Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Bentuk, Fungsi, dan Makna Kidung Rumekso Ing Wengi : Kajian Hermeneutik Aris Aryanto
Kawruh : Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v3i1.1511

Abstract

Pembicaraan mengenai sastra Jawa tidak akan pernah habis untuk dikuliti. Salah diantaranya sastra Kidung Rumeksa Ing Wengi. Tujuan tulisan ini untuk menyampaikan tafsir mengenai bentuk, fungsi dan makna Kidung Rumeksa Ing Wengi. Tafsir ini setidaknya dapat menambah referensi pengetahuan mengenai kajian sastra Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari naskah Jawa dan sumber yang mendukung analisis. Data dianalisis menggunakan kajian isi dengan pendekatan hermeneutik. Hasil penelitian diperoleh bahwa Kidung Rumekso Ing Wengi menyampaikan kepada manusia agar senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga terhindar dari kutukan dan malapetaka.
Kesantunan Berbahasa Dalam Cerita Bersambung Mikul dhuwur Mendhem Jero Karya Tiyasti Dalam Majalah Djaka Lodang Tahun 2017 Anirotul Hikmah; Aris Aryanto; Yuli Widiyono; Herlina Setyowati
Kawruh : Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v4i1.2218

Abstract

This study aims to describe (1) compliance with the principle of politeness in language, and (2) violation of the principle of politeness in language in the serialized story Mikul Dhuwur Mendhem Jero by Tiyasti. This type of research is descriptive qualitative. The data source of this research is the serialized story of Mikul Dhuwur Mendhem Jero by Tiyasti. The data of this research are quotations that contain compliance with the principles of politeness in language and violations of the principles of politeness in the serialized story of Mikul Dhuwur Mendhem Jero by Tiyasti. Data collection techniques using library techniques and see notes. The research instrument is the researcher himself as the main instrument. Data analysis using content analysis techniques. The results of the study: The forms of compliance with the principles of politeness in language include: (a) 15 maxims of wisdom; (b) 4 maxims of generosity; (c) 11 maxims of praise; (d) 10 humility maxims; (e) 11 agreement maxims; and (f) 6 sympathy maxims. Forms of violation of language politeness include: (a) 2 maxims of wisdom; (b) 3 maxims of praise; (c) 1 humility maxim; (d) 3 maxims of agreement. In the serialized story Mikul Dhuwur Mendhem Jero by Tiyasti, there is no violation of the maxim of generosity and maxim of sympathy.
PENGGUNAAN BAHASA IBU DAN KESANTUNAN BAHASA DALAM INTERAKSI SOSIAL PEMERINTAH DAERAH PURWOREJO Eko Santosa; Rochimansyah Rochimansyah; Aris Aryanto; Yuli Widiyono
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/btr.v8i2.7502

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penggunaan bahasa ibu (bahasa Jawa) salah satunya wujud dialek dan kesantunan bahasa dalam interaksi sosial di Pemerintah Daerah Purworejo, prinsip kesantunan dan faktor yang mempengaruhi kesantunan bahasa dalam interaksi sosial di pemerintah Daerah Purworejo. Penelitian  ini  digolongkan  sebagai  penelitian  naturalistik. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber lisan yang berasal dari peristiwa tutur yang terjadi di antara para penutur, yaitu  masyarakat, pejabat di lingkungan Pemerintahan daerah Purworejo. Objek penelitian ini adalah   penggunaan   bahasa   ibu   (Jawa)   wujud   dialek   masyarakat,   pejabat   di lingkungan Pemerintahan daerah Purworejo. Pengumpulan data dalam penelitian ini, antara lain; dengan observasi, wawancara secara mendalam, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis model interaktif. Bentuk wujud bahasa ibu (Jawa) wujud dialek serta kesantunan tuturan direktif dalam peristiwa tutur di lingkungan Pemerintah daerah (PEMDA) Purworejo dapat dilihat berdasarkan penanda dan kaidah bahasa yang santun, yaitu (a) penutur berbicara wajar dengan akal sehat, (b) penutur mengedepankan pokok masalah yang diungkapkan, (c) penutur selalu berprasangka baik kepada mitra tutur, (d) penutur terbuka dan menyampaikan kritik secara umum, (e) penutur menggunakan sindiran jika harus menyampaikan kritik kepada mitra tutur, (f) penutur mampu membedakan situasi  bercanda dengan  situasi  serius,  (g) penutur  bertutur  mengenai  topik  yang dimengerti oleh mitra tutur, (h) penutur mengemukakan sesuatu yang rumit dengan bentuk yang lebih sederhana, (i) penutur menggunakan bentuk konfirmatori berdasarkan pendapat orang lain yang terpercaya jika harus membantah pendapat mitra tutur, dan (j) penutur selalu mawas diri agar tahu secara pasti apakah yang dikatakan benar-benar seperti yang dikehendaki oleh mitra tutur. Prinsip kesantunan bentuk tuturan direktif yang diterapkan oleh Pejabat, pegawai di wilayah Pemerintah daerah Purworejo antara lain (a) maksim kearifan, (b) maksim kemurahan hati atau kedermawanan, (c) maksim pujian atau penghargaan, (d) maksim kerendahan hati atau  kesederhanaan,  (e)  maksim  kesepakatan  atau  persetujuan,  dan  (f)  maksim simpati. Selain   itu  juga   prinsip   penghindaran   pemakaian   kata   tabu   dengan penggunaan eufemisme dan penggunaan pilihan kata honorifik.Kata kunci : bahasa ibu, kesantunan, imperative.
Pelatihan Public Speaking Bagi Mahasiswa dan Masyarakat Umum Herlina Setyowati; Zuly Qurniawati; Eko Santosa; Yuli Widiyono; Aris Aryanto; Rochimansyah Rochimansyah; Umi Faizah
Surya Abdimas Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v4i2.703

Abstract

Setiap orang yang mampu berbicara bisa berbicara. Namun, setiap orang yang mampu berbicara, belum tentu terampil berbicara di depan umum. Keterampilan berbicara di depan umum belum tentu dimiliki setiap orang yang mampu berbicara. Ketidakmampuan ini kadang menyebabkan terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Tim pengabdian kepada masyarakat Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa memberi pelatihan public speaking kepada mahasiswa dan umum. Pelatihan disampaikan melalui virtual zoom meeting. Kegiatan ini merupakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat dan bentuk pengimplementasian wawasan dosen di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa. Trainer memberi materi dasar-dasar public speaking dan membagikan tips-tips menjadi public speaker yang andal.
Aspek Penokohan dalam Cerbung Mikul Dhuwur Mendhem Jero Karya Tiyasti: Kajian Psikologi Sastra Waris Ambar Rejeki; Herlina Setyowati; Aris Aryanto
Kawruh : Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v4i2.2213

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur-unsur instrinsik dan  mendeskripsikan konflik psikis tokoh dalam cerbung Mikul Dhuwur Mendhem Jero karya Tiyasti. Sejauh pengamatan penulis, cerbung Mikul Dhuwur Mendhem Jero karya Tiyasti belum diteliti dari sisi psikoanalisis Freud. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan. Urgensi penelitian ini yaitu sebagai usaha untuk mengungkap unsur kepribadian tokoh di dalam cerbung Mikul Dhuwur mendhem Jero karya Tiyasti. Dengan mengetahui aspek psikologi tokoh di dalam cerbung Mikul Dhuwur Mendhem Jero dapat memberikan pengajaran mengenai perilaku yang baik maupun yang kurang baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian yaitu cerbung Mikul Dhuwur Mendhem Jero edisi 07 Januari-01 April Tahun 2017. Data penelitian ini berupa kutipan-kutipan teks yang mengandung unsur instrinsik dan kajian psikologi pada cerbung Mikul Dhuwur Mendhem Jero. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak catat dan teknik pustaka. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis isi. Hasil penelitian diperoleh: (1) unsur instrinsik meliputi (a) tema: Membahagiakan orang tua dengan cara sekolah yang sungguh-sungguh dan bekerja; (b) tokoh dan penokohan terdiri dari tokoh utama: Ambarini dan Pratiwi, tokoh tambahan: Wahyuningrum, Dhokter Warsita, Bu Warsana, Setyarini; (c) alur yang digunakan adalah alur maju; (d) latar terdiri dari latar tempat, latar waktu, dan latar sosial; (2) psikologi konflik psikis tokoh dalam cerbung Mikul Dhuwur Mendhem Jero karya Tiyasti mengungkapkan tentang dinamika dan proses kejiwaan tokoh-tokoh yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial kehidupan seseorang yang berlatar belakang masyarakat kota.
Logika Spiritual dan Model Resistensi Keagamaan dalam Serat Darmasonya Arif Hartarta; Aris Aryanto
Jurnal Lektur Keagamaan Vol 14 No 2 (2016)
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage, Agency for Research and Development and Training, Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.965 KB) | DOI: 10.31291/jlk.v14i2.502

Abstract

It has been said that spirituality is the fire at the heart of religious teaching – that spirituality is the true destination of a religious life. This article examines a single manuscript entitled “Serat Darmasonya” (here-in¬after abbreviated as SD), a manuscript that describes the know¬ledge of the Shari'a in the congregation. This literature gives critical commentary of the activity of various traditions, particularly in Java. In this study the authors focused on two aspects, namely: 1) the spiritual logic of the SD text, and 2) an example of religious resistance to the elements of tradition. This study is a form of qualitative research concentrating on the analysis of the text. Reading of the text is conducted using the heuristic and hermeuneutic methods. By the end of the Majapahit era there emerged a Dar masunya manuscript which later became the book of guidance addressed to the adherents of Siwa-Buddha. Later, in the early 20th century appeared other books of the same title with Islamic nuances. Darmasonya text explains some advice about the attitude of Muslims according to the Qur’an and the Hadith, and the books of religious doctrines from an earlier period. The Darmasonya text also gives a variety of criticisms regarding the attitude of life, which is a series of patterns, discipline, laws or rules derived from the supreme ruler of the universe. The teaching in the text is somewhat abstract, but it was highly valued by the authors, and by some other groups as a one of main moral points of reference in Java. Keywords: Fiber Darmasonya, Java Manuscript, Islam, Spiritual Logics, Tradition, Resistance. Sering dikatakan bahwa spiritualitas adalah api dari ajaran agama, di mana spiritualitas dianggap sebagai jalan sekaligus tujuan kehidupan keagamaan. Artikel ini mengkaji naskah tunggal berjudul Serat Darma¬sonya (yang selanjutnya disingkat SD) yaitu sebuah pustaka yang menjelaskan pengetahuan tentang ilmu syariat dan tarekat. Pustaka ini mengajukan tafsir-tafsir kritis terhadap aktivitas berbagai tradisi, khususnya di Jawa. Dalam kajian ini penulis menitikberatkan pada dua hal, yaitu: 1) logika spiritual dalam teks SD, dan 2) model resistensi keagamaan terhadap unsur tradisi. Bentuk kajian ini adalah penelitian kualitatif yang berkonsentrasi pada analisis teks. Pembacaan terhadap teks dilakukan dengan dua cara: heuristik dan hermeuneutik. Pada masa Majapahit akhir telah muncul lontar Darmasunya yang kemudian menjadi kitab panduan penganut ajaran Siwa-Buddha. Belakangan, pada sekitar awal abad 20 (muncul kitab lain yang bernuansa Islami dengan judul sama. Teks Darmasonya memaparkan petuah tentang sikap hidup seorang Muslim berdasarkan Al Quran, Hadits, dan kitab-kitab spiritual keagamaan terdahulu. Teks Darmasonya juga menyuguhkan beragam kritik mengenai sikap hidup, yakni sederetan pola abstrak, disiplin, hukum-hukum atau aturan yang berasal dari penguasa tertinggi jagad raya. Ajaran dalam teks tersebut merupakan sesuatu yang abstrak namun dipandang berharga oleh pengarang atau kelompok tertentu serta dijadikan acuan moralitas dalam menjalani arah kehidupan di Jawa. Keywords: Serat Darmasonya, Naskah Jawa, Islam, Logika Spiritual, Resistensi, Tradisi.
SPIRITUALITAS DAN KEKUASAAN DALAM LAKON WAYANG ARJUNAWIWAHA KARYA KI NARTOSABDO: ANALISIS WACANA KRITIS MICHEL FOUCAULT Aris Aryanto; NFN Rochimansyah; Khabib Sholeh; Herlina Setyowati
Widyaparwa Vol 49, No 2 (2021)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.729 KB) | DOI: 10.26499/wdprw.v49i2.799

Abstract

The Arjunawiwaha puppet play does not only convey discourse on Arjuna’s attempt to meditate on Mount Indrakila, but there is an ulterior motive behind it. Therefore, the purpose of this study is to describe the hidden motives contained in the Arjunawiwaha puppet play by Ki Nartosabdo. This research includes literary research in the form of qualitative descriptive with collection techniques, namely content analysis. Michel Foucault's theory of knowledge power discourse is applied in this study to see the implicit motives in the Arjunawiwaha story. In his hermitage, Arjuna received two divine gifts, first, the Pandavas would excel in the great war of Bharatayuda and the Pandavas would become rulers in the country of Astina; second, Arjuna received the gift of Batara Guru in the form of an arrow named Kyai Pasupati. The hidden motive in the Arjunawiwaha puppet play is due to the basic human psychic impulses that the researcher identifies as the motive for power hiding in the motive of spirituality. Arjuna's naivety who only asked for victory for the Pandavas had to be paid handsomely by the death of the Pandava children on the battlefield. Arjunawiwaha puppet plays can provide moral teaching on the importance of self-control in relation to the human ego or will.Lakon wayang Arjunawiwaha tidak sekadar menyampaikan wacana tentang usaha Arjuna melakukan tapa di Gunung Indrakila, tetapi ada motif tersembunyi dibaliknya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan motif tersembunyi yang terdapat dalam lakon wayang Arjunawiwaha karya Ki Nartosabdo. Penelitian ini termasuk penelitian sastra berbentuk kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data, yaitu kajian isi. Teori wacana kuasa pengetahuan Michel Foucault diterapkan dalam penelitian ini untuk melihat motif tersirat dalam cerita Arjunawiwaha. Dalam pertapaannya, Arjuna mendapat dua anugerah dewa, pertama, Pandawa akan unggul dalam perang besar Bharatayuda dan Para Pandawa akan menjadi penguasa di negara Astina; kedua, Arjuna mendapatkan anugerah Batara Guru berupa anak panah bernama Kyai Pasupati. Motif tersembunyi dalam lakon wayang Arjunawiwaha karena adanya dorongan dasar psikis manusia yang dapat ditengarai sebagai motif kekuasaan yang bersembunyi dalam motif spiritualitas. Kenaifan Arjuna yang hanya meminta kemenangan bagi Pandawa harus dibayar mahal dengan kematian anak-anak Pandawa di medan Perang. Lakon wayang Arjunawiwaha dapat memberikan pengajaran moral tentang pentingnya pengendalian diri kaitannya dengan ego atau kehendak manusia.
Training on making flipbook-based digital module for junior high school Javanese language teachers in Purworejo District Aris Aryanto; Yuli Widiyono; Murhadi Murhadi
Community Empowerment Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.7914

Abstract

The technological prowess of most junior high school Javanese teachers in Purworejo District is still lacking, especially in the development of innovative digital modules. The purpose of this community service is to provide additional knowledge and skills in developing innovative teaching materials in the form of flipbook-based digital modules for Middle School Javanese teachers in Purworejo Regency. The training implementation method consists of four stages, namely planning, implementation, monitoring and evaluation. All activities ran smoothly and the teachers enthusiastically participated in the training series. The result of this program is an increase in knowledge, motivation and enthusiasm in making flipbook-based learning modules.
Struktur Dramatik dan Sajian Pertunjukan Wayang Fabel Aris Aryanto; Yuli Widiyono
Kawruh : Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v5i1.2333

Abstract

Wayang merupakan seni budaya dunia. Terbukti dari banyaknya permainan boneka wayang yang tersebar di seluruh dunia dengan berbagai bentuknya. Saat ini telah muncul bentuk baru pertunjukan wayang binatang, yakni Wayang Fabel (WF). WF adalah cerita fiksi yang bersifat antropomorfisme dengan konsep artefaknya wayang-kartun. Dari sudut pandang intertekstualitas, Wayang Fabel adalah bentuk terkini dari proses evolusi Wayang Kancil yang telah populer pada awal abad 20. WF dibangun dalam Universe Satwaloka yang penciptaannya didedikasikan untuk anak-anak zaman baru. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan semiotik. Hasil penelitian ditemukan bahwa WF memiliki ciri penyajian yang simpel, minimalis, dan efektif. Disamping itu, WF memiliki gaya sajian yang mirip dengan film animasi atau kartun modern. Wayang Fabel dalam penelitian ini dilihat dalam kedudukannya sebagai seni pertunjukan.
Strategi transliterasi untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis aksara Jawa bagi mahasiswa Yuli Widiyono; Herlina Setyowati; Aris Aryanto
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.025 KB)

Abstract

Aksara Jawa sebagai bentuk budaya sejatinya perlu dilestarikan dan dipelajari, namun generasi muda di era ini, kurang mengenal dan belum tahu cara membaca maupun menulis aksara Jawa dengan benar. Telah dilakukan penelitian tindakan kelas guna mengetahui peningkatan kemampuan membaca aksara Jawa., pada mahasiswa Program Studi Bahasa Jawa. Data penelitian diperoleh melalui kegiatan observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data menggunakan diskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan telah terjadi peningkatan kemampuan membaca aksara jawa mahasiswa pada kegiatan prasiklus kedua. Hasil prasiklus menunjukkan rerata skor 63, 58 meningkat pada siklus pertama sebesar 68,20 dan setelah diakukan proses pembelajaran pada siklus kedua diperoleh skor 79,86. Hasil ketuntasan klasikal berturut-turut 61,25% pada prasiklus, 74,20% pada silus pertama, dan 86,25% pada siklus kedua. Berdasarkan hasil tersebut terdapat peningkatan pemanfaatan strategi transliterasi pada kemampuan membaca maupun penulis aksara Jawa.