Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Majalah Farmasetika

Formulasi dan Evaluasi Nanopartikel Ekstrak Biji Alpukat (Persea Americana Mill) Dengan Polimer Plga Rini Ambarwati; Erni Rustiani
Majalah Farmasetika Vol 7, No 4 (2022): Vol. 7, No. 4, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i4.38549

Abstract

Biji alpukat mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder diantaranya alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, terpenoid atau steroid dan fenolik. Senyawa kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa flavonoid dan tanin. Jenis flavonoid dalam biji alpukat yaitu kuersetin. Kuersetin memiliki karakteristik fisika kimia yang sukar larut dalam air. Kelarutan obat yang tidak baik memiliki bioavailabilitas yang rendah sehingga ekstrak biji alpukat ini dibuat dalam bentuk nanopartikel karena sediaan nanopartikel bersifat biodegradable yang digunakan untuk meningkatkan kelarutan obat yang sukar larut dalam air dengan meningkatkan bioavailabilitas. Metode pembuatan nanopartikel dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode solvent evaporation dengan cara bahan obat dicampurkan dengan suatu polimer dan menggunakan pelarut etil asetat. Nanopartikel dibuat dalam empat formula, dengan memvariasikan konsentrasi dari PLGA. Nanopartikel yang terbentuk kemudian dikarakteriasasi meliputi pengujian ukuran partikel, nilai zeta potensial, indeks polidispersitas, efisiensi penjerapan, bentuk morfologi partikel menggunakan SEM. Hasil nanopartikel yang terbaik didapat pada formula F4 yang memiliki karakteristik mutu fisik terbaik dengan ukuran partikel 137,1 nm; Indeks Polidispersitas 0,336; Zeta potensial -19 mV; efisiensi penjerapan 85,63% dan morfologi pada perbesaran 30.000x berbentuk bulat atau sferis.
Formulasi Tablet Kunyah Kombinasi Tepung Cangkang Telur dan Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera L.) Rustiani, Erni; Zulkarnaen, Dea Muthia Zahara; Andini, Septia
Majalah Farmasetika Supl. 9 No. 1, Tahun 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i7.58884

Abstract

Cangkang telur memiliki kandungan kalsium dan magnesium  sedangkan  daun kelor (Moringa oleifera L.) mengandung mineral seperti kalsium dan zinc. Kedua bahan alam tersebut mengandung kalsium yang bila dikombinasikan bermanfaat sebagai suplemen untuk kesehatan tulang sehingga agar mudah digunakan bagi pasien maka diformulasikan dalam bentuk tablet kunyah. Pemilihan bentuk tablet kunyah karena dapat digunakan untuk pasien yang sulit menelan obat konvensional seperti anak-anak dan lansia, memiliki onset yang lebih cepat, dan dapat digunakan tanpa harus menyiapkan air. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula tablet kunyah yang paling disukai oleh panelis berdasarkan sifat mutu fisik tablet dan uji hedonik, serta menentukan nilai kadar kalsium dan zinc dalam tablet dan ekstrak. Tablet kunyah dibuat dengan metode granulasi basah dengan berbagai jenis pemanis yaitu F1 (Aspartam), F2 (Xylitol), F3 (Stevia). Evaluasi granul meliputi uji laju alir, sudut istirahat, indeks kompresibilitas serta rasio hausner. Hasil granul yang diperoleh sangat baik dan mudah mengalir.  Evaluasi mutu tablet meliputi uji organoleptik, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur tablet, serta penetapan kadar kalsium dan zinc. Hasil ketiga formula tablet kunyah memiliki bentuk bulat cembung, warna hijau muda, bau khas aromatik dan rasa manis. Keseragaman ukuran dan bobot tablet kunyah memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia. Analisis statistik memperlihatkan bahwa perbedaan jenis pemanis tidak mempengaruhi mutu tablet kunyah berdasarkan nilai kekerasan (sig. 0,345 > 0,05), kerapuhan (sig. 0,404 > 0,05),  dan waktu hancur tablet (sig.0,875 > 0.05). Sedangkan hasil uji hedonik menunjukkan bahwa  perbedaan jenis pemanis mempengaruhi penilaian rasa dan aroma tablet kunyah (sig. 0,00 < 0,05). Kesimpulannya bahwa tablet kunyah kombinasi tepung cangkang telur dan ekstrak daun kelor dengan pemanis Aspartam (F1) merupakan formula yang paling disukai oleh 20 orang panelis dan memiliki kadar kalsium sebesar 4,0090%  dan zinc 0,00080%.