Sukamto Sukamto
Universitas Negeri Malang

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Konstruksi sosial suami terhadap beban ganda istri sebagai buruh di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) Ugik Endarto; Siti Malikhah Towaf; I Nyoman Ruja; Sukamto Sukamto; Avietha Reinanda
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 2 No. 9 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Women who work as laborers in the public space are now often found in people's lives. In Pasuruan, women who work as laborers are very numerous. This matter due to the city of Pasuruan convenient with an industrial area, named Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER). But despite living as laborers were able to answer the family's economic problems, there are new problems that arise, namely the double burden. The formulation of the problem in this research are: (1) How social construction of the husband toward wife double burden as a laborer in PIER?, (2) What is the double burden of a wife who works as a laborer in PIER?, (3) What is the impact of the social construction of the husband toward wife double burden as laborers in PIER? This study uses qualitative research with a construction approach. The data obtained in the form of the primary and secondary data collection procedures through observation, interviews, and documentation. The data analysis uses the Miles & Huberman model analysis techniques that consists of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Checking the validity of the findings by source triangulation, triangulation techniques, and time triangulation. There are 3 stages of research and 10’s steps. The first stage of the initial stage, the second stage is data collection and analysis, and the third stage is the final discussion and writing report. The results showed that the wife's decision to work in a public space, can not be separated from her husband a social construction. The social construction of husbands against wives effect on his wife received the double burden. Double burden that is created has a psychological impact and social impact. The psychological impact is brought stress to his wife, so it can affect family harmony. Physical fatigue is a major factor that affects psychologically. Social impact is the creation of a patriarchal social construction of women's multiple roles and wants to be kept. The dual role is assumed as something positive, so the burden that is also inherent in the dual role is considered as something natural and absolute. Though the double burden of a bad culture. Para perempuan kini yang bekerja sebagai buruh di ruang publik kini banyak dijumpai dengn mudah dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya seperti di Kota Pasuruan, dimana perempuan yang bekerja sebagai buruh sangat banyak. Hal tersebut terjadi karenakan di Kota Pasuruan terdapat banyak kawasan industri yang memiliki nama Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER). Namun meski hidup sebagai buruh dapat mengatasi permasalahan ekonomi keluarga, terdapat masalah baru yang muncul, yaitu adanya beban ganda. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana akibat adanya konstruksi sosial suami terhadap beban ganda istri sebagai buruh di PIER?, Bagaimana beban ganda istri yang bekerja sebagai buruh di PIER?, serta Bagaimana dampak dari adanya konstruksi sosial suami terhadap beban ganda istri sebagai buruh di PIER? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan konstruksi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu berupa prosedur pengumpulan data primer dan sekunder melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis model Miles & Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan temuan dengan triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Ada 3 tahap penelitian dan 10 langkah. Tahap pertama yaitu tahap awal, tahap kedua pengumpulan dan analisis data, dan tahap ketiga adalah pembahasan akhir dan penulisan laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan istri bekerja di ruang publik, tidak lepas dari konstruksi sosial suaminya. Konstruksi sosial suami terhadap istri berdampak pada istri menerima beban ganda. Beban ganda yang tercipta memiliki dampak psikologis dan dampak sosial. Dampak psikologis tersebut membawa stres pada istri, sehingga dapat mempengaruhi keharmonisan keluarga. Kelelahan fisik merupakan faktor utama yang mempengaruhi secara psikologis. Dampak sosial adalah terciptanya konstruksi sosial patriarki tentang peran ganda perempuan dan ingin dipertahankan. Peran ganda diasumsikan sebagai sesuatu yang positif, sehingga beban yang juga melekat pada peran ganda dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan mutlak. Padahal beban ganda dari budaya yang buruk.
Membangun kepercayaan dalam usaha online fashion di kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Lutfitasari Lutfitasari; I Nyoman Ruja; I Dewa Putu Eskasasnanda; Sukamto Sukamto; Novian Candra Kurniawan
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 2 No. 11 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to describe the efforts of FIS UM students in building consumer trust. This research method uses a qualitative approach with a type of descriptive research. Informant aggregation used in snowball sampling technique. Data aggregation procedure comprised of data aggregation through observation, interview, and documentation. This research resulted that there are three efforts that college student's used to gain their consumer's trust, those are gave accurate information, provide high qualified goods, and utilize buyer's testimony. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya mahasiswa FIS UM dalam membangun kepercayaan konsumen. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan informan yang digunakan yaitu teknik snowball sampling. Prosedur pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat ditemukan bahwa terdapat tiga upaya yang digunakan mahasiswa FIS UM untuk membangun kepercayaan konsumen yaitu memberikan informasi yang akurat, menyediakan barang yang berkualitas, dan menggunakan testimoni pembeli.
FENOMENA JUDI KARTU REMI DI DUSUN MEDANG DESA SAMPUNG KECAMATAN SAMPUNG KABUPATEN PONOROGO Prima Andika Saputra; I Dewa Putu Eskasasnanda; Sukamto Sukamto Sukamto
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 9, No 2 (2020): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v9i2.28933

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui apa  yang melatarbelakangi perjudian kartu remi yang berada di Dusun Medang Desa Sampung Kecamatan Sampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif (descriptive research). Sumber data yang digunakan yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan tekhnik analisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Tahap penelitian yang dilakukan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Hasil penelitian faktor yang melatarbelakangi pelaku melakukan judi kartu remi yang terbesar adalah faktor teman atau lingkungan.
Konstruksi sosial wisata religi makam Sunan Bonang di Kelurahan Kutorejo Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban Ranu Eko Raharjo; Sukamto Sukamto; Siti Malikhah Towaf; I Nyoman Ruja; Devy Yuliana Putri
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describe: (1) the characteristics of religious tourists at the Sunan Bonang Tomb, Kutorejo Village, Tuban District, Tuban Regency, (2) the process of carrying out the pilgrimage of religious tourists at the Sunan Bonang Tomb, Kutorejo Village, Tuban District, Tuban Regency, (3) social construction tourists to the meaning of religious tourism at the Sunan Bonang Tomb, Kutorejo Village, Tuban District, Tuban Regency. The approach and type of research used is descriptive qualitative. The results of this study indicate that: (1) the characteristics of tourists who make pilgrimages are mostly male with an age range of 27-61 years. The tourists include working as entrepreneurs and the majority are currently studying at Senior High School (SMA). Religious tourists are dominated by people from outside Tuban; (2) the process of carrying out the pilgrimage includes taking ablution, greeting the tomb, sending Al-Fatihah prayers to Rasulullah and addressed to Sunan Bonang, reading the Qur'an, Al-Fatihah, Tahlil, Yasin, Sholawat, and closing. with a personal prayer to God through the intermediary of the tomb of Sunan Bonang; (3) tourists interpret the tradition of pilgrimage at the tomb of Sunan Bonang due to the influence of parents (ancestors), culture, and the environment. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) ciri khas wisatawan religi di Makam Sunan Bonang, Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, (2) proses pelaksanaan ziarah wisatawan religi di Makam Sunan Bonang Kelurahan Kutorejo Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban, (3) konstruksi sosial wisatawan terhadap makna wisata religi di Makam Sunan Bonang Kelurahan Kutorejo Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan ialah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ciri khas wisatawan yang berziarah sebagian besar memiliki jenis kelamin laki-laki dengan rentan usia antara 27-61 tahun. Para wisatawan diantaranya bekerja sebagai wiraswasta dan mayoritas sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA). Wisatawan religi didominasi oleh masyarakat yang berasal dari Luar Tuban; (2) adapun proses pelaksanaan ziarah diantaranya dimulai dengan mengambi wudhu, mengucapkan salam masuk makam, berikirim doa Al-Fatihah kepada Rasulallah dan ditujukan kepada Sunan Bonang, membaca Al-Qur’an, Al-Fatihah, Tahlil, Yasin, Sholawat, dan ditutup dengan do’a pribadi kepada Allah lewat perantara makam Sunan Bonang; (3) wisatawan memaknai tradisi ziarah di makam Sunan Bonang dikarenakan pengaruh dari orangtua (leluhur), budaya, dan lingkungannya.
Konstruksi sosial Siraman Gong Kyai Pradah di Blitar Laili Fitri Astutik; Sukamto Sukamto; Agus Purnomo; I Nyoman Ruja; David Golddra Pamungkas Bramantya
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap budaya lokal memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang membedakannya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan kepercayaan yang diwarisi dari nenek moyang dan diturunkan dari generasi ke generasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis konstruksi sosial masyarakat berbasis tradisi SGKP di Desa Kalipan. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Proses pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil konstruksi sosial disajikan melalui tiga momen: eksternalisasi, objektifikasi, dan internalisasi. Momen eksternalisasi menunjukkan bahwa masyarakat desa Kalipan mengetahui bahwa tradisi ini berasal dari orang tua (leluhur) dan lingkungannya, sebuah momen objektifikasi untuk mencoba, dan tradisi ini menjadi kebiasaan masyarakat desa Kalipan. Selain itu, momen internalisasi menunjukkan bahwa masyarakat percaya bahwa tradisi SGKP memberkati kehidupan mereka dan air yang digunakan untuk mandi GKP dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Nilai-nilai religius dalam tradisi Bersih Nagari di Kabupaten Tulungagung Febria Ayu Fitri Nur Fatmawati; Sukamto Sukamto; I Dewa Putu Eskasasnanda; I Nyoman Ruja; Bintang Muhammad Sahara Efendi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describe the religious values contained in the Clean Nagari tradition in Tulungagung Regency. The research location is in Tulungagung Regency. The results of the study show that: first, the religious values contained in this tradition are expecting the pleasure of God Almighty by making pilgrimages to the tombs of the ancestors and praying for the ancestors. Second, the recitation of prayers at the closing of the main event of Bersih Nagari. This prayer is led by one of the elders of the Clean Nagari tradition. Prayer activities as a form of expression of gratitude to God Almighty. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai religius yang terkandung dalam tradisi Bersih Nagari di Kabupaten Tulungagung. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Tulungagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, nilai-nilai religius yang terkandung dalam tradisi ini adalah mengharapkan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa dengan melakukan kegiatan ziarah ke makam para leluhur dan mendo’akan para leluhur. Kedua, pembacaan do’a yang dilakukan pada saat penutupan acara inti Bersih Nagari. Berdo’a ini dipimpin oleh salah satu sesepuh tradisi Bersih Nagari. Kegiatan berdo’a sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kontribusi industri batu bata merah terhadap pendapatan pekerja di Desa Ngreco Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri Azzah Aini Fahmiya; I Nyoman Ruja; Agus Purnomo; Sukamto Sukamto; David Golddra Pamungkas Bramantya
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describe the contribution of the red brick industry to the income of workers in Ngreco Village using a qualitative method with a descriptive type of research. The results of this study indicate that income among workers is different. This is caused by several factors such as the capital used, the amount of red bricks produced and the erratic weather. This research is expected to be able to open ideas for more in-depth research to conduct studies with different perspectives, namely about the influence of the existence of the brick industry on the availability of natural resources. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kontribusi industri batu bata merah terhadap pendapatan pekerja di Desa Ngreco menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan antar pekerja berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti modal yang digunakan, jumlah batu bata merah yang dihasilkan dan cuaca yang tidak menentu. Penelitian ini diharapkan mampu membuka ide bagi penelitian yang lebih mendalam untuk melakukan kajian dengan perspektif yang berbeda yaitu tentang pengaruh adanya industri batu bata pada ketersediaan sumber daya alam.
Konstruksi sosial makna Tari Gandrung Seblang bagi Desa Bakungan Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi Heri Setiawan; Sukamto Sukamto; I Dewa Putu Eskasasnanda; I Nyoman Ruja; Ratih Pramesthi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The formulation of the problems in this study are (1) What is the history of the emergence of the Gandrung Seblang Dance tradition in Bakungan Village, Glagah District? (2) What is the form of the Gandrung Seblang Dance and the meaning contained in the Gandrung Seblang Dance tradition in Bakungan Village, Glagah District? (3) How is the Social Construction of the Gandrung Seblang Dance in Bakungan Village, Glagah District? This study used a qualitative approach with a descriptive research type. The data collection technique uses a purposive technique. The results of the study show that: (1) There are two versions of the history of the creation of the Gandrung Seblang dance in the Bakungan community. The first version states that this tradition began as a ritual to honor the services of Mbah Djoyo, a village ancestor and to express gratitude to the village guard who was willing to be transferred for the development of the village area. The second version states that the Gandrung Seblang dance arose as a result of an ancient story in which many residents of Bakungan Village experienced disease outbreaks and crop failures. The researcher suggests researching "The Development of the Gandrung Dance Tradition in the Millennial Era" from a different theoretical perspective, besides that future researchers can also use research methods that are different from this research. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana sejarah munculnya tradisi Tari Gandrung Seblang di Desa Bakungan Kecamatan Glagah? (2) Bagaimana Bentuk Tari Gandrung Seblang dan makna yang terkandung dalam tradisi Tari Gandrung Seblang di Desa Bakungan Kecamatan Glagah? (3) Bagaimana Konstruksi Sosial Tari Gandrung Seblang di Desa Bakungan Kecamatan Glagah?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat dua versi sejarah terciptanya tari Gandrung Seblang di masyarakat Bakungan. Versi pertama menyatakan bahwa tradisi ini bermula sebagai ritual untuk menghormati jasa Mbah Djoyo, seorang leluhur desa dan rasa terima kasih kepada dayang penunggu desa yang berkenan dipindahkan guna pembangunan wilayah desa. Versi kedua, menyatakan bahwa tari Gandrung Seblang muncul akibat kisah zaman dahulu dimana banyak penduduk Desa Bakungan mengalami wabah penyakit dan kegagalan panen. Peneliti menyarankan untuk meneliti “Perkembangan Tradisi Tari Gandrung di Era Milenial” dalam perspektif teoretik yang berbeda, selain itu peneliti selanjutnya juga bisa menggunakan metode penelitian yang berbeda dengan penelitian ini.