Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

COPING STRATEGIES AMONG KINDERGARTENERS IN THE GENDER PERSPECTIVE Muthmainah Muthmainah; Edi Purwanta; Suwarjo Suwarjo; Mariani Binti Md Nor
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 40, No 2 (2021): Cakrawala Pendidikan (June 2021)
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v40i2.39359

Abstract

Negative emotions remains common among some kindergarteners in general since it may impact their anxiety and stress. This study aimed to describe various elicitors for negative emotions among young children, their coping strategies, and the parents’ response to them in the gender perspective. The data were collected through questionnaires containing statements about coping strategies of their children developed using the Lazarus and Folkman theories and findings by Chalmers, Frydenberg, and Deans. The study involved 102 parents of children aged 4-6 years in Yogyakarta, Indonesia. The findings show that elicitors for negative emotions among boys are dominated by physical bullying by peers, while in girls, they are dominated by unfulfilled wishes. Meanwhile, coping uses among boys are dominated by assertive behavior, while in girls, they share their concerns with others. Regarding the response in dealing with children’s negative emotions, the parents give them a gadget, such as smartphone, for both boys and girls. The study implies that more educational parenting model is needed to educate parents in handling negative emotions through coping skills and indiscriminating behavior.
Koping untuk Mengembangkan Kemampuan Mengelola Emosi Negatif Anak Usia 4-6 Tahun Muthmainah Muthmainah; Edi Purwanta; Suwarjo Suwarjo
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 5 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i5.1967

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran keterampilan koping untuk mengelola emosi negatif anak usia 4-6 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada langkah-langkah desain pembelajaran ADDIE. Subjek penelitian ini adalah ahli model pembelajaran, ahli materi, ahli media, anak TK berusia 4-6 tahun, dan guru TK di wilayah DIY yang ditentukan dengan teknik cluster proporsional random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran keterampilan koping meliputi sintaks yang terdiri dari rasional strategi, identifikasi emosi anak, latihan dan praktik, penugasan, dan pembiasaan. Model pengembangan pembelajaran keterampilan koping ini dinyatakan valid karena memiliki V hitung lebih besar dari V tabel 5%. Selain itu, model ini juga efektif untuk mengelola emosi negatif anak usia 4-6 tahun karena hasil uji Wilcoxon Signed Ranks menunjukkan nilai (Sig.) 0,0000,05.
Praktik Belajar Mengajar Online Selama Pandemi Covid-19 Siti Alfiyah; Muthmainah Muthmainah
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.2228

Abstract

Praktik belajar mengajar online akan terus dilakukan mengingat belum tuntasnya wabah Covid-19 di Indonesia. Studi literatur ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana praktik belajar mengajar online yang efektif dalam menstimulasi perkembangan anak selama pandemi covid-19. Metode menggunakan studi literatur. Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan sejumlah artikel maupun jurnal nasional maupun internasional yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Teknik analisis data meliputi pengumpulan sumber data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini guru, orangtua dan anak dapat melaksanakan proses pembelajaran melalui beberapa cara, meliputi pembelajaran melalui whatsApp group, home visit, zoom dan google classroom, dan pembelajaran melalui tayangan televisi saluran TVRI. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau acuan dalam mengevaluasi praktik belajar mengajar online, sehingga hambatan yang terjadi pada pembelajaran daring dapat diatasi oleh orang tua, guru, atau stakeholder di dalam dunia pendidikan
Persepsi Guru tentang Keterampilan Koping untuk Mengelola Emosi Anak Usia 4-6 Tahun Muthmainah Muthmainah
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i3.1968

Abstract

Disregulasi emosi masih terjadi pada sebagian anak usia 4-6 tahun dan dapat menyebabkan kecemasan serta stres pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan persepsi guru tentang keterampilan koping untuk anak, pengetahuan awal guru tentang keterampilan koping, ketersediaan buku panduan keterampilan koping untuk anak, dan penerapan pengembangan keterampilan koping di kelas. Metode penelitian adalah survei dengan subyek penelitian yaitu 167 guru TK di wilayah Yogyakarta yang dipilih secara acak. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan 96% guru menyatakan pentingnya keterampilan koping untuk anak, 87% guru belum mengetahui tentang keterampilan koping, 93% guru menyatakan belum adanya buku panduan keterampilan koping, dan 54% guru telah mengembangkan keterampilan koping di kelas melalui pembiasaan tetapi belum melalui pembelajaran. Hasil penelitian ini menegaskan perlu adanya pengembangan model pembelajaran dan buku panduan pembelajaran keterampilan koping untuk anak usia 4-6 tahun. Selanjutnya, para guru Taman Kanak-kanak perlu diberikan pelatihan agar semakin terampil dalam mengajarkan dan melatihkan keterampilan koping, sehingga anak mampu mengelola emosi dengan lebih baik.
Analisis Model Pengembangan Bahasa Tulis Pada Anak di TK Pertiwi Krakitan IV Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Mariati Mariati; Muthmainah Muthmainah; Indrawati Indrawati
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.2253

Abstract

Stimulasi perkembangan bahasa tulis anak harus disesuaikan dengan usia perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model-model pengembangan bahasa tulis pada anak di TK Pertiwi Krakitan IV Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman dengan komponen-komponennya, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kesahihan data ditentukan dengan cara triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian di TK Pertiwi Krakitan IV Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten, bahwa model perkembangan Bahasa tulis yang diterapkan pada anak adalah model perkembangan Bahasa tulis (Brewer, 2014) meliputi Scribbling Stage atau model tulisan coretan; Linear Repetitive Stage atau model tulisan pengulangan linear; Random-Letter Stage atau model tulisan huruf acak; Letter-Name or Phonetic, Writing atau fonetis tulisan; Transitional Spelling atau ejaan transisi; dan Conventional Spelling atau ejaan konvensional.
Dampak Gaya Pengasuhan Budaya Barat dan Timur Terhadap Perkembangan Anak Indrawati Indrawati; Muthmainah Muthmainah
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.2230

Abstract

Gaya pengasuhan yang diterapkan orang tua berdampak pada perkembangan anak. Penelitian bertujuan memberikan gambaran bagaimana dampak gaya pengasuhan budaya barat dan timur terhadap perkembangan anak. Metode menggunakan studi literatur, dengan langkah-langkah pengumpulan sumber data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah bahwa gaya pengasuhan budaya barat menganut gaya pengasuhan Baumrind, Maccoby Martin. Pengasuhan Baumrind meliputi pengasuhan otoriter, otoritatif, dan permisif/memanjakan; sedangkan gaya pengasuhan Maccoby Martin yaitu pengasuhan mengabaikan atau tidak terlibat. Pengasuhan budaya timur menganut gaya pengasuhan Baumrind, Maccoby Martin, dan gaya pengasuhan berbakti. Pengasuhan otoriter identik dengan perilaku negatif, otoritatif identik dengan perilaku positif, permisif identik dengan perilaku tidak mandiri, dan lalai/mengabaikan identik dengan perilaku yang beresiko, dan berbakti identik dengan mengikuti aturan orang tua. Kesimpulan penelitian ini adalah gaya pengasuhan autoritatif budaya barat maupun timur dapat menyejahterakan anak. Budaya timur melatih kemandirian anak sejak dini, sedangkan budaya timur, melatih anak dengan mendisiplinkan anak sejak dini.
PERAN GURU DALAM MELATIH ANAK MENGELOLA EMOSI Muthmainah Muthmainah
Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 1 (2022): Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/yby.v6i1.12469

Abstract

AbstrakKeterampilan mengelola emosi menjadi bagian penting dalam pendidikan emosi. Pendidikan emosi penting dilatih sejak dini agar anak menjadi individu yang mampu beradaptasi dengan baik yang penuh dinamika dan tantangan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran guru dalam melatih anak mengelola emosi di TK Masyithoh Bantul Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian adalah guru dan orang tua di di TK Masyithoh Bantul Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya data-data dianalisis secara kualitatif dengan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam melatih anak mengelola emosi yaitu sebagai model, fasilitator, motivator, edukator, komunikator, dan evaluator. Peran tersebut akan berjalan dengan lebih optimal bila disertai adanya keterlibatan orang tua.Kata Kunci: peran, guru, mengelola emosi, anak AbstractEmotional management skills are an important part of emotional education. Emotional education is important to be trained from an early age so that children become individuals who are able to adapt well which are full of dynamics and challenges. The purpose of this study was to describe the teacher's role in training children to manage emotions in TK Masyithoh Bantul Yogyakarta. The research method used is qualitative with case study method. The research subjects were teachers and parents at TK Masyithoh Bantul Yogyakarta. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Furthermore, the data were analyzed qualitatively with the Miles and Huberman model. The results showed that the teacher's role in training children to manage emotions was as a model, facilitator, motivator, educator, communicator, and evaluator. This role will run more optimally if it is accompanied by parental involvement.Keywords: role, teacher, managing emotions, children 
Dukungan Sosial dan Resiliensi pada Anak di Wilayah Perbukitan Gunung Kidul Yogyakarta Muthmainah Muthmainah
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/diklus.v6i1.48875

Abstract

Abstrak: Kurangnya dukungan sosial dapat menghambat penyesuaian diri seseorang saat menghadapi masalah. Penyebabnya diantaranya keterbatasan individu, baik dari kualitas pendidikan, kesadaran individu, ketersediaan waktu, serta keterbatasan ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk dukungan sosial dan resiliensi pada anak di wilayah perbukitan Gunung Kidul Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah etnografi. Subjek penelitian adalah anak yang berusia 5-8 tahun yang tinggal di wilayah perbukitan. Metode pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dapat membentuk resiliensi pada sebagian anak di wilayah perbukitan. Adapun bentuk dukungan sosial meliputi dukungan dukungan emosional, instrumental, informasi, dan penghargaan yang diberikan orang tua, guru, tokoh masyarakat, dan komunitas. Dukungan sosial diberikan oleh orang tua, guru, tokoh masyarakat, dan komunitas. Resiliensi terbentuk melalui interaksi yang intens, berkesinambungan, didukung dengan kondisi geografis, dan budaya setempat. Interaksi yang terbuka dan penuh perhatian menjadikan resiliensi semakin kuat. Pengasuhan dan penguatan lingkungan mampu membentuk mental seseorang agar mampu beradaptasi dengan kondisi apapun. Social Support and Resilience for Children in the Hills of Gunung Kidul Yogyakarta Abstract: Insufficient social support could hamper someone’s adaptation when face problems. The causes include individual limitations, both from the quality of education, individual awareness, availability of time, and economic limitations. The objective of this research was to describe the form of social support and resilience among children in hills area. The method of the research used is ethnography. The subjects of the research are adolescents between 5-8 years old who live in hills areas. Data collection methods are by observation, interviews, and documentation. The results showed that social support can form resilience in some children in hilly areas. The forms of social support include emotional support, instrumental support, information, and awards given by parents, teachers, community leaders, and the community. Social support is provided by parents, teachers, community leaders, and the community. Resilience is formed through intense, continuous interaction, supported by geographical conditions and local culture. An open and caring interaction makes resilience stronger. Parenting and strengthening the environment can shape a person's mentality to be able to adapt to any conditions.
Penerapan Literasi pada Anak Usia 5-6 Tahun Sebagai Upaya Persiapan Masuk Ke Jenjang SD/MI Endang Purnomosari; Cepi Safruddin Abdul Jabar; Muthmainah Muthmainah
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.2348

Abstract

Strategi guru merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran. Mengenalkan konsep dasar literasi kepada anak usia dini sebagai bekal memasuki jenjang pendidikan selanjutnya, selain itu, anak juga dituntut paham tentang konsep literasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi guru untuk mengenalkan konsep dasar literasi pada anak kelompok B usia 5-6 tahun di TK Pertiwi Cawas IV sebagai persiapan memasuki SD/MI. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan trianggulasi teknik dan trianggulasi sumber. Hasil Penelitian menunjukan bahwa guru menggunakan beberapa strategi untuk mengenalkan konsep dasar literasi diantaranya strategi belajar langsung atau melalui bermain, melibatkan orang tua dalam kegiatan pembelajaran, bercerita, pemanfaatan media digital. Adapun faktor yang mempengaruhi guru untuk menggunakan strategi dalam mengenalkan konsep dasar literasi ialah karateristik peserta didik yang berbeda, kemampuan anak masih rendah, tuntutan orang tua dan adanya prasyarat untuk masuk SD/MI.
ANALISIS PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK TAMAN KANAK-KANAK SELAMA MASA PANDEMI Muthmainah Muthmainah
Kumara Cendekia Vol 10, No 2 (2022): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v10i2.61062

Abstract

Keterbatasan untuk berinteraksi dengan orang lain menjadi salah satu kendala bagi anak selama pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan sosial emosional anak Taman Kanak-kanak selama masa pandemi. Metode pengumpulan data menggunakan studi literatur, dengan langkah-langkah pengumpulan sumber data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah bahwa perkembangan sosial emosional anak cenderung mengalami penurunan. Penyebabnya diantaranya kurangnya kesempatan anak bersosialisasi selama Belajar dari Rumah, kurangnya stimulasi dari orang tua, dan adanya physical distancing. Dampak yang ditimbulkan dari belum optimalnya perkembangan sosial emosional anak perlu segera ditangani. Orang tua perlu mendorong anak untuk bersosialisasi dan guru perlu memiliki strategi jitu untuk mengembangkan kemampuan sosial emosional seiring dengan adanya pembelajaran luring 100%. Limitations to interact with other people are one of the obstacles for children during the Covid-19 pandemic. This study aims to analyze the socio-emotional development of kindergarten children during the pandemic. The data collection method used literature study, with the steps of collecting data sources, data reduction, and drawing conclusions. The result of this research is that children's social emotional development tends to decrease. The reasons include the lack of opportunities for children to socialize during Learning from Home, lack of stimulation from parents, and physical distancing. The impact of not optimal social emotional development of children needs to be addressed immediately. Parents need to encourage children to socialize, and teachers need to have accurate strategies to develop emotional social skills along with 100% offline learning.