Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

DIVERSITY OF BUTTERFLIES (LEPIDOPTERA) IN MOUNT BROMO FOREST AREA WITH SPECIAL PURPOSE (FASP), KARANGANYAR, CENTRAL JAWA Pertiwi, Rizqi Adanti Putri; Sugiyarto, Sugiyarto; Budiharjo, Agung; Nayasilana, Ike Nurjuita
ZOO INDONESIA Vol 29, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Butterflies are insects that must be preserved because of their role in balancing ecosystems. The purpose of this study is to know the diversity of butterflies in Mount Bromo FSAP. This research was conducted in May-August 2019. The observation site consisted of four stations, i.e. heterogeneous forest, cultivation field, sonokeling forest, and pine forest. Observation in each station was replicated three times. Time research was applied by making a 200m x 100m plot area in each station. Abiotic factors including humidity, temperature, light intensity, and wind speed were also measured in each station. Several ecological indices of butterflies were determined, including Shannon-Wiener Diversity Index (H'), Evenness Index (E), and Dominance Index (C). They were analyzed descriptively and associated with the nectar plants and abiotic factors. The result showed there are 42 species butterflies belong to five families in Mount Bromo FSAP. The butterfly diversity index is 2.78 or medium category with details 2.38, 2.50, 2.52, and 2.23 for the heterogeneous forest, cultivation field, pine forest, and sonokeling forest respectively. The diversity of butterflies is determined by the number of nectar plant, and abiotic factors suitable for butterfly activity.
DIVERSITY OF BUTTERFLIES (LEPIDOPTERA) IN MOUNT BROMO FOREST AREA WITH SPECIAL PURPOSE (FASP), KARANGANYAR, CENTRAL JAWA Pertiwi, Rizqi Adanti Putri; Sugiyarto, Sugiyarto; Budiharjo, Agung; Nayasilana, Ike Nurjuita
ZOO INDONESIA Vol 29, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v29i2.4039

Abstract

Butterflies are insects that must be preserved because of their role in balancing ecosystems. The purpose of this study is to know the diversity of butterflies in Mount Bromo FSAP. This research was conducted in May-August 2019. The observation site consisted of four stations, i.e. heterogeneous forest, cultivation field, sonokeling forest, and pine forest. Observation in each station was replicated three times. Time research was applied by making a 200m x 100m plot area in each station. Abiotic factors including humidity, temperature, light intensity, and wind speed were also measured in each station. Several ecological indices of butterflies were determined, including Shannon-Wiener Diversity Index (H'), Evenness Index (E), and Dominance Index (C). They were analyzed descriptively and associated with the nectar plants and abiotic factors. The result showed there are 42 species butterflies belong to five families in Mount Bromo FSAP. The butterfly diversity index is 2.78 or medium category with details 2.38, 2.50, 2.52, and 2.23 for the heterogeneous forest, cultivation field, pine forest, and sonokeling forest respectively. The diversity of butterflies is determined by the number of nectar plant, and abiotic factors suitable for butterfly activity.
EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK BAHAN HERBAL (Mengkudu, Pepaya, Kunyit) TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN Aeromonas hydrophila SECARA IN VITRO Dadi Pratama; Agung Budiharjo
Jurnal Akademika Biologi Vol. 6 No. 2 April 2017
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.698 KB)

Abstract

. One of the alternative to overcome bacterial diseases of fish is by using herbal material that contain antibacterial. This study aimed to test the effectiveness of a combination of herbal material extract (noni, papaya and turmeric) in controlling the growth of bacteria Aeromonas hydrophila in-vitro. The research design used was Completely Randomized Design (CRD), which consists of 33 treatments and 3 replications. The parameters measured were the absorbance value (λ = 600 nm) of A. hydrophila growth after 18 hours of incubation and was measured by multiskan GO microplate spectrophotometer. This research was conducted through a two-stage test, the test MIC and FIC using microdilution method. MIC test result showed the minimum dosage of each herbal extract that is 1 µl/ml for noni extract, 2 µl/ml for papaya extract, and 1 µl/ml for turmeric extract. Values obtained FIC index is 0.250 (combination MP), and 0.375 (a combination of MK and PK). The combination of herbal material each extract showed synergistic interaction with FIC index values ≤ 0.5. Formula of the most effective and efficient than any combination is 1/8x noni and 1/4x papaya, 1/4x noni and 1/8x turmeric, 1/4x papaya and 1/8x turmeric.  Keywords: Antibacterial, A.hydrophila, FIC Indeks
Studi Keragaman Populasi Ikan Tawes (Puntius javanicus) di Sungai Bengawan Solo, Sungai Dengkeng dan Sungai Opak berdasarkan Morfometri Hasan Ayyubi; Agung Budiharjo; S Sugiyarto
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.612 KB)

Abstract

Ikan tawes (Puntius javanicus) merupakan salah satu kekayaan alam perairan Indonesia. Indonesia merupakan negara maritim yang dikelilingi perairan berikut sungai-sungai yang ada di dalamnya. Sungai Bengawan Solo, Sungai Dengkeng dan Sungai Opak merupakan sungai lokal yang mempunyai karakter dengan aliran Sungai Bengawan Solo bertemu dengan aliran Sungai Dengkeng sedangkan aliran Sungai Opak terpisah dari keduanya menjadikan sebuah fenomena keterpisahan populasi menjadi dua atau lebih yang menarik untuk diteliti keragaman dan hubungan kekerabatan antar populasi melalui penanda morfologi morfometrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman ikan tawes pada Sungai Bengawan Solo, Sungai Dengkeng dan Sungai Opak berdasarkan morfometri, penelitian dilakukan pada bulan Februari - Maret 2018 dengan metode purposive sampling pada masing-masing stasiun dari Sungai Bengawan Solo (7°45'6.37" LS dan 110°54'0.26" BT), Sungai Dengkeng (7°45'23.14" LS dan 110°41'32.24" BT ) dan Sungai Opak (7°46'39.53" LS dan 110°28'19.19" BT). Pengukuran faktor fisika kimia air meliputi suhu, kuat arus, kedalaman, pH, DO, BOD, kekeruhan dan tekstur sedimen. Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan indeks morfometri antar populasi ikan tawes terdapat 4 dari 14 karakter beda nyata dengan taraf signifikansi < 0,05 yakni SL ( standart length/ panjang standar), CPD (caudal pundacle depth/ tinggi batang ekor), PFL ( pectoral fin length/ panjang sirip dada), BD ( body depth/tinggi badan), analisis cluster ikan tawes Sungai Bengawan Solo mempunyai kekarabatan lebih dekat dengan Sungai Dengkeng, sedangkan ikan tawes Sungai Opak lebih jauh dari kedua sungai tersebut. Hal ini menunjukan jarak jauh dekat antar populasi berbanding lurus dengan keragamanya.
Studi Analisis Biomorfometrik Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Kawasan Hutan Mangrove Wilayah Kabupaten Rembang Danang Setyo Pambudi; Agung Budiharjo; S Sunarto
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.812 KB)

Abstract

Salah satu sumber daya alam laut indonesia yang bernilai ekonomis tinggi adalah Kepiting bakau (Scylla sp), hewan ini merupakan anggota dari kelompok Crustacea yang memiliki habitat di hutan mangrove. Pola pertumbuhan kepiting bakau di perairan estuari maupun di laut memiliki kebiasaan hidup yang berbeda, terutama dalam hal mencari makanan dan beradaptasi pada habitat mangrove. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Biomorfometrik kepiting bakau ditinjau dari jumlah, sebaran frekuensi, rasio kelamin, Korelasi lebar karapas dan berat, dan faktor kondisi kepiting dikawasan hutan mangrove wilayah kabupaten Rembang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2019 dengan metode analisis deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kepiting sebanyak 164 ekor, terdiri dari 102 ekor jantan dan 62 ekor betina, perbandingan rasio jantan dan betina 1,64 : 1,0 . ukuran lebar karapas antara 60,00 – 122,98 mm dengan berat antara 60,0 – 345,6 g. Pola pertumbuhan kepiting bersifat allometrik negatif dan allometrik positif, nilai faktor kondisi berkisar 1,003 – 1,025. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Biomorfometrik kepiting bakau di hutan mangrove kabupaten Rembang bersifat Allometrik negatif maupun positif dengan nilai faktor kondisi (kn) kategori Rendah, hal ini dipengaruhi oleh asupan makanan maupun kondisi lingkungan seperti vegetasi mangrove, ph, salinitas, karakter substrat dan suhu.
Karakteristik Habitat Bertelur Penyu di Pantai Taman Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan, Jawa Timur Nieko Octavi Septiana; S Sugiyarto; Agung Budiharjo
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.939 KB)

Abstract

Penyu memiliki perilaku unik yaitu bertelur di pantai yang sama dengan tempatnya menetas. Penyu sebagai hewan yang dilindungi terus mengalami penurunan populasi yang disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya yaitu degradasi habitat peneluran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi habitat Pantai Taman sebagai habitat bertelur penyu. Penelitian dilakukan selama bulan September-November 2016 dengan metode survei dengan mengukur parameter habitat Pantai Taman yang meliputi suhu pasir, suhu udara, kelembaban udara, lebar pantai, kemiringan pantai, jenis vegetasi, dan eksistensi predator. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Rata-rata suhu udara 28,06oC, rata-rata suhu pasir pada kedalaman 50 cm yaitu 29,95oC, rata-rata kelembaban udara yaitu 71,53%, rata-rata lebar pantai di yaitu 35,84 m, dan rata-rata kemiringan pantai yaitu 7,02o yang menunjukkan kategori pantai landai. Jenis vegetasi yang tumbuh di sepanjang pesisir pantai yaitu biduri (Calotropis gigantea), bintaro (Cerbera manghas), nyamplung (Calophyllum inophyllum), ketapang (Terminalia catappa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), tapak kuda (Ipomoea pes-caprae), kelapa (Cocos nucifera), pandan laut (Pandanus tectorius), rumput angin (Spinifex littoreus), rumput grinting (Thuarea involuta), dan cikumpai cikarao (Lepturus repens). Sedangkan untuk keberadaan predator yang teridentifikasi selama pengamatan yaitu kepiting hantu (Ocypode cursor).
Pengolahan Kotoran Gajah Taman Satwa Taru Jurug Surakarta Menjadi Pupuk Organik Tetri Widiyani; Shanti Listyawati; Elisa Herawati; Agung Budiharjo; Okid Parama Astirin
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1554

Abstract

Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) adalah suatu kebun binatang yang berlokasi di kota Surakarta yang secara spesifik membidangi konservasi flora dan fauna, edukasi, dan rekreasi. TSTJ ditopang oleh 67 spesies satwa yang terdiri dari 331 ekor satwa serta ribuan pohon. Dengan keberadaan satwa, dihasilkan limbah berupa kotoran hewan (feses). Feses TSTJ belum dimanfaatkan secara optimal dan berpotensi mencemari lingkungan terutama dari feses gajah. Oleh karena itu pengadian ini bertujuan melakukan pengolahan feses gajah TSTJ menjadi pupuk organik untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Metode pengolahan feses gajah menjadi pupuk organik dilakukan dengan cara fermentasi menggunakan bioaktivator EM4. Feses gajah yang digunakan adalah feses yang telah kering. Feses dicampur sekam padi dan kapur tohor dengan perbandingan 5:2:1. EM4 dilarutkan dalam air dan molase kemudian disemprotkan pada campuran bahan pupuk sampai lembab dan dimasukkan dalam wadah tertutup. Proses pembuatan pupuk dilakukan selama 3 bulan. Di akhir kegiatan diselenggarakan acara FGD (forum group discussion) untuk mensosialisasikan teknologi pengolahan feses ini kepada perwakilan pengelola TSTJ. Hasil yang diperoleh adalah pupuk organik padat dengan konsistensi kasar berserabut berwarna hitam kecoklatan dengan kondisi lembab dan pH cenderung asam (5,6). Dari kegiatan FGD diperoleh beberapa masukan sebagai bahan evaluasi dalam proses pengolahan feses dan keberlanjutan program ini.
Pemanfaatan potensi Azolla microphylla sebagai pakan untuk ikan sidat (Anguilla bicolor) Rory Ade Kristiawan; Agung Budiharjo; Artini Pangastuti
Depik Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.92 KB) | DOI: 10.13170/depik.8.1.12842

Abstract

Abstract. Azolla microphylla is included Azollaceae family that very rich of protein, essential amino acid, vitamin and mineral. Azolla plant can be a potential source of nutrient for fish. The study was aimed to determine the utilization of potential of A. microphylla as a feed for Anguilla bicolor bicolor. This study was used a completely randomized design (CRD), with five treatments and three replications. About 15 of A. bicolor bicolor with an average body length of 20-25 cm and a weight of ± 10 g were divided into five groups, into each aquarium containing three fish and they have been given treatment test by substitution of A. microphylla (0%, 10%, 20%, 30%, 40%) for 30 days. The parameters of this study were absolute weight gain, specific growth rate, feed convertion ratio and survival rate of A. bicolor. The ANOVA analysis were continued by the Tukey test in a confidence level of 95%, has shown difference results significantly (P 0.05) for control treatment (0% A. microphylla) which were absolute weight gain: 0,13±0,07 g, SGR: 0,55±0,11(%/day), FCR: 13,25±2,62 and SR: 100%. All treatment that substituted by A. microphylla haven’t shown positive results. Based results of the research, concentrations of A. microphylla which has been substituted (10%, 20%, 30%, 40%) for 30 days, it hasn’t shown potential feed for A. bicolor bicolorKeywords: Azolla microphylla, Anguilla bicolor bicolor, feed, substitution, potentialAbstrak. Azolla microphylla termasuk dalam famili Azollaceae yang sangat kaya protein, asam amino esensial, vitamin dan mineral. Tanaman azolla dapat menjadi sumber nutrien potensial untuk ikan. Anguilla bicolor bicolor merupakan salah satu ikan yang memiliki potensial ekspor dengan permintaan pasar dunia yang meningkat dari tahun ke tahun.. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemanfaatan potensi A. microphylla  sebagai pakan untuk ikan sidat A. bicolor bicolor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Sekitar 15 ekor A. bicolor bicolor dengan rata-rata panjang tubuh 20-25 cm dan berat ± 10 g dibagi menjadi lima kelompok, ke dalam akuarium masing-masing berisi tiga ikan untuk diberi pakan uji dengan substitusi A. microphylla (0%, 10%, 20%, 30%, 40%) selama 30 hari. Parameter penelitian ini adalah pertambahan berat mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan dan tingkat kelangsungan hidup A. bicolor bicolor. Hasil analisis ANOVA dilanjutkan uji Tukey dengan taraf kepercayaan 95%, menunjukkan hasil beda nyata (P0,05) pada perlakuan kontrol (0% A. microphylla) dengan pertambahan berat mutlak: 0,13±0,07 g, SGR: 0,55±0,11(%/hari), FCR: 13,25±2,62 dan SR: 100%. Seluruh perlakuan dengan substitusi A. microphylla belum menunjukkan hasil positif untuk ikan sidat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian A. microphylla dengan substitusi konsentrasi (10%, 20%, 30%, 40%) selama 30 hari, belum menunjukkan potensi sebagai pakan untuk A. bicolor bicolor.Kata Kunci : Azolla microphylla, Anguilla bicolor bicolor, pakan, substitusi, potensi
Pemanfaatan potensi Azolla microphylla sebagai pakan untuk ikan sidat (Anguilla bicolor) Rory Ade Kristiawan; Agung Budiharjo; Artini Pangastuti
Depik Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.8.1.12842

Abstract

Abstract. Azolla microphylla is included Azollaceae family that very rich of protein, essential amino acid, vitamin and mineral. Azolla plant can be a potential source of nutrient for fish. The study was aimed to determine the utilization of potential of A. microphylla as a feed for Anguilla bicolor bicolor. This study was used a completely randomized design (CRD), with five treatments and three replications. About 15 of A. bicolor bicolor with an average body length of 20-25 cm and a weight of ± 10 g were divided into five groups, into each aquarium containing three fish and they have been given treatment test by substitution of A. microphylla (0%, 10%, 20%, 30%, 40%) for 30 days. The parameters of this study were absolute weight gain, specific growth rate, feed convertion ratio and survival rate of A. bicolor. The ANOVA analysis were continued by the Tukey test in a confidence level of 95%, has shown difference results significantly (P 0.05) for control treatment (0% A. microphylla) which were absolute weight gain: 0,13±0,07 g, SGR: 0,55±0,11(%/day), FCR: 13,25±2,62 and SR: 100%. All treatment that substituted by A. microphylla haven’t shown positive results. Based results of the research, concentrations of A. microphylla which has been substituted (10%, 20%, 30%, 40%) for 30 days, it hasn’t shown potential feed for A. bicolor bicolorKeywords: Azolla microphylla, Anguilla bicolor bicolor, feed, substitution, potentialAbstrak. Azolla microphylla termasuk dalam famili Azollaceae yang sangat kaya protein, asam amino esensial, vitamin dan mineral. Tanaman azolla dapat menjadi sumber nutrien potensial untuk ikan. Anguilla bicolor bicolor merupakan salah satu ikan yang memiliki potensial ekspor dengan permintaan pasar dunia yang meningkat dari tahun ke tahun.. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemanfaatan potensi A. microphylla  sebagai pakan untuk ikan sidat A. bicolor bicolor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Sekitar 15 ekor A. bicolor bicolor dengan rata-rata panjang tubuh 20-25 cm dan berat ± 10 g dibagi menjadi lima kelompok, ke dalam akuarium masing-masing berisi tiga ikan untuk diberi pakan uji dengan substitusi A. microphylla (0%, 10%, 20%, 30%, 40%) selama 30 hari. Parameter penelitian ini adalah pertambahan berat mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan dan tingkat kelangsungan hidup A. bicolor bicolor. Hasil analisis ANOVA dilanjutkan uji Tukey dengan taraf kepercayaan 95%, menunjukkan hasil beda nyata (P0,05) pada perlakuan kontrol (0% A. microphylla) dengan pertambahan berat mutlak: 0,13±0,07 g, SGR: 0,55±0,11(%/hari), FCR: 13,25±2,62 dan SR: 100%. Seluruh perlakuan dengan substitusi A. microphylla belum menunjukkan hasil positif untuk ikan sidat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian A. microphylla dengan substitusi konsentrasi (10%, 20%, 30%, 40%) selama 30 hari, belum menunjukkan potensi sebagai pakan untuk A. bicolor bicolor.Kata Kunci : Azolla microphylla, Anguilla bicolor bicolor, pakan, substitusi, potensi
Pemanfaatan potensi Azolla microphylla sebagai pakan untuk ikan sidat (Anguilla bicolor) Rory Ade Kristiawan; Agung Budiharjo; Artini Pangastuti
Depik Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.8.1.12842

Abstract

Abstract. Azolla microphylla is included Azollaceae family that very rich of protein, essential amino acid, vitamin and mineral. Azolla plant can be a potential source of nutrient for fish. The study was aimed to determine the utilization of potential of A. microphylla as a feed for Anguilla bicolor bicolor. This study was used a completely randomized design (CRD), with five treatments and three replications. About 15 of A. bicolor bicolor with an average body length of 20-25 cm and a weight of ± 10 g were divided into five groups, into each aquarium containing three fish and they have been given treatment test by substitution of A. microphylla (0%, 10%, 20%, 30%, 40%) for 30 days. The parameters of this study were absolute weight gain, specific growth rate, feed convertion ratio and survival rate of A. bicolor. The ANOVA analysis were continued by the Tukey test in a confidence level of 95%, has shown difference results significantly (P 0.05) for control treatment (0% A. microphylla) which were absolute weight gain: 0,13±0,07 g, SGR: 0,55±0,11(%/day), FCR: 13,25±2,62 and SR: 100%. All treatment that substituted by A. microphylla haven’t shown positive results. Based results of the research, concentrations of A. microphylla which has been substituted (10%, 20%, 30%, 40%) for 30 days, it hasn’t shown potential feed for A. bicolor bicolorKeywords: Azolla microphylla, Anguilla bicolor bicolor, feed, substitution, potentialAbstrak. Azolla microphylla termasuk dalam famili Azollaceae yang sangat kaya protein, asam amino esensial, vitamin dan mineral. Tanaman azolla dapat menjadi sumber nutrien potensial untuk ikan. Anguilla bicolor bicolor merupakan salah satu ikan yang memiliki potensial ekspor dengan permintaan pasar dunia yang meningkat dari tahun ke tahun.. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemanfaatan potensi A. microphylla  sebagai pakan untuk ikan sidat A. bicolor bicolor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Sekitar 15 ekor A. bicolor bicolor dengan rata-rata panjang tubuh 20-25 cm dan berat ± 10 g dibagi menjadi lima kelompok, ke dalam akuarium masing-masing berisi tiga ikan untuk diberi pakan uji dengan substitusi A. microphylla (0%, 10%, 20%, 30%, 40%) selama 30 hari. Parameter penelitian ini adalah pertambahan berat mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan dan tingkat kelangsungan hidup A. bicolor bicolor. Hasil analisis ANOVA dilanjutkan uji Tukey dengan taraf kepercayaan 95%, menunjukkan hasil beda nyata (P0,05) pada perlakuan kontrol (0% A. microphylla) dengan pertambahan berat mutlak: 0,13±0,07 g, SGR: 0,55±0,11(%/hari), FCR: 13,25±2,62 dan SR: 100%. Seluruh perlakuan dengan substitusi A. microphylla belum menunjukkan hasil positif untuk ikan sidat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian A. microphylla dengan substitusi konsentrasi (10%, 20%, 30%, 40%) selama 30 hari, belum menunjukkan potensi sebagai pakan untuk A. bicolor bicolor.Kata Kunci : Azolla microphylla, Anguilla bicolor bicolor, pakan, substitusi, potensi