Ida Ayu Made Budiwati
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

STUDI ANALITIKAL PERILAKU DAN KINERJA STRUKTUR RANGKA DINDING PENGISI (RDP) DENGAN VARIASI KETEBALAN DINDING Made Sukrawa; Ida Ayu Made Budiwati; Ida Bagus Dharma Giri; I Putu Agus Putra Wirawan
JURNAL SPEKTRAN Vol 8 No 2 (2020): VOL. 8 NO. 2, JULI 2020
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Studi analitikal ini dilakukan untuk mengevaluasi efek dari ketebalan dinding pada struktur rangka dinding pengisi (RDP) sebagai struktur penahan beban gempa. Analisis perilaku dan kinerja struktur perlu dilakukan sehingga diperoleh struktur yang aman bagi penghuni bangunan jika terjadi gempa yang kuat. Metode pemodelan divalidasi terhadap hasil uji laboratorium peneliti lain. Hasil validasi menunjukkan bahwa kurva beban-simpangan dan tegangan model RDP menggunakan metode strat diagonal dan elemen shell, serta analisis statik pushover sudah mendekati hasil uji laboratorium. Metode pemodelan tersebut diaplikasikan pada model struktur gedung hotel 3 dan 5 lantai dan dianalisis linier dan nonlinier statik pushover menggunakan software SAP2000. Struktur gedung 3 dan 5 lantai dibuat dengan ketebalan dinding yang sama 150 mm setiap tingkat (M3TF dan M5TF) dan tebal yang bervariasi (M3TV dan M5TV). Ketebalan yang diperoleh pada struktur M3TV dari lantai atas hingga bawah yaitu 150 mm, 250 mm, 300 mm dan untuk struktur M5TV yaitu 150 mm, 200 mm, 250 mm, 300 mm, 350 mm. Hasil analisis menunjukkan bahwa model RDP dengan variasi ketebalan dinding memiliki perilaku dan kinerja yang lebih baik dibandingkan tanpa variasi ketebalan dinding baik 3 dan 5 lantai, dilihat dari perubahan kinerja struktur dari B-IO (dapat segera dihuni) menjadi B (operational level). Model M3TF dan M5TF mengalami sendi plastis pertama pada dinding lantai 1, sedangkan M3TV mengalami sendi plastis pertama pada balok lantai 1 dan M5TV mengalami sendi plastis pertama pada balok lantai 1 sampai 3. Hal ini menunjukkan model RDP dengan variasi ketebalan dinding terhindar dari kegagalan soft story, sehingga variasi ketebalan dinding sangat diperlukan.
STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG KEKUATAN DINDING BATA DENGAN PERKUATAN Maya Saridewi Pascanawaty; M Sukrawa; I.A M Budiwati
JURNAL SPEKTRAN Vol 4 No 1 (2016): Vol. 4, No. 1, Januari 2016
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.489 KB) | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2016.v04.i01.p05

Abstract

Abstract: Experimental study on the strength of brick walls have been done through literature review and laboratory testing to determine flexural, compressive and shear behaviour of the walls. Four different type of walls were used consisted of walls without plastering (TP), walls with plastering (DP), walls with plastering and chicken mesh reinforcement (DPK), and walls with plastering and wire mesh M4 reinforcement (DPW). The behaviour examined included load-deformation relationship and crack pattern/mode of failure. Laboratory testing included compression test (C) namely CTP, CDP, CDPK and CDPW; bond/shear strength test (S) namely STP, SDP, SDPK, and SDPW; flexural strength tests for failure plane perpendicular to bed joints (F) namely FTP?, FDP?, FDPK?, and FDPW?; and flexural strength tests for failure plane parallel to bed joints, namely FTP//, FDP//, FDPK// and FDPW//. Prior to testing the wall, tests on constituent materials were conducted. Red brick (made in Negara) showed compressive strength of 11,03 N/mm² with water absorption of 21,84%. Compressive strength of mortar was 9,1 N/mm². For the wall specimens testing was done after 28 days. The data obtained from the wall tests showed that compression strength for CTP, CDP, CDPK and CDPW are 3,82 N/mm², 3,84 N/mm², 7,46 N/mm², and 6,33 N/mm², respectively. Values for CDP, CDPK and CDPW are 1,01; 1,95; and 1,86 greater than that for CTP. Bond strength values of STP, SDP, SDPK and SDPW are 0,11 N/mm², 0,28 N/mm², 0,54 N,mm², and 0,42 N/mm², respectively. Values for SDP, SDPK and SDPW are 2,58; 4,88; and 3,87 greater than that of STP. Flexural strength values of FTP? and FDP? are 0,93 N/mm² and 1,27 N/mm², with a failure load for FTP?, FDP?, FDPK?, and FDPW? are sebesar 8,17 KN, 25,17 KN, 31,17 KN and 40,67 KN, respectively. The values for FDP?, FDPK?, and FDPW? are 3,08; 3,82; and 4,98 greater than that of FTP?. Flexural strength values of FTP// and FDP// are 0,38 N/mm² and 0,66 N/mm², with a failure load for FTP//, FDP//, FDPK//, and FDPW// are 3,5 KN, 13,67 KN, 18,33 KN and 32,83 KN, respectively. The values for FDP//, FDPK//, and FDPW// are 3,9; 5,24; and 9,38 greater than that of FTP//. The flexural strength of FDPK and FDPW that’s not analyzed because it was a shear failure and not a flexural failure. Stiffness (EA) for CTP, CDP, CDPK, and CDPW are 725,09 KN, 1096,32 KN,  2357,64 KN, and 1869,78 KN, respectively. The last three values are 1,5; 3,3; and 2,6  greater than that for CTP. Stiffness (EI) of FTP? was 23,78 KNm2, while stiffness of FDP?, FDPK? and FDPW? are 68,68 KNm2,  96,31 KNm2 and 112,17 KNm2, respectively, or 2,9; 4,0; and 4,7 greater than that for FTP?. Stiffness (EI) of FTP// was 12,99 KNm2, while stiffness of FDP//, FDPK//, and FDPW// were 46,89 KNm2, 84,53 KNm2 and 119,51 KNm2, respectively, or 3,6; 6,5; and 9,2 greater than that for FTP//.
STUDI PARAMETRIK PADA STRUKTUR RANGKA DINDING PENGISI BERLUBANG DENGAN DAN TANPA PENGEKANG DAN APLIKASINYA DALAM PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG Putu Dyah Jasmine Pradnyantari; Made Sukrawa; Ida Ayu Made Budiwati
JURNAL SPEKTRAN Vol 8 No 1 (2020): VOL. 8, NO. 1, JANUARI 2020
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.845 KB)

Abstract

Dinding pengisi dalam analisis struktur dapat dimodel sebagai strat diagonal dengan lebar strat sebagai fungsi dari modulus elastisitas, material rangka (frame) (f’c), material dinding (f’m), momen inersia kolom, sudut diagonal, dan panjang diagonal. Struktur rangka dinding pengisi berlubang (RDPB) dapat juga dimodel menggunakan shell element dan elemen frame. Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh parameter yaitu, sudut diagonal, kekakuan kolom, posisi dan rasio lubang (dengan dan tanpa pengekang), f’c, dan f’m terhadap perilaku RDPB pada struktur gedung 5 lantai akibat bebani gempa. Sebanyak 37 model dibuat dengan memvariasikan parameter tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter yang sensitif dan penting untuk diperhatikan dalam pemodelan RDPB adalah mutu dinding, rasio lubang dan sudut diagonal. Penambahan pengekang berupa balok dan kolom praktis juga merupakan parameter penting yang mempengaruhi perilaku RDPB karena menghasilkan struktur yang lebih kaku dan lebih kuat. Penurunan simpangan struktur dan tegangan pada dinding masing-masing sebesar 43% dan 14%. Penambahan pengekang juga menghasilkan penurunan gaya-gaya dalam dan kebutuhan tulangan pada balok dan kolom rangka. Posisi lubang sentris dan eksentris berpengaruh sangat kecil terhadap simpangan struktur dan tegangan pada dinding sehingga tidak penting untuk dibedakan dalam pemodelan. RDPB dengan lubang eksentris menghasilkan penurunan simpangan struktur dan tegangan dinding 1% dan 0,8% lebih kecil dibandingkan dengan simpangan struktur dan tegangan dinding pada struktur dengan lubang sentris.
Kinerja Struktur Rangka Beton Bertulang dengan Penambahan Dinding Pengisi Berlubang sebagai Perkuatan Seismik Ida Ayu Made Budiwati; Made Sukrawa
Jurnal Teknik Sipil Vol 24 No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2017.24.1.6

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan guna memperoleh model struktur rangka beton bertulang dengan dinding pengisi (RDP) berlubang, dengan dan tanpa perkuatan di sekitar lubang (lintel), sebagai perkuatan seismik, dengan membandingkan perilaku dan kinerja struktur RDP dengan berbagai rasio lubang. Pada tahap awal dilakukan validasi model dengan membandingkan perilaku struktur yang dimodel menggunakan elemen shell (RDPsh) dan strut diagonal (RDPst) dengan hasil uji laboratorium yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Model validasi menunjukkan bahwa RDPsh menghasilkan diagram beban simpangan lateral yang lebih mendekati hasil tes dibandingkan dengan RDPst. Disamping itu, persamaan lebar strut untuk dinding berlubang tanpa lintel tidak bisa digunakan untuk dinding berlubang dengan lintel karena lintel menambah kekakuan rangka, memperkuat dinding di sekitar lubang dan mengurangi tegangan maksimum pada sudut lubang sampai 40%. Lebar strut diagonal kemudian dimodifikasi untuk mendapatkan model yang menghasilkan respon sesuai dengan RDPsh. Kemudian model rangka beton bertulang 3, 4, dan 5 lantai dengan dinding pengisi berlubang sentris dengan lintel di sekeliling lubang dibuat dengan variasi rasio lubang 0 "“ 100%. Hasil analisis pada RDP 3 lantai menunjukkan bahwa, terjadi pengurangan simpangan lateral masing-masing sebesar 65%, 58%, 43%, 22%, dan 5% untuk rasio lubang 0%, 20%, 40%, 60%, dan 80%. Persentase pengurangan yang hampir sama juga terjadi pada rangka 4 dan 5 lantai. Untuk rangka 3-lantai, penambahan dinding pengisi dengan rasio lubang terbesar 60% cukup memadai untuk menahan beban gempa yang disyaratkan SNI 1726:2012. Tetapi, untuk rangka 4 dan 5 lantai, diperlukan dinding dengan rasio lubang maksimum 40%. Penambahan dinding pengisi meningkatkan kemampuan struktur dalam menahan gaya geser dasar akibat gempa. Namun demikian, peningkatan kekuatan ini disertai dengan penurunan daktilitas struktur seiring dengan menurunnya rasio lubang.AbstractThis research was conducted to develop a model of seismic retrofitting of reinforced concrete frame using infill wall with central openings, with and without lintels around the opening, by comparing the behaviour and performance of the frame structures with varying opening ratios. Prior to model the strengthened frames, validation was done by comparing the behaviour of computer models using shell element (RDPsh) and diagonal strut (RDPst) to those of laboratory tests conducted by others. The validation models show that the lateral load-displacement diagrams of RDPsh fit the test result better than the strut ones. It was also found that the strut width equation for opening without lintel can not be used for opening with lintels as the lintels stiffen the frame and strengthen the wall around the openings. Based on these results, the width of strut was modified to match the response of model using shell element with lintels around the opening. The RC frames of 3, 4, and 5 storey retrofitted using infill wall with central opening ratio varies from 0 to 100%, was then conducted by modeling the infill wall as an equivalent diagonal strut and shell elements in SAP2000 software. The analysis results of 3-storey frames show that, reduction on lateral drifts of 65%, 58%, 43%, 22%, and 5% was observed for opening ratio of 0%, 20%, 40%, 60%, dan 80%, respectively. Similar results were also found for the 4 and 5 storey frames. From the reinforcement requirements it can be concluded that the strengthening method can be applied with limitation on the wall opening ratios. For 3- storey frames, the addition of infill wall with opening ratio up to 60% is adequate to withstand the quake load specified in the SNI 1726:2012. For 4 and 5-storey frames however, opening ratio of 40% or less is required. Interestingly, the addition of infill wall with lintels can withstand higher base shear forces. However, the increased strength is followed by a decreased ductility in line with decreasing opening ratio.
KARAKTERISTIK PERILAKU KOLOM CONCRETE-FILLED TUBES (CFT) DENGAN BEBAN LATERAL SIKLIK EKSENTRIK MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA I Ketut Sudarsana; Ida Ayu Made Budiwati; Putu Ryan Priyatna
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 27 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 27 No. 1, Maret 2023
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITS.2023.v27.i01.p06

Abstract

Penggunaan material komposit dalam dunia konstruksi telah mengarah kepada penggunaan Concrete-Filled Tubes (CFT). Selain secara eksperimental, dengan meningkatnya perkembangan teknologi dan formulasi elemen hingga memungkinkan dilakukan penelitian secara analitik melalui aplikasi berbasis metode elemen hingga (FEM). ABAQUS dengan fitur Concrete Damage Plasticity, dapat digunakan untuk pemodelan keruntuhan beton yang mampu memprediksi perilaku inelastisnya. Dengan aplikasi ini, interaksi antar elemen dimodelkan dengan surface to surface contact dengan friction coeffition beton dan baja sebesar 0,2, sedangkan baja dan baja sebesar 0,1. Beban aksial diaplikasikan secara konstan pada bagian bebas yang diikuti dengan beban lateral siklik yang mengacu pada SNI 7834-2012. Studi pengaruh ketebalan baja dan eksentrisitas gaya lateral dilakukan dengan menggunakan true stress dan true strain sebagai input aplikasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa peningkatan ketebalan baja hingga 50% dapat meningkatkan kapasitas beban, kapasitas drift, dan daktilitas. Peningkatan ketebalan baja juga dapat memperkecil panjang sendi plastis dan distribusi tegangan maksimum pada kolom CFT. Sedangkan, hasil uji eksentrisitas gaya lateral hingga 400 mm menghasilkan kecenderungan terbalik dengan peningkatan ketebalan baja, tetapi distribusi tegangan maksimum juga terjadi pada kolom CFT. Dari hasil validasi analisis FEM memberikan prediksi yang baik dengan keakuratan diatas 95% dan pola keruntuhan yang menyerupai hasil uji eksperimental.
EVALUASI KINERJA STRUKTUR SAMBUNGAN BALOK-KOLOM PIPIH BETON BERTULANG DENGAN EKSENTRISITAS GEOMETRI: STUDI PEMODELAN NUMERIK Sulistiana, Putu Didik; Sudarsana, I Ketut; Budiwati, Ida Ayu Made
JURNAL SPEKTRAN Vol 12 No 2 (2024)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2024.v12.i02.p04

Abstract

Struktur beton bertulang menggunakan kolom dengan penampang pipih (rasio sisi panjang dengan sisi pendek lebih dari 2) umum digunakan di Bali untuk villa bertingkat rendah. Penggunaan ini didasarkan pada pertimbangan arsitektur agar kolom rata dengan tembok (tebal sekitar 150 mm). Kondisi ini menjadi kompleks pada pertemuan balok-kolom tepi dimana eksentrisitas balok terhadap kolom mempengaruhi respon sambungan. Penelitian ini menggunakan program elemen hingga (ABAQUS) untuk meneliti respon pertemuan balok-kolom penampang pipih eksentris akibat beban gempa. Tiga model pertemuan balok kolom tepi beton bertulang dengan eksentrisitas 0, 25, dan 50 mm dibebani beban lateral paralel dengan balok tepi. Model dirancang memenuhi SNI 2847:2013 untuk Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus, kecuali lebar kolom yang lebih kecil dari persyaratan. Kemampuan program divalidasi menggunakan hasil eksperimen dari literatur. Sambungan yang ditinjau memiliki panjang balok dan kolom setengah bentangan. Hasil menunjukkan eksentrisitas balok terhadap kolom signifikan mempengaruhi kekuatan geser sambungan. Defleksi besar terjadi pada kolom ke arah samping akibat kekakuan rendah dan eksentrisitas, menghambat pembentukan sendi plastis pada ujung balok. Leleh tulangan dan kerusakan beton pada sambungan cenderung terjadi lebih awal pada sisi sambungan searah pergeseran titik berat balok. Temuan ini mengindikasikan penggunaan kolom penampang pipih dengan eksentrisitas dapat mengurangi kinerja seismik struktur.