloped gut microflora and increased enterohepatic circulation in newborns contribute to increased serum bilirubin levels in early life. Objective To assess the efficacy of adding probiotic L. reuteri on phototherapy in full-term neonates with hyperbilirubinemia. Methods In this double-blind, randomized clinical trial, full term infants with hyperbilirubinemia at Dr. Zainoel Abidin Hospital, Banda Aceh, Aceh, Indonesia, were randomly assigned to either an intervention or control group. All subjects received phototherapy. The intervention group was also given five drops of L. reuteri once a day orally before phototherapy started, while the control group received a placebo. Bilirubin levels after 24-hour phototherapy were evaluated in both groups. Results A total of 42 term neonates met the inclusion criteria. The intervention group had a significantly greater decrease in total serum bilirubin (TSB) level (6,517 mg/dL) than did the control group (4,434 mg/dL) (P<0.001), as well in indirect bilirubin levels in the intervention group had decrease 6.40 mg/dL while in the control group 4.43 mg/dL after 24 hours of phototherapy (P<0.001). Conclusion In full-term neonates with hyperbilirubinemia who underwent 24-hour phototherapy, adding probiotic L. reuteri leads to a significantly greater reduction in total and indirect bilirubin levels compared to the control group.
Yield potential and resistance of corn (Zea mays L.) S5 generation SITI HAFSAH; BAKHTIAR BAKHTIAR; NUR ROSLINI; FIRDAUS FIRDAUS
Jurnal Natural Volume 21 Number 1, February 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jn.v21i1.19142

Abstract

. Maize S5 generation was obtained and assembled through open pollination, from its parents possessing high yield potential and resistant to downy mildew disease, where the parents were obtained through mass selection.  The objective of this research was to evaluate the yield potential and resistance of maize S5 generation against downy mildew disease.  The research was conducted at Syngenta Seed Indonesia, Kediri Field Station, Kedungmalang Village, Papat District, Kediri Regency, East Java, from May to October 2019.  The research was employed Randomized Block Design (RBD) non Factorial with the only factor observed, 24 genotypes of maize, 5 genotypes for disease resistance assay and 4 genotypes for yield potential assay with 2 replications.  The results showed that there were 5 resistant genotypes, 18ID010125, 18ID010141, 18ID010158, 18ID010134, 18ID010118 and 18ID010122 and 7 potential genotypes to have high yield, 18ID010144, 18ID010123, 18ID006020, 18ID010135, 18ID010125, 18ID007419 and 18ID010148. The results also exhibited 3 genotypes with the highest yield and possessed high resistance against downy mildew (18ID010125, 18ID010123 and 18ID010148).