Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Buku panduan pembelajaran disiplin berlalu lintas di taman kanak - kanak Nur Cholimah; Ika Budi Maryatun; Martha Christianti; Eka Sapti Cahyaningrum
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 13, No 1 (2020): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v13i1.27634

Abstract

Pengenalan sejak dini, berlalu lintas yang baik, akan menjadikan kegiatan tersebut menjadi budaya yang melekat sampai dewasa. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan buku panduan berlalu lintas yang dapat digunakan untuk pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Tujuan penelitian adalah pembuatan buku panduan yang dapat digunakan sebagai panduan praktis bagi guru PAUD/TK dalam mengajarkan disiplin berlalu lintas sejak dini kepada anak-anak, dan mengenalkan berbagai profesi yang berkaitan langsung dengan adanya taman lalu lintas melalui pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah research and development Borg Gall. Pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku panduan memiliki kualitas penyajian yang terdiri dari dua item, yaitu kemenarikan gambar dan isi buku; menggunakan bahasa yang jelas dan dapat dipahami dengan baik serta tidak bermakna ganda. Buku panduan disusun menggunakan sistematika penulisan: Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Taman Lalu Lintas, Bab III Prosedur Pembuatan Taman Lalu Lintas, Bab IV Pembelajaran di Taman Lalu Lintas, dan Bab V Penutup, dan Lampiran. Materi yang ditampilkan untuk buku panduan sesuai dengan Kurikulum 2013. Buku panduan sudah dianggap baik oleh para guru dan sesuai dengan karakteristik pembelajaran pada anak usia dini. Buku panduan berlalu lintas untuk taman kanak- kanak ini, diharapkan memasukkan langkah-langkah saintifik: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau mengolah informasi, dan terakhir mengkomunikasikan.A traffic discipline learning guidebook in kindergartenEarly recognition, good traffic, will make these activities become an inherent culture into adulthood. This study was conducted to develop a traffic manual that can be used for learning in kindergarten. This study explores the use of a guidebook as a practical guide for PAUD/TK teachers in teaching the discipline of traffic early on to children, and introducing various professions that are directly related to the existence of a traffic park. The method of the study is research and development by Borg Gall. Data collection using interviews, questionnaires, observation, documentation. The results showed that the manual has a quality presentation consisting of two items, namely the attractiveness of the picture and the contents of the book; use language that is clear and can be understood properly and does not have a double meaning. The guidebook was prepared using systematic writing: Chapter I Introduction, Chapter II Study of Traffic Parks, Chapter III Procedures for Making Traffic Parks, Chapter IV Learning in Traffic Parks, and Chapter V Closing, and Appendix. The material displayed for the guidebooks is under the 2013 Curriculum. The guidebooks are considered to be good by teachers and following the characteristics of learning in early childhood. The traffic manual for kindergartens is expected to include scientific steps: observing, asking questions, gathering information, associating the information and communicating.
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI PEMBIASAAN DAN KETELADANAN Eka Sapti Cahyaningrum; Sudaryanti Sudaryanti; Nurtanio Agus Purwanto
Jurnal Pendidikan Anak Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v6i2.17707

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui bentuk internalisasi nilai-nilai  pendidikan karakter anak usia dini melalui pembiasaan dan keteladanan. Pendidikan karakter bagi  anak usia dini  dimaksudkan  untuk menanamkan  nilai-nilai kebaikan  sebagai dasar untuk pengembangan pribadi selanjutnya. Pendidikan karakter bagi anak usia dini adalah membentuk mental dan karakter bangsa di masa yang akan datang. Rendahnya kesadaran dan kompetensi tenaga pengajar anak usia dini terhadap pendidikan karakter menjadi permasalahan yang harus diselesaikan dalam kaitannya membentuk karakter bangsa di masa depan. Implementasi Pendidikan karakter pada anak usia dini khususnya taman kanak-kanak dimulai dengan penyusunan silabus/ RPPH yang mencakup implementasi pendidikan karakter terhadap anak usia dini. Penelitian ini mengidentifikasi implementasi nilai-nilai pendidikan karakter, dengan menggunakan siklus tahapan RD dari Borg dan Gall. Model akan diuji secara teoritik maupun secara empirik di lapangan melalui penelitian pendahuluan, pendalaman penanaman nilai-nilai  pendidikan karakter dan implementasinya   melalui  keteladanan dan pembiasaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses implementasi pendidikan karakter di lembaga PAUD se-Kecamatan Ngemplak dapat dilihat dari penekanan 4 karakter dalam proses pembelajaran. Empat karakter dalam pendidikan karakter meliputi karakter: religius, jujur, toleransi, dan disiplin. Setiap indikator pendidikan karakter ditunjukkan dengan strategi maupun metode pembelajaran yang mencerminkan nilai nilai setiap karakter. Metode pembelajaran yang dimaksud dapat berupa wujud penugasan maupun praktik pembelajaran serta pembiasaan  sehingga nilai-nilai pendidikan karakter dapat terimplementasikan. Kata kunci : Karakter, Pendidikan Anak Usia Dini
Peran Kepala Sekolah sebagai Manajer di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Eka Sapti Cahyaningrum
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v2i1.3039

Abstract

Sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Karena sifat inilah sekolah sebagai organisasi memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Di mana keberhasilan kepala sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah. Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah serta mampu melaksanakan peranannya sebagai orang yang diberi tanggungjawab untuk memimpin sekolah. Studi keberhasilan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seseorang yang menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah (Wahjosumidjo, 2008: 82). Tiap sekolah memiliki karakteristik yang berbeda sehingga menuntut adanya variasi dalam pengelolaannya. Sekolah harus dilihat sebagai organisasi yang bersifat kompleks dan unik, tugas dan fungsi kepala sekolah seharusnya dilihat dari berbagai sudut pandang. Tantangan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) semakin berat karena adanya tuntutan kualitas dari masyarakat sekaligus persaingan ekstemal yang semakin ketat pula. Paradigma baru manajemen pendidikan, kepala sekolah sedikitnya harus mampu berfungsi sebagai educator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator (EMASLIM). Kepala sekolah sebagai manajer memiliki peran dan fungsi strategis karena keberhasilan lembaga yang dipimpinnya tergantung kepada pemilihan metode, strategi, dan pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan terkait dengan penataan, pengelolaan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh lembaga PAUD. Kata kunci: kepala sekolah, manajer pendidikan
Pelatihan Pengenalan Karakter untuk Anak Usia Dini melalui Cerita Rakyat Budaya Lokal Bagi Pendidik PAUD Non Formal TPA/ KB/ SPS se- Kecamatan Sleman Eka Sapti Cahyaningrum; Nur Cholimah; Martha Christianti
Jurnal Pendidikan Anak Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v3i1.2881

Abstract

Abstrak Latar belakang pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah begitu banyak cerita-cerita rakyat yang diwariskan memiliki nilai-nilai luhur untuk membentuk karakter anak yang sudah semakin hilang dan tidak dikenal. Pendidik  lebih memilih cerita-cerita yang diterjemahkan dari luar negeri untuk bercerita Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman pendidik dalam pengenalan karakter untuk anak usia dini melalui cerita rakyat serta meningkatkan ketrampilan bercerita. Sasaran adalah Pendidik di KB, TPA dan SPS  Se Kecamatan Sleman berjumlah 42 pendidik. Pelatihan ini  menggunakan metode ceramah, demonstrasi, micro teaching, praktek lapangan dan  diskusi. Langkah kegiatan yang dilakukan meliputi persiapan, pelatihan dan workshop. Peserta dikatakan berhasil dalam pemahaman materi minimal 75% dan dalam praktek minimal 70%. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini Pelaksanaan berjalan  lancar, peserta 100% lebih dari sasaran yang seharusmya. Adanya  peningkatan  skor pemahaman peserta tentang materi karakter anak Usia Dini dan materi tentang teknik-teknik bercerita sebesar 31,64 atau 84%.  Peningkatan  skor ketrampilan bercerita sebesar 82%. Hasil dari Pengamatan  terhadap Anak menunjukkan dari 3 kali tampil dihadapan anak anak 98% minta diceritakan kembali untuk esok harinya, dan 90% anak-anak usia KB 3-5 tahun memahami isi cerita rakyat (Kelip Kunang, Kedung Bolong, Kijang dan Lintah, Rusa Bertanduk, asal Mula Kali Gajah Wong, Mbok rondo dan Lurah Cokrojoyo, serta Gedung Bolong). Dengan demikian pelatihan ini efektif dalam peningkatkan pemahaman dan ketrampilan bercerita bagi Pendidik PAUD.   Kata Kunci: pemahaman karakter, keterampilan bercerita bagi pendidik PAUD
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS KEPEMIMPINAN DALAM PENGELOLAAN DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Eka Sapti Cahyaningrum
Jurnal Pendidikan Anak Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v4i2.12356

Abstract

Kepemimpinan lembaga pendidikan merupakan elemen dasar dalam pengembangan lembaga secara keseluruhan. Tanpa adanya kepemimpinan yang baik akan berakibat pada lemahnya pencapaian tujuan organisasi pendidikan. Berbicara mengenai kepemimpinan pada lembaga pendidikan sangat terkait dengan kesiapan sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Elemen pokok kemajuan lembaga pendidikan khususnya pada Pendidikan Anak Usia Dini terletak pada kesiapan seluruh komponen yang meliputi figur kultur, dan struktur dalam organisasi tersebut. Upaya mengembangkan kreativitas kepemimpinan dalam pengelolaan di lembaga pendidikan anak usia dini sangat tergantung pada komitmen setiap unsur di dalamnya. Pencapaian tujuan organisasi lembaga pendidikan anak usia dini teritegrasi dalam visi organisasi dan melalui pemimpin yang kreatif mampu membawa perubahan kea rah kemajuan. Pada sisi yang lain kualitas dukungan seluruh stake holder berpengaruh dalam membantu usaha-usaha lembaga pendidikan. Kata kunci: Kreativitas, Kepemimpinan, Pendidikan Anak Usia Dini
Pelatihan penggunaan buku panduan pembuatan dan pelaksanaan pembelajaran di taman lalu lintas untuk guru taman kanak-kanak Eka Sapti Cahya Ningrum; Martha Christianti; Ika Budi Maryatun; Nur Cholimah
Jurnal Pendidikan Anak Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v9i1.31395

Abstract

Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para guru dalam membuat dan melaksanakan pembelajaran di taman lalu lintas untuk taman kanak-kanak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemecahan masalah yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang: (1) rambu lalu lintas yang harus ada dalam taman lalu lintas, (2) etika berlalu lintas yang harus dikenalkan pada anak usia dini, (3) cara membuat taman lalu lintas di sekolah,(4) cara merancang pembelajaran di taman lalu lintas, (5) cara melaksanakan pembelajaran di taman lalu lintas dalam bentuk praktik microteaching dan pendampingan, dan (6) pembuatan video praktik pembelajaran di taman lalu lintas. Pelatihan penggunaan buku panduan pembuatan dan pelaksanaan pembelajaran di taman lalu lintas untuk taman kanak-kanak bagi guru TK di DIY ini mencapai target yang diharapkan yaitu kehadiran peserta melebihi target, yaitu dari target 25 peserta menjadi 35 peserta. Selain itu, para guru dapat menggunakan taman lalu lintas dalam pembelajaran di sekolah, mengenalkan rambu lalu lintas dan etika berlalu lintas pada anak melalui penjelasan dengan gambar dan praktik langsung dengan bermain peran, serta mengajak anak untuk belajar di taman lalu lintas dalam tema pembelajaran yang lain seperti pekerjaan dan lingkungan.
Parental Engagement in Emotional Regulation: A Case Study of Kindergarten Children in Yogyakarta Muthmainah, Muthmainah; Eka Sapti Cahya Ningrum; Martha Christianti
Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Vol. 8 No. 4 (2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jga.2023.34-06

Abstract

This research aimed to investigate the role of parents in managing their kindergarten-aged children's negative emotions. Utilizing a descriptive, qualitative case study approach, the study was conducted in Yogyakarta, involving six parents, six teachers, and three children. Data collection comprised in-depth interviews and non-participant observation, analyzed using an interactive model by Miles et al. (2014). The results revealed that parents act as supporters, teachers, students, counselors, and guardians in their children's emotional development. Case studies of children, namely AD, NK, and AT, highlighted strategies like modeling positive behavior, teaching problem-solving and dynamic management, and providing comfort. Parents should enhance their knowledge and expertise and motivate their children to learn practical negative emotion management skills. Negative emotion management enhances kindergarten children’s well-being and aids in their adjustment to their surroundings. The implications of these findings emphasize the importance of a supportive, responsive, and involved parenting approach, particularly in emotional development during early childhood. This aligns with Bandura's observational learning theory and resonates with findings from Hornby and Epstein on parental education and involvement. However, the study acknowledges limitations, including its small sample size and qualitative focus, suggesting the need for further research with broader, more diverse samples and quantitative methods. Overall, this study underscores the significant impact of parental involvement on children's emotional resilience and intelligence, highlighting the need for effective parental guidance programs and enhanced teacher-parent collaboration in early childhood education settings.
Analisis tingkat kepuasan orang tua terhadap pelayanan di TPA Dharma Yoga Santi Yogyakarta Muthmainah; Nur Cholimah; Eka Sapti Cahya Ningrum; Prayitno, Prayitno
Jurnal Warna : Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini Vol. 9 No. 2 (2024): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jw.v9i2.1721

Abstract

The aim of this research is to determine the level of parental satisfaction with services at the Dharma Yoga Santi Yogyakarta Daycare. This research is descriptive quantitative research using a questionnaire as a research instrument. The research respondents were 25 parents. The data was then analyzed quantitatively. The research results showed that: 1) 75% of parents expressed satisfaction and 18.8% stated they were very satisfied with the development achieved by their children, 2) 68.8% of parents stated they were satisfied, and 18.8% stated they were very satisfied with the implementation of the curriculum in the learning process, 3) 62.5% of parents said they were satisfied and 25% said they were very satisfied with the assessment of children's development, 4) 56.3% said they were satisfied and 31.3% said they were very satisfied with the ability of educators to guide children, 5) 56.3% said they were satisfied and 25% said they were very satisfied with communication carried out by educators, 6) 43.8% said they were satisfied and 43.8% said they were very satisfied with the ability of educators to act and behave towards children, 7) 43.8% said they were satisfied and 25% said they were very satisfied with the availability of school infrastructure, 8) 68.8% said they were satisfied, and 25% said they were quite satisfied with the availability of facilities that support children's play activities, and 9) 68.8% said they were satisfied and 25% said they were quite satisfied with the management of daycare facilities and infrastructure. Satisfaction with infrastructure and its management can be further improved to support the stimulation of children's growth and development and increase parents' trust in the institution.
MEMAKSIMALKAN PERAN HUMAS DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI CAHYA NINGRUM, EKA SAPTI
FOUNDASIA Vol 2, No 10 (2010)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v2i10.5835

Abstract

Pendidikan yang diberikan kapada anak sebelum memasuki sekolah dasar merupakan salah satu alternatif yang harus dikembangkan dalam mempersiapkan anak menuju wajib belajar pendidikan dasar (9 tahun). Pendidikan dan perhatian terhadap anak pada usia 0-6 tahun sangat membantu perkembangan sosial, emosi, fisik, den kognitif anak. Perhatian terhadap pcrkembangan anak sejak dini sangat menentukan perkembangan anak secara menyeluruh. Sebelum memasuki pendidikan formal di bangku sekolah dasar, anak-anak perlu orientasi di bangku prasekolah. Persiapan ini bisa dilakukan melalui pendidikan formal (TK), nonformal (TPA KB), maupun informal            (Keluarga). Pada sisi yang lain pemerintah melindungi hak anak mendapatkan layanan pendidikan. Ini terbukti pada pasal 28 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur PAUD, namun implementasinya di lapangan masih jauh dari apa yang diharapkan. Proporsi antara lembaga pendidikan anak usia dini di Indonesia didominasi oleh masyarakat, mencapai lebih dari 80% dengan variasi biaya pendidikan mulai dari yang sangat murah hingga yang sangat mahal. Penyebaran lembaga pendidikan anak usia dini di Jawa relatif merata, sedangkan di luar Jawa cenderung berada di daerah-daerah yang maju. Tingginya lembaga pendidikan anak usia dini yang difasilitasi oleh masyarakat menunjukkan dukungan berbagai dari pihak untuk pengembangan lembaga PAUD. Hubungan masyarakat dalam hal ini menjadi sebuah keharusan mengingat banyaknya kebutuhan pengembangan berkelanjutan. Keberhasilan hubungan dengan masyarakat pada lembaga pendidikan menentukan dukungan masyarakat dalam hal pendanaan maupun pemikiran dan perhatian untuk menjaga kelangsungan lembaga sekaligus meningkatkan kualitasnya.
Taman Penitipan Anak se-Kapanewon Depok Sleman Yogyakarta: Kendala dan Solusi Muthmainah, Muthmainah; Cholimah, Nur; Ningrum, Eka Sapti Cahya; Prayitno, Prayitno
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/diklus.v8i2.74505

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kendala, materi yang diperlukan, dan solusi bagi para pengasuh dan pendidik di Tempat Penitipan Anak (TPA) se-Kapanewon Depok Sleman Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama dan wawancara sebagai pelengkap. Data selanjutnya dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kendala yang dihadapi meliputi 41.7 % terkait strategi pelibatan orang tua; 16.7 % terkait pengembangan kurikulum TPA; 16.7 % terkait penilaian dan pelaporan perkembangan anak; dan 8.3 % terkait stimulasi perkembangan anak berbagai usia, 2) Materi yang diperlukan yaitu 50 % pendidik dan pengasuh TPA memerlukan materi tentang deteksi dini tumbuh kembang; 25 % tentang pengembangan kurikulum TPA; dan 25 % tentang pengembangan ragam stimulasi perkembangan anak berbagai usia, termasuk pada anak berkebutuhan khusus, 3) Solusi yang diharapkan yaitu psikoedukasi, workshop dan pendampingan berkala sesuai kebutuhan. Pengasuh TPA memiliki tanggung jawab yang besar, serta perlu dipikirkan dan direalisasikan terkait peningkatan kompetensi, kesejahteraan, dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, khususnya orang tua.