Rini Budiharti
Universitas Sebelas Maret Jl Ir Sutami 36A Surakarta, 57126, Indonesia

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENERAPAN MODEL EVALUASI DIARY BOOK PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI GONDANGREJO Ardilla Prastyaninda, Farra; Pujayanto, Pujayanto; Budiharti, Rini
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.419 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kognitif fisika siswa kelas X melalui penerapan model evaluasi diary book pada pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X5 SMA Negeri Gondangrejo tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 23 siswa. Materi yang disampaikan dibatasi pada materi pokok listrik dinamis. Data diperoleh melalui observasi, kajian dokumen, angket, wawancara, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.Hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) Kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X5 SMAN Gondangrejo tahun pelajaran 2012/2013 pada materi pokok Listrik Dinamis dapat ditingkatkan dengan penerapan variasi model evaluasi diary book pada pembelajaran kooperatif tipe NHT. Model evaluasi diary book dilaksanakan tiap akhir kegiatan belejar mengajar (KBM). Di dalam kegiatan ini terdapat diskusi kelompok, ceramah, kerja kelompok, dan evaluasi. Berdasarkan observasi yang dilakukan ternyata kemampuan berpikir kreatif siswa pada kriteria kurang didapat sebesar 58% saat pra siklus, 9% di siklus I dan 0% di siklus II. Pada kriteria cukup, saat prasiklus kemampuan berpikir kreatif siswa  sebesar 33%, 78% di siklus I dan 33% di siklus II. Kemampuan berpikir kreatif siswa pada kriteria baik pada awal hanya sebesar 9%, kemudian di siklus I 13 % dan di siklus II mencapai 46%. Pada kriteria sangat baik, saat prasiklus sebesar 0%, 0% di siklus I dan 21% di siklus II. Apabila dirata-rata secara keseluruhan, maka kemampuan berpikir kreatif siswa di awal hanya 38%, setelah siklus I meningkat 13% menjadi 51%, dan setelah siklus II menjadi 71%. (2) Kemampuan kognitif siswa kelas X5 SMAN Gondangrejo tahun pelajaran 2012/2013 pada materi pokok Listrik Dinamis dapat ditingkatkan dengan penerapan variasi model evaluasi diary book pada pembelajaran kooperatif tipe NHT. Model evaluasi diary book dilaksanakan tiap akhir KBM. Di dalam kegiatan ini terdapat diskusi kelompok, ceramah, kerja kelompok, dan evaluasi. Berdasarkan observasi yang dilakukan kemampuan kognitif siswa hanya 23% di siklus I dan mengalami peningkatan sebesar 51% menjadi 74 % di siklus II. Apa bila dilihat dari rata-rata nilai siswa, pada siklus I hanya 49 dan pada siklus II nilai rata-rata siswa di atas KKM yaitu menjadi 76. Kata kunci: diary book, Numbered Heads Together , berpikir kreatif, kognitif
Penerapan Multi Board Optika Geometri Melalui Model Quantum Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Aktivitas Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jatipuro Pada Materi Cahaya Tahun Ajaran 2013/2014 Puji Astutik, Yuli; Budiharti, Rini; Fauzi, Ahmad
PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.659 KB)

Abstract

Cara mengajar guru SMP Negeri 1 Jatipuro yang kurang inovatif, tidak pernah menggunakan media pembelajaran, dan penggunaan model pembelajaran konvensional yaitu ceramah atau ekspositori menyebabkan siswa sering merasa bosan dengan proses pembelajaran. Hal ini mengakibatkan kemampuan kognitif dan aktivitas belajar siswa kelas VIII B masih rendah. Dalam penelitian ini digunakan multi board dan model pembelajaran Quantum Learning, sehingga proses pembelajaran akan lebih menyenagkan dan siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) kemampuan kognitif siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jatipuro semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 pada materi pokok Cahaya menggunakan alat peraga multi board Optika Geometri melalui model pembelajaran Quantum Learning, (2) aktivitas belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jatipuro semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 pada materi pokok Cahaya menggunakan alat peraga multi board Optika Geometri melalui model pembelajaran Quantum Learning. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan model Kurt Lewin dan model Kolaboratif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus diawali tahap persiapan kemudian dilanjutkan tahap pelaksanaan siklus yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jatipuro Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 32 siswa dengan penelitian dikhususkan pada materi pokok Cahaya. Data diperoleh melalui pengamatan, wawancara dengan guru, ulangan harian, angket dan kajian dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kualitatif didukung data kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) Penerapan multi board Optika Geometri melalui model pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada materi Cahaya kelas VIII B SMP Negeri 1 Jatipuro Tahun Ajaran 2013/2014. Ketuntasan belajar siswa dapat mencapai 43,75 % pada siklus I 87,5 % dari KKM sebesar 75. (2) Penerapan multi board Optika Geometri melalui model pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Cahaya kelas VIII B SMP Negeri 1 Jatipuro Tahun Ajaran 2013/2014. Dari empat aspek aktivitas belajar yang ditentukan diperoleh hasil sebagai berikut: (a) Visual Activities dapat mencapai 98,38 %, (b) Oral Activities dapat mencapai 46 %, (c) Listening activities dapat mencapai 98,35 %, (d) Writing Activities dapat mencapai 76,97 %. Kata Kunci: multi board, quantum learning, kognitif, aktivitas
Eksperimen Blended Learning Tipe Kelas Murni dan Aplikasi Praktis Sub Tema Biomassa Energi Terbarukan Ditinjau dari Minat Siswa Kelas VIII SMP N 7 Surakarta Widya Rahayu, July Trianita; Budiharti, Rini; Ekawati, Elvin Yusliana
PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 6, No 5 (2015): SNFPF 2015 Prospek Pendidikan Sains 5 Tahun ke Depan
Publisher : Physics Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.571 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pengaruh model blended learning tipe aplikasi praktis dan tipe kelas murni terhadap kemampuan kognitif siswa; 2) mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pengaruh minat belajar kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa; dan 3) mengetahui ada atau tidaknya interaksi pengaruh penerapan model pembelajaran dengan minat belajar siswa terhadap kemampuan kognitif siswa.Populasi dalam penelitian ini adalahsiswa kelas VIII di SMP N 7 Surakarta. Sampel yang terpilih adalah kelas VIII D dan VIII E dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x3. Pengumpulan data dilaksanakandengan teknik angket untuk data minat belajar siswa dan teknik tes untuk data kemampuan kognitif siswa. Data tersebut kemudian dianalisis dengan Anava dua jalan. Kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan Scheffe sebagai uji lanjut pasca Anava.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) terdapat perbedaan yang signifikan antara model blended learning tipe aplikasi praktis dan tipe kelas murni terhadap kemampuan kognitif siswa (Fa = 4,33 > F0,05;1;54= 4,02); 2) terdapat perbedaan yang signifikan antara minat belajar kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa (Fb = 4,42> F0,05;2;54=3,17); dan 3) tidak terdapat interaksi pengaruh penerapan model pembelajaran dengan minat belajar siswa terhadap kemampuan kognitif siswa (Fab = 0,16> F0,05;2;54=3,17).Kata Kunci : blended learning tipe aplikasi praktis, blended learning tipe kelas murni, minat belajar, kemampuan kognitif
PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X SMA PADA MATERI SUHU DAN KALOR Khoirun Nisa, Afanin Nur; Budiharti, Rini; Fauzi, Ahmad
PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 6, No 4 (2015): SNFPF 2015 Prospek Pendidikan Sains 5 Tahun ke Depan
Publisher : Physics Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.807 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun instrumen penilaian portofolio dan mengidentifikasi hasil penyusunan instrumen penilaian portofolio untuk siswa kelas X SMA pada materi Suhu dan Kalor yang memenuhi kriteria baik.Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model ADDIE. Penelitian ini dilakukan melalui 5 tahap, yaitu (1) tahap analisis, (2) tahap perencanaan, (3) tahap pengembangan, (4) tahap implementasi, dan (5) tahap evaluasi. Subjek coba adalah 6 siswa pada uji coba awal dan 30 siswa pada uji coba lapangan. Data penelitian diperoleh melalui analisis kebutuhan, uji ahli, uji coba awal, dan uji coba lapangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah: (1) teknik analisis data kualitatif melalui hasil observasi, hasil penelaahan instrumen penilaian portofolio oleh validator, dan hasil wawancara; (2) teknik analisis data kuantitatif pada uji ahli sehingga diketahui kriteria validitas instrumen penilaian portofolio dan uji coba lapangan sehingga diketahui kriteria reliabilitas instrumen penilaian portofolio.Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) penelitian pengembangan instrumen penilaian portofolio dilakukan dengan 5 tahap yang berpedoman pada model ADDIE, yaitu tahap analisis, perencanaan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Pada tahap analisis dilakukan analisis kebutuhan serta studi literatur. Pada tahap perencanaan ditentukan produk yang akan dikembangkan, tujuan, subjek, lokasi penelitian, serta membuat rancangan produk yang dirumuskan dalam rencana kegiatan penilaian portofolio. Pada tahap pengembangan dilakukan dengan membuat draf instrumen penilaian portofolio, kemudian dilakukan uji ahli sehingga diketahui kriteria validitasnya serta dilakukan penyempurnaan draft instrumen penilaian portofolio berdasarkan koreksi dan saran dari validator. Pada tahap implementasi dilakukan dengan mengujicobakan instrumen penilaian portofolio di dalam kelas, yaitu dengan uji coba awal dan uji coba lapangan. Tahap akhir adalah tahap evaluasi sehingga diketahui kriteria reliabilitas instrumen penilaian portofolio; (2) hasil pengembangan instrumen dengan validasi pada aspek format, konstruksi, dan bahasa memenuhi kriteria sangat baik dan memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,98 yang memenuhi kriteria istimewa. Dengan demikian, produk akhir berupa instrumen penilaian portofolio memenuhi kriteria sangat baik dan reliabel.Kata kunci: instrumen, penilaian portofolio, siswa SMA
Model Learning Cycle 7E Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Adilah, Dina Nur; Budiharti, Rini
PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 6, No 4 (2015): SNFPF 2015 Prospek Pendidikan Sains 5 Tahun ke Depan
Publisher : Physics Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.24 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan hakikat model learning cycle 7E. Model learning cycle 7E merupakan model pembelajaran yang berbasis konstruktivisme yang terdiri dari tujuh fase berupa Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate, dan Extend yang terorganisasi dan berpusat pada siswa sehingga siswa secara aktif menemukan konsep sendiri. Pada fase Elicit, guru berusaha mendatangkan pengetahuan awal siswa, pada fase Engage, guru mengajak dan menarik perhatian siswa. Siswa diberikan pengalaman langsung untuk berkeksplorasi pada fase Explore dan menjelaskan apa yang ia dapatkan dari hasil ekslporasi pada fase Explain. Selanjutnya pada fase Elaborate siswa menerapkan simbol, definisi, konsep, dan keterampilan pada permasalahan. Pada fase Evaluate, guru menilai siswa, dan kemudian pada fase Extend siswa memperluas pengetahuannya dengan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari ataupun mencari hubungan antara konsep yang mereka pelajari dengan konsep lain yang sudah atau belum mereka pelajari. Model ini dapat menumbuhkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran secara aktif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pendahulu, dengan model learning cycle 7E dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis. Model ini cocok apabila diterapkan dalam pembelajaran IPA karena hakikat IPA yang meliputi empat unsur (sikap, proses, produk, dan aplikasi) dapat muncul dalam fase learning cycle 7E.Kata kunci : learning cycle 7E, IPA Terpadu
PENINGKATAN SIKAP PEKA TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR MELALUI PROJECT BASED LEARNING Aristiyaningsih, Lia; Budiharti, Rini
PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 6, No 4 (2015): SNFPF 2015 Prospek Pendidikan Sains 5 Tahun ke Depan
Publisher : Physics Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.666 KB)

Abstract

Artikel ini merupakan bagian dari hasil penelitian skripsi tentang “ Penerapan Project Based Learning Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Kemampuan Kognitif Fisika Siswa Kelas XI MIA 5 SMA Negeri 3 Surakarta Pada Materi Pemanasan Global” Dalam hal ini akan dikaji lebih detail tentang penerapan project based learning khususnya dalam upaya meningkatkan sikap peka terhadap lingkungan sekitar siswa yang merupakan salah satu aspek dari sikap ilmiah. Berkaitan dengan isu maupun gejala di lingkungan kehidupan sekitar siswa, Materi Pemanasan Global merupakan salah materi pembelajaran Fisika yang cukup menarik untuk dikaji karena konsep-konsep yang terdeskripsi di dalamnya memiliki karakter yang sangat aplikatif dengan kondisi lingkungan sekitar saat ini. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan model Kemmis dan Mc. Taggart, serta model kolaboratif. Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah project based learning yang merupakan salah satu model pembelajaran yang disarankan dalam pelaksanaan kurikulum tahun 2013 untuk diterapkan pada pembelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas (SMA). Model pembelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir siswa melalui pemecahan masalah secara bersama (collaboration). Peranan guru lebih banyak menempatkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajar dan fasilitator belajar. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus diawali dengan tahap persiapan dan dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan siklus yang terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIA 5 SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 sebanyak 32 siswa. Data diperoleh melalui kajian dokumen, tes tertulis, observasi, kuesioner atau angket, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model Project Based Learning dapat meningkatkan sikap peka terhadap lingkungan sekitar siswa kelas XI MIA 5 SMA Negeri 3 Surakarta pada materi Pemanasan Global, hal ini dilihat pada siklus I diperoleh 23 % siswa berkategori sangat baik, 77 % berkategori baik, dan 2 % cukup. Pada siklus II menjadi 69 % siswa berkategori sangat baik, dan 31 % berkategori baik. Dari hasil observasi yang dilakukan melalui kegiatan diskusi yang terjadi dalam pembelajaran maupun wawancara dengan sejumlah siswa menunjukkan bahwa aspek peka terhadap lingkungan sekitar tidak cukup dipahami secara teoritis oleh siswa. Dalam pola pikir siswa sudah tertanam suatu pola perilaku yang pada akhirnya dapat mengimplementasikannya dalam perilaku kehidupan sehari-hari yaitu suatu pola perilaku pilihan yang tidak memberikan kontribusi kepada semakin berkembangnya gejala pemanasan global di lingkungan sekitar kehidupan.Kata kunci: project based learning, sikap peka terhadap lingkungan sekitar, pemanasan global
Syntax Construct Validity of Project Based Learning of Global Warming Material Budiharti, Rini
Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education Vol 1, No 1 (2016): Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education
Publisher : Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.916 KB)

Abstract

The aim of this research is to test construct validity in the syntax development model of Project Based Learning (PjBL) based on Physics learning in the Global Warming material at Senior High School. This is a quantitative research used Research and Development (R & D) model. The model development that was used in this research is Borg model and Gall, that is descriptively model, which is showed the steps that should be followed to create product, in this case in form of syntax of PjBL learning model based scientific approach. The first step of this research was collecting data information related to the need analysis in the field related with implementation of Curriculum 2013 in the Physics learning. As it’s established in curriculum that through learning process in each subject it is hoped that can direct students to implement the concepts which they are got to solve the problems or natural phenomenon through scientific approach. In the Physics learning at Senior High School, PjBL become a one learning model which applicative to the citizen dynamic, for those it is needed to develop a syntax model of PjBL based on scientific approach that appropriate in learning. Data collection is done by documentation technique, interview, questionnaire, and test. The data collection is in form of qualitative and quantitative data. The datum were considered valid through repetition process (iteration) and the data that often appear the being analyse qualitatively through Miles and Huberman interactive model, that is through data reduction, data display and drawing conclusion in the same time and after data collection process. Data analysis technique that is used was descriptive qualitative analysis. The result of expert validation stated that the product is appropriate to be tested in the school with some revision.  The result shows that the learning syntax that was designed was appropriate to be tested to students with some revision. The test was done, to each test project threat to the big group of students’ amount 32 students. Based on the test result which was conducted it is got the average percentage who achieved passing grade is 84%. So that the product which is created is effective to be implemented in the Physics learning process at Senior High School. The result of this research is in form of syntax model of PjBL in Physics learning in Global Warming material for students of Senior High School with the characteristics below: (1) Learning syntax that is developed is suited with scientific learning approach; (2) Global Warming material divides in two projects that is project of The Cause of Global Warming and Reducing Carbon Track (3) Each project has different time allocation, viewed from the comprehensiveness the material and the project that is developed. Then, it can be concluded that the product which is created in this case is in form of syntax model of PjBL based on scientific approach, lesson plan, and students’ worksheet in the Global Warming material with description of activities cover: 1) Observing and Questionning to the aspect of Basic Question, 2) Experimenting/ Data Collection or Information to the aspect of Designing Project, 3) Associating/ Analysing Data and Information to the aspect of Arranging schedule and Monitoring students- project progress, 4) Connecting to the aspect of Result test and Evaluating experience; suitable to be implemented in Senior High School Physics learning.
Syntax Construct Validity Of Project Based Learning Ofglobal Warming Material Budiharti, Rini; *, Sutantoro; Aristiyaningsih, Lia
Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education Vol 1, No 1 (2016): Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education
Publisher : Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.609 KB)

Abstract

The aim of this research is to test construct validity in the syntax development model of Project BasedLearning (PjBL) based on Physics learning in the Global Warming material at Senior High School. This is a quantitative research used Research and Development (R & D) model. The model development that was used in this research is Borg model and Gall, that is descriptively model, which is showed the steps that should be followed to create product, in this case in form of syntax of PjBL learning model based scientific approach. The first step of this research was collecting data information related to the need analysis in the field related with implementation of Curriculum 2013 in the Physics learning. As it’s established in curriculum that through learning process in each subject it is hoped that can direct students to implement the concepts which they are got to solve the problems or natural phenomenon through scientific approach. In the Physics learning at Senior High School, PjBL become a one learning model which applicative to the citizen dynamic, for those it is needed to develop a syntax model of PjBL based on scientific approach that appropriate in learning. Data collection is done by documentation technique, interview, questionnaire, and test. The data collection is in form of qualitative and quantitative data. The datum were considered valid through repetition process (iteration) and the data that often appear the being analyse qualitatively through Miles and Huberman interactive model, that is through data reduction, data display and drawing conclusion in the same time and after data collection process. Data analysis technique that is used was descriptive qualitative analysis. The result of expert validation stated that the product is appropriate to be tested in the school with some revision. The result shows that the learning syntax that was designed was appropriate to be tested to students with some revision. The test was done, to each test project threat to the big group of students’ amount 32 students. Based on the test result which was conducted it is got the average percentage who achieved passing grade is 84%. So that the product which is created is effective to be implemented in the Physics learning process at Senior High School. The result of this research is in form of syntax model of PjBL in Physics learning in Global Warming material for students of Senior High School with the characteristics below: (1) Learning syntax that is developed is suited with scientific learning approach (2) Global Warming material divides in two projects that is project of The Cause of Global Warming and Reducing Carbon Track (3) Each project has different time allocation, viewed from the comprehensiveness the material and the project that is developed. Then, it can be concluded that the product which is created in this case is in form of syntax model of PjBL based on scientific approach, lesson plan, and students’ worksheet in the Global Warming material with description of activities cover: 1) Observing and Questionning to the aspect of Basic Question, 2) Experimenting/ Data Collection or Information to the aspect of Designing Project, 3) Associating/ Analysing Data and Information to the aspect of Arranging schedule and Monitoring students- project progress, 4) Connecting to the aspect of Result test and Evaluating experience; suitable to be implemented in Senior High School Physics learning.
PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN C T L (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI METODE DEMONSTRASI Budiharti, Rini
Prosiding Seminar Biologi Vol 7, No 1 (2010): Seminar Nasional VII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.994 KB)

Abstract

ABSTRAK Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini  adalah : 1). Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran kontekstual  (CTL) ? 2). Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan CTL ? 3). Bagaimanakah bentuk pembelajaran Fisika dengan dengan pendekatan CTL  melalui metode demonstrasi ?Perubahan kurikulum yang terjadi saat ini menuntut dalam  pembelajaran Fisika yang semula berbasis TCL (Teacher Centered Learning) diarahkan pada pembelajaran yang berbasis SCL (Student Centered Learning) Pada pola pembelajaran tersebut guru berperan sebagai fasilitator, sehingga siswa selama proses pembelajaran dengan segala fasilitas yang ada didorong untuk dapat menemukan konsep yang harus dia pelajari. Pendekatan C T L merupakan salah satu model alternatif yang diharapkan mampu mengakomodasi berbagai harapan pencapaian dalam pembelajaran Fisika tersebut.Berdasarkan dari pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :Pembelajaran kontekstual (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif.Pembelajaran dengan pendekatan CTL mengacu pada tujuh komponen utama yaitu  constructivism,  discovery,  questioning , jar ( learning community, modelling, reflection dan authentic assesment. Sedangkan langkah-langkah pembelajarannya meliputi kegiatan-kegiatan : relating, experiencing, applying, cooperating dan transferring.Metode demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan mempertunjukan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari menurut topik bahasan yang diajarkan.Bentuk dan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan CTL melalui metode demonstrasi dapat diuraikan dalam Satuan Pelajaran (SP) dan Rancangan Program Pembelajaran (RPP). Kata kunci : pembelajaran Fisika, CTL, metode demonstrasi.
IDENTIFIKASI SAINS ASLI (INDIGENOUS SCIENCE) SISTEM PRANATA MANGSA MELALUI KAJIAN ETNOSAINS Sarwanto, Sarwanto; Budiharti, Rini; Fitriana, Dyah
Prosiding Seminar Biologi Vol 7, No 1 (2010): Seminar Nasional VII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.182 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: a) mengidentifikasi konten sains yang ada pada sistem pranata mangsa, b) mengetahui pola pikir masyarakat Jawa dalam menyusun pengetahuan sehingga diperoleh sistem pranata mangsa, c) mengetahui pola pengembangan dan pewarisan pengetahuan sistem pranata mangsa ini oleh masyarakat Jawa.Sistem Kalender Pranata Mangsa sudah ada sejak jaman Aji Saka merupakan sistem kalender asli yang dimiliki oleh rakyat Jawa. Sistem kalender ini disusun berdasarkan hasil pengamatan terhadap peristiwa alam yang terjadi di bumi dan di langit. Kejadian alam yang berubah secara periodik dan teratur yang terjadi di tanah Jawa dan Bali disebabkan pergeseran semu letak matahari merupakan inti konten sains dalam system kalender ini. Sistem kalender ini semakin populer sejak dimodifikasi oleh Sultan Agung seorang Raja dari Kerajaan Mataram Islam, yang dijadikan dasar perhitungan dalam bertani. Sekarang, sistem kalender ini kurang diminati oleh generasi muda dari etnis  Jawa dan memilih menggunakan system kalender internasional. Hal ini disebabkan oleh: perubahan profesi, kurangnya informasi, dan perubahan iklim global. Sistem kalender pranata mangsa masih sesuai dengan perilaku hewan dan tumbuhan khususnya di Jawa. Oleh karena itu, perlu dikomunikasikan lagi sistem kalender pranata mangsa yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat khususnya di Tanah Jawa. Kata kunci: Pranata mangsa, sistem kalender, kalender jawa