Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        PEMIMPIN BERKUALITAS TERBENTUK DARI UJI KUALITAS (Analisa Tafsir QS. Al-Baqarah [2]: 124) 
                    
                    Ahmad Haromaini                    
                     Al Qisthas: Jurnal Hukum dan Politik Ketatanegaraan Vol 7 No 2 (2016): Juli - Desember 2016 
                    
                    Publisher : Jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Syariah, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
AbastrakQS. Al-Baqarah [2]: 124 menerangkan tentang bentukpenghormatan Allah swt. kepada nabi Ibrahim as. yangmerupakan kekasih-Nya, khalilullah, sehingga Allah swt.menjadikannya sebagai pemimpin bagi manusia. Denganpendekatan tafsir bayani, tulisan ini mndeskripsikan rahasiapemimpin berkualitas yang terbentuk dari uji kualitas.Kata Kunci: pemimpin berkualitas, uji kualitas, tafsir al-Qur‟an
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        MANUSIA DAN KEHARUSAN MENCARI TAHU (Studi Relasi Manusia, Al-Qur’an dan Filsafat) 
                    
                    Ahmad Haromaini                    
                     PELITA JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH Vol 18 No 2 (2018): Juli - Desember 
                    
                    Publisher : UNIVERSITAS ISLAM SYEKH - YUSUF TANGERANG 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (439.592 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33592/pelita.v18i2.50                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Sebagai khalifah manusia memiliki kewajiban mencari tahu, menjadi tahu dan melaksanakan apa yang diketahui. Tugasnya sebagai khalifah memiliki peran sangat strategis dan penting. Ia ditugasi melakukan pemakmuran dan pemeliharaan bumi. Pelaksanaan tugas tersebut harus berbasis pengetahuan dan dasar filosofis pelaksanaan berikut penyelesaiannya. Al-Qur’an hadir sebagai pedoman dalam membimbing manusia dalam melaksanakan tugas tersebut. Namun demikian filsafat sebagai the mother of sciences membantu manusia mendasari setiap tindakannya dengan kerangka nalar yang logis serta filosofis. Relasi ketiganya (manusia, Al-Qur’an dan filsafat) dituntut mampu memberikan kebaikan bagi bumi tempat manusia hidup dan menjalankan kehidupannya.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Muhammad Jamaluddin Al-Qasimi Dan Keindahan-Keindahan Ta'wil 
                    
                    Ahmad Haromaini                    
                     Jurnal Asy-Syukriyyah Vol. 7 No. 1 (2011): Jurnal Asy-Syukriyyah 
                    
                    Publisher : STAI Asy-Syukriyyah 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.36769/asy.v7i1.11                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Muhammad Jamaluddin Al-Qasimi Dan Keindahan-Keindahan Ta'wil
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Al-Qawa’id Fi Al-Tafsir Pijakkan Teoritis Penyajian Tafsir 
                    
                    Ahmad Haromaini                    
                     Jurnal Asy-Syukriyyah Vol. 20 No. 1 (2019): Jurnal Asy-Syukriyyah 
                    
                    Publisher : STAI Asy-Syukriyyah 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.36769/asy.v20i1.44                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Al-Qur’an sebagai teks suci dan memiliki keluasan makna yang dikandungannya mesti digali dan diungkap. Pengungkapan teks-teks al-Qur’an tidak dipahami sama dengan teks suci lain, mengingat ia merupakan wahyu sakral dan harus dijaga dengan tidak menjelaskan dan mengungkapkan makna-makna yang dikandungnya dengan sembarangan. Karena itu, studi tentang qawa’id al-tafsir menjadi penting untuk dibahas, mengingat ia sebagai ketentuan-ketentuan yang dapat membantu para penafsir dalam mengeksplorasi kandungan pesan-pesan al-Qur’an serta mampu menerangkan maknamakna yang dianggap sulit dengan bantuan dan perangkat ilmu qawa’id al-tafsir.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Kondisi Hati Dalam Al-Qur’an 
                    
                    Ahmad Haromaini                    
                     Jurnal Asy-Syukriyyah Vol. 18 No. 1 (2017): Jurnal Asy-Syukriyyah 
                    
                    Publisher : STAI Asy-Syukriyyah 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.36769/asy.v18i1.71                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The potential of human dimili makes it able to carry out the mandate of Allah swt. as the Caliph on earth. The potential given of hearing, sight and heart (mind) became the main capital he was able to perform his duties of the Caliphate. The potential that is very important for humans is the heart that exists and has been buried by God Almighty. for him. As time passes and the tempo of life that has been experienced and has been witnessed, the hearts of human beings experience the ever-changing conditions. In themselves there is a surviving heart (saheeh) for being immersed by the faith and the virtues it has published, as well as the condition of the dead heart due to the sin which he has committed and the sick heart because of the acts of sin committed by the one who have confidence but still accompanied the sinful acts committed.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        METODE PENAFSIRAN AL-QUR’AN 
                    
                    Ahmad Haromaini                    
                     Jurnal Asy-Syukriyyah Vol. 14 No. 1 (2015): Jurnal Asy-Syukriyyah 
                    
                    Publisher : STAI Asy-Syukriyyah 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Qur'an into parts excellent guidelines for human life, it is because all aspects of life are discussed and described by him, however, the delivery conveyed the Qur'an to mankind not speak specifically but glonal. Keglobalannya, requires that Muslim scholars (ulama interpretation) busied itself to then take on a role in the explanation of these messages. Various methods ditempu by some scholars to present explanations interpretations, ranging methods tahlili, ijmali, muqarin and the latest is maudlu'i.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI DKV DAN TKJ DI SMKN 5 KABUPATEN TANGERANG 
                    
                    Yunia Puspita Sari; 
Ahmad Haromaini; 
Nur Halimah                    
                     Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan Vol 19, No 2 (2023): Rausyan Fikr 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31000/rf.v19i2.9630                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning terhadap keaktifan belajar peserta didik XI DKV dan TKJ pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMKN 5 Kabupaten Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa penyebaran angket. Dalam penelitian ini populasi sebesar 143 peserta didik, sedangkan dalam menentukan jumlah sampel dihitung menggunakan rumus solvin dan mendapatkan hasil 106 responden. Berdasarkan hasil olah data dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwasanya model pembelajaran Contextul Teaching And Learning berpengaruh kuat sebesar 92,16% terhadap keaktifan belajar peserta didik. Dan pada pengujian hipotesis thitung>ttabel mengandung arti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        MODERNISASI PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AL-GHOZALI BOGOR 
                    
                    Indra Lesmana; 
Ahmad Haromaini; 
Hatta Raharja                    
                     Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan Vol 16, No 1 (2020): Rausyan Fikr 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31000/rf.v16i1.2462                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
AbstrakKemajuan zaman sangat berpengaruh terhadap sistem dan model pendidikan. Perubahan dan pengembangan sistem pendidikan pesantren yang semakin lama semakin terbuka dengan pola dari luar, untuk menjawab tuntutan zaman. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menjawab permasalahan: Apakah kebijakan Pondok Pesantren Modern al-Ghozali Bogor sesuai dengan kebutuhan pendidikan sekarang dan bagaimana Pondok Pesantren Modern al-Ghozali Bogor. Penulis menganalisis mengenai Pondok Pesantren Modern al-Ghozali. Hasil penelitian yang dilakukan di Pondok Pesantren al-Ghozali Bogor meliputi pengembangan aspek kependidikan dengan memasukkan pelajaran umum di pesantren, memadukan dua sistem pendidikan tradisional dan modern, dan manajemen pesantren. Modernisasi yang dilakukan menjadikan pondok pesantren dapat melahirkan generasi sumber daya manusia yang memadai dalam menyikapi perkembangan zaman.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        MENGENAL HERMENEUTIKA MELALUI MUHAMMAD SHAHRUR DAN HASSAN HANAFI 
                    
                    Ahmad Haromaini                    
                     Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan Vol 15, No 1 (2019): Rausyan Fikr 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31000/rf.v15i1.1371                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tafsir sebagai bagian dari studi Al-Qur’an menjadi satu aktifitas yang diyakini mampu memenuhi kebutuhan dalam menampakkan keluhuran kandungan Al-Qur’an. Hassan Hanafi dan Muhammad Shahrur berusaha melakukan kritikkan terhadap penafsiran klasik yang sudah berkembang sejak lama, mereka mengajukan metode penafsiran yamg berbeda terhadap Al-Qur’an yakni hermeneutika, metode penafsiran ini dikembangkan sebagai jawaban dan respon Al-Qur’an dalam menjawab persoalan ummat manusia dan dianggap mampu -secara berbeda dengan model penjelasan al-Qur’an dengan yang lalu- menjelaskan Al-Qur’an secara komprehensif.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        MENGAJAR DENGAN KASIH SAYANG 
                    
                    Ahmad Haromaini                    
                     Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan Vol 15, No 2 (2019): Rausyan Fikr 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31000/rf.v15i2.1806                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Abstrak:Manusia sebagai makhluq yang terlahir dan belum mengetahui apa-apa dibekali Allah swt. dengan beragam potensi. Potensi-potensi tersebut kemudian digunakan membantunya untuk menjawab apa yang belum diketahuinya. Ihktiyar yang ditempuh manusia untuk mewujudkannya dengan proses pendidikan. Sebagai makhluq yang menyukai keharmonisan, mendidik manusia membutuhkan metodik khusus. Lalu bagaimana semestinya yang dibutuhkan dalam mendidiknya?. Pada dasarnya mendidik manusia diperlukan adanya sikap kasih sayang kepadanya. Karena cita-cita luhur yang dibutuhkan tidak hanya persoalan kedewasaan dan pengetahuan yang tinggi namun tetap mengutamakan keluhuran akhlak baginya. Mendidik dengan kasih sayang menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Kata Kunci: Manusia, Pendidikan, Rahmat