Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR PETANI SE-SULAWESI Bague, Razak Aziz; Canon, Syarwani; Bumulo, Frahmawati
Jurnal Studi Ekonomi dan Pembangunan Vol 2, No 1 (2024): VOL 2 NO 1. JULI 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jsep.v2i1.26554

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Luas Lahan, Produksi tanaman pangan, Inflasi tanaman pangan, Inflasi daerah terhadap nilai tukar petani Se-Sulawesi. Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data sekunder selama 11 tahun periode tertentu, yaitu dari tahun 2011-2021, bersumber dari Badan Pusat Statistik. Metode yang digunakan adalah analisis regresi data panel dan kolerasi regresi berganda dengan jenis data time series Hasil analisis menunjukan bahwa Luas Lahan Berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar petani. Artinya, setiap pengurangan luas lahan tidak dapat berpengaruh terhadap peningkatan nilai tukar petani Se-Sulawesi. Produksi tanaman pangan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tukar petani, Sehingga apabila Produksi Tanaman Pangan terjadi peningkatan berpengaruh terhadap peningkatan nilai tukar petani Se-Sulawesi. Inflasi tanaman pangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar petani, artinya apabila inflasi tanaman pangan meningkat, terjadi peningkatan indeks harga diterima petani, dapat meningkat dapat berpengaruh peningkatan terhadap nilai tukar petani Se-Sulawesi. Inflasi daerah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar petani, Hal ini menunjukan Nilai Tukar Petani Se-Sulawesi yang terjadi menyebabkan indeks biaya hidup itu semakin tinggi sehingga indeks yang harus dibayar bertambah. Semakin tinggi indeks yang harus dibayar maka Nilai tukar petani akan semakin menurun.Kata Kunci: Nilai tukar petani; Luas lahan; Produksi Tanaman Pangan; Inflasi tanaman pangan; Inflasi daerah.
PERAN SEKTOR PERTANIAN, PERTAMBANGAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI SULAWESI TENGAH Adha, Nabila; Canon, Syarwani; Akib, Fitri Hadi Yulia
Jurnal Studi Ekonomi dan Pembangunan Vol 2, No 1 (2024): VOL 2 NO 1. JULI 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jsep.v2i1.26556

Abstract

Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui peran sektor pertanian, sektor pertambangan dan sektor industri pengolahan terhadap kesejahteraan masyarakat di provinsi Sulawesi Tengah. Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data sekunder selama 5 tahun periode tertentu, yaitu dari tahun 2017-2021, bersumber dari Badan Pusat Statistik Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan adalah analisis regresi berganda menggunakan data time series. Hasil analisis menunjukan bahwa sektor pertanian berpengaruh positif dan signifikan, artinya setiap kenaikan sektor pertanian berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat di Provinsi Sulawesi Tengah. Sektor Pertambangan berpengaruh negatif namun signifikan artinya Sektor pertambangan dapat memberikan pengaruh negatif akan tetapi tidak bisa menjelaskan secara nyata terhadap kenaikan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Sulawesi Tengah. Sektor Industri Pengolahan berpengaruh positif dan signifikan, artinya setiap kenaikan sektor Industri Pengolahan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat di Provinsi Sulawesi Tengah.Kata Kunci : Sektor pertanian; Pertambangan; Industri pengolahan
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN DAERAH TERHADAP PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH SE-SULAWESI TAHUN 2013-2022 Latif, Febriyanto; Canon, Syarwani; Santoso, Ivan Rahmat; Mopangga, Herwin
Jurnal Studi Ekonomi dan Pembangunan Vol 1, No 3 (2024): VOLUME 1, NOMOR 3, JANUARI 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jsep.v1i3.23531

Abstract

Penelitian ini bertujuan, Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi dan pendapatan daerah terhadap pengeluaran pemerintah daerah se-sulawesi. Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data sekunder selama 10 tahun periode tertentu, yaitu dari tahun 2013-2022, bersumber dari Badan Pusat Statistik Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan adalah analisis regresi berganda menggunakan data time series. Hasil analisis menunjukan bahwa pendapatan daerah berpengaruh negatif dan signifikan secara statistik terhadap pengeluaran daerah artinya setiap peningkatan pendapatan daerah dapat memberikan pengaruh dan bisa menjelasakan secara nyata terhadap peningkatan pengeluaran daerah Se-Sulawesi. Pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap pengeluaran daerah artinya bahwa setiap peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat memberikan pengaruh dan bisa menjelaskan secara nyata terhadap peningkatan pengeluaran daerah Se-Sulawesi
ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PERKAPITA, PENDIDIKAN, DAN KESEHATAN TERHADAP KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DI INDONESIA TAHUN 2010-2019 Laila, Nineng Noer; Dai, Sri Indriyani S.; Canon, Syarwani; Abdul, Irawati
Jurnal Studi Ekonomi dan Pembangunan Vol 1, No 3 (2024): VOLUME 1, NOMOR 3, JANUARI 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jsep.v1i3.23438

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat  ketimpangan distribusi pendapatan yang terjadi di tujuh Pulau di Indonesia (Pulau Sumatera, Pulau Jawa-Bali, Pulau Nusa Tenggara, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku, Pulau Papua) dan menganalisis pengaruh dari  Pengeluaran Perkapita,  Pendidikan (Rata-rata lama sekolah  penduduk umur  ≥ 15 Tahun ), dan Kesehatan (Penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan selama sebulan terakhir) terhadap Ketimpangan Distribusi Pendapatan  di Indonesia Tahun 2010-2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode awal yaitu metode analisis Indeks Williamson kemudian menggunakan Teknik analisis regresi berganda data panel melalui pendekatan Fixed Effect Model (FEM). Hasil Indeks Williamson menunjukkan bahwa rata-rata tingkat ketimpangan yang terjadi di tujuh pulau di Indonesia sebesar 0,20 skala Indeks Williamson, yang berarti bahwa ke tujuh pulau di Indonesia berada di ketimpangan rendah. Dengan Pengeluaran Perkapita berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia, Pendidikan (Rata-rata lama sekolah penduduk umur ≥ 15 Tahun) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia, dan Kesehatan (Penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan selama sebulan terakhir) berpengaruh  positif dan signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia. Disimpulkan bahwa jika angka Indeks Williamson menunjukkan angka 1 maka ketimpangan berada dalam posisi tinggi, pada hasil analisis Indeks Williamson menunjukkan rata-rata sebesar 0,20 yang berarti ketimpangan antar tujuh pulau di Indonesia menujukkan ketimpangan yang rendah.
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN BULANGO UTARA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO Mokolinug, Savira; Canon, Syarwani; Payu, Boby Rantow
Jurnal Studi Ekonomi dan Pembangunan Vol 1, No 3 (2024): VOLUME 1, NOMOR 3, JANUARI 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jsep.v1i3.23439

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status keadaan sosial ekonomi petani jagung di kecamatan Bulango Utara kabupaten Bone Bolango provinsi Gorontalo dan kelayakan usahatani jagung di kecamatan Bulango utara kabupaten Bone Bolango provinsi Gorontalo untuk sekali panen. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2022. Data yang digunakan bersumber dari hasil Kuesioner dan wawancara pada penduduk Kecamatan Bulango Utara yang bermata pencarian sebagai petani jagung. Metode yang digunakan untuk mengetahui kelayakan usahatani adalah R/C Rasio. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 1) Para responden termasuk pada kelas sosial ekonomi menengah kebawah karena rata-rata memiliki lahan sendiri namun hasil panen tidak menentu sehingga pendapatan tidak menentu, pendidikan pun masih tergolong rendah dan rata-rata penghasilan utama adalah petani jagung tapi memiliki keadaan rumah layak huni. 2) R/C Rasio yang di dapat adalah 1,6 maka usahatani di Kecamatan Bulango Utara dapat dikatakan layak karena lebih dari 1.
Pengaruh Upah Minimum, Nilai Tukar Petani, dan Inflasi Sektoral terhadap Kemiskinan di Pulau Jawa Irma Ismawati; Syarwani Canon; Fitri Hadi Yulia Akib
Jurnal Ilmiah Ekonomi, Akuntansi, dan Pajak Vol. 1 No. 3 (2024): September : Jurnal Ilmiah Ekonomi, Akuntansi, dan Pajak (JIEAP)
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jieap.v1i3.382

Abstract

The phenomenon of poverty often occurs in every country, especially in developing countries. The level of poverty in a country depends on two main factors, namely the average level of national income and the width of the income distribution gap. Poverty cannot only be measured through income national per capita because per capita income calculates the average income of people in a country. The high level of per capita national income in a country, if the distribution of income is unequal then the level of poverty in that country cannot be avoided, and vice versa, no matter how equal the distribution of income in a country is, if the average level of national income is low, then poverty will also become more widespread. This research aims to determine the effect of minimum wages, farmer exchange rates, and inflation in the primary sector, secondary sector and tertiary sector on poverty on the island of Java. This research uses quantitative research methods using secondary data sourced from the Central Statistics Agency (BPS), using panel data analysis techniques. In this research, it was found that economic factors such as the Provincial Minimum Wage (UMP), Farmer Exchange Rate (NTP), and the inflation rate had a significant influence on the poverty level on the island of Java in the 2017-2022 period.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Padi di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol Lailu, Adinda; Canon, Syarwani; Akib, Fitri Hadi Yulia
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 5 (2024): Madani, Vol. 2, No. 5 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.11384942

Abstract

This study aimed to analyze the effect of land area, capital, labor and technology dummy on rice production in Paleleh sub-district, Buol district. The primary data used in this study was sourced from 92 respondents. This study used Multiple Linear Regression Analysis.The results of this study indicate that land area has a positive and significant effect on rice production in Paleleh Sub-district, Buol Regency, implying that any increase in land area can increase rice production. This condition can be explained in real terms. Conversely, capital has a positive and insignificant effect on rice production in Paleleh Sub-district, Buol Regency, indicating that any increase or decrease in capital cannot increase or decrease rice production. This can be explained significantly. 3). Labour positively and significantly affects rice production in Paleleh Sub-district, Buol Regency, indicating that any increase in labor can increase rice production. This can be explained significantly. 4). Technology dummy novely and affects rice production in Paleleh Sub-district, Buol Belu??c increase in technology dummy can decrease rice po significantly. significantly Mocating that any can be explained.
Pengaruh Blue Accounting, Kebijakan Pemerintah Dan Jenis Usaha Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pada Objek Wisata Desa Botutonuo Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango Sisylia, Sisylia; Canon, Syarwani; Mattoasi, Mattoasi
SEIKO : Journal of Management & Business Vol 7, No 2.1 (2024)
Publisher : Program Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/sejaman.v7i2.7518

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh blue accounting, kebijakan pemerintah, dan jenis usaha terhadap peningkatan pendapatan masyarakat objek wisata pantai Desa Botutonuo Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel penelitian sebanyak 40 pelaku wisata dimana pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji instrument, analisis regresi linear berganda, uji hipotesisi statistik dan uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Blue Accounting berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. 2) Kebijakan Pemerintah berpengaruh negatif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. 3) Jenis usaha berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. 4) Kombinasi blue accounting, kebijakan pemerintah, dan jenis usaha berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Kata Kunci: Blue Accounting, Kebijakan Pemerintah, Pendapatan Masyarakat Abstract This study aims to determine the effect of blue accounting, government policy, and type of business on increasing the income of the Botutonuo Village beach tourism object community, Kabila Bone Subdistrict, Bone Bolango Regency. This study uses a quantitative approach with a research sample of 40 tourism actors where data collection uses questionnaires and documentation. The data analysis technique uses instrument test, multiple linear regression analysis, statistical hypothesis test and classical assumption test. The results showed that 1) Blue Accounting has a positive and significant effect on increasing community income. 2) Government policy has a negative effect on increasing community income. 3) Type of business has a positive effect on increasing community income. 4) The combination of blue accounting, government policy, and type of business has a positive effect on increasing community income. Keywords: Blue Accounting, Government Policy, Community Income
Pengaruh Karakteristik Demografi Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Di Indonesia Nuraini Kabaderan; Syarwani Canon; Boby Rantow Payu
Journal of Economics and Regional Science Vol 4 No 2 (2024): Journal Of Economics and Regional Science
Publisher : STIE Jambatan Bulan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52421/jurnal-esensi.v4i2.525

Abstract

The research aims to find out how demograpich characteristics influence the level of social welfare in Indonesia. The research method used is a quantitative method with secondary data sourced from the Central Statistics Agency (BPS). The data analysis technique used is multiple linier regression analysis technique. In this study, the test result found that (1) Total Fertility Rate/TFR did not have a significant effect on the level of social welfare in Indonesia because the value of Prob. 0,1394 > 0,05 (2) Population/KP density has a significant effect on the level of social welfare in Indonesia because the value of Prob. 0,0000 < 0,05 (3) Dependency Ratio/DR does not have a significant effect on the level of social welfare in Indonesia because the value of Prob. 0,0063 > 0,05 (4) Sex Ratio/SR does not have a significant on the level of social welfare in Indonesia because the value of Prob. 0,6761 > 0,05.
Analisis Disparitas Garis Kemiskinan Di Kabupaten Bone Bolango (Studi Kasus Kecamatan Kabila dan Kecamatan Bone Pantai) Hamzah, Ilham; Canon, Syarwani; Santoso, Ivan Rahmat
Ekonomikawan: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Vol 24, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ekonomikawan.v24i2.18250

Abstract

Differences in economic conditions are one of the causes of income disparity in the community that triggers poverty in several regions. This study aims to determine whether there is an effect of differences in food and non-food commodity prices between Kabila District and Bone beach District. The research used a qualitative approach with descriptive methods. The sample in this study were 30 people. Data collection using observation, interviews and documentation. Data analysis techniques use reduction, data presentation, and conclusion drawing or verification. The results showed that the disparity in the poverty line in Kabila and Bone Pantai sub-districts was caused by price differences between food and non-food commodities which were influenced by several factors 1) Infrastructure, the infrastructure in Kabila sub-district is fairly adequate with fairly high operational costs compared to Bone Pantai sub-district with inadequate market conditions which utilise more roads around the market; 2) Distance, the distance between traders that occurs between regions through the place of production of finished goods in the kabila sub-district is more strategic than the Bone Pantai sub-district, but it is different in terms of natural resource supply where the Bone Pantai sub-district is more strategic in producing supplies of natural resources that are daily needs; 3) Transport Costs, high transport costs, then product prices tend to be higher in locations further from the source of production.