Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Gumrah Wewarah Yuni Ratnasari
Joged Vol 7, No 2 (2016): NOPEMBER 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.029 KB) | DOI: 10.24821/joged.v7i2.1598

Abstract

Karya tari tugas akhir berjudul Gumrah Wewarah terinspirasi oleh salah satu punokawan putri yakni tokoh Limbuk. Gumrah Wewarah, Gumrah memiliki arti ramai, keramaian, dan bercanda yang berkonotasi positif, sedangkan Wewarah memiliki arti nasehat. Gumrah Wewarah bercerita tentang perjalanan hidup Bathari Kanestren yang berubah wujud menjadi Limbuk, ia selalu memberikan suasana yang bahagia, sumringah, ramai dan selalu jenaka, memiliki tujuan agar yang di momong betah, remaket dan bahagia namun dibalik kelucuannya ada nasehat yang tersirat didalamnya. Mulut Limbuk yang mengucap dan mengurai sebuah makna tentang kesejatian perempuan nuswantara yang terpilih, dan semua ucapan dan uraian itu selalu disampaikan lewat mulut yang tersenyum.            Limbuk adalah pamomong yang tergolong masih remaja berkarakter genit namun selalu memberikan tuntunan dan memuat wewarah didalam kejenakaannya, ia selalu membawa cermin, sisir dan kacu yang menjadi identitasnya, alat-alat tersebut digunakan untuk menghias dirinya sendiri ataupun mendandani para putri yang di emong nya.            Karya tari divisualisasikan dalam komposisi tari kelompok , didukung oleh tujuh penari putri, putri menggambarkan tokoh Limbuk yang berjenis kelamin wanita, selain itu memberikan pitutur tentang bagaimana seharusnya wanita bersikap, keanggunan dan peranan wanita yang begitu penting di kehidupan ini. Tujuh penari sebagai simbol pitulungan. Karya ini dipentaskan di proscenium stage. Pijakan pengembangan gerak berasal dari gerak tari putri gaya yogyakarta terutama motif gerak kiprah sekaran gecul, merak ngigel, lilingan, dan encot.  The dance for the final project named Gumerah Wewarah inspired by one of the punakawan called limbuk. Gumrah Wewarah, Gumrah means cheerful and comical in positive ways, while wewarah means advice. Gumrah Wewarah tells the story of Bathari Kanestren who transformed became a limbuk. She is a woman who is very cheerful and comical. She always brings happiness to the people around her. When she takes care of princesses, she always delivers advice in comical ways. The mouth of limbuk delivers a meaning of the genuineness women of Nuswantara, moreover all speech and advice always delivered through smiling mouth.             Although Limbuk is a teenager nanny who is girlish, she always delivers advice in comical ways. She always carries a mirror, combs, and handkerchief which are her identity. Those stuffs are used to help her in grooming.                 The dance is performed in a dance group. It supported by seven girl dancers. The girl dancers represent the limbuk who is a woman. Moreover, they give the good examples of the women’s behavior. They portray elegance and the role of women who are very important in this life. The seven dancers symbolized a help. This dance had performed in proscenium stage. The basic movements are the style from Yogyakarta, especially the movements such as kiprah sekaran gecul, merak ngigel, lilingan, and encot.
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA DISABILITAS TERHADAP HAK MEMPEROLEH PEKERJAAN Yuni Ratnasari; Made Suksma Prijandhini Devi Salain
Kertha Semaya : Journal Ilmu Hukum Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.352 KB)

Abstract

Tulisan ini berjudul Perlindungan Hukum Bagi Pekerja Disabilitas Terhadap Hak Memperoleh Pekerjaan. Adapun yang melatarbelakangi tulisan ini adalah terkait dengan pekerja disabilitas terhadap hak untuk memperoleh pekerjaan. Pasal 28D ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan aturan dasar yang mengatur bahwa setiap orang berhak untuk memperoleh pekerjaan. Tetapi dalam pelaksanaannya masih terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum yang harus diberikan kepada pekerja disabilitas terkait dengan hak memperoleh pekerjaan di dalam menanggulangi pelanggaran yang dilakukan perusahaan terhadap hak untuk memperoleh pekerjaan. Metode yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yaitu pendekatan dengan mengkaji peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kesimpulan dari tulisan ini adalah pekerja disabilitas terkait dengan hak memperoleh pekerjaan telah mendapatkan perlindungan hukum di dalam Pasal 67 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat. Sehingga tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat diminimalisir.
Evaluasi Program Talent Scouting Dalam Rekrutmen dan Pengembangan Personel TNI Angkatan Laut Yuni Ratnasari; Edvien Adi Putra
CEMERLANG : Jurnal Manajemen dan Ekonomi Bisnis Vol. 4 No. 3 (2024): CEMERLANG : Jurnal Manajemen dan Ekonomi Bisnis
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/cemerlang.v4i3.3055

Abstract

The talent scouting program is an important strategy in recruiting and developing personnel to ensure that organizations, including the Indonesian Navy, have quality human resources and are able to face modern challenges effectively. This research aims to explore the effectiveness of talent scouting programs in the context of the Indonesian Navy to identify and develop potential talents. This research aims to evaluate the relationship between talent selection methods, information sources, supporting technology, and development programs on the quality of Indonesian Navy personnel recruited through the talent scouting program. This study uses a quantitative approach by analyzing data from 55 respondents involved in the Indonesian Navy's talent scouting program. Data was collected through surveys using structured questionnaires, and analyzed using statistical techniques such as simple linear regression to evaluate the relationship between the variables studied. The results of the analysis show that talent selection methods and information sources have a significant influence on the quality of Indonesian Navy personnel (beta coefficients 0.62 and 0.58, respectively, t = 3.75, p = 0.002 and t = 4.21, p = 0.001). However, assistive technology showed a less significant effect (beta coefficient = 0.35, t = 1.80, p = 0.087). The development program was found to have a significant positive impact on personnel quality (beta coefficient = 0.70, t = 4.55, p = 0.000). The regression results show that the overall model is significant (F = 6.21, p = 0.001), confirming the importance of the variables studied in improving the quality of Indonesian Navy personnel through talent scouting programs.
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP RANGKAIAN SERI DAN PARALEL MELALUI PRAKTIKUM SEDERHANA Zefania Desi; Vira Amalia Choirunni’mah; Muh Suni Robi Salman Alfarisi; Ratna Indah Kartikasari; Vina Dewi Ambarwati; Yuni Ratnasari
BIOCHEPHY: Journal of Science Education Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : MO.RI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52562/biochephy.v4i2.1213

Abstract

Rangkaian seri dan rangkaian paralel adalah dua jenis konfigurasi atau susunan komponen dalam rangkaian listrik. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan teknik praktik sederhana dalam mengajarkan konsep rangkaian seri dan paralel kepada siswa. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan proses praktikum dari perencanaan hingga evaluasi. Data dikumpulkan melalui observasi dan dokumentasi selama praktikum yang melibatkan mahasiswa sebagai subjek penelitian. Praktikum melibatkan pembuatan rangkaian seri dan paralel dengan variasi jumlah lampu, baterai, dan penggunaan sakelar. Hasil tayangan menunjukkan perbedaan kecerahan lampu tergantung pada jumlah baterai yang digunakan dan penggunaan sakelar untuk mengontrol nyala lampu. Dalam rangkaian seri, lampu penghalang yang lebih besar menerima tegangan lebih besar dan lebih terang dibandingkan lampu penghalang yang lebih kecil. Dalam rangkaian paralel, semua lampu menerima tegangan yang sama, tetapi kecerahan tergantung pada kuat arus yang mengalir melalui masing-masing lampu.
ANALISIS BUKU DAN LKS IPAS KELAS VI KURIKULUM MERDEKA DITINJAU DARI MISKONSEPSI Deddy Krishannanto; Isnah Hidayati; Fina Fakhriyah; Yuni Ratnasari
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10, Nomor 02 Juni 2025 publish
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.27032

Abstract

This study analyzes the textbooks and Student Worksheets (LKS) for Science and Social Studies (IPAS) of Grade VI under the Independent Curriculum to identify potential misconceptions in the presentation of the material. The method employed is qualitative content analysis, categorizing misconceptions into five types: misidentifications, overgeneralizations, oversimplifications, obsolete concepts and terms, and undergeneralizations. The analysis results revealed several significant misconceptions, such as depicting the moon as the only natural satellite, oversimplifying the process of osteoporosis, and using non-scientific terms like "cow farts." These misconceptions can negatively impact students' understanding, limit their critical thinking, and potentially lead to long-term conceptual errors. The study recommends revising teaching materials to improve scientific accuracy and relevance, thereby supporting more effective learning and enhancing students' science literacy.
Ketahanan Pangan Pada Masyarakat Petani Padi di Desa Karya Sakti Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara Dewi Ayu Hidayati; Ifaty Fadliana Sari; Yuni Ratnasari; Anita Damayantie
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 14 No. 2 (2025): Jurnal Agribisnis Volume 14 No 2 Tahun 2025 (In progress)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v14i2.4119

Abstract

Tanaman pangan padi merupakan salah satu potensi paling besar di Desa Karya Sakti Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara dimana desa ini hampir surplus hasil panen padi setiap tahunnya Namun faktanya, walaupun potensi padi berlimpah namun ketahanan pangannya masih rendah. Ada beberapa aspek permasalahan strategis dalam membangun ketahanan pangan yaitu produksi yang berkaitan dengan ketersediaan pangan, distribusi yang berkaitan dengan keterjangkauan pangan serta konsumsi yang berkaitan dengan pemanfaatan pangan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam bagaimanakah ketahanan pangan masyarakat petani padi di Desa Karya Sakti Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara dilihat dari produksi, distribusi dan konsumsi. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi. Analisis Data dengan melakukan reduksi, penyajian data dan kesimpulan. Sedangkan teknik keabsahan data dengan melakukan triangulasi sumber, teknik/metode dan waktu.Jumlah informan sebanyak 6 orang petani padi yang penentuannya dilakukan secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun produksi padi besar tetapi ketahanan pangan baik produksi (ketersediaan pangan), distribusi (keterjangkauan pangan) dan konsumsi (pemanfaatan pangan) rendah. Hal tersebut disebabkan karena ada beberapa kendala yang dialami yaitu fasilitas pengolahan hasil panen yang belum memadai, ketergantungan pada tengkulak, pinjaman modal ke bank dan kemiskinan. Rice food crops are one of the greatest potentials in Karya Sakti Village, Abung District, Surakarta, North Lampung Regency, where this village almost has a surplus of rice harvests every year. However, in fact, even though the potential for rice is abundant, food security is still low. There are several aspects of strategic problems in building food security, namely production related to food availability, distribution related to food affordability, and consumption related to food utilization. Therefore, this study aims to analyze in depth how the food security of rice farming communities in Karya Sakti Village, Agung District, Surakarta, North Lampung Regency is seen from production, distribution and consumption. The method used is qualitative with data collection techniques through in-depth interviews, observation and documentation. Data analysis by reducing, presenting data, and concluding. While the data validity technique is by triangulating sources, techniques/methods and time. The number of informants is 5 rice farmers whose determination is done purposively. The results of the study indicate that although rice production is large, food security, both production (food availability), distribution (food affordability) and consumption (food utilization) is low. This is due to several obstacles experienced, namely limited subsidized fertilizer, inadequate harvest processing facilities, dependence on middlemen, capital loans to banks and poverty.
Analisis Eksperimen Listrik Statis Menggunakan Penggaris Pada Benda Di Rumah Nita Febriana; Nurlita Anggraeni; Mellia Nor Halifah; Sinvi Faido Rohmah; Makhfud Ainul Yaqin; Yuni Ratnasari
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 3 No. 5: Agustus 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v3i5.4212

Abstract

Eksperimen listrik statis sering kali digunakan di sekolah dasar untuk membantu siswa memahami konsep dasar muatan listrik dan interaksi antar muatan. Salah satu percobaan paling seederhana yang dapat dilakukan adalah menggosok penggaris dengan rambut, lalu mendekatkannya ke potongan kecil kertas untuk melihat kertas tersebut menempel pada penggaris. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena listrik yang terjadi saat melakukan percobaan menggunakan penggaris (penggaris plastik, penggaris besi, dan penggaris kayu) yang didekatkan dengan benda di rumah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian tidak melibatkan Teknik observasi atau wawancara melainkan melibatkan beberapa partisipan guna menjalankan percobaan listrik statis. Hasil penelitian menyatakan bahwa yang menghasilkan aliran listrik statis hanya penggaris plastik. Penggaris besi dan penggaris kayu tidak dapat menarik. Dua muatan yang sejenis jika didekatkan akan saling tolak menolak. Sebaliknya jika dua muatan berlainan jenis didekatkan akan tarik menarik. Walau bahan yang ditarik memiliki massa yang sama, tetapi keduanya tidak akan menunjukkan efek elektrostatik yang sama. Efek elektrostatik dipengaruhi dari muatan listrik yang sama atau tidak, jarak antar benda yang muatan, massa benda yang akan ditarik, serta ukuran alat yang menarik (alat penggosok) dan bahan yang ditarik seimbang atau tidak.
EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR IPAS MATERI WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA Sri Lestari; Yuni Ratnasari; Eka Zuliana
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 Build
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.29481

Abstract

The low learning outcomes of students in natural and social science subjects (IPAS) can be caused by the use of ineffective learning methods. This study aims to evaluate the effectiveness of experimental methods on the learning outcomes of IPAS on the topic of discussion of the form of substances and their changes. The research subjects consisted of 21 students who were fourth grade students of SD Negeri Mangunrejo 2. The research was designed quantitatively with a one group pretest-posttest model. The research instruments used were observation and learning outcome tests given before and after the experimental method treatment in IPAS learning. Data were analyzed using statistical tests to determine significant differences between pretest and posttest results. The average pretest result was 57.62. After the experimental method treatment in IPAS learning has increased. The average posttest score was 78.81. These results show that the experimental method is effectively able to improve student learning outcomes on the concept of the form of substances and their changes. Thus, the application of experimental methods has been effective in improving student learning outcomes in natural and social science subjects (IPAS). The experimental method is a learning method that directs students to carry out experiments independently so that students are able to experience and prove themselves about what they are learning. . In addition to improving student learning outcomes, it can also create contextual learning that is student-centered, meaningful, more active and fun.
Implementasi Problem Based Learning dengan Media Digital Transberi pada Pemahaman Konsep IPAS Siswa Kelas IV Yuniza Amalia Noor; Sekar Dwi Ardianti; Yuni Ratnasari
JANACITTA Vol. 8 No. 2 (2025): Janacitta
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/janacitta.v8i2.4350

Abstract

Abstract This study aims to assess the effectiveness of the Problem Based Learning (PBL) model with the help of Transberi media in improving the understanding of science concepts in fourth-grade students. Inappropriate use of learning models and media has the potential to reduce conceptual understanding and student participation, as seen from the results of the pre-study which showed that many students obtained below average scores. Application in this context refers to the extent to which a learning medium successfully achieves its intended objectives. The PBL model is an approach that emphasizes problem-solving as a means to foster in-depth conceptual understanding. Transberi media is designed as a fun, interactive tool to facilitate students' understanding and retrieval of learned concepts. Conceptual understanding itself is defined as a student's ability to re-present specific knowledge in a more general form for easier comprehension. This study used a quantitative method with a one-group pre-test post-test pre-experimental design. The research sample was all fourth-grade students of SD 02 Bategede. Data collection techniques included interviews, observations, tests (pre-test and post-test), and documentation. Data were analyzed using normality tests, and n-gain tests.The results of the N-Gain score analysis in this study showed an average of 0.5568, which is included in the moderate category (0.30 ≤ g < 0.70). This indicates an increase in students' understanding of science concepts by 55.68% after the implementation of the Problem-Based Learning learning model supported by Transberi media. This finding is consistent with the results of previous studies, which confirmed the effectiveness of the PBL model in improving conceptual understanding, especially in fourth-grade elementary school students. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan media Transberi dalam meningkatkan pemahaman konsep IPAS pada siswa kelas IV. Ketidaktepatan penggunaan model dan media pembelajaran berpotensi menurunkan pemahaman konsep dan partisipasi siswa, sebagaimana terlihat dari hasil pra-penelitian yang menunjukkan banyak siswa memperoleh nilai di bawah rata-rata. Penerapan dalam konteks ini merujuk pada sejauh mana suatu media pembelajaran berhasil mencapai tujuan yang diharapkan. Model PBL merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada pemecahan masalah sebagai sarana untuk mendorong pemahaman konsep secara mendalam. Media Transberi dirancang sebagai alat bantu interaktif yang menyenangkan untuk mempermudah siswa memahami dan menyampaikan kembali konsep yang dipelajari. Pemahaman konsep sendiri diartikan sebagai kemampuan siswa dalam merepresentasikan kembali suatu ilmu secara spesifik ke dalam bentuk yang lebih umum agar lebih mudah dipahami. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-eksperimental tipe one-group pre-test post-test. Sampel penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SD 02 Bategede. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, tes (pre-test dan post-test), serta dokumentasi. Data dianalisis melalui uji normalitas, dan uji n-gain. Adapun hasil analisis skor N-Gain dalam penelitian ini menunjukkan rata-rata sebesar 0,5568, yang termasuk dalam kategori sedang (0,30 ≤ g < 0,70). Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan pemahaman konsep IPAS siswa sebesar 55,68% setelah penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning yang didukung oleh media Transberi. Temuan ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya, yang menegaskan efektivitas model PBL dalam meningkatkan pemahaman konsep, khususnya pada siswa kelas IV sekolah dasar.