Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Studi Korelasi Kecemasan Dan Konsep Diri Pada Klien Pemasyarakatan Ni Made Sintya Noviana Utami; Andhini, Luh Putu Ratih; Pramitya, Anak Agung Istri Mira
Bali International Scientific Forum Vol. 3 No. 1 (2022): Bali International Scientific Forum
Publisher : Bali International University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34063/bisf.v3i1.295

Abstract

Abstract Background: The social perception of society towards social (correctional clients) tends to be negative. Not only the community, the correctional clients themselves have doubts about themselves being accepted by the environment, getting a job and a decent life. Purpose: to find out the description of anxiety and self-concept of correctional clients in Denpasar Correctional Institutions and to determine the correlation between and fear of self-concept in correctional clients in Denpasar Correctional Institutions. Methods: The research sample consisted of 26 correctional clients who were selected using purposive sampling which established criteria, such as: age 19-40 years, gender male and female, and a minimum of one year in prison. The questionnaire used is a scale based on Nolen's theory (2007) with a total of 44 statement items and a self-concept scale based on the theory of Calhoun and Acocella (in Nugroho, 2015) as many as 30 statement items. Results: the study found that the significance value was 0.003, this indicates that there is a correlation between anxiety and self-concept in correctional clients at the Denpasar Correctional Institution. The correlation value is -0.553 which indicates the direction of the relationship is negative. Conclusion: Correctional clients in the Denpasar Correctional Center have a low to very low self-concept. Research participants had moderate to very high anxiety. There is a correlation with the self-concept of correctional clients. The higher the public's anxiety, the lower the self-concept. Vice versa, the lower the anxiety of correctional clients, the higher their self-concept. Keywords: Anxiety, Self-Concept, Correctional Institution
Efektivitas Group Positive Psychotherapy Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Pada Ibu Bali (Perawat) Yang Mengalami Konflik Kerja-Keluarga Andhini, Luh Putu Ratih; Astaningtias, Ni Made Irene Novianti; Dewi, Anak Agung Sagung Suari; Putri, Putu Debby Noviyanti Mantara; Dewi, Sagung Ratih Trisna Pratami; Utami, Ni Made Sintya Noviana
JURNAL SOCIAL LIBRARY Vol 3, No 3 (2023): JURNAL SOCIAL LIBRARY NOVEMBER
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/sl.v3i3.165

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh group positive psychotherapy terhadap kesejahteraan psikologis pada perawat yang mengalami konflik kerja-keluarga. Metode penelitian menggunakan group pretest posttest desain yang hanya melibatkan satu kelompok saja yang diberikan perlakuan dan dilakukan dua kali pengukuran terhadap kelompok sebelum (pre-test) dan setelah (post-test) diberikan perlakuan. Populasi pada penelitian ini adalah para perawat di RS. Sampel penelitian diambil dengan cara purposive random, yaitu memenuhi karakteristik penelitian sebagai berikut: berjenis kelamin perempuan, berada dalam masa kerja aktif, telah menikah, memiliki anak minimal satu (berusia 0-16 tahun), berprofesi sebagai perawat, dan melakukan kegiatan menyama braya. Jumlah sampel berjumlah 30 orang. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala work family conflict (WFC) diadaptasi dari Artiawati dengan reliabilitas 0.901, terdapat 12 item. Skala psychological well-being (PWB) diadaptasi dari Mufliha dengan reliabilitas 0.810, terdapat 30 item. Analisis data penelitian ini menggunakan uji wilcoxon dan uji paired sample t-test. Hasil didapatkan group positive psychotherapy efektif meningkatkan psychological well-being pada ibu Bali (Perawat), tetapi tidak efektif menurunkan konflik kerja-keluarga. Konflik kerja-keluarga dapat diturunkan dengan menggunakan manajemen stres.
Pengaruh Stigma Sosial Terhadap Psychological Well-Being Penyintas Covid-19 Utami, Ni Made Sintya Noviana
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 4, No 3 (2023): J-P3K DESEMBER
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v4i3.280

Abstract

Stigma sosial merupakan suatu pandangan yang sering kali dinilai negatif. Adanya stigma sosial yang diberikan oleh masyarakat terhadap orang yang mengalami penyakit menular yang dalam hal ini penyintas Covid-19 dapat menghambat pemulihan dan berdampak pada psychological well-being penyintas. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan ingin mengetahui apakah ada pengaruh stigma sosial terhadap psychological well-being penyintas Covid-19. Partisipan pada penelitian ini adalah penyintas Covid-19 yang berjumlah 375 orang. Terdapat dua skala dalam pengumpulan data penelitian yaitu skala stigma sosial dan skala psychological well-being. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh stigma sosial terhadap psychological well-being penyintas Covid-19 dengan nilai signifikansi sebesar 0,024. Meskipun demikian pengaruh yang dimiliki tergolong kecil dengan nilai R sebesar 0,117 dan R Square sebesar 0,014 atau sebesar 1,4%. Rata-rata penyintas memiliki nilai psychological well-being­ dan stigma sosial yang tergolong dalam kategori sedang.
Aktualisasi Diri Siswa Ditinjau dari Pola Asuh Orang Tua Selama Pembelajaran Jarak Jauh Utami, Ni Made Sintya Noviana; Andhini, Luh Putu Ratih; Dewi, Anak Agung Sagung Suari
JURNAL SOCIAL LIBRARY Vol 4, No 2 (2024): JURNAL SOCIAL LIBRARY JULY
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/sl.v4i2.226

Abstract

Pembelajaran jarak jauh menjadi metode pembelajaran baru yang diterapkan pada sistem pendidikan akibat adanya pandemi Covid-19. Peran guru kini banyak beralih ke orang tua yang pendampingi anak belajar di rumah untuk mendorong tercapainya tujuan pembelajaran dan tercapainya aktualisasi diri siswa. Penelitian ini ingin menganalisis kembali aktualisasi diri siswa ditinjau dari pola asuh orang tua selama pembelajaran jarak jauh. Partisipan penelitian ini adalah siswa SMP di Denpasar yang dipilih secara random. Skala yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu menggunakan skala pola asuh orang tua mengacu pada teori Baumrind dan skala aktualisasi diri mengacu pada teori Roger. Data dianalsis dengan menggunakan uji one-way anova. Hasil analisis data menunjukkan hasil ada perbedaan yang signifikan nilai rerata aktualisasi diri siswa ditinjau dari empat pola asuh yaitu demokratis, otoriter, permisif, dan penelantaran. Siswa yang diasuh dengan pola asuh demokratis memiliki nilai rerata aktualisasi diri paling tinggi dibandingkan dengan pola asuh lainnya.
Korban Bom Bali Menemukan Kembali Makna Hidup Novianti A., Ni Made Irene; Aritya Widianti; Ni Made Sintya Noviana Utami; Nyoman Trisna Aryanata; Luh Putu Ratih Andhini
UNBI Mengabdi Vol. 2 No. 1 (2021): UNBI Mengabdi
Publisher : Universitas Bali Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34063/um.v2i1.218

Abstract

Bom bali I dan II memberikan dampak negatif bagi para korban. Salah satunya adalah istri dari para pekerja di lokasi tragedi. Hal ini menjadikan mereka kehilangan keluarga dan bertahan hidup sendiri. Masa sulit juga dilewati sendiri tanpa bantuan orang terkasih. Pikiran negative dan menurunnya semangat hidup mulai dirasakan oleh para istri korban bom bali. Hal ini menjadi tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk membantu para istri korban bom bali dapat menemukan kembali makna hidup dengan berpikir positif dan mengendalikan emosi negative. Metode kegiatan ini adalah focus group discussion dan relaksasi emosi. Hasilnya adalah korban bom bali mampu berpikir secara positif dan melatih mengendalikan diri sebagai motivasi dalam menjalani kehidupan selanjutnya. Simpulan adalah korban bom bali dapat melihat diri lebih positif, menyadari adanya dukungan dari berbagai pihak sehingga mampu melewati masa sulit kehidupan.
GERMAS: Deteksi Dini Stres dan Pendampingan Psikologis pada Masyarakat Kelurahan Tonja Kecamatan Denpasar Utara Utami, Ni Made Sintya Noviana; Andini, Luh Putu Ratih; Aryanata, Nyoman Trisna; Widianti, Aritya; Astaningtias, Ni Made Irene Novianti; Suari Dewi, Anak Agung Sagung
UNBI Mengabdi Vol. 2 No. 2 (2021): UNBI Mengabdi
Publisher : Universitas Bali Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34063/um.v2i2.232

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat masyarakat dilaksanakan oleh Program Studi Psikologi sebagai salah satu gerakan masyarakat dengan melakukan deteksi dini stres dan pendampingan psikologis terhadap masyarakat. Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa psikologi sebagai bentuk pengabdian dan berbagi wawasan terkait penanganan stres di masyarakat. Stres merupakan suatu yang umum terjadi dimasyarakat, namun apabila stres tidak teratasi dengan baik akan mengakibatkan dampak yang negatif dan mengganggu kesehatan mental masyarakat. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan gerakan hidup sehat dengan mengenali kondisi psikologis dan melakukan pencegahan sehingga kesehatan mental masyarakat dapat tetap terjaga. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan deteksi dini, penyuluhan, relaksasi, dan brain gym. Adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat lebih sadar tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
FGD dan Psikoedukasi Guru BK: Meningkatkan Penanganan Kesehatan Mental Remaja Andhini, Luh Putu Ratih; Widianti, Aritya; Astaningtias, Ni Made Irene Novianti; Dewi, Anak Agung Sagung Suari; Rastafary, Ni Luh Kade Nadia; Utami, Ni Made Sintya Noviana; Wulandari, Putu Diana; Saraswaty, Ratih; Aryanata, Nyoman Trisna
UNBI Mengabdi Vol. 5 No. 1 (2024): UNBI Mengabdi Januari
Publisher : Universitas Bali Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34063/um.v5i1.415

Abstract

Isu kesehatan mental pada remaja sangat meningkat di Indonesia, hal tersebut menjadi fokus bagi pihak keluarga dan sekolah. Peran guru BK sangat penting dalam mencegah isu kesehatan mental pada siswa SMA/SMK. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru BK mengenai pentingnya kesehatan mental remaja dan teknik konseling yang efektif. Melalui kegiatan FGD dan psikoedukasi, guru BK memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam menangani masalah kesehatan mental remaja. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta, dengan peningkatan skor rata-rata pada post-test dibandingkan pre-test. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil memberikan wawasan yang lebih baik kepada guru BK dalam mengelola isu kesehatan mental di sekolah.   Mental health issues in adolescents are on the rise in Indonesia, which is a focus for families and schools. The role of counseling teachers is very important in preventing mental health issues in SMA / SMK students. This service activity aims to increase the understanding of counseling teachers about the importance of adolescent mental health and effective counseling techniques. Through FGDs and psychoeducation activities, counseling teachers gained new knowledge and skills in dealing with adolescent mental health problems. The evaluation results showed a significant increase in participants' understanding, with an increase in the average score on the post-test compared to the pre-test. This shows that this activity succeeded in providing BK teachers with better insights in managing mental health issues in schools.
Edukasi Komunikasi Bijak di Media Sosial untuk Remaja: Peran Keluarga Mengatasi Dampak Negatif Astaningtias, Ni Made Irene Novianti; Andhini, Luh Putu Ratih; Utami, Ni Made Sintya Noviana; Aryanata, Nyoman Trisna; Widianti, Aritya; Dewi, Anak Agung Sagung Suari; Wulandari, Putu Diana
UNBI Mengabdi Vol. 6 No. 1 (2025): UNBI Mengabdi Januari
Publisher : Universitas Bali Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34063/um.v6i1.437

Abstract

Komunikasi merupakan bagian yang sangat essential bagi pertumbuhan kepribadian manusia sehingga dengan adanya penggunaan media sosial dapat memberikan pengaruh dalam cara berkounikasi dan efek yang cenderung bersifat negatif. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai komunikasi yang bijak di media sosial dan memperkuat peran keluarga dalam menjaga hubungan yang sehat di era digital. Melalui penyuluhan interaktif dan diskusi, peserta yang merupakan remaja di Banjar Tembau Tengah, Penatih, diajarkan bagaimana cara menggunakan media sosial dengan bijak untuk mencegah dampak negatif seperti cyberbullying dan kecemasan sosial. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman yang signifikan mengenai komunikasi sehat, dengan hasil post-test yang lebih tinggi daripada pre-test. Meskipun demikian, tantangan utama yang dihadapi peserta adalah dalam mengimplementasikan komunikasi yang bijak di kehidupan sehari-hari mereka, yang menunjukkan perlunya pendampingan lebih lanjut.   Communication is a very essential part for the growth of human personality so that the use of social media can have an influence on how to communicate and the effects that tend to be negative. This community service activity aims to provide education about wise communication on social media and strengthen the role of families in maintaining healthy relationships in the digital era. Through interactive counseling and discussion, participants who are teenagers in Banjar Tembau Tengah, Penatih, were taught how to use social media wisely to prevent negative impacts such as cyberbullying and social anxiety. The results of the activity showed a significant increase in understanding of healthy communication, with post-test results higher than pre-test. However, the main challenge faced by participants was in implementing wise communication in their daily lives, indicating the need for further mentoring.